NovelToon NovelToon
TRAUMA

TRAUMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Misteri / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Trauma masa lalu / Bullying dan Balas Dendam / Idola sekolah
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fidha Miraza Sya'im

Keberanian tidak akan pernah absen dari ketakutan.
Orang berani bukan berarti mereka tidak pernah merasa takut, akan tetapi mereka berhasil menaklukkan rasa takut itu.

Hanya karena kau pernah gagal lalu terluka di masa lalu, bukan berarti semua yang kau hadapi sekarang itu sama dan menganggap tidak ada yang lebih dari itu.

Kau salah . . . . . !!!

Briana Caroline MC.
Yang arti nya KEBERANIAN, TANGGUH, KUAT DAN PENAKLUK DUNIA.

Tidak seperti arti dari namanya yang diberikan orang tuanya. Justru malah sebalik nya.

Bayang-bayang dari masa lalunya membuat dia TRAUMA. Itulah yang membuatnya selalu menghindari apapun yang akan masuk ke dalam hidupnya.
Dia lebih memilih untuk lari ketimbang menghadapinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fidha Miraza Sya'im, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Semua terlihat samar ketika Ryo membuka matanya secara perlahan. Ia pun terkejut setelah menyadari bahwa ia sudah terikat di kursi. Sontak membuatnya meronta dan berusaha melepaskan dirinya.

"Kenapa aku bisa terikat seperti ini? Briana? Apa Briana baik-baik saja? Jangan-jangan ini ulah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan Briana". Ryo bertanya dengan penuh kekhawatiran sembari ia berusaha membuka ikatannya.

Tiba-tiba Briana menodongkan pistolnya di hadapan Ryo.

" Katakan! Apa tujuan loe?". Briana tampak berantakan seperti orang stres.

Ryo sangat terkejut ternyata itu bukanlah ulah orang-orang jahat melainkan atas perbuatan Briana wanita yang sangat ia khawatirkan sejak tadi.

"Briana?! Jadi kamu yang melakukan ini ke aku?". Ryo benar-benar terkejut dan takut disaat pistol itu mengarah pada dahinya.

"Jawab pertanyaan gue. Apa tujuan loe selama ini ngedeketin gue?". Sekali lagi ia bertanya sembari berteriak.

"Tujuan? Aku benar-benar tidak mengerti apa maksud kamu. Jujur aku sama sekali enggak ada tujuan apa pun ke kamu! Bri... Please singkirkan pistol itu. Itu sangat berbahaya". Ryo memohon pada Briana sembari berusaha melepaskan tali yang mengikat tangannya.

"Kalau loe enggak punya tujuan apa-apa ke gue, kenapa loe masuk dan memeriksa isi kamar gue?". Mata Briana memerah begitu seram.

"Aku cuma mau lihat-lihat kamar kamu saja". Ryo menjawab sembari mencoba menghindari dahinya dari pistol itu.

"Aaaaaa....! Bohong! Kalian semua sama saja! Kalian pasti mendekati gue karena kalian punya tujuan yang terselubung ke gue. Aaaaarrgt". Emosi Briana semakin tak terkontrol.

Kemudian ia tertawa sambil menangis lalu berteriak sambil melempar barang-barang yang ada di dekatnya sehingga wajah Ryo terkena pecahan barang yang terbuat dari kaca.

Ryo terlihat ketakutan melihat tindakan Briana sembari ia berusaha melepaskan ikatan tangannya lalu tak lama ia pun berhasil. Kemudian Ryo langsung merampas pistol tersebut dari tangan Briana dengan segera ia melemparnya jauh.

Briana semakin marah lalu begitu cepat ia mendekati Ryo karena ingin mencekik lehernya.

Untungnya Ryo dapat mencegahnya ia langsung memeluk tubuh Briana dengan cekatan.

Tak menutup kemungkinan Briana memberontak sekuat tenaganya.

"Lepaskan gue! Lepaskan gue!". Teriaknya dengan histeris sembari ia mengingat masa lalunya yang pernah dicengkeram dari belakang hingga ia tak berdaya.

"Aku enggak akan melepaskan kamu! Aku akan tetap memeluk kamu seperti ini sampai kamu benar-benar tenang. Aku akan tetap berada di sisi kamu untuk menjaga kamu Bri. Aku akan selalu ada untuk kamu Bri". Bisiknya dengan lembut sembari membelai rambut Briana.

Seketika Briana merasa nyaman di pelukan Ryo. Kini ia sudah merasa tenang dan tak ada lagi pemberontakan darinya bahkan ia sampai tertidur di pelukan Ryo.

"Aku janji, aku akan menjaga kamu Bri dan membantu kamu untuk keluar dari penderitaan kamu selama ini". Tuturnya sembari mengusap wajah Briana yang basah karena air matanya yang bercampur dengan keringat.

...

Briana membuka mata sembari memegang kepalanya yang terasa pusing.

" Kamu sudah bangun?". Ryo mengagetkan Briana dan membuatnya bangkit.

Briana terlihat sinis menatap Ryo yang tengah berdiri sembari memegang semangkuk bubur dan air putih.

"Aku sudah buatkan kamu bubur. Selagi masih hangat, nih di makan". Ryo pun mendekatinya kemudian menyodorkan mangkuk bubur tersebut.

Spontan Briana menjauh darinya. Rasa takut terlihat jelas pada raut wajahnya.

" Kenapa lo masih di sini?".

Ryo tersenyum padanya.

"Enggak mungkin aku ninggalin kamu dan aku juga enggak akan meninggalkan kamu sampai kapanpun. Kamu makan dulu ya? Biar enakan badan kamu. Apa kamu mau aku suapi?". Ryo menyodorkan sesendok bubur ke arah mulut Briana namun secepat itu ia menepisnya sehingga membuat lantai kamarnya menjadi kotor.

" Lo enggak usah pura-pura baik sama gue. Gue tahu kalau elo itu sama saja seperti yang lainnya. Gue tahu kalau elo cuma mau memanfaatkan gue saja". Briana mengeluarkan nada kasarnya terhadap Ryo.

Lagi-lagi Ryo menanggapinya dengan senyumannya.

"Lebih baik kamu makan saja dulu. Habis itu kamu tenangkan diri kamu. Kalau kamu curiga atau enggak percaya sama aku ya sudah enggak apa-apa. Yang penting kamu makan dulu ya? Kamu tenang saja, aku enggak akan meracuni kamu kok. Itu cuma bubur biasa. Apa perlu aku duluan yang nyoba makan buburnya?".

Briana terdiam melihat kesungguhan Ryo yang benar-benar berniat baik padanya. Kemudian Briana pun mengambil mangkuk bubur tersebut dan melahapnya semampunya. Ryo begitu senang melihat Briana menurutinya.

Setelah semuanya terasa sedikit lebih tenang, akhirnya Ryo memberanikan dirinya untuk mengajak Briana mengobrol.

"Yang selalu ada di dalam pikiran kamu itu pasti semua orang itu sama, hanya ingin memanfaatkan kamu saja. Makanya kamu selama ini selalu bersikap seperti seekor landak. Ya kan?". Ryo menoleh ke arah wajah Briana yang tubuhnya masih bersandar ditempat tidurnya.

"Aku enggak tahu persis seperti apa kehidupan yang sudah kamu lalui. Tapi entah kenapa aku sepertinya memahami bahkan merasakan apa yang sedang kamu alami. Jujur, awalnya aku sama sekali enggak perduli sama kamu karena kamu itu bukan tipeku, walaupun kamu itu sangat populer disekolah. Tapi hingga akhirnya aku mulai penasaran semua tentang kamu pada saat setelah aku mengetahui sesuatu dimana aku menemukan seseorang yang selama ini aku cari. Seseorang yang sudah membantu seorang pria paruh baya yang mengalami kecelakaan di jalan XXX 5 tahun yang lalu". Ryo mulai melancarkan ceritanya dengan nada yang semakin lirih.

Briana mengerutkan dahinya menatap wajah Ryo sembari mengingat kejadian yang di maksud Ryo. "Kecelakaan 5 tahun yang lalu? Bukannya itu...". Batinnya berkata dan ketakutannya muncul kembali secara perlahan.

"Seseorang yang aku maksud adalah kamu sedangkan Pria paruh baya yang kamu tolongin itu adalah Ayah ku Bri". Lanjutnya dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Briana sangat terkejut ternyata pria paruh baya yang pernah ia tolong beberapa tahun yang lalu adalah Ayah nya Ryo dan itu membuatnya ketakutan.

"Bri? Kamu enggak apa-apa? Kenapa wajah kamu tiba-tiba menjadi pucat?". Ryo mendekatinya lalu memegang kedua pipinya.

Briana menepis tangan Ryo dengan pelan.

"Gue enggak apa-apa". Ucapnya dan tiba-tiba bayangan kejadian 5 tahun yang lalu muncul kembali dalam ingatannya sehingga ia merasa sakit kepala dan mual.

"Briana, sepertinya kamu harus istirahat kembali. Nanti saja kita melanjutkan pembicaraan kita". Ryo semakin khawatir, ia pun merebahkan tubuh Briana di atas tempat tidurnya.

"Gue bilang gue apa-apa. Kalau loe mau melanjutkan ceritanya silahkan. Gue enggak keberatan". Jawab Briana dengan nafas yang sedikit terengah karena menahan rasa sesak pada dadanya.

Ryo merasa tidak yakin bahwa Briana baik-baik saja setelah mendengar ceritanya.

"Rahasia apa yang kamu sembunyikan Bri?". Batinnya bertanya.

1
Fidha Miraza Sya'im
Biarkan Bintang Yang Menjawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!