NovelToon NovelToon
Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Kunikahi Gadis Yang Mirip Mendiang Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: LebahMaduManis

Aksa bertemu dengan gadis pemilik toko kue yang memikat hatinya, namun ia terpikat bukan karena gadis itu sendiri, melainkan terpikat karena gadis itu sangat mirip mendiang istrinya.

Aksa berusaha mendekati Si Gadis untuk bisa mendapatkannya, bagaiman pun caranya ia lakukan bahkan dengan cara licik sekalipun, asalkan ia bisa memiliki gadis yang sangat mirip dengan mendiang istrinya

Akibat obesesi Aksa yang melampaui batas, gadis itu pun terjerumus dalam lembah penuh hasrat Si Pria yang dominan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LebahMaduManis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Erina melangkahkan kakinya mendekat pada jendela kaca yang menyajikan City Light dan langit malam yang di sertai hujan "apa bapak tidak kesepian tinggal disini sendiri?" Tanya Erina ia memutar menatap Aksa.

Aksa mengerucutkan bibirnya dan mengangkat kedua alis "tergantung situasi. Apa kamu suka pemandangan dari sini?"

"Tentu, saya bisa lihat toko saya dari sini, ya ... meski sangat kecil sekali kelihatannya?" Ucap Erina ia tertawa.

Saat ini, perasaan yang hinggap di hatinya begitu berliku. Di satu sisi, kedekatan dengan Aksa seringkali memicu kegelisahan, sorot matanya yang tajam dan ekspresinya yang nyaris tanpa emosi seolah menjadi dinding dingin yang membuatnya gentar dan gugup. Namun, di saat lain, ada gelombang kegembiraan tak terduga yang menyelimutinya. Dan saat ini, dialah gelombang riang yang sedang mendominasi.

"Benarkah?" Aksa menghampiri Erina, mereka berdua sama-sama berada didepan jendela apartemen.

Erina menunjuk pada kaca, alih-alih menunjuk tokonya yang hanya terlihat setitik cahaya dari Neon Box yang terpasang di tokonya.

Aksa membungkukan badannya menjadi sejajar dengan Erina, ia pun menyipitkan matanya, menilisik cahaya yang dimaksudkan Si Gadis.

"Anggap aja kelihatan pak, gak apa-apa" cetus Erina.

Aksa terkikih, mereka berdiri berhadapan, di saksikan ribuan City Light dan derasnya air hujan "Ng, Nona. Bisakah kamu berhenti memanggil saya Pak atau bapak? Saya merasa sedang berbicara dengan karyawan atau rekan-rekan kerja di kantor"

Erina mengerling "haruskah saya memanggil Om? Mengingat jarak usia kita cukup jauh, dan sepertinya usia bapak gak jauh beda dengan Tante Talia"

"Kalo kamu manggil saya Om, akan membuat orang lain beranggapan kamu simpanan saya jika ada yang mendengarnya"

"Terus aku panggil apa dong? Om gak mau, paman?" Erina terkikih hingga ia memegangi perutnya, begitu juga dengan pria yang berada dihadapannya, ia sama gelinya mendengar pernyataan Erina.

Aksa memijat pelan dagunya dan sedikit menengadah "bisa kalau kamu panggil saya Mas?"

"Hah? Mas? Mata Erina membulat begitu juga mulutnya yang ikut menganga.

"Keberatan?"

"Enggak, aneh aja rasanya"

Aksa menjentikan jarinya "oke, mulai sekarang panggil saya Mas"

Erina mendecih "saya belum bilang iya loh Pak, eh Om, eh Mas"

Untuk kesekian kalinya, tawa Aksa meledak, menampakkan sederet giginya yang rapi. Jarang sekali pria yang dikenal berwatak sedingin es itu mengeluarkan tawa sebahagia ini, bahkan orang-orang yang paling dekat dengannya pun mungkin belum pernah menyaksikan riangnya ia tertawa sebebas ini.

"Sudah malam, saya izin masuk kamar lebih dulu" pungkas Erina

"Ah iya, saya pikir ini masih sore, baik lah Nona, selamat beristirahat"

Erina melemparkan senyum sebelum ia meninggalkan Aksa untuk masuk ke dalam kamar.

...***...

Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam, hujuan pun sudah sedikit mereda, udara malam ini terasa sangat dingin akibat hujan deras yang melanda.

Aksa membaringkan tubuhnya di atas ranjang, dan menutupinya dengan selimut yang cukup tebal, ia berusaha memejamkan matanya, namun, tak berselang lama kelopak matanya kembali terbuka, ia berkali-kali mengganti posisi agar mendapatkan spot tidur yang nyaman.

Ia gelisah, tak biasanya Aksa seperti ini, ia keluar dari kamarnya. Ketika Aksa membuka pintu sorot mata yang pertama ia amati adalah pintu kamar tamu, dimana Erina berada di dalamnya "apakah dia tidur dengan nyenyak?" Ucap Aksa dalam batinnya, tanpa sadar senyuman terlukis diwajahnya saat ia mengingat Erina berada dikediamannya.

Kembali membaringkan tubuh di ujung ranjang dengan kaki yang menjuntai kelantai, matanya menatap pada langit-langit yang berwarna putih "kenapa? Kenapa malam ini saya tidak merasakan kantuk? Apa perlu saya minum obat tidur?"

Ia terbangun, dan duduk ditepian kasur, ia meraih handphone yang ia simpan di nakas, ia berniat mengirimkan pesan pada Erina "apakah tidur mu nyenyak nona?" Aksa menekan tombol di ujung ponselnya tanda selesai ia mengirim pesan pada Erina.

Hanya berselang beberapa menit, ia kembali menggapai handphonenya mengecek barang kali Erina membalas pesannya, namun ternyata nihil "sepertinya gadis itu sudah tertidur" refleks, ia melempar gawainya ke kasur, dan membanting tubuh gagahnya.

Tubuhnya seakan bergelombang di atas ranjang ia kerap kali mengubah posisi tidurnya, seolah lautan yang mencari dermaga. Ia gelisah, namun—bukan gelisah karena resah, melainkan ombak sukacita yang tak kunjung reda. Pikiran Aksa senantiasa didominasi oleh parasnya, gadis itu, bayangan indah dari mendiang Ayesha istrinya, yang kini hadir kembali dalam wujud yang menghangatkan jiwa.

Tamat! Hingga fajar menyingsing, ia tak juga terlelap, seolah kelopak matanya enggan berdamai dengan kantuk. Alih-alih pikirannya yang di dominasi Erina—Sepanjang malam, Aksa hanya fokus meninjau pekerjaannya, mengamati pertumbuhan saham, serta memastikan kemajuan pesat perusahaannya yang baru saja meresmikan jalur penerbangan baru.

Aksa keluar dari kamarnya, pagi ini sangat berbeda, ia sudah di suguhkan dengan secangkir kopi panas yang baru saja diseduh, menusuk indra pencium Si Pria, juga toast dengan beberapa toping, sudah tersaji di meja makan.

"Nona, apa ini kamu yang membuatnya?" Tanya Aksa, ia memundurkan kursi untuk di dudukinya.

"Iya pak, eh Mas" Erina tersenyum simpul sambil mengoles selai di atas toast.

Aksapun mengulum senyumnya, mengamati Erina yang masih kaku dengan panggilan Mas untuk dirinya "Tidak perlu repot-repot Nona, sebentar lagi pelayan datang"

"Anggap saja sebagai terima kasih saya, karena Mas—" bukannya melanjutkan ucapannya si gadis justru terkikih, ia masih canggung memanggil Aksa dengan panggilan Mas.

"Lanjutkan"

"Ng, karena udah izinin saya nginep disini" ucap Erina ia tersenyum hingga meperlihatkan deretan gigi baigain depannya.

Aksa mendecih "apa kah tidurmu nyenyak semalam?"

"Sangat nyenyak, hampir aja saya gak kesiangan" ucap Erina lirih

"Kesiangan pun tidak akan membuatmu terusir dari sini"

Erina melangkah lebih dekat pada pria yang sedang duduk di meja makan, dengan gerakan halus, Erina menggeser cangkir kopi hingga berada dalam jangkauan Aksa, juga toast yang ia olesi slay Tiramissu, dan toast yang berisi telur.

"Maaf yang saya buat hanya ini, berhubung yang tersedia di dapur hanya ada roti dan biji kopi yang masih tersimpan rapi di pantry, kebetulan ada mesin pembuat kopi, jadi saya sajikan buat Mas, maaf juga jika saya lancang menggunakan dapurnya tanpa izin" lirih Erina

"Nona—" ucapannya terjeda seakan ragu untuk apa yang akan ia katakan.

"Iya mas?" Erina menatap Aksa dengan seksama, mata bulat yang menatapnya seakan mampu menghipnotis setiap mata yang memandang.

"Jadilah istri saya, agar rumah ini tak sepi lagi, agar saya tak sendiri lagi, jadilah bagian dari hidup saya, saya mohon"

...***...

1
aliyanila
ayo lantkan ceritanya, aku penasaran
LebahMadu: siapp.. di tunggu
total 1 replies
LebahMadu
semoga secepatnya bisa banyak pembaca ya , dan terus dukung karya2ku👍
LebahMadu
Terima kasih dan tunggu plotwis2 berikutnya
LebahMadu
Terima kasih sudah mampir 😍
aliyanila
cerita sebagus ini, penulisannya bagus. bisa2nya sepi
aliyanila
tiap babnya bikin penasaran
aliyanila
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!