Menikahi Gadis Menyebalkan!

Geva mengejapkan matanya kala kandung kemihnya terasa penuh. Geva kebelet pipis.

Namun ketika dia melihat Bhumi terlelap disampingnya, membuat Geva tersenyum.

"Kita lihat, siapa yang akan bertekuk lutut dulu, aku atau kamu!" Kata Geva sebelum lari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi kandung kemihnya.

Tak berselang lama, Geva kembali ke ranjang menatap Bhumi yang tidur sangat lelap. Berkali-kali Geva melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Bhumi untuk memastikan tidur Bhumi nyenyak atau tidak. Dan ternyata Bhumi sangat nyenyak, karena dia tidak merespon sedikitpun.

Perlahan Geva merebahkan tubuhnya supaya tidak mengusik Bhumi, lalu tangan Bhumi dia tuntun untuk berada di atas perutnya. Bhumi tidur memeluk Geva.

"Apakah setelah ini, kamu masih bisa bilang tidak menginginkanku? Dan kamu akan menjilat ludah kamu sendiri om! Hahaha..!" Batin Geva langsung memejamkan matanya lagi meski risih dengan tangan Bhumi. Namun, demi membuat Bhumi skakmat, tidak masalah lah.

Lima belas menit kemudian,

Setelah meeting panjang antara tiga keluarga, yaitu keluarga Bramantya, Wijaya dan Wirahardja untuk membahas tentang Flower.

Mami Naya dan Mama Mesya mengetuk pintu pengantin baru yang dari siang tadi tidak ada keluar dan tidak ada suaranya karena penasaran dengan pasangan baru tersebut.

Apa mereka tidak lapar? kan tidak makan dari tadi?

Tok.. Tok.. Tok..

"Kok gak ada jawaban sih?" Gumam Mama Rachel khawatir.

"Masak mereka udah enaa-enaa lalu kecapean dan tidur?" Tanya Mami Naya.

"Anak gue udah gak perawan dong." Kata Mama Rachel.

"Coba deh buka.." Perintah Mami Naya.

Ceklek.

"Ternyata tidak dikunci." Kata Mama Rachel.

"Ceroboh sekali mereka!" Gumam Mami Naya masuk ke dalam kamar dengan besan kesayangannya itu.

"Kirain udah enaaa-enaa ternyata tepar berdua." Kata Mama Rachel.

"Husssh! jangan berisik.. kita abadikan. Ternyata Bhumi tadi menolak Geva hanya omong doang.. tuh lihat, tidur aja posesif banget!"

"Emang anak elu kalau ngomong kan gak ada saringannya. Masak anak gue yang cantik dan sexy juga polos dianggurin."

Cekrek.

Cekrek.

Cekrek.

"Bagus foto yang banyak mami mertuaku tercinta, biar anak kamu yang songong sadar! gak sembarang omong!" Batin Geva.

Bhumi mengerjap mendengar suara berisik. Kepalanya terasa sedikit pusing. Tangannya kebas.

"Mami..." Kata Bhumi membuka matanya.

"Mama.." Kata Geva yang ikutan membuka mata, sebenarnya Geva tidak tidur lagi. Hanya saja dia pura-pura tidak dengar saat Mama dan mertuanya mengetuk pintu.

"Kalian pelukan sampe lupa makan." Goda Mama Rachel.

"Pelukan? siapa yang pelukan ma?" Tanya Geva.

"Huwaaaaaaa!" Teriak Geva langsung menyingkirkan tangan Bhumi.

Bhumi seketika bingung, nyawanya belum terkumpul.

"Om mesum ya! om curi-curi kesempatan ya... Apaan tangan main peluk peluk gak izin!" Omel Geva.

"Siapa juga yang peluk kamu! saya tidak sudi memeluk kamu! Tangan saya sampe kebas gara-gara buat kamu bantalan." Omel Bhumi tidak terima.

" Orang om tadi peluk aku. Pasti om narik aku kan supaya mendekat ke arah om dan Om menjadikan tangan om sebagai bantalan aku biar om bisa deket-deket sama aku terus mencari keuntungan dengan greepe-grepee aku saat tidur!" Bentak Geva.

"Ge.. yang sopan sama suami." Kata Mama Rachel.

"Gimana aku bisa bersikap sopan sama dia ma.. dia saja selalu membuat aku kesel, tadi mama denger kan, dia tidak menginginkan aku jadi istrinya. Emang dia pikir aku Sudi jadi istrinya? nggak!." Kata Geva.

"Ge.." Mama Rachel mencoba menghentikan Omelan anaknya. Namun gagal.

"Dia nolak aku, eh dia cari cari kesempatan peluk aku! dasar munafik!"

"Gak kebalik?" Tanya Bhumi datar.

"Bhum, kamu bisa gak sih ngalah sama istri kamu.. inget, dia itu baru 17 tahun. Sedangkan kamu mau 26 tahun. Harusnya kamu bisa lebih dewasa. Dan lihatlah ini.... " Mami Naya menyodorkan ponselnya.

Bhumi melotot melihat foto dia tidur sambil memeluk Geva dengan erat.

Mata Bhumi menatap Geva penuh selidik.

"Apa lihat-lihat? nih untung ada buktinya kan. kamu yg peluk aku! mau membantah?" Kata Geva menatap Bhumi tajam.

"Dasar Alien menyebalkan! Pasti kamu menjebak saya kan hingga tangan saya di tubuh kamu? Jangan pikir saya bodoh!"

"Masak dia tadi sadar? nggak mungkin deh.. udah lanjut aja ah.. udah terlanjur basah juga." batin Geva.

"Dasar besi karatan keGRan! bilangnya tidak mau punya istri aku! tapi... cari-cari kesempatan buat peluk-peluk aku!" Ucap Geva berulang-ulang.

"Ngarep banget saya peluk?" Kata Bhumi sinis.

"Sudah-sudah... cepat turun... Kita makan malam bersama dulu sebelum Geva ikut Bhumi ke kediaman Bramantya." Ucap Mama Rachel.

"Mama mengusirku?" Tanya Geva kini berubah sendu.

"Bukan begitu sayang... memang seharusnya seorang istri ikut sama suaminya." Kata Mama Rachel.

"Mama jahat!" Ucap Geva langsung beranjak ke kamar mandi dan membanting pintu.

"Bhumi.. maaf ya... dia masih labil."

"Iya Tante,"

"Mama Bhum."

"Iya ma."

...🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂...

Renata saat ini telah berada di Alexandria Night Club ditemani oleh Alex sang pemilik Club malam. Alex sudah menghubungi Deon tapi Deon tidak bisa karena ada acara keluarga.

Reno? anak itu menghilang lagi. Memang hoby-nya ilang-ilangan. Nanti juga muncul sendiri. Ya begitulah Reno.

"Ta.. udah ya.. jangan minum lagi." Kata Alex menjambak rambutnya sendiri frustasi karena temannya itu keras kepala sekali.

Alex, lelaki berdarah Indonesia, Itali bercampur Turkey itu memang sangat malas jika berurusan dengan cinta. Baginya cinta itu Bullshiit!

Apalagi setelah perceraian kedua orang tuanya dan orang tuanya memilih hidup bahagia dengan pasangan baru masing-masing dan melupakannya.

Alex bertekad untuk tidak jatuh cinta, dengan modal tampang ganteng dan harta peninggalan kakek neneknya, banyak wanita mengantri untuk memuaskannya. Dan baginya wanita hanya sekedar pemuas nafsunya semata.

Kini, dia dihanggapkan oleh sahabatnya yang patah hati karena cinta dengan kondisi sungguh menyedihkan. Alex sangat muak jika berbicara soal cinta.

"Ta.. gue anter balik ke apartemen lu ya? Kalau gue harus nungguin elu begini terus, kapan gue bisa ONS Ta.. please.. gue udah gak tahan ta.. pulang ya.." Alex menampilkan wajah sedih..

"ONS? One Night Stand?" Renata yang sudah mabuk mengernyitkan keningnya. Alex hanya mengangguk dengan memasang wajah sedih.

"Balik yuk!" Ajak Alex. Renata kali ini menyetujuinya.

"Ta.. ta.. kalau elu gak sahabat gue.. udah gue makan elu dari tadi.. patah hati sih patah hati, tapi pakai baju jangan kekurangan bahan gini." Gumam Alex memapah tubuh Renata yang sempoyongan tidak bisa menjaga keseimbangan.

🍂

Apartemen Renata dan Club milik Alex tidak begitu jauh, Jadi Alex tidak memerlukan waktu lama untuk mengantar Renata.

Dengan menggunakan finger print, pintu Apartemen Renata terbuka.

Alex dengan sabar menuntun Renata memasuki kamar dan merebahkan tubuh Renata yang terus merancau memanggil-manggil nama Bhumi dan mengumpat Geva, adik Deon.

"Lex... temenin gue..." Kata Renata. Renata masih cukup sadar ternyata meskipun sudah menghabiskan banyak minuman.

"Gue gak bisa ta, gue harus cabut. Lu tidur ya.. besok pagi gue kesini bawain elu sarapan." Kata Alex.

"Elu mau ONS?" Tanya Renata masih memegang tangan Alex dengan kuat.

"Kayak elu gak tahu gue aja sih Ta, pakai nanya.. udah kamu tidur sana."

"Lakuin sama gue malam ini Lex, please.." Ucap Renata memohon.

"Jangan Ngaco elu ta.. Aku.."

Mulut Alex langsung dibungkam oleh Renata menggunakan bibirnya.

Alex mendorong tubuh Renata ke ranjang.

"Jangan Gila elu ta! gue Alex, bukan Bhumi!"

"Gue tahu! dan bukankah malam ini malam pertama Bhumi? ayo kita rayakan, kita lakukan apa yang Bhumi lakukan dengan anak bau kencur itu!" Renata sudah berdiri didepan Alex, dan menurunkan dressnya hingga menyisakan Bra dan CD.

"Ta..." Alex mengalihkan pandangannya karena tangannya sudah digenggam oleh Renata dengan kuat.

"Gue mau elu Lex." Bisik Renata dan kali ini mendorong tubuh Alex hingga berbaring ke ranjang.

Dengan cepat Renata sudah duduk tepat dibawah perut Alex dengan tatapan menggoda. Renata melepas Bra-nya hingga menampilkan pepaya gantung tanpa pembungkus. Mata Alex terbelalak.

Alex dengan kadar iman teramat cetek bahkan congkok pun langsung tergoda dengan pemandangan didepannya.

"Elu yang minta ini ta.." Ucap Alex langsung melahap bibir Renata dan melumaatnya dengan penuh nafsu.

Alex membalikkan posisi, kali ini Renata sudah berada dibawahnya, Alex benar-benar tidak melewatkan sedikit pun setiap jengkal tubuh Renata.

Desahan Renata semakin membuat nafsu Alex menggebu-gebu. Kini keduanya sudah telanjang bulat. Alex sudah bermain dia area-area sensitif milik Renata.

"Ta.. gue gak bisa melakukannya,.." Kata Alex masih setia diatas Renata.

"Lakukan Lex.. gue mohon.. gue mau.."

"Tapi gue gak bisa janjiin elu apa-apa..."

"Gue gak butuh status elu! gue gak butuh.. gue cuma butuh elu buat puasin gue! buat gue lupa dengan si brengsekk Bhumi itu!" Kata Renata memohon.

"Baiklah kalau itu yang elu mau ta." Kata Alex dengan hati yang teramat bahagia.

"Awwwww..." Pekik Renata kala Alex membobol selaput dara milik Renata.

BERSAMBUNG...

Alex : makasih ya Thor,, gue dapat perawan 😘

author : semua tidak semudah yang kamu bayangkan Ferguson!

Geva : eh kok malah kak Alex sih yang keluar, kan ini cerita aku sama si besi karatan.

Author : buat iklan biar gak bosen Ge...

Geva : Ya sudah deh.. cuma mau bilang, fans kak Alex sabar ya 😜

Aku mau buat suami aku tambah kesel dulu...

Bye...

Alex : eh.. gue belum pelepasan Thor... masih didalam noh.. belum gue pompa juga...

Author : suruh dulu tuh komentarin yang banyak biar gue lanjutin adegan panas elu wkwk 🤭