Satu Malam Dengan Pria Autis
Lampu kelap-kelip di sebuah diskotik telah menyoroti hiruk pikuk keramaian di dalam sebuah club ternama di pusat kota,musik khas Dj telah berdentum sangat keras membuat para penikmatnya menggoyangkan tubuhnya.Tak terkecuali Ruby,Gadis berusia 21 tahun itu sedang menikmatinya.Ia tampak bebas tanpa beban, tersenyum tertawa seakan tidak ada lagi ruang beban hidup dalam kepalanya.
"By... Balik yuk udah jam 1 .." ucap Niki kepada temannya
Ruby menoleh dan tersenyum, "ahh.. nanggung 2 jam lagi deh.."
"aahh nggak,besok ada persentasi di kelas ..takut bangun kesiangan.balik yuk" ajak Niki
"kamu duluan deh nanti aku nyusul.. nanggung masih pengen liat penampilan Dj favorit ku yang abis ini mau tampil" kata Ruby
Niki menghela nafasnya berat,mengingat apa yang dialami Ruby tadi pagi yang membuat temannya itu mendatangi club malam yang selama ini belum pernah ia datangi.Ruby hanya penikmat musik DJ,tapi belum pernah menginjakkan kakinya di tempat hiburan malam ini.
"yasudah..aku tunggu di apartemen ya.. hati-hati kalo pulang..dang ingat ya . Langsung pulang pokoknya.." tutur Niki
"iya .." sahut Ruby
Niki menoleh kembali kearah temannya,ia merasa cemas dengan keadaan Ruby yang kian menggila dengan musik di dalam ruang kerlap kerlip itu.Tapi langkahnya menuntun dirinya untuk keluar dari tempat ini.
Pukul 2 dini hari,Ruby keluar dari gedung club malam tersebut.kepalanya pusing dan perutnya mual,efek karena ia tidak berhenti meliukkan badannya saat di dalam tadi.Matanya sayu,ia merasa sangat mengantuk.perlahan dia berjalan menyusuri ke tempat parkiran.langkahnya perlahan, karena ia merasa lemas pada tubuhnya.
Tiba-tiba ia tersandung oleh kaki seseorang yang sedang duduk di trotoar dengan menelungkupkan wajahnya.
"auuhh..." keluh Ruby
Ruby bangun dari jatuhnya dan menoleh kearah seseorang yang melihat kearahnya.Wajah Ruby kian terhipnotis dengan tampannya pria tersebut.Laki-laki itu memakai pakaian kaos oversize berwarna hitam, dengan celana panjang dengan warna senada.Kulitnya putih bening seperti susu, bahkan goresan sedikitpun tidak ada.Ruby melihat penampilannya terlihat seperti orang kaya,meski memakai sandal jepit,pria di depannya ini memakai jam tangan yang mewah.
Ruby mendekati pria itu,yang terlihat menatapnya.Matanya sendu seperti seekor kucing yang sangat manis.
"Kau tidak apa-apa..?sorry aku tidak melihat jalan karena aku sangat kelelahan." ucap Ruby
Pria itu hanya terdiam menatap kosong kearah Ruby,dalam hati Ruby apakah dia terpesona melihat kecantikanku?ah tidak mungkin aku terlihat aneh dan jelek.bagaimana bisa aku memiliki pemikiran dia terpesona kepada ku di saat Dia lebih sempurna dari visualnya..Sadar Ruby..sadar.. kelamaan ngejomblo luu by !!
"halo Kamu tidak apa-apakan?" tanya Ruby kembali
"saya..saya tidak apa-apa.." Ucapnya dengan gugup
Wiliam terlihat tak nyaman saat Ruby melihat intens kearahnya.Sosok William adalah laki-laki berwajah oriental dengan wajah tampan rupawan dan badan yang atletis.ketampanannya terlihat begitu jelas, tapi dia memiliki kekurangan yaitu dari komunikasinya yang sedikit aneh jika melihat mimik wajahnya.kesempurnaan itu sirna saat pria itu berbicara.seolah menjelaskan jika pria ini memiliki kekurangan dalam penyampaian berkomunikasi.
Ruby mengerutkan keningnya, terlihat aneh tapi ia berpikir mungkin pria di depannya ini gugup karena wajah intimidasi darinya.
"apakah kamu butuh bantuan..ini sudah menjelang pagi.Apa kamu tidak ingin pulang kerumahmu..aku akan membantumu " ucap Ruby
William tampak berpikir keras,dia merasa bingung harus mengatakan apa yang tidak menggambarkan kekurangan dirinya.Dia tidak ingin wanita di depannya ini merasa ilfeel bertemu dengannya,dia mencoba menyusun kalimat yang baik dalam pikirannya agar wanita didepannya ini mengerti dan tidak memandangnya aneh.
"Saya ingin menginap di sebuah hotel, tapi Saya bingung harus kemana." ucapanya dengan hati-hati
Ruby mengerutkan keningnya,ia berpikir mungkin pria didepannya ini seorang wisatawan atau pendatang baru yang baru menginjakkan kakinya di kota metropolitan seperti ini.ia pun berinisiatif untuk membantu untuk mencari tempat menginap.
"ahh..Hotel, Ya aku pasti akan membantumu..kamu ingin menginap di hotel seperti apa?aku akan merekomendasikannya kepada mu..aku sedikit tahu banyak tentang hotel di sini karena aku memiliki teman yang bekerja di hotel." balas Ruby dengan ramah
William terdiam,dia bingung harus menyampaikan apa lagi.dia tidak memiliki pilihan lain selain berkata untuk menyerahkan semuanya kepada Ruby.
"saya bisa tinggal di hotel temanmu.." ucap William
Ruby mengerutkan keningnya, "maksudnya??"
William terdiam dan mencoba berpikir keras,dia ingin mengatakan sesuatu tapi kemampuannya seolah sirna saat berhadapan dengan seseorang didepannya.
Ruby terdiam dan mencerna ucapan dari pria didepannya,ia kemudian terlihat mengerti dan tersenyum.
"oo..jadi kamu ingin menginap di hotel tempat temanku bekerja... Baiklah aku akan membantumu.Tapi apakah kamu memiliki uang yang cukup? sedangkan...emm..maaf temanku bekerja di hotel bintang 5 yang harga permalamnya mencapai belasan juta "
William yang mengerti, kemudian merogoh saku celananya dan mengambil dompetnya.Dia kemudian memberikannya kepada Ruby
"ini dompet saya,ambil saja.ada uang kartu di situ.uangnya pasti banyak karena mamaku selalu mengirim uang itu setiap awal bulan." ucapnya
Ruby terlihat gelagapan melihat seorang laki-laki yang baru ditemuinya telah menyerahkan seluruh dompet miliknya kepada dirinya yang baru saja dikenal.
"ahh..kamu saja yang pegang,aku akan mengantarmu saja.aku tidak enak jika harus memegang dompet mu.aku kan bukan siapa-siapa mu.." ucap Ruby yang tidak enak hati.
William terlihat berpikir lagi, mencoba mencerna ucapan dari Ruby.entah dalam pikirannya benar atau tidak yang pasti William terlihat mencoba mengerti dengan apa yang dikatakan wanita yang baru dikenalnya ini.
"baiklah" ucap William
"baiklah..ayo ikuti Aku . hotelnya itu.." ucap Ruby sambil menunjuk kearah bangunan menjulang tinggi bak seperti gedung pencakar langit.
William melihat itu dan mengenal hotel itu.Dia menyadari jika Hotel itu adalah milik dari pamannya.
Sesampainya di hotel,Ruby membantu memesankan kamar.Dari pilihan kamarnya tidak ada harga yang murah sedikit pun ia pun berbalik kearah William dengan wajah yang lesu.
"ada kamar premium deluxe, harga permalamnya mencapai 19 juta..kita cari hotel lain saja" ucap Ruby
"Tidak,saya ambil itu saja.kita harus membayarnya."ucap William memberikan dompetnya kepada Ruby
Ruby mengerutkan keningnya kembali,ia terlihat ada keanehan kepada William.pikirannya berkecamuk, dari nada bicara William,dan juga sikap William yang main serah serah dompet begitu saja.Logikanya, seharusnya William yang mengambil kartu itu terlebih dahulu baru menyerahkan kepadanya, tapi serasa ia seperti diberi mainan seorang anak kecil.
"kau ambilkan kartumu..lalu berikan kepada ku..akan aku serahkan kepada mereka." Ruby
William seolah faham, kemudian mengambil kartu blackcard nya yang membuat shock Ruby.dipastikan kartu yang dipegang nya ini bukan berisi jutaan lagi.tapi Milyaran.
Dikamar,
Mereka sudah sampai di dalam kamar, William mengekor di belakang Ruby.sedangkan Ruby sedang melihat-lihat kesegala penjuru ruangan.Ia tampak takjub,juga bangga karena selama hidupnya baru kali ini ia bisa menginjakkan kakinya di tempat mewah seperti ini.
"ini sangat indah..wahh..ada sampange di sini.." ucap Ruby yang kini berada di sisi ruang seperti mini bar itu.Melihat minuman mahal yang belum pernah dia minum, akhirnya Ada niat keinginan untuk mencobanya.
Ruby menoleh kearah belakang dan melihat wajah William yang terlihat polos dan tampan.
"kamu kenapa mengekor terus di belakang ku?? kemari lah duduk..ayo menikmati minuman ini..aku belum pernah mencicipinya, karena harganya yang begitu mahal.lagi pula minuman ini juga haram kan buat di konsumsi... tapi mumpung aku di sini aku ingin mencicipinya.. sedikit saja.tidak apa ya?" ucap Ruby dengan wajah memerah sedikit malu dengan kenaifannya
William seolah mengerti,dia pun mengambil gelas di sampingnya.Melihat Ruby yang begitu ceria,dia juga terlihat nyaman . seperti memiliki chemistry yang baik.
"Saya juga ingin minum.saya belum pernah meminumnya" ucap William
Ruby mengerutkan keningnya, terlihat heran karena melihat banyaknya uang yang ada di blackcard milik William tadi seakan tidak mungkin jika pria tampan ini belum pernah mencicipi sampange mahal ini.
"baiklah kita minum sama-sama.. tapi sedikit saja ya . karena aku harus kembali ke apartemen ku"
William mengangguk tersenyum, Mereka pun saling mencicipi sampange itu sama-sama.terlihat William merasa ingin memuntahkannya karena rasanya yang tidak enak,tapi dia berusaha menahannya karena tidak ingin Ruby melihat keanehan itu.
"ini sangat asam tapi manis di akhir..ini sangat segar di tenggorokan...aku kira rasanya pahit... syukurlah tidak begitu.." ucap Ruby meminumnya kembali
William tampak cemas,karena Ruby bisa menikmati minuman itu sedangkan dirinya tidak.
"oia .namamu siapa?" tanya Ruby menoleh kearah William
"Saya..saya William" ucapnya
"William..nama yang bagus.. Perkenalkan Aku Ruby" ucap Ruby dengan tersenyum kearah William
William tersenyum,dia merasa Ruby sangat lucu.Dia baru melihat ada wanita se ceria Ruby.berbeda dari Kakak perempuannya yang begitu garang dan terlalu kaku.
"kau tersenyum? Apa aku lucu... Hahahha, bagaimana bisa kamu tersenyum seperti ini.kau seperti bayi.. kulit mu terlalu mulus sedangkan aku yang perempuan saja amburadul seperti ini." ucap Ruby yang sudah mulai melantur kata-katanya
William merasa Ruby terlihat aneh,dia melihat Ruby seperti tersenyum tanpa sebab.william berpikir mungkin terpengaruh oleh minuman yang ada didepannya.
Ruby berbicara tidak tentu arah bahkan menceritakan beberapa hal konyol dan keluh kesahnya saat di kampus.
"aku ingin lepas dan lulus segera,tapi aku harus bertahan sedikit lagi..6 bulan..ya 6 bulan..aku harus bertahan..."ucapnya murung
"aku akan pulang, terimakasih kamu sudah berbagi minuman ini dengan ku.." ucap Ruby yang setengah sadar setengah melayang sempoyongan
William terlihat bingung dengan Ruby yang terlihat sempoyongan, hingga saat Ruby jatuh tapi berhasil ditangkap oleh William.
"ah...sory..aku tidak pernah seperti ini sebelumnya..aku akan menarik kata-kataku tadi.aku tidak akan meminta mu untuk berbagi minuman itu..aku rasa aku tidak kuat mabuk.." ucap Ruby
William bingung harus seperti apa menjawab racauan Ruby,dia hanya memperhatikan wajah Ruby yang terlihat sayu.
Ruby melihat kearah William, pria aneh yang baru ditemuinya.Ketampanan William tidak diragukan lagi.sungguh kata sempurna.tubuhnya yang atletis,wangi parfum mahal yang sangat lekat di hidung Ruby membuat Ruby tak berdaya.Ia pun menutup matanya dan mendekatkan wajahnya kearah William.
William bingung dengan sikap Ruby yang memejamkan matanya dan mendekat kearahnya,dan tiba-tiba...
Cupp
Finally Ruby mengecup bibir William.Sontak William shock berat dengan tindakan Ruby.tiba-tiba saja jiwanya serasa terbakar.Apalagi melihat Ruby membuka matanya dan melihat kearahnya.Matanya Sayu menatap kearahnya.Dia bingung,tapi seakan tubuhnya memberikan sinyal kuat.
Perlahan, William melepaskan blazer yang dipakai Ruby tanpa sedikitpun berpaling dari mata Ruby.Jangan tanya lagi keadaan Ruby.saat ini ia juga terhipnotis dengan tatapan William seakan tak sadarkan jika blazer ditubuhnya sudah terlepas meninggalkan kaos singlet yang dipakainya.perlahan tapi pasti, Mereka berdua sama-sama memejamkan mata dan saling mendekatkan bibir mereka.
.
.
.
Hai..hai..hai gengs..hallooo apa kabar? Sudah lama vakum.nih aku kasih amunisi baru ya.. semoga ini konsisten gengs.semoga kalian suka dengan novel ini🤭😊😊😊
Instagram eunhyeayu90
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Purnama Pasedu
di grebek,nikah ya
2025-08-14
0