The Great Mommy

"ini berkat nyonya Karina ibu..beliau dengan mudahnya mengusir para lebah dari sarangnya..jadi kami bisa dengan leluasa mengambil madu ini.."cerita Kim dengan bersemangat.

Warga desa hanya menatap Karina kagum.. sungguh Karina adalah sebuah berkah bagi desa mereka.

_____________________

Karina dan lima pria lainnya mulia memisahkan madu dari lilin sarangnya.

Setelah beberapa jam kemudian..semua madu sudah di kemas..mereka mendapatkan 15 toples kaca berukuran 2 liter..dan 6 toples kaca berukuran 1 liter.

Setelah semuanya selesai..Karina mulai menyimpan semua madu itu..dan rencana Minggu depan akan di bawa ke kota kekaisaran bersama gula kopi dan garam yang mungkin juga sudah bisa di jual.

Karina hanya menyimpan 15 untuk di jual..dan 6 toples yang berisi 1 liter itu rencananya akan Karina bagi untuk para pria yang sudah membantunya.

"tuan-tuan semua terimakasih sudah membantu saya..nah ini cobalah sedikit madu yang sudah susah payah kalian ambil.."ucap Karina menyodorkan masing-masing satu toples kaca.

lima pria yang di beri madu itu bersorak senang..mereka sudah lama tidak pernah mencoba madu semenjak mereka di asingkan..tapi sekarang mereka mendapatkan lebih banyak dari yang dulu sanggup mereka beli.

"terimakasih nyonya..anda sangat murah hati.."ucap kepala desa.

"iya nyonya terimakasih telah Sudi berbagi dengan kami sebanyak ini.."ucap Kim.

"ets..itu bukan upah kalian..upah kalian nanti akan saya bayar saat madu nya telah laku.."ucap Karina.

"benarkah nyonya?.."tanya seorang pria paruh baya antusias.

"eh tidak perlu nyonya..kami di beri ini saja sudah cukup.."ucap kepala desa.

"tidak kepala desa..itu hak kalian.."ucap Karina.

"baiklah nyonya.. terimakasih.."ucap kepala desa akhirnya.

Setelah itu para pria itu berlalu dari sana ke rumah masing-masing.

.

.

.

Tidak disangka 4 hari telah berlalu..air laut yang kemarin sedang di lakukan penguapan.. sekarang sudah terlihat butiran kristal garam disana.. mungkin hanya butuh satu hari lagi untuk membuat air laut itu menjadi garam dengan sempurna.

Dan hari ini Karina sedang melakukan pemantauan.

"lakukan penguapan satu hari lagi.. setelah itu garam akan terbentuk dengan sempurna.."ucap Karina.

"baik nyonya.."ucap para pekerja.

Setelah itu Karina kembali halaman rumah..disana sudah ada daisi, nyonya bela dan nyonya lin.. beserta 3 bocah yang bermain asyik di sudut sana.

Entah kenapa selama beberapa hari ini nyonya lin dan nyonya bela lebih sering berkumpul dengan mereka.. mereka selalu datang kerumah Karina hanya untuk membantu apa saja yang mereka bisa.

"daisi.. bagaimana sirup leci nya.. apakah sudah jadi?.."tanya Karina.

"cobalah kau liat Karina..apa seperti ini tandanya sudah jadi?.."tanya balik daisi sambil memperlihatkan sirup dari buah leci yang tadi mereka buat.

"sepertinya sudah.."jawab Karina sedikit menyicip rasa sirup itu.

"nyonya bela apa aku boleh minta tolong untuk mengambilkan buah kolang-kaling yang ada di sana.."ucap Karina.

"baiklah akan saya ambilkan.."ucap nyonya bela.

Setelah itu Karina mulia membuat minuman laci dengan kolang-kaling sebagai pelengkapnya..dia juga menambahkan sedikit daun mint agar lebih segar.

minuman yang selesai di buat langsung di bagikan pada semua orang.

Dan nampaknya para pekerja itu berbinar senang saat mendapat minuman segar dari Karina.

.

.

Beberapa hari telah berlalu..dan semua produk akhir bisa di antar hari ini menuju kota kekaisaran.

Karina pergi di temani oleh Kim dan si kembar.. Karina sepertinya di kota kekaisaran agak lama karna ingin menghabiskan waktu di sana dengan kedua anaknya.. apalagi lusa akan di adakan festival lampion di sana.

Untuk usahanya biar saja di tangani oleh pekerja nya..lagi pula mereka sudah paham..dan juga ada daisi disana yang akan memantau mereka..dan masalah upah..Karina sudah menyerahkan nya pada Kim selama di kota kekaisaran.

Karina menjual garam dan madu itu ke beberapa rumah makan..dan kali ini mereka di sambut dengan lebih hangat..tidak seperti kemarin.

Dan yang lebih mencengangkan bagi Karina adalah..madu nya di hargai seharga 3 koin emas untuk setiap toples nya..dan garamnya di hargai 2 koin emas setiap koti nya..dan Karina kali ini mendapatkan 5 koti garam.

Karina mendapatkan penjualan Minggu ini sebanyak 60 koin emas untuk semua produknya.

Dia sudah berpesan pada Kim untuk membagi upah.

pekerja gula dan kopi \=10 koin perak.

Pekerja garam \=10 koin perak.

para pekerja madu \= 1 koin emas.

Kanapa pekerja madu lebih banyak?..karna selain pekerjaan itu beresiko.. pekerjaan itu juga yang menghasilkan penjualan terbanyak.. pendapatan Minggu ini saja sebanyak 45 koin emas..sangat jauh di bandingkan pendapatan produk yang lain yang hanya 10-15 koin emas perminggu.

.

.

Setelah semua urusan selesai..Kim kembali ke desa..dan Karina beserta si kembar kembali berkeliling di pasar.

si kembar sangat aktif di pasar yang sangat ramai itu..bagaimana tidak.. sekarang banyak warga desa yang mempersiapkan diri dengan menghias rumah-rumah dan berbelanja banyak lampion.

Apalagi dengan para bangsawan..mereka tidak kalah heboh..banyak para wanita yang mengunjungi toko pakaian..toko alat kecantikan dan toko perhiasan..untuk hanya ingin menjadi pusat perhatian saat nanti di festival lampion..para bangsawan itu akan berlomba-lomba memamerkan harta keluarga mereka..seolah-olah mereka adalah bintang utama di acara itu.

"ayo sayang kita ke toko pakaian.. mommy lupa tidak membeli kalian pakaian festival.."ucap Karina.

"mommy..Cici ingin gaun yang cantik.. seperti yang mommy pernah gambar di rumah hari itu.."ucap Alana.

"Cici ingin yang seperti itu?.."tanya Karina..Alana hanya mengangguk mantap.

"kita cari yang sudah jadi saja sayang..nanti pulang dari sini mommy akan membeli kain untuk di jahit gaun pada bibi daisi..boleh ya?.."ucap Karina.

"hmmm..boleh deh mommy.. tapi janji ya..Cici juga ingin memiliki gaun kembar dengan Lala.."ucap Alana.

"oke sayang.. apapun untuk putri cantik mommy ini.."ucap Karina mengusap kepala anaknya.

"huh manja sekali.."celetuk Alano.

"suka-suka Cici lah..Koko saja tu yang sok berwajah datar.."ucap Alana menjulurkan lidahnya mengejek Alano.

Alano hanya memutar matanya malas melihat kelakuan adiknya itu.

Setelah itu mereka mulai memasuki toko pakaian anak-anak khusus rakyat biasa..Karina terlalu malas bertemu dengan para bangsawan..apalagi berurusan dengan mereka..Karna Karina tau para bangsawan itu pasti akan mencari celah untuk menjelekkan orang lain..sama seperti Xia dulu.

Setelah memilih beberapa pakaian mereka berlalu dari sana menuju toko lain.

begitulah kegiatan mereka hari ini..sampai matahari mulai berganti bulan barulah Karina membawa kedua anaknya untuk beristirahat di sebuah penginapan yang ada di alun-alun kota.

si kembar yang dasar memang sudah kecapean langsung terlelap saatnya tubuh mereka menyentuh kasur..Karina pun mengalami hal yang sama..akhirnya ketiga orang itu terlelap pulas sambil berpelukan.

.

.

.

TO BE CONTINUE............