NovelToon NovelToon
Luka

Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Trauma masa lalu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: oland sariyy

Segala derita dan air mata di masa lalu berhasil menjadi kan sosok Naima Maheswari menjadi wanita mandiri.

Kata malas dan malas sudah menjadi makanan sehari - hari yang di cap sang bapak kepada ibu nya.Naima bukan lagi bayi kecil yang tidak mengerti keadaan di sekitar nya.
Akan kah Naima membenci pernikahan atau malah sebaliknya dan bertemu lagi dengan sosok pria yang mirip dengan kelakuan Ayah nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mbak...

Hampir saja Naima di serempet sepeda motor yang di kendarai secara ugal-ugalan oleh pemilik nya,dalam kondisi jantung yang masih syok.Naima tetap masuk kerja karena tiada hari untuk nya bisa bermalas-malasan.satu menit saja waktu terbuang rugi nya bakal selalu di ingat-ingat sampai membuat tidur nya tak bisa nyenyak.

" Nai! Nanti baju yang ada di keranjang belakang mau di jemput satu jam lagi ya, usahakan selesai sebelum pemilik nya datang." ujar Rina teman kerja Naima di sebuah tempat laundry.

Ya Naima bekerja di usaha laundry milik tetangga di dekat kontrakan nya,setiap hari usaha laundry ini selalu ramai dengan mahasiswa yang kuliah di universitas yang sama seperti dia.

Apa Naima malu bertemu dengan teman-teman nya? Jawaban nya tentu saja tidak.

Selagi dia tidak mencuri dan melakukan sesuatu yang merugikan orang lain,Naima sama sekali tidak perduli dengan tanggapan mereka terhadap nya.

Dia hanya ingin mencari uang untuk biaya hidup di kota,sebagian lagi di kirim ke kampung membantu ekonomi sang Ibu.

" Siap Mbak!" jawab Naima mulai bekerja dengan begitu tenang tapi pergerakan tangan begitu luwas.

Naima sudah terbiasa melakukan hal seperti ini, meskipun bekerja dalam keadaan berdiri selama berjam-jam pun Naima sama sekali tidak mengeluh,mulut nya tidak berhenti bersenandung kecil dengan tangan yang terus berusaha menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kepuasan konsumen merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Naima,ia tak ingin membuat konsumen kecewa dengan cara kerja nya.setiap baju yang di setrika nya selalu di pastikan terlipat dengan rapi dan wangi.

Keringat mulai membasahi wajah nya,baju kemeja yang tadi di pakai untuk kuliah belum ia ganti karena tidak punya waktu banyak untuk mampir ke kontrakan nya.

Sudah satu Minggu Naima bekerja di sini,Naima merasa nyaman dengan pekerjaan ini.meskipun tidak seberapa uang yang di dapat kan tapi cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan mengirim uang untuk sang ibu di kampung.

selain itu Naima juga bekerja sebagai guru privat untuk anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.ia akan pulang ke rumah tepat pukul setengah sebelas malam.

lalu tidur dan terbangun pagi lagi langsung berangkat kuliah begitu lah seterusnya.

" Nai ! Lanjut keranjang kuning dua ya." teriak bos nya dari meja depan agar terdengar oleh Naima.

" Iya Buk." hanya jawaban itu yang bisa Naima berikan lalu kembali mengangkat keranjang kuning menuju ke meja nya.

Sekarang dia harus menyetrika baju-baju yang ada di dua keranjang sekaligus.kata bos nya pemilik baju ini akan menjemput baju-baju ini sore nanti,satu persatu baju berhasil di setrika dengan rapi.tepat pukul enam sore Naima menghentikan pekerjaan nya begitu juga dengan yang lain.

Di sini Naima hanya bekerja sampai jam setengah delapan malam, sekarang waktunya mereka untuk makan malam dengan bekal yang mereka bawa dari rumah.

Naima yang tidak sempat memasak bekal untuk nya memutuskan untuk membeli gorengan dengan uang lima ribuan saja.hanya uang itu yang sekarang tersisa di saku celana nya , untuk minum bisa di ambil dari dapur laundry.

Naima kembali harus mengirit pengeluaran nya.rencana nya besok dia akan membeli laptop untuk membantu nya mengerjakan tugas kuliah.ia tak mau lagi menyusahkan Lara terlalu banyak.besok Naima akan pergi membeli laptop dengan di antar oleh teman kerja nya,ia sengaja tidak mau mengatakan hal ini kepada Lara karena tidak mau sahabat nya itu kembali mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan nya.

Meskipun tabungan nya tersisa hanya sedikit,Naima sama sekali tidak takut.jika ingin berusaha pasti ada saja jalan nya.toh untuk biaya kuliah dia tidak perlu lagi memikirkan nya,ia cukup memikirkan cara untuk mendapatkan makanan, meskipun hanya makan satu kali satu hari Naima sama sekali tidak perduli.ia lebih takut jika ibu nya sakit karena bekerja terlalu keras.untuk itu Naima rela mengirim sebagian penghasilan nya ke kampung agar sang ibu tak perlu lagi lelah berdiri di tengah pasar yang ramai.

" Nai ,ikut makan bakso nggak?" tanya Rina karena ia dan yang lain nya berencana makan bakso di gang sebelah.

" Lanjut saja Mbak,Aku mau ngajar dulu,lain kalau saja ya Mbak." balas Naima sambil tersenyum manis.

Rina mengangguk paham, mereka semua sudah tahu seperti apa kehidupan Naima.mereka bangga kepada Naima yang mau bekerja keras meskipun masih muda belia.tidak jarang Naima yang pintar juga sering mengajarkan anak-anak mereka tentang tugas yang sama sekali mereka sebagai orang tua tidak memahami nya.

Sudah sering Naima menolak ajakan berkumpul,makan bareng atau sekedar jalan-jalan dari teman-teman, bukan karena dia tidak mau tapi lebih ke tidak punya waktu untuk melakukan itu semua.hidup nya terlalu rumit untuk di jelaskan.

Begitu sampai di sebuah rumah, sudah ada lima murid yang menunggu kedatangan nya.Naima tersenyum ramah menyapa kelima anak-anak menggemaskan ini.

"Siapkan buku sama pensil nya di atas meja ya adik-adik." semua mata pelajaran di kuasai oleh Naima.termasuk bahasa Inggris dan komputer. Meskipun tidak memiliki laptop tetapi Naima begitu fasih mengoperasikan nya.semua itu berkat kebaikan Lara yang sering meminjam laptop nya kepada Naima dan Naima sendiri memanfaatkan kebaikan Lara sebaik mungkin.

" Siap Kak." balas anak-anak ini dengan semangat.

Cara Naima mengajar yang penuh semangat dan begitu sabar menghadapi tingkah random murid nya membuat para orang tua menyukai sosok Naima.anak- anak menggemaskan ini begitu mudah menangkap apa yang Naima jelas kan,para orang tua murid ini semua juga tahu tentang Naima yang masih kuliah di sebuah universitas ternama dan paling bergengsi di ibu kota ini.

" Mbak Naima memang pantas mendapatkan beasiswa di universitas X, orang pintar banget itu."

" Iya ya! Si Androy saja pagi tadi dapat nilai ulangan sembilan puluh lima. Ini semua berkat Mbak Naima, padahal selama ini Androy selalu mendapatkan nilai jelek, tetapi semenjak ikut kelas Mbak Naima ,Anak saya jadi berbeda sekarang." ujar Ibu nya Androy yang tidak menyangka anak nya mengalami perubahan drastis semenjak ikut kelas Naima.

" Anak saya juga gitu Buk,nilai ulangan matematika nya sempurna,biasa nya cuma dapat telur busuk.pulang sekolah tadi dia langsung menangis bahagia karena tidak menyangka bisa menyelesaikan soal ulangan dengan mudah dan cepat." sahut ibu - ibu yang lain nya.

" Pokok nya kita harus mempromosikan les privat Mbak Naima sama ibu-ibu yang lain.hitung- hitung bantu Mbak Naima biar punya uang tambahan yang banyak." dengan kompak mereka semua setuju dengan ide ibu tadi.

Dalam kelas ini Naima tidak memasang harga yang terlalu tinggi tapi sangat ramah di kantong ibu-ibu rumah tangga.uang yang Naima terima di gunakan untuk membayar kontrakan dan sebagian nya lagi di tabung untuk kebutuhan mendadak.

Meskipun mendapatkan beasiswa tetapi untuk urusan buku,print tugas dan lain sebagainya semua itu berasal dari uang nya sendiri.

" Mbak! Ibu sakit kepala lagi."

Kabar itu mampu membuat jiwa Naima terguncang.Dito menghubungi Naima di saat Naima baru saja keluar dari tempat les nya.

Naima melangkah pulang dengan kaki yang bergetar menahan segala ketakutan dalam diri nya.

" Cepat bawa ibu berobat To." titah Naima karena ia tak mampu melakukan itu semua.yang bisa ia lakukan sekarang hanya lah berdoa dan mengajarkan Dito apa saja yang harus adik nya lakukan untuk memastikan ibu mereka tetap baik-baik saja.

" Iya Mbak,ibu minta nya ke puskesmas saja." kata Dito mengadu karena Maryah tidak mau membuat anak-anak nya panik dan kesusahan.

CK...Naima berdecak kesal,dalam keadaan sakit begini sang ibu masih sempat melakukan negosiasi.padahal Naima dan Dito sama-sama khawatir dengan kondisi sang Ibu.

" Iya sudah bawa saja ke puskesmas, nanti kalau masih tetap sakit juga langsung bawa ke rumah sakit terdekat ya." pinta Naima berharap agar nanti Dito tak perlu bertemu lagi dengan Bagas.

Mengenai utang nya,Naima belum mampu melunasi nya, nanti setelah bekerja dia akan mencicil utang tersebut.

Bagaimana kabar dokter Bagas ya?

Naima buru-buru menggeleng kepala merasa tidak pantas merindukan orang yang bukan siapa-siapa nya .belum tentu juga Bagas merindukan dia.siapa dia? Gadis miskin yang punya utang lumayan besar kepada pria itu.

" Mbak! Ibu pingsan."

Bersambung.

Jangan lupa like, Bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys.

1
ChikoRamadani
siapa yang menolong naima??? apa dokter bagas???
Sudah gila saraf otak pak rudi, dia yang menghabiskan uangnya demi si neneng itu malah balik menyalahkan naima... tega banget seorang ayah tanpa memberi nafkah dan kasihsayang ingin menukarkan harga diri anaknya buat orang lain karena demi uang...
oland sariyy: perlu di kutuk kayak nya si Rudi ini ya kakak 😁😁
total 1 replies
oland sariyy
selamat membaca teman-teman semua nya.jangan lupa.tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya
ChikoRamadani
kira" apa yang dilakukan naima yah ??? jadi penasaran 🤔
lanjut dong thor
oland sariyy: tunggu di bab berikutnya kakak 😁😁
total 1 replies
ChikoRamadani
Mereka selalu diuji mulai dari tidak diberikan kasih sayang seorang ayah, tidak diberi nafkah dan saat mereka dalam situasi terpuruk pun ayahnya tidak peduli sama sekali...
naima dan dito sangat menyayangi ibunya,
tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan biaya untuk operasi? apakah ada yg membantu mereka? semoga saja ada orang baik yang bsa menolong ibunya...


sepertinya dokter bagas dia tertarik pada naima tetapi dia sadar diri, naima masih bocah....
ChikoRamadani
lanjut kakk,,
oland sariyy: siap kak
total 1 replies
oland sariyy
terimakasih sudah setia di cerita terbaru author,maaf kalau agak lama update nya kakak, author lagi kurang fit 🙏🙏
ChikoRamadani
Sedih banget loh jadi mereka, tidak diberikan kasihsayang sama sekali... hanya luka dan trauma yang diberikan oleh pak rudi...
bu maryah sudah pasrah dengan tindakan kasar pak rudi tapi dia selalu percaya pak rudi setia...
setelah ini, apakah bu maryah tetap bertahan dengan segala cobaan rumahtangga mereka, dan apakah naima dito masih mau menerima perilaku buruk pak rudi kepada mereka....
ChikoRamadani
miris banget lihat keadaan mereka, apalagi pak rudi tidak ada rasa peduli kepada keluarganya sendiri. mana kakak pak rudi merendahkan bu maryah bilangin miskin dan banyak hutang eh gak sadar dia adiknya saja tidak pernah memberikan nafkah untuk keluarganya malahan bu maryah yang berjuang keras untuk membiayai kehidupan anaknya...
naima,punya teman yang baik , selalu bantuin ketika lagi kesusahan dengan cara diam" memasukkan selembar uang ke dalam tas naima. tapi naima susah dia tidak pernah memanfaatkan temannya itu karena dia anak yang tulus...
oland sariyy: hai kakak terimakasih sudah mampir di karya terbaru author 😊🙏
total 1 replies
oland sariyy
Hai semua nya selamat datang di karya terbaru author 😊😊😊🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!