NovelToon NovelToon
Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Dokter Genius / Mengubah sejarah / Dokter Ajaib / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: R. Seftia

Mei Lin, seorang dokter muda dari tahun 2025, sedang dalam perjalanan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang ketika sebuah kecelakaan tak terduga melemparkannya ke masa lalu. Terhempas ke laut dan terbangun di tengah medan perang, ia menemukan dirinya berada di kamp Pangeran Mahkota Rong Sheng dari Dinasti Xianhua, yang terluka parah dan sekarat.

Dengan insting medisnya, Mei Lin menggunakan alat-alat modern dari ransel besarnya untuk menyelamatkan nyawa sang pangeran, mengira ini hanyalah lokasi syuting drama kolosal. Namun, kesalahpahaman itu sirna saat anak buah Rong Sheng tiba dan justru menangkapnya. Dari situlah, takdir Mei Lin dan Rong Sheng terjalin.

Di tengah intrik istana dan ancaman musuh, Mei Lin harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali asing, sementara pengetahuannya dari masa depan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dinasti. Bisakah seorang dokter dari masa depan mengubah takdir sebuah kerajaan kuno?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R. Seftia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28: Menyamar

Dengan kepala yang berdarah, Rong Sheng datang kepada Mei Lin, berharap Mei Lin mau mengobati dirinya. Dan tentu saja, Mei Lin mengobatinya. Mei Lin tidak bisa melihat orang lain terluka. Terlebih lagi jika orang itu adalah seseorang yang telah banyak berbuat baik kepada dirinya; seperti Rong Sheng.

"Bagaimana bisa kau sampai terluka seperti ini? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Mei Lin. Hanya sedikit penasaran dengan penyebab luka di kepala Rong Sheng. Karena mengingat kemampuan yang Rong Sheng miliki, tidak akan mudah bagi sembarangan orang melukainya.

"Seseorang melemparkan pas bunga kepadaku," jawab Rong Sheng.

"Pas bunga?! Kenapa dia melakukan itu? Tidak-tidak. Katakan, siapa yang melakukannya?"

Rong Sheng sedikit tersenyum. "Kenapa kau sangat ingin tahu? Kau ingin balas dendam untukku?"

Mei Lin menggeleng. "Tidak. Aku tidak akan melakukannya. Lagipula, untuk apa aku melakukan itu? Aku hanya sedikit penasaran. Bagaimana bisa seseorang dengan kemampuan sepertimu tidak bisa mengelak sebuah pas bunga? Rasanya aneh saja."

"Bukannya aku tidak bisa menghindar. Hanya saja, aku memang tidak ingin menghindar. Karena aku rasa, aku memang pantas mendapatkannya. Bahkan, aku berpikir, aku harus mendapatkan lebih dari sekedar pas bunga," jawabnya.

Mendengar jawaban Rong Sheng, Mei Lin akhirnya mulai menyadari siapa orang yang telah melemparkan pas bunga kepada Rong Sheng sampai kepalanya berdarah.

"Apa mungkin orang yang melemparkan pas bunga kepadamu itu, Tuan Putri Rui Xi?" Mei Lin bertanya dengan ragu.

Rong Sheng mengangguk. "Benar. Rui Xi yang melemparkan pas bunga kepadaku. Dia pantas melakukan itu. Dan sebenarnya dia memang pantas melakukan itu, bahkan lebih dari itupun tidak masalah."

"Setidaknya kau sadar diri. Setelah apa yang kau lakukan, tentu saja kau pantas mendapatkan pukulan yang keras. Melemparkan pas bunga... kurasa itu belum cukup. Kau pantas mendapatkan lebih dari sekedar itu!" Mei Lin selesai mengobati luka di kepala Rong Sheng.

"Baiklah. Sekarang, kita lupakan tentang itu, dan fokus pada pembicaraan lain." Rong Sheng tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. "Tentang kakakmu."

Mei Lin seketika saja langsung ikut serius. Pembicaraan tentang kakaknya selalu Mei Lin anggap serius. Hal itu mencerminkan betapa putus asanya dirinya untuk menemukan kakaknya.

"Jadi, bagaimana? Apa kau sudah menemukan cara yang bagus untuk bisa memastikan apakah kakakku ada di tempat Kaisar Longwei atau tidak? Kau sudah punya rencana?" Mei Lin penasaran.

"Iya. Aku sudah memikirkan rencana yang lumayan bagus. Dan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah informasi itu benar atau tidak, kita harus melihatnya secara langsung. Kita harus masuk ke Dinasti Jinxi!"

Rong Sheng mengatakan sesuatu yang mustahil. Bahkan, Mei Lin yang baru beberapa bulan saja tinggal di dunia itu sudah betul bahwa menginjak kaki di Dinasti Jinxi tidaklah mudah bagi orang luar. Penjagaan mereka sangat ketat. Tidak mungkin, bahkan mustahil bagi seseorang untuk masuk ke sana tanpa ada izin dan alasan yang jelas.

"Rencana itu benar-benar tidak masuk akal. Benar-benar konyol. Bagaimana mungkin bisa masuk ke sana? Sedangkan saat aku menyentuh tanahnya saja Kaisar Longwei sampai datang ke sini untuk mempermasalahkan hal itu!" Mei Lin menghela napas dalam-dalam. "Jika hal sepele itu saja sudah membuat keributan yang sangat besar, lalu bagaimana jika sampai dia tahu kita masuk ke wilayahnya? Kemungkinan terbesar... kita akan dihukum mati!"

"Jika tentang itu, kau tidak perlu khawatir. Aku sudah memiliki rencana yang bagus untuk kita berdua," ungkap Rong Sheng.

"Rencana? Rencana macam apa?"

"Kita akan menyamar. Kita akan berangkat bersama para pedagang yang akan masuk ke wilayah Kaisar Longwei. Menyamar sebagai salah satu pedagang, kita akan masuk ke sana untuk mencari tahu apakah informasi itu benar atau tidak, lalu, setelah kita memastikan semuanya, kita akan kembali dengan cara yang sama."

Mei Lin merasa agak sedikit aneh. "Semudah itu?"

Rong Sheng mengangguk. "Iya. Semudah itu."

"Kenapa kau bisa sangat yakin? Sedangkan kita berdua sama-sama tahu, penjagaan di sana benar-benar ketat. Apakah cara mudah seperti itu akan berhasil? Begitu saja?" Mei Lin masih merasa kurang yakin dengan rencana simpel Rong Sheng.

"Sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan. Kau bisa percaya kepadaku. Cara ini pasti akan berhasil. Yang perlu kau lakukan, bersiap saja. Kita akan berangkat malam ini." Tiba-tiba Rong Sheng mengungkapkan waktu keberangkatan yang terlalu cepat.

"Malam ini?! Yang benar saja!"

"Malam ini adalah malam sebelum pasar Dinasti Jinxi dibuka untuk halayak ramai. Kita bisa ikut bersama para pedagang yang akan berangkat malam ini untuk berjualan di sana besok. Jadi, siapkan dirimu. Malam ini kita berangkat. Diam-diam!" Rong Sheng menekankan kata 'diam-dian'.

Mei Lin tak menjawab dengan suara. Dia hanya mengangguk pelan.

Selanjutnya, Rong Sheng pergi, meninggalkan Mei Lin sendiri dengan pikiran yang sangat banyak di dalam kepalanya.

"Malam ini...."

Banyak hal yang Mei Lin pikirkan. Benar-benar memusingkan. Tetapi, tidak ada waktu untuk memusingkan hal-hal tidak perlu itu. Mei Lin harus segera bersiap. Malam ini, dirinya dan Rong Sheng akan melakukan perjalanan yang panjang bersama.

***

Dimalam hari, Rong Sheng telah siap dengan pakaian biasa dan juga pedangnya. Dia menunggu Mei Lin datang ke tempat yang telah dia katakan sebelumnya. Tidak lama setelah Rong Sheng datang, Mei Lin pun datang dengan pakaian hitam yang sangat mencolok membuat Rong Sheng sedikit tertawa.

"Kenapa kau tertawa seperti itu? Apakah ada yang lucu dariku?" tanya Mei Lin.

Rong Sheng menggelengkan kepalanya dan kemudian berusaha untuk menyingkirkan senyuman di wajahnya yang membuat Mei Lin merasa kurang nyaman.

"Baiklah. Ayo kita berangkat sekarang." Rong Sheng naik ke atas kuda, kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu Mei Lin.

Mei Lin berpikir beberapa saat. Berpikir untuk menerima uluran tangan itu atau tidak. Tetapi, pada akhirnya Mei Lin pun meraih tangan itu, naik ke atas kuda.

Kuda dipacu, dan langsung berjalan keluar dari istana. Berjalan menempuh area pusat kota yang sudah sunyi, masuk ke dalam hutan. Di sana, beberapa pedagang telah menunggu kedatangan Rong Sheng dan Mei Lin.

Orang-orang itu telah dibayar oleh Rong Sheng untuk membuat penyamaran mereka lebih terlihat nyata dan tidak terkesan dibuat-buat.

Malam itu, Rong Sheng dan Mei Lin berjalan menuju perbatasan antara Dinasti Xianhua dan Dinasti Jinxi. Sesampainya diperbatasan, mereka diperiksa. Mei Lin sebenarnya merasa sangat gugup ketika diperiksa, tetapi untungnya ia berhasil melewati pemeriksaan diperbatasan dan di izinkan untuk masuk ke Dinasti Jinxi.

Langkah pertama yang Mei Lin ambil, penuh dengan rasa semangat. Tidak menyadari jika dirinya telah terperangkap dalam jebakan yang dibuat oleh Kaisar Longwei.

Mungkin memang mudah bagi mereka untuk masuk ke sana, tapi, siapa yang tahu? Mungkin jalan pulang mereka tidak akan semudah itu. Dan mungkin saja, akan sangat sulit, bahkan mustahil untuk keluar dari sana.

***

Bersambung.

1
nur janah567
suka kali bisa di cintai dengan cara ugal ugalan kaya dracin yg seorang perawat d cintai sama mafia
nur janah567
c iblis rui xi pasti ngamuk
nur janah567
semangat up thor aku tunggu
nur janah567
ini unik ceritanya gk sama sama yg lain kaya real orang masuk jaman kuno yng ngerasa aneh dan takut karna tk sama , sama jaman dia di jaman asalnya .
aku jadi ngebayangin klw aku kayak gitu pasti sama takut nya ataw bahkan lebih dari itu
Marini Dewi
lanjut thor
Lim Kelly
karakter cewenya gak bs adaptasi ma jaman kuno,nangis terus
anggita
lumayan menarik, moga novelmu lancar thor👌.
R. Seftia: Terima kasih sudah mampir 💕
total 1 replies
anggita
like👍 iklan☝, Mei Lin👏.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!