Namaku Ameera, memiliki ayah dan adik tiri memang membuat aku kehilangan kebahagiaanku sedari kecil. Dan di usiaku yang masih sangat muda ini aku tidak menyangka jika aku harus memilih nyawaku atau aku juga harus menyadari bahwa aku terancam akan sulit memiliki keturuanan. Dilain hal, aku dipaksa menikah dan di tuntut untuk memeiliki keturunan seorang anak laki-laki.
akankah aku kuat menghadapi ini semua?
*
*
*
Haii bertemu lagi di karya terbaruku ini, semoga kalian enjoy membacanya yaa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mynamei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolakan Faiz
“Maafkan aku..” Peluk erat Argha pada Ameera yang akhirnya kembali menangis dalam pelukan erat Argha.
“Aku hidup sebatang kara saat ini” Tangis Ameera kembali pecah.
“Hus..! aku tidak suka kamu berbicara seperti itu, Ameera.. Ada aku, ada dua sahabatmu dan ada banyak orang yang sayang padamu…” Ucap Arga yang juga tidak kuasa mnahan kesedihannya.
Ameera, aku akan memberikan segala kebhagaian untukmu, aku berjanji akan merubah sediihmu, tangismu dengan kebahagiaan yang begitu indah kedepannya. Batin Argha.
“Sudah ya.. jangan kamu menangis lagi.. aku yakin semua akan baik-baik saja.. belajar lebih terbuka kepadaku, aku akan berusaha membuatmu jauh lebih bahagia Ameera” ucap Argha yang semakin erat memeluk Ameera, kecupan kasih sayang juga berkali-kali Arga berikan di pucuk kepala Ameera.
“Sudah.. yuk makan dulu Meer, tadi mama gue udah tinggalkan makan malam untuk kita.. kita makan dulu bareng-bareng..” Ajak Keyla.
“Yuk, makan dulu.. jangan sampai kamu sakit, mama dan papamu pasti akan sedih..” Ucap Argha melepas pelukan itu dengan lembut ia juga menghapus air mata Ameera di pipinya.
“Ahhh… so sweet, jadi gatel gini pipi gue..” Ucap Faiz dengan konyolnya.
“Gatel ya? Sini gue garuk pakai garpu..” Kesal Keyla berbicara cukup sadis.
Ameera melepas tipis senyumnya karena aksi kedua sahabatnya itu.
“Sudah, kalian ini seperti Tom and Jerry saja.. saling menyayangi tapi ribut terus kerjaanya.. ayo makan, aku ingin menyuapi Ameeraku..” Ucap Argha, sambil menuntun Ameera menuju meja makan.
“Ahh makin meleleh aku tuh… boleh ga si adegan romantis di skip dulu? Jiwa jomblo gue meronta.. rasa ingin di manja mulang bangkit…”
“romantisan sana sama garpu..!!” Kesal Keyla langsung meninggalkan Faiz yang masih terdiam membayangkan sebuah kemesraan terjadi padanya.
*
Malam ini Ameera tidur bersama kedua sahabatnya..rasa lelah membawa Fiz dan Keyla terlelap lebih dulu, sementara Ameera masih saja terjaga dalam suasna sepi yang menghantarkan memori kebahagiaanya di masa kecil.. ponselnya bergetar menandakan pesan singkat yang masuk kedalam ponselnya itu. Sebuah pesan singkat yang dikirimkan oleh Pak Rudi, isinya hanya menanyakan sebuah pertanyaan bagaimana kabar Ameera.
“Apa aku harus mengikuti permintaa terakhir mama? Tapi bagaimana dengan Kak Argha? Aku menyayangi dia, dia adalah orang yang pertama kali membuat aku merasakan indahnya jatuh cinta..” Ucap pelan Ameera saat membaca isi pesan singkat itu.
“Meer, lo belum tidur?” Tanya Faiz yang nampaknya terbangun dan melewati kamar Ameera yang pintunya terbuka.
“Belum, lo sendiri ngapain kesini?” Tanya Ameera pada sahabatnya itu.
“Mau ke toilet, gue liat kok pintu kamar terbuka.. eh lo masih stay on gitu.. gak ngantuk?” Tanya Faiz mendekat ke arah Ameera duduk.
“Gak ngantuk..” singkat Ameera menjawab.
“Jangan gitu, paksa diri lo untuk tidur.. jangan sampai lo sakit..” Ucap Faiz.
“Susah, gue bingung Iz..” ucap Ameera.
“Bingung? Ada apalagi?” Tanya Faiz.
“Gimana kalo gue menikah besok?” Tanya Ameera mengejutkan Faiz.
“Astagfirullah.. Allahhua Akbar, Masya Allah, Subahanallah, Meraaaaaaaa” Faiz begitu kaget, suaranya juga cukup menggelegar saat itu.
“Apa? Ada apa? Setan? Ada setan?” Suara Faiz membuat Keyla terbangun dari tidurnya.
“Ada apa sih?” Tanya Keyla saat kedua sahabatnya tengah menatapnya penuh tanya.
“Lo kenapa juga ada di sini? Teriak-teriak , ganggu tidur gue aja!” Kesal Keyla sambil mengusap matanya yang masih terasa kantuk.
“Gimana gue gak teriak, gak nyebut?? Nih anak minta kawin besok..” Kesal Faiz menujuk Ameera.
“Kawin? Nikah dulu kali..” Ucap Keyla setengah sadar mendengar ucapan Faiz.
“Eh tunggu.. kawin? Meer lo mau kawin sama siapa? Kak Argha? Lo di ajak anu-anu Meer??” Ucap serius Keyla.
BUGGHHHHH
Faiz memulul wajah Keyla dengan guling.
“Kalo ngomong gajelas.. anu-anuan apa?” Tanya Faiz kesal.
"Awwwww" keluh Keyla.
“Yaa itu lo bilang Ameera mau Kawin, ya kan Kawin itu yaa begituan kan??” Ucap Keyla.
“Sudah-sudaaahhhhhh…. Kalian menambah pening kepala saja!” kesal Ameera memotong perdebatan kedua sahabatnya.
“Ada hal yang memang belum gue ceritakan pada kalian..” Ucap Ameera berusaha berkata jujur kala itu pada kedua sahabatnya.
“Soal kawin yaa Meer?” Ucap polos Keyla..
“Konek terus ya kalo soal Kawin, jangan-jangan lo yang udah ngebet yaa..” Celetuk Faiz.
“Eh.. mana ada.. gue itu cumaa-----”
“Sttttt sudah ih.. gue ga jadi cerita deh kalo gitu.” Ameera memotong ucapan Keyla kala itu, ia memberi sedikit ancaman.
“eh iya.. iya gue diem.. ini nih gara-gara si Badut Sky Dancer..” Tunjuk Keyla pad Faiz.
“Elaahh.. gada tulang dong gue?” kesal Faiz.
“udah Meer, lanjut.. jadi maksud lo apa bilang mau kawin..eh nikah..” Tanya Faiz pada Ameera dengan serius.
Ameera menghela nafasnya cukup berat penuh beban, ia kembali menceritakan apa yang terjadi padanya sebelum ibunya menghebuskan nafas terakhirnya, begitu sereius kedua sahabatnya mendengarkan cerita singkat Ameera.
“Teus Kak Argha gimana, Meer?” Tanya Keyla.
“Anaknnya pak Rudi itu ganteng gak?” Bgaitu konyol Faiz melontarkan pertanyaan itu.
“Gue sayang sama kak Argha, dan gue merasakan kasih sayangnya juga tulus terhadap gue..” Ucap Ameera sambil tertunduk pilu.
“Tapi gue juga merasa terbebani degan pesan terakhir mama, belum lagi kalau pak Rudi akan membantu melunasi hutang Ayah dan membawa Ayah dalam penjara karena kasus KRDT..” Ucap Ameera.
“Tapi Meer, masa sih harus langsung menikah? Lo aja gak kenal siapa anak nya Pak Rudi itu..” Ucap Keyla.
“Itu yang juga sedang gue pikirkan..” Ucap Ameera.
“Tapi, Pak Rudi jujur, anaknya memanag kurang baik dalam pergaulan.. dia berharap kalo kehadiran gue bisa membuat anaknya berubah.. Aneh kan?”
“Duh.. jangan mau deh..! gue gak setujuuuuuuu!!” tolak keras Faiz.
“Jangan gitu Izz….” Tegur Keyla cukup tegas.
“Kembali lagi pada diri lo Meer, lo memilih Kak Argha? Jelas lo harus mencari uang tiga miliar, ada ga pekerjaan yang menghasilakan uang segitu banyak dalam waktu tiga bulan?” Tanya Keyla.
“Tapi, sama aja kan dia jual diri dengan menikah dan dapat uang tiga miliar?????” Tegas Faiz berbicara sedikit tinggi dan tegas.
“Faizz!!” Tegur Keyla dengan nada yang cukup keras.
“Gapapa Key, memang benar begitu.. jika gue menerima tawaran Pak Rudi dengan meniakh dnegan anaknya dengan imbalan berupa pelunasan hitan tiga miliar, sama saja gue menjual diri, gue sudah sadari itu.. tapi gak masalah setidaknya itu ada dalam status pernikahan.. akan lebih buruk jika tidak ada status pernikahan.” Pikir Ameera..
“ah terserah kalian saja!! Gue tetap ga respect lagi kalo lo menerima tawaran itu..! kesal Faiz sambil berdiri dari duduknya kemudian ia pergi meninggalakan kamar Ameera.
"Izz.. tunggu kita belum selesai berdiskusi" Ucap Ameera mencoba menahan Faiz.
“Sudah, dia hanya emosi sesaat..sekarang kita tidur, ya? Besok kita pikirkan lagi bagaimana kedepannya.. ” Ucap Keyla memberi ketenangan pada Ameera.
*
Bagaimana pendapat kalian guys?
Terimakasih sudah membaca Karyaku, jangan lupoa tinggalkan jejak kalian untuk Ameera ya, like komen dan Rate adalah dukungan gratis dari platfrom.. jika ada setangkai mawar boelh kirim untukku yaa hehe
Terimakasih..
Salam Cintaku..
MEi...
🤭🤭
mampir awak Thor