Cerita ini menceritakan tentang kisah seorang wanita cantik yang memakai hijab yang bernama Aira Naira Az Zahra. Dia biasa di panggil dengan nama Aira rasa trauma pada masa lalunya saat dia gagal di dalam pernikahannya membuat Aira menjadi sosok wanita yang kuat. Aira bertemu dengan seorang lelaki tampan dan menjadi suami ke duanya, dia adalah William Henry Ribery. Seorang CEO terkenal yang memiliki banyak perusahaan.
Pernikahan mereka berdua awalnya baik baik saja hingga di saat Aira mengetahui niat jahat sang suami dan saat itu juga Aira mulai memikirkan cara agar membuat mereka semua merasakan rasa sakit karena telah mempermainkannya.
"Kalian pikir, kalian lah yang memimpin permainan ini? Aku akan menujukkan kepada kalian permainan yang sesungguhnya dan kini aku juga memperlihatkan kepada kalian semua bahwa aku lah yang memimpin permainan ini," ucap Aira dengan nada dinginnya serta amarah di dalam hatinya.
Bagaimana kisah cinta mereka berdua dan fakta apa yang sebenarnya yang akan terungkap dari kehidupan mereka..
Jangan lupa terus simak kisah Kesucian yang Diragukan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33
Waktu pun berjalan begitu cepat, saat ini William terus mendekat Aira bahkan setiap hari William juga memberikan bunga untuk Aira segala cara di lakukan oleh William agar dia mau membuka hatinya untuk William.
Saat ini Aira pun masuk ke dalam ruangannya dan saat dia masuk ke dalam ruangannya hal yang pertama di lihat oleh Aira adalah sebuah bunga yang sangat besar dengan ucapan cinta di selipkan di bunga tersebut.
Aira pun mengambil bunga tersebut dan melihat isi dari surat cinta itu, Aira sudah sangat tau bahwa bunga di kirim oleh William. Aira menghela nafas barat dan dia tidak tau lagi harus bagaimana dia menjelaskan semuanya kepada William bahwa dia benar-benar tidak bisa menerima perasaan William.
''Bagaimana ini, sudah beberapa kali aku harus mengatakan kepada Tuan William bahwa untuk saat ini aku masih belum memiliki niat untuk memulai hubungan dengan orang lain. Bahkan Tuan William harus mengirim setiap hari bunga seperti ini, aku benar-benar tidak tau lagi harus bagaimana menghadapi Tuan William.'' Aira tampak begitu sangat frustasi saat dia melihat bagaimana perilaku William terhadap dirinya.
Memang benar, bahwa setiap hari William selalu memberikan sebuah kejutan untuk Aira. William terkadang memberikan dia sebuah bunga, coklat dan hal lainnya yang sangat romantis. William pun bahkan sudah pernah mengungkapkan perasaannya terhadap Aira dan saat itu hati Aira yang masih belum sembuh akan luka di masa lalunya membuat Aira menolak cinta William. Tapi ternyata William sama sekali tidak putus asa untuk mengejar cinta Aira, malahan kini William semakin memberikan sesuatu kepada Aira agar dia bisa melihat bahwa William benar-benar sangat serius akan cintanya kepada Aira.
Tiba-tiba telepon milik Aira berdering, dan Aira sudah menduga siapa yang menelfon dirinya. Itu pasti William, dan setiap pagi saat Aira tiba di ruangannya maka William akan selalu menelfon Aira untuk menanyakan tentang apakah dia suka dengan hadiah yang diberikan oleh William.
"Hallo Aira, bagaimana? Apakah kamu suka dengan hadiah yang aku berikan?" tanya William dengan perasaan tidak sabar karena dia ingin mendengar jawaban dari Aira.
"Suka Tuan, tapi sudah berada kali saya bilang sama Tuan bahwa saya sama sekali tidak menginginkan semua yang diberikan oleh Tuan. Saya mohon Tuan, cukup membelikan saya barang-barang mewah dan bunga seperti ini.'' Aira pun memohon kepada William agar dia tidak lagi mengirimkan barang-barang mewah ataupun bunga seperti ini karena bagi Aira, dia sama sekali tidak membutuhkan semua barang-barang ini.
''Aira, sudah berapa kali juga aku katakan padamu bahwa aku tetap akan berjuang untuk mendapatkan hati kamu. Jangan hanya barang-barang mewah, semua seisi dunia ini pun rela aku berikan padamu asalkan kau mau menerima cinta aku dan menikah denganku, Aira. Aira, aku mohon padamu, aku benar-benar sangat mencintai kamu. Tidakkah ada cela bagiku untuk mengisi hati mu, aku benar-benar sangat mencintai mu, Aira.'' William tampak mengatakannya dengan suara lembutnya agar Aira mau menerima cintanya.
Aira menundukkan kepalanya saat dia mendengar tentang perasaan William padanya. Sebenarnya ada perasaan tidak tega kepada William yang terus saja berusaha untuk memberikan hal yang terbaik bagi dirinya. Tapi bahkan saat ini perasaan luka karena masa lalunya saja belum begitu sembuh, bagaimana bisa Aira harus menjalin hubungan dengan lelaki lain.
''Tuan, saya benar-benar tidak ingin membuat Tuan kecewa jika nantinya saya tidak bisa mencintai Tuan. Tuan tau sendiri bukan bahwa saya pernah mengalami kegagalan di dalam sebuah pernikahan, dan kini saya pun masih belum bisa sembuh dari luka di masa lalu. Lalu bagaimana bisa saya menjalin hubungan dengan Tuan di saat hati ini masih terluka. Saya benar-benar tidak ingin membuat Tuan kecewa jika nantinya saya malah tidak bisa mencintai Tuan.'' Aira pun kembali berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada William bahwa saat ini hatinya pun belum sepenuhnya sembuh.
''Aira, aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan. Maka dari itu, aku mohon padamu untuk memberikan aku kesempatan untuk merebut hati mu. Aku akan membuat kamu lupa akan masa lalu yang pernah kamu alami, aku akan membuat kamu sembuh dari derita karena kegagalan mu, aku ingin membuat kamu bahagia, aku ingin membuat semua rasa luka di dalam hati mu sirna, aku ingin memberikan hal yang terbaik untuk mu, Aira. Aku mohon, berikan aku kesempatan untuk membuktikan padamu bahwa aku bisa membuat kamu bahagia.'' William benar-benar sangat berusaha untuk membuat hati Aira luluh dan mau memberikan dia kesempatan untuk bisa membuat Aira bahagia dan menerima cintanya.
