NovelToon NovelToon
Celestial Chef's Rebirth

Celestial Chef's Rebirth

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jasuna28

Huang Yu, seorang juru masak terampil di dunia fana, tiba-tiba terbangun di tubuh anak petani miskin di Sekte Langit Suci—tempat di mana hanya yang bertubuh suci kuno bisa menyentuh elemen. Dari panci usang, ia memetik Qi memasak yang memanifestasi sebagai elemen rasa: manis (air), pedas (api), asam (bumi), pahit (logam), dan asin (kayu). Dengan resep rahasia “Gourmet Celestial”, Huang Yu menantang ketatnya kultivasi suci, meracik ramuan, dan membangun aliansi dari rasa hingga ras dewa. Namun, kegelapan lama mengancam: iblis selera lapar yang memakan kebahagiaan orang, hanya bisa ditaklukkan lewat masakan terlezat di alam baka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasuna28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 – Era Baru Rasa

Dunia rasa telah selamat. Langit kembali biru, sungai kembali menyanyikan lagu kehidupan, dan bumi yang semula gersang kini dipenuhi aroma harapan. Tapi bagi Nian, sang pewaris rasa, ini bukan waktu untuk beristirahat.

"Tugas kita belum selesai," katanya pada Sari dan Bao saat mereka berdiri di depan Gerbang Rasa Langit yang kini melayang tenang di atas langit dunia.

Setelah kemenangan besar atas Raja Tanpa Rasa, klan-klan dari seluruh penjuru dunia mulai berdatangan. Klan Pedas dari Utara membawa semangat membara. Klan Pahit dari Timur datang dengan ketenangan bijak. Klan Manis dari Barat menyebar kehangatan. Klan Asam dari Selatan membawa semangat pertumbuhan, dan Umami dari pusat menjadi jembatan rasa.

Namun, perpecahan masih membekas. Kepercayaan yang hancur, pengkhianatan para tetua, dan ketakutan akan kehampaan tidak mudah dilupakan.

"Kalau kita biarkan perbedaan rasa menjadi alasan perpecahan, maka kita tak lebih baik dari Raja Tanpa Rasa," ujar Nian di hadapan dewan rasa yang baru dibentuk.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, semua klan duduk bersama dalam Lingkaran Rasa. Nian, dengan simbol tujuh rasa di punggungnya, memimpin pertemuan itu.

"Aku bukan pemimpin kalian," katanya. "Aku penjaga. Penjaga agar rasa tak hilang lagi."

Bao bangkit dari tempat duduknya. Luka-lukanya sudah sembuh, tapi bekas-bekas perang masih ada di matanya. "Bagaimana kita bisa percaya satu sama lain setelah semua yang terjadi?"

Nian menatap sekeliling. "Dengan satu langkah kecil. Kita mulai dari dasar. Saling mendengar rasa satu sama lain."

Sari mengambil sebuah pot dari sakunya dan meletakkan benih rasa cinta ke tanah. "Kita tanam rasa. Satu demi satu. Dan lihat ia tumbuh."

Benih itu menyembul, mekar dalam sekejap. Bunga yang dihasilkan tidak memiliki satu warna, melainkan tujuh. Setiap kelopak mewakili satu rasa, menyatu tanpa saling menutupi.

Itulah awal dari Era Baru Rasa.

Selama bertahun-tahun berikutnya, dunia rasa perlahan membangun kembali peradaban mereka. Gerbang Rasa Langit tetap terbuka, namun tidak sembarang makhluk bisa memasukinya. Hanya mereka yang telah menyatu dengan tujuh rasa sejati yang dapat melangkah ke dalamnya.

Akademi Rasa didirikan di pusat dunia. Tempat itu menjadi pusat pembelajaran, tidak hanya untuk kultivasi rasa, tetapi juga seni, musik, masakan, dan emosi. Karena rasa bukan hanya kekuatan—ia adalah kehidupan itu sendiri.

Nian menjadi guru pertama di sana, bersama Sari dan Bao. Mereka tidak mengajarkan dogma, tetapi pengalaman. Siswa-siswa dari berbagai klan datang untuk belajar, bukan untuk menjadi kuat, tetapi untuk menjadi utuh.

Namun, ancaman baru mulai muncul.

Di balik Gerbang Rasa Langit, di Alam Rasa Awal, muncul getaran asing. Getaran rasa yang tidak dikenal. Sebuah rasa kedelapan?

Nian merasakannya suatu malam saat bermeditasi di bawah pohon rasa yang mekar tujuh warna. Ia melihat bayangan ibunya—bukan dalam bentuk jiwa, tapi nyata, seolah memanggilnya dari sisi lain gerbang.

"Rasa baru akan lahir, Nian. Tapi tak semua akan menerimanya."

"Rasa seperti apa itu, Ibu?"

"Rasa yang bahkan dewa pun tak mengerti. Rasa... yang membuat rasa lain takut."

Tiba-tiba, langit kembali retak. Tapi kali ini bukan dari atas, melainkan dari dalam bumi. Dunia rasa mulai bergetar. Simbol di tubuh Nian menyala, satu per satu, lalu berkedip seolah tak seimbang.

Bao dan Sari mendekat. "Apa yang terjadi?"

"Sesuatu dari Alam Rasa Awal mencoba masuk ke sini," kata Nian perlahan. "Dan itu bukan rasa yang kita kenal."

Saat cahaya dari gerbang berubah warna menjadi kelabu pekat, sebuah makhluk melangkah keluar. Tubuhnya seperti bayangan cair, dan aura yang dipancarkannya membuat semua rasa menghilang di sekitarnya.

"Aku adalah Rasa Kekosongan," kata makhluk itu. "Aku datang bukan untuk menghancurkan rasa, tapi untuk menguji apakah kalian pantas memilikinya."

Era Baru Rasa telah dimulai.

Namun, ancaman dari Alam Rasa Awal juga telah datang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!