Flower Lovania Smith, Gadis Cantik yang memiliki sifat bar bar dan primadona di SMA Galaxy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldrick, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Alea sekarang sedang berada di kafe dekat mansionnya menunggu kedatangan sang pacar.
Entah kenapa perasanya tidak enak, Hingga Zay datang menghampirinya. Alea bisa melihat wajah kusut pacar nya, dia yang penasaran langsung menanyakan nya kepada sang pacar.
"Kenapa sayang?"
Zay melihat ke arah alea dengan tatapan sendu, Membuat alea menjadi was was. "A-aku mau kita putus" Ucap Zay lirih.
Alea terkejut jantung nya terasa berdebar lebih cepat dan hatinya terasa sesak, sakit, kecewa secara bersamaan.
Alea menatap zay berkaca kaca, jujur dia tak terima di putuskan begitu saja tanpa alasan yang jelas, Karna selama ini hubungan mereka baik baik saja. Bahkan mereka gak jarang sekali berantem, alea bingung kenapa dengan pacar nya sekarang ini.
"Kenapa kamu bilang gitu? Selama ini hubungan kita baik baik zay, Kenapa...." Ucap Alea meminta penjelasan dengan air mata mengalir dari pipinya secara perlahan.
"Aku di jodohin Ayah le, Aku gak bisa ngebantah perintah ayah, Aku gak mau jadi anak yang durhaka le" Ungkap Zay semoga pacar nya itu bisa mengerti kondisinya.
Alea tertawa sakit melihat cinta pacar nya hanya segini. "Haha..." Alea kecewa dengan keputusan pacar nya, Selama dua tahun ini mereka menjalani hubungan, Tak pernah terbesit di pikiran zay tentang kenangan manis mereka? Kenapa zay gampang sekali memutuskan semuanya. Apa tidak ada jalan lain lagi selain mengakhiri hubungan mereka? Pikir alea sangat kecewa dengan mantan nya itu.
"Maaf le..." Lirih Zay meminta maaf, Zay tak sanggup melihat pacar nya tertawa menyakitkan seperti ini.
Alea menatap Nyalang zay dengan mata berkaca kaca, "Lo gak perlu minta maaf, Seharus nya gue dengerin apa kata Papah gue yang gak seharusnya pacaran sama lo"
"Lo berhasil bikin gue hancur zay, Lo berhasil" Ucap Alea berusaha tegar. Semakin alea menekan rasa sakit yang ada di hatinya, semakin pula rasa sakit itu semakin dalam. Alea berpikir hidup nya akan berhenti di sini, Wajar saja ini pengalaman pertama dia berpacaran dengan seseorang.
Zay tak tega melihat gadis yang dia sayang menangis seperti itu, Zay pun memutuskan pergi meninggalkan Alea sendirian di kafe membuat alea yang di tinggal semakin menangis.
"Lo jahat zay..., Kenapa lo Setega ini sama gue, Hiks..." Lirih Alea, air matanya turun kembali.
Tanpa Alea sadari Ada aurora di meja seberang bersama nisa. Aurora melihat alea menangis pilu seperti itu merasa tak tega, Ia berusaha menepis perasaan itu. Aurora terus berbicara kepada hatinya bahwa alea adalah orang jahat, Tapi hatinya seperti tidak terima dengan ucapan nya.
Nisa melirik Aurora dan alea secara bergantian, Ini terasa rumit baginya, Dua sahabat yang dulunya dekat bagaikan magnet sekarang harus berjauhan, lebih parah nya asing. "Gue gak boleh jahat, Gue harus bisa bikin aurora deket kembali dengan alea" Batinnya serius.
Nisa menarik tangan aurora membawanya ke meja alea. Alea tidak menyadari ada Aurora dan nisa di meja, Hingga Suara Aurora terdengar di telinga Alea membuat nya langsung memeluk Aurora.
"Bisa diem gak lo, Lo bikin penghuni kafe merasa gak nyaman sama tangisan lo" Celetuk Aurora.
Grep!! Alea memeluk aurora dengan erat, ia juga semakin menangis di pelukan aurora. Aurora sebenarnya ingin mendorong gadis ini, Tapi tak jadi dia lakukan karna mendapat tatapan tajam dari Nisa.
Akhirnya Aurora hanya diam saja, Tapi tidak dengan hatinya yang ikut merasakan sakit apa yang wanita ini rasakan.
Tanpa sadar Aurora mengelus punggung Alea dengan lembut, "Apa bener nih cewek sahabat gue di masa lalu?" Batin aurora merasa nyaman dengan pelukan Alea.
Nisa yang melihat kedua sahabat itu berpelukan tersenyum senang, "Semoga ini awal yang Baik untuk kalian" Batinnya tersenyum bahagia.
Beberapa menit setelah Alea tenang aurora melepaskan pelukannya, Ia masi memasang wajah datarnya kepada alea membuat Nisa gelang gelang kepala melihat sikap aurora.
"Udah tenang le?" Tanya Nisa memastikan kondisi alea.
Alea melihat ke arah nisa yang perhatian kepadanya "Dia tidak seburuk itu" Batin Alea menilai Nisa.
"Le, Cowok Kayak gitu gak usah lo tangisi, Dari pada lo Sedih mending kita hange out aja gimana?" Ajak Nisa kepada Alea. Sontak Aurora melototkan matanya mendengar nisa mengajak alea, "Males banget gue belanja bareng nih mak lampir" Batinnya tak setuju.
Alea mengangguk setuju, sedangkan Aurora menolak karna dia tak mau jalan bareng dengan alea.
"Gue gak mau sama dia nis, Ayolah gue sama lo itu udah lebih dari cukup" Aurora menolak jika berjalan bersama alea, Menurut nya pasti tidak seru. Padahal sahabat barunya ini sering di caci maki sama nenek lampir di samping nya ini.
Hati alea seperti di cubit dengan perkataan aurora, "Seenggak ingin itu kah lo flow jalan bareng gue, Padahal dulu kita sering jalan berdua" Batinnya merasa miris dengan dirinya sendiri.
Alea seperti terasa asing di ingatan aurora.
Nisa jengah dengan sikap aurora ini, Ia pun langsung mengancam Aurora "Kalo lo gak mau ikut gak usah jadi sahabat gue lagi" Ancam nisa membuat aurora mengangguk setuju.
Aurora tak ingin sahabat yang dia pilih pergi begitu saja, Enak saja nisa ingin pergi, Padahal kan misi nya belum berhasil.
Asal kalian tau, Aurora menyukai nisa karna sifat nya yang badas. Karna dia mempunyai rencana untuk meminta sedikit harta yang vino punya dengan bantuan Nisa. Menurut Aurora sepertinya Vino takut dengan Nisa saat sedang marah.
Akhirnya mereka bertiga ke mall bareng menghabiskan waktu bersama sama. Mereka juga mampir ke time zone karna keinginan nisa, Nisa ingin sekali menyatukan dua sahabat yang asing ini, Mereka bertiga juga Sesekali tertawa, bercanda bersama menikmati momen bertiga.
***************
Di sisi lain tepatnya di Perusahaan Alister, Kini dia di sibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk di meja.
Alister mengerjakan berkas berkas untuk meeting besok dengan klien nya, tiba tiba terlintas kenangan manis dirinya bersama aurora di kepala membuat Alister menjambak rambut nya supaya kenangan itu segera menghilang.
Bukannya menghilang, Kenangan itu malah terus terusan bermunculan tanpa henti membuat Alister frustrasi.
"Arkh!!!! Kenapa bayang bayang dia terus menerus berputar di kepala gue" Pekik alister frustrasi dengan dirinya sendiri.
"Gue udah punya senja, Dia yang bikin gue bangkit dan berdiri seperti sekarang ini, Jadi gue gak boleh punya perasan lagi sama flower" Alister berusaha menepis perasan nya yang semakin dalam kepada Aurora.
**************
Di sebuah kamar terdapat wanita menatap tajam foto wanita yang tidak ia suka.
"Aku gak akan ngebiarin kamu ngerebut dia flow... " Ucap Wanita itu menatap tajam foto yang dia pegang, Hingga beberapa menit kemudian dering ponsel wanita berbunyi.
"Aku mau kalian ikutin wanita itu, kalau wanita itu sedang sendirian bunuh saja dia" Perintah wanita itu meremas foto yang ada di tangannya.
"Siap Non senja, Saya akan mengikuti wanita itu"
Ya! Wanita itu adalah senja, Senja mematikan telepon nya secara sepihak.
Senja tersenyum licik saat rencana nya sudah terjalan kan, "Kamu gak akan bisa macam macam flow...."
SELAMAT MEMBACA^_^
JANGAN LUPA DUKUNG KARYA AKU TERUS, SEKECIL APAPUN ITU SANGAT BERARTI UNTUK AKU>_<