Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 33
Saat pagi hari,Ruby sudah berdiri di depan rumah William.Semalam ia tidak bisa tidur.Di hotel ia hanya bisa menangis dengan harapan besoknya ia memiliki kesempatan untuk bertemu dengan putrinya.Dan Hari ini ia bisa memulainya dari Awal
Ruby melihat ada seseorang yang membuka dengan memutar kenop pintu .Ruby bersembunyi di balik pagar dan melihat dari sisi sela-sela pintu.
Seorang anak perempuan dengan memakai ransel kecilnya,gadis yang sangat cantik dengan mata sipit hidung mancung, bibir mungilnya merah seperti buah ceri terlihat begitu alami.Rambutnya panjang dibawah bahu dengan bandana di kepalanya.Anak itu terlihat diam berdiri bersandar di tembok.
Ruby menegang melihatnya, akhirnya yang selama ini dia tunggu ada di depannya.Matanya berair,ruby buru-buru menghapusnya.Ingin sekali ia menghampiri Putrinya itu.Ruby membuka pagar depan dengan perlahan,dan berjalan mendekatinya.
Gadis itu terdiam melihat Ruby mendekatinya, tatapan gadis itu sama persis dengan William.Ruby memakluminya,gen William sangat kuat hingga putrinya begitu menyerupai William.
"hai..?" sapa Ruby
Olivia terdiam menatap ibunya, tatapan datar itu membuat Ruby melangkahkan kakinya mendekat.
*percakapan ini sudah di translate menjadi bahasa Indonesia, karena Olivia jelas memakai bhs.inggris karena tinggal di Canada.
"Aku Ruby... siapa nama mu?" tanya Ruby dengan halus
"aku Olivia Wilde Felicia Hartanto.." ucap Olivia dengan datar
Ruby tersenyum haru,anak yang belum genap 3 tahun itu bisa menjawab namanya dengan lengkap.anaknya telah tumbuh dengan baik dan menjadi cerdas.
"anak yang pintar.." puji Ruby
William keluar dan melihat Ruby sudah berada di depan Putrinya.Wajah William seakan mengeras dan berjalan mendekat kearah Ruby dan Olivia.
"Olivia.. cepat masuk kedalam mobil.." ucap William
Ruby menoleh kearah William dengan tatapan tajam.Olivia terdiam dan menurut yang dikatakan William menuju ke mobil yang ada di garasi
"jika kau masih disekitaran sini. Aku akan mengambil langkah tegas dan melaporkan mu ke polisi karena mengganggu ketentraman dirumah ku!!" ucap William
"kau ingin melaporkan ku?hah...aku ibu kandung Olivia,aku di sini korban atas kebohongan ibumu!! sekalipun aku harus melaporkan kalian ke FBI sekalipun aku akan lakukan...aku tidak akan menyerah hanya kamu akan melaporkanku ke polisi!!!" teriak kesal Ruby kepada William
William yang kesal kemudian tak menghiraukan Ruby,dia berjalan menuju mobilnya.Ruby mengejar William dan ketika William menutup pintu mobilnya,tak sengaja jari tangan Ruby Sudah masuk kedalam dan membuat Tangan Ruby terjepit.Ruby berteriak keras, William kaget dan membuka pintunya kembali.
Ruby tersungkur jatuh dengan merintih kesakitan di 3 jari kirinya yang mulai memerah dan membiru
Olivia yang didalam mobil kaget,dan menutup mulutnya.Sedangkan William shock dengan apa yang terjadi.Dia berjongkok melihat keadaan Ruby yang mengerang kesakitan,
"Auu...aduh jariku..." rintih Ruby dengan tangisannya
William memegang tangan Ruby dan kaget 3 jari Ruby sudah membengkak besar dengan adanya lebam dan goresan di sekelilingnya.
"kenapa bisa begini...Aku akan membawamu kerumah sakit.." ucap William
William memapah Ruby untuk masuk kedalam bangku penumpang depan.Ruby merintih kesakitan menahan luka dijarinya.Ruby melirik kearah belakang yang terdapat Olivia dengan ekspresi khawatir melihatnya.
"tenanglah..ibu tidak apa-apa.." ucap Ruby dengan lirih
William berganti tempat duduk ke bangku kemudi,dia melirik keadaan Ruby yang memejamkan matanya menahan sakit.
Mobil pun berjalan menjauh dari are komplek tinggal William.
...----------------...
Di rumah sakit,Ruby sudah masuk kedalam IGD dan ditangani oleh dokter dan tenaga medis.Sedangkan William dan Olivia menunggu di depan ruangan.
"apa papa tidak ingin menjelaskan sesuatu, siapa dia?" tanya Olivia
William terdiam menatap Olivia yang menatapnya datar penuh tanya.Tidak dipungkiri anak gadis berusia 3 tahun itu sangat peka,dan juga tumbuh menjadi anak yang cerdas melebihi perkembangan usia anak seumurannya.William bersyukur, tetapi dia harus bersiap akan kejutan-kejutan yang akan datang dengan keinginan tahuannya.
"Dia bilang,bahwa dia adalah ibuku...apa itu benar?" tanya Olivia
"jangan terlalu banyak menanggapi perkataan yang keluar dari orang lain.." ucap William
"kenapa papa bicara seperti itu,kenapa papa tidak ingin aku tahu dia ibuku?" ucap Olivia yang seakan tahu jika Ruby adalah ibunya
"Ya..kamu benar,dia adalah ibumu.Lalu kenapa?kamu senang sekarang,tahu siapa ibumu?" ucap William yang tidak bisa mengelak lagi berdebat dengan putrinya yang jenius itu.
"tentu aku senang,tapi papa pasti tidak senang kan?" kata Olivia dengan bicaranya yang datar.
Olivia tumbuh bukan seperti anak seusianya, gaya bicaranya begitu terkontrol seperti orang dewasa, tidak ada kemanjaan saat ia berbicara.Adanya sikap tegas dan datar saat berhadapan dengan orang didepannya.Itu semuanya karena pola asuh sedari ia berusia 1 tahun, yang sudah melakukan pelatihan kedisiplinan dan mengikuti kelas wicara.tentu itu semua pengaruh dari campur tangan neneknya Bu Helsye.
William tak menjawabnya,dia melihat seorang dokter keluar menemuinya.
"Miss Ruby mengalami 2 patah tulang ruas jari,kami akan melakukan operasi segera untuk memperlambat virus tetanus yang akan mudah menyebar ke tubuhnya." jelas sang dokter
William menghela nafasnya berat, "lakukan yang terbaik untuknya.."
"baiklah...kami akan lakukan operasi sekarang juga."
...----------------...
William menunggu di rumah sakit hingga larut malam.olivia sudah dipulangkan kerumahnya sejak siang tadi Sedangkan dia kembali kerumah Sakit untuk memantau jalannya operasi Ruby.
Sudah memasuki pukul 10 malam,Ruby sudah di pindahkan ke ruang kamar inap.Ruby tertidur efek obat bius,ia memakai pakaian pasien, dengan wajahnya yang pucat.William melihat keadaan Ruby yang tidak berdaya itu.Telapak tangan kirinya di perban.2 jarinya putus akibat dirinya,tentu William merasakan bersalah dalam hatinya, Untung saja proses operasi berjalan lancar dan dokter berhasil menyambungkan kembali ruas-ruas tulang jarinya, dengan tetap memantau perkembangan kedepannya.
"kenapa kamu dulu meninggalkan aku dan anak kita... Apakah kamu begitu tidak menyukaiku hingga kamu memilih ego lmu untuk meninggalkan Olivia" Batin William yang menatap kearah Ruby yang terbaring tidur di ranjangnya.
William melihat banyak perubahan pada Ruby,Rambut yang dulu panjang hitam lurus sudah tidak ada.kini rambut itu berubah menjadi warna coklat gelap blonde luruh dibawah bahu,Ruby yang tidak pernah memakai makeup berlebihan kini dia melihat Ruby sering memakai makeup di hadapannya.Tentunya menambah kecantikan,tapi membuatnya khawatir dengan kondisi Ruby seperti itu.
Tangan William menjulurkan ke kepalanya Ruby,dia mengelusnya perlahan menatap Ruby dengan tatapan datarnya.
"cepatlah pulih .. pulang lah ke Indonesia, karna aku tidak ingin kamu terluka lagi karena ku" ucap William dengan lirih
.
.
Selamat siang...🇨🇦
Instagram eunhyeayu90