Alfath Khalid Abraham Al-Ghiffari .
anak sulung dari pengusaha sukses dan pemilik pesantren besar yaitu Azzura dan Gus Ilham,
Al yang tampan dengan sikap humble namun kritis menjadi pusat perhatian para gadis di kampusnya,tak jarang para gadis saling berlomba untuk mendapatkan hatinya.
Namun apa jadinya jika ia bertemu dengan sorang gadis yang begitu misterius bernama Alisya Humaira,apakah Al akan menghindarinya ? atau mendekatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penghinaan Sesil
Tiara menyimpan tasnya dengan kasar,mulutnya terus saja mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Sesil.
"Gila..tuh cewe siapa sih,gedek banget gue "
"Iya bener,mana haus validasi lagi.Asli deh tadi kalau gak pada liatin kita,udah gue jambak tuh cewe.Anjir banget kan,so so an pengen di bilang paling populer di kampus ini.So cantik banget,lebih cantikan Alisya lah.Di gak tau aja,ni kalo sampe Alisya buka cadar beuh kelar idup para penghuni kampus."
"Haha..bener banget,gue setuju "
"Kalian ini,kalau ngomong suka pada seenaknya.Memangnya kalian tau wajah aku gimana? Kalian belum tau aja kalau wajah aku ini jelek banget "
"Dih,gak percaya gue.Gue yakin 1000% Alisya gue tuh cantik to the Max "
"Gue setuju sama Tiara,gue yakin banget nih kalau lo tuh sebenernya bidadari dari kahyangan "
Alisya merotasi matanya,walaupun kedua temannya belum melihat wajah aslinya tapi ternyata temannya begitu yakin jika dirinya itu cantik "Udah ah gak usah ngomongin masalah cantik atau gak,gak penting juga.Percuma wajah nya cantik kalau hatinya buruk,yang ada sia-sia tuh kecantikan"
"Wwooaah..kali ini gue setuju sama ucapan bu Ustadzah "
"Kita do'akan semoga bu Ustadzah panjang umur dan sehat selalu "
"Aamiin " Caca langsung mengaminkan ucapan Tiara yang di susul tawa keduanya,Alisya hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan teman-temannya.Setiap hari bersama membuat dirinya semakin faham sifat kedua teman barunya.Kedua temannya ini memang dari kalangan atas namun sama sekali tidak sombong dan cenderung sederhana versi orang kaya membuat Alisya merasa nyaman bersama mereka.
Namun satu hal yang membuat Alisya tidak tenang,kedua temannya belum mengetahui siapa dirinya.Alisya bingung,ia takut jika kedua temannya mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya Caca dan Tiara akan menjauhinya,dan Alisya belum siap untuk itu.
Di lain tempat,Al sedang duduk bersama kedua sahabatnya.Ketiganya terlihat sedang mengobrol santai sambil menunggu dosen datang.
Tiba-tiba seorang gadis menghampiri ketiganya. "Al.."
Al langsung menoleh sekejap,kemudian mengalihkan pandangannya."Iya sil,Ada apa?"
"Bahu aku sakit " Adu nya,suaranya terdengar lembut dan juga wajahnya terlihat sendu.
"Memangnya kenapa?" Al tidak berani melihat wajah Sesil,namun ia masih berusaha peduli.
"Tadi aku di tabrak adik tingkat di parkiran,bukannya minta maaf eh malah aku yang di marahi sama teman-temannya. "
"Yakin nih lo di tabrak sil?" Ivan tersenyum mengejek,ia tidak percaya dengan aduan dari Sesil karena setaunya Sesil lah yang selalu membuat masalah.Beberapa kali selalu membuat masalah dengan adik tingkat namun Al tidak percaya,Al selalu mempercayai Sesil sebagai gadis baik-baik.
"Maksud lo apa Van,diem deh lo gak usah ikut campur "
"Cih,drama!" Kembali Ivan berdecih.
"Siapa orangnya?" Tanya Al melerai keduanya.
"Aku gak kenal,tapi tu cewe aneh banget penampilannya.Masa bajunya tertutup banget terus mukanya di tutup pake kain ninja,kayanya mukanya jelek banget deh makanya dia nutup wajahnya "
Deg
Al langsung menatap Sesil namun kemudian membuang nafasnya kasar.Yang di maksud Sesil penutup ninja itu bukannya Cadar atau Niqab kan?.Jangan-jangan wanita yang di maksud Sesil gadis yang ia temui waktu di toko buku itu.
Dan apa tadi Sesil bilang?
Aneh?
Wajahnya jelek?
Tidak tahu kah jika umma nya juga bercadar,dan jika mereka tau wajah sang umma begitu cantik Al rasa teman-temannya akan terpana.
Kenapa Al merasa tidak nyaman dengan aduan Sesil,biasanya ia akan senang jika sang gadis pujaan mencarinya dan mengadukan apapun yang terjadi pada dirinya.Tapi kenapa saat mengadukan gadis bercadar itu Al malah merasa kesal.
"Ati-ati kalo ngomong Sil,jangan suka ngehina fisik orang.Lagian yang lo maksud kain ninja tuh namanya cadar,makanya belajar agama yang bener biar lo tau dan faham kalau cewe yang pake cadar tuh bukan aneh tapi istimewa. "
"Diem lo Dit,gak usah so ceramahin gue.Gue yakin kalau cewe-cewe yang pake kain ninja itu cuma cewe yang gak pede sama mukanya makanya tuh pada di tutup."
Ucapan Sesil membuat Al tidak tahan lagi,secara tidak langsung Sesil sudah menghina sang umma tersayang.Al memang menyukai Sesil tapi Al selalu menjadi garda terdepan jika ada yang menghina atau melukai sang umma.Tanpa menghiraukan Sesil,Al langsung berdiri dan hendak keluar menuju toilet.Dirinya harus mengambil wudhu agar emosinya mereda,Al tidak ingin membalas ucapan Sesil karena bagaimanapun Sesil seorang perempuan.Pantang bagi Al berlaku kasar pada perempuan.
"Al kamu mau kemana?" Cegah Sesil
"Toilet "
"Tapi_" Belum selesai ucapan Sesil,Al sudah meninggalkan ruangan kelas membuat Sesil kesal.
"Gue yakin suatu saat lo akan menyesal karena udah ngehina cewe yang bercadar " Ucap dingin Radit kemudian menyusul Al bersama Ivan.
"Lo gak tau siapa Al sebenarnya.Siap-siap aja lo bakal nyesel seumur hidup Lo " Ivan menepuk kepala Sesil dengan senyuman mengejeknya membuat Sesil semakin kesal.
"MAKSUD LO APA !!"
...****************...
