Aberlie adalah seorang gadis yang menutupi kecantikan wajahnya dengan make up yang tebal karena paksaan dari ibu dan adik tirinya. Dijodohkan dengan tuan muda Hanoraga dari keluarga terkaya di kotanya. Namun, Aliva adik tirinya ternyata menyukai pria yang dijodohkan dengannya.
Saat malam pertunangannya Aberlie diberi obat oleh Aliva dan ia pun melarikan diri dari pertunangan tersebut. Namun nasibnya sungguh beruntung, mobil yang ia temui dan ia naiki di parkiran hotel ternyata adalah mobil pria yang akan bertunangan dengannya. Mahkotanya pun akhirnya hilang oleh tunangannya sendiri.
Saat pulang di waktu hujan ia bertemu dengan Aron adik tiri dari tunangannya dan menabraknya saat make upnya telah luntur. Aron mengira Aberlie adalah sang bidadari yang turun dari kayangan untuk dirinya. Berbagai cara dilakukan Aliva dan Aron untuk merebut Aberlie dan Bram agar mereka tak bersama.
Bagaimana kehidupan yang dijalani oleh Aberlie selama ini dengan topengnya? Dan pakah Aliva dan Aron akan berhasil memisahkan Aberlie dan Bram?
Follow IG: istikomah50651
Follow Fb: ISTI
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 32
Sebelum baca yuk klik like nya dulu🤗
Bram melepaskan Aberlie dan mengenakan pakaiannya di depan Aberlie yang masih menutup wajahnya.
Boleh ku pentung gak sih kepalanya, main seenaknya saja dia memakai baju di depanku, gumam Aberlie.
"Sudah baby, kau bisa membuka tanganmu" Bram memeluk Aberlie dari belakang.
"Bram, aku sudah lapar, bisakah kita cepat keluar" mohon Aberlie pada Bram.
"Baik lah aku akan menyelesaikan ini, bisakah kau memakaikan dasi dan rompiku"
Aberlie meraih dasi dan rompi di atas kasur dan memekaikannya pada Bram, setelah selesai Bram menuju kaca besar di samping lemari bajunya, ia memakai jel dan merapikan rambutnya.
"Jasnya gak di pakai Bram?"
"Nanti saja by, tolong kamu bawa sekalian keluar yah by"
"Berangkat bareng aku, kamu akan ke cafe kan?"
"Mmm" Aberlie mengangguk.
Bram menggandeng tangan Aberlie keluar dari kamarnya menuju meja makan, disana semua orang sudah menunggu.
"Hai CEO bucin cepatlah kami semua sudah lapar" ucap Haris.
"Makanya cari cewe biar ikutan bucin jadi gak ngatain gua mulu lu" balas Bram sambil menarik kursi untuk Aberlie.
"Sudah punya, tapi gua gak pamer kek lu juga kali" jawab Haris yang keceplosan membuat Risa salah tingkah.
"Oh yah! siapa? ko gua gak tau?" tanya Bram.
"Ah jangan kepo deh, nanti kalau sudah waktunya juga gua kenalin, udah ayo makan, laper gua nungguin lu lama banget"
"Di acara pernikahan gua bawa cewe lu kenalin sama keluarga" lanjut Bram.
"Iya iya bawel"
Mereka pun melewati sarapan pagi dengan tenang.
***
Sementara di rumah Surya, Siska tengah kesal dan memberantakan rumah karena Surya dan Lisa tak pulang semalaman juga tidak mengabarinya.
"Mama kenapa sih marah marah tak jelas begitu sampai rumah kaya kapal pecah" Aron yang baru pulang karena semalam menginap di hotel bersama Aliva, menggelengkan kepalanya melihat rumah yang berantakan seperti kapal pecah karena ulah Siska.
"Kamu juga baru pulang, papa kamu semalaman tak pulang bersama dengan ja*ang sia*an itu tak mengabari mama pula dan kamu juga ikutan tak pulang semalaman, bukannya berfikir bagaimana caranya biar kamu dapat posisi tinggi di dalam perusahaan malah keluyuran terus" Aron menjadi sasaran Siska karena kesal kepada Surya.
"Tau ah mah, aku mau mandi abis ini mau pergi lagi, pusing di rumah selalu dengerin mama marah marah mulu"
Aron menuju kamarnya untuk membersihkan diri setelah selesai ia sarapan kemudian pergi meninggalkan Siska yang masih emosi.
Setelah selesai sarapan Surya dan Lisa berpamitan untuk pulang, Erwin pergi melaksanakan tugasnya, Bram dan Aberlie pun berpamitan untuk berangkat juga, sedangkan Haris ia sudah menunggu di mobil sedang bertukar pesan dengan kekasih hatinya.
'Honey, kamu berangkat ke kampus jam berapa?'
'Jam satu siang honey'
'Jam istirahat ku jemput yah sekalian makan siang bersama setelah itu ku antar ke kampus'
'Oke honey'
'Ya sudah, nih bos bucin sudah datang, love you honey'
'Ya hati hati di jalan, love you to honey'
Haris memasukan ponselnya setelah Aberlie dan Bram datang dan masuk ke dalam mobil, mobil pun melaju.
Tak berapa lama mobil sudah berhenti di depan cafe milik Aberlie yang bernama STAY WITH ME CAFE.
Saat Aberlie hendak turun dari dalam mobil Bram memegang tangan Aberlie menghantikannya.
"Bram, jangan bilang transfer energi lagi deh" ucap Aberlie yang sedang mewanti kelakuan Bram.
Hah, apa itu transfer energi, aneh aneh ajah deh mereka ini lama lama, gumam Haris.
"Aku hanya ingin meminta nomer WhatsApp mu" Bram memberikan ponselnya pada Aberlie agar Aberlie mengetik nomernya.
"Siang nanti aku akan kesini, kita makan siang bareng" lanjutnya lagi.
"Baiklah terserah kau saja"
Aberlie mengetik nomernya di ponsel milik Bram kemudian menyerahkannya kembali setelah selesai, Bram meraih ponselnya dari tangan Aberlie dan mengecup bibir Aberlie.
"Bram, kamu tuh yah, ada Haris di mobil"
"Aku gak lihat kok sumpah gak lihat apa apa" jawab Haris.
Aberlie kemudian turun dari dalam mobil dan berjalan menuju cafenya.
"Pagi semua!" sapa Aberlie pada para karyawannya.
"Pagi mba Berl!" jawab mereka serentak.
"Mba, kemarin ada perempuan yang melamar kerja, ini datanya coba mba Berl lihat dulu" ucap Rean.
Rean adalah salah satu barista cowo sekaligus orang kepercayaan Aberlie jika ia tidak datang ke cafe Aberlie menyerahkan semua tanggung jawab cafe pada Rean.
"Aku belum kasih jawaban apa apa mba ke dia karena kan mba Berl belum datang ke cafe jadi aku minta dia untuk meninggalkan surat lamarannya saja" lanjut Rean.
"Mmm, kira kira kita butuh tambahan karyawan tidak yah Re?" tanya Aberlie meminta pendapat pada orang kepercayaannya itu.
"Kalau di bilang butuh sih butuh banget mba, kalau ada mah saya minta tambahan karyawan dua mba, kalo mba Berl gak bisa datang ke cafe kaya kemaren tuh kita kekurangan orang banget, secara mba Berl kan serba bisa kalau saat cafe rame hehehe" jelas Rean.
"Enaknya dia di taro di bagian apa yah Re?"
"Di bagian pelayan saja dulu mba selama sebulan kita lihat kerjaannya dulu, kalau rajin dan rapi saya mau narik dia buat belajar jadi barista biar menggantikan saya kalo mba Berl lagi gak datang, kan saya harus beralih profesi jadi kasir dadakan mba hehe"
"Ya sudah kamu hubungi dia suruh datang nanti kalau sudah datang antar ke ruangan saya yah, oh iya Re buat karyawan satu lagi kalau kamu ada teman boleh suruh dia kerja"
"Siap mba nanti coba saya cari, sekarang saya akan hubungin cewe ini dulu yah mba"
Tak berapa lama calon karyawan yang di hubungi Rean sudah datang, Rean langsung mengantarnya ke ruangan Aberlie.
***
Di tempat lain, di dalam ruangan dengan lampu yang tak terlalu terang seorang wanita di ikat di kursi masih dalam ke adaan tak sadarkan diri.
Erwin masuk ke dalam ruangan itu menggunakan masker wajah dan topi di ikuti kedua anak buahnya di balakangnya, Erwin duduk di kursi yang telah di siapkan oleh anak buahnya duduk menghadap wanita itu.
Tak berapa lama wanita itu mulai siuman, ia meronta meminta untuk di lepaskan.
"Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan dari ku? mengapa kalian menculikku?" tanya wanita itu berteriak pada Erwin yang sedang duduk di depannya.
"Nyonya Riska Rahma, istri dari Richard Wijaya, yang menikah meminta mas kawin berupa tanah dan rumah milik mendiang nyonya Ratih Cleva istri pertama Richard Wijaya, apa saya benar?" ucap Erwin memandang rendah wanita bernama Riska tersebut.
*****
happy reading kakak semua🤗🤗
jangan lupa like, vote, bintang lima dan juga hadiahnya yang banyak yah😁
author tunggu komentar positif kalian, komentar pengemangat kalian moodbooster banget buat author🤗🤗
salam hangat dari author🤗🥰❤
