NovelToon NovelToon
System Sang Immortal

System Sang Immortal

Status: tamat
Genre:Petualangan / Anak Genius / Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:22.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: XERA

Fang Lin seorang pemuda kultivator jenius yang dapat mencapai Immortal dalam 1000 tahun, Namun itu semua berkat buku Naga Emas Surgawi. Para kultivator yang mengetahui keberadaan buku Naga Emas Surgawi mencoba merebutnya dari Fang Lin. Hingga suatu saat Fang Lin dibuat terpojok oleh para kultivator kuat di lembah kematian, Karena terpaksa Fang Lin melompat ke jurang kematian tetapi dia berhasil selamat walaupun dalam keadaan sekarat.

Di jurang kematian Fang Lin menemukan Artefak Tuhan, Cawan Suci artefak yang dapat mengembalikan waktu, Hingga Fang Lin kembali ke masa lalu dan mendapatkan sebuah 'System'.

Sebuah System yang dapat membuat Fang Lin menjadi lebih kuat dalam waktu singkat tetapi akan ada banyak misteri yang menghampiri Fang Lin.

Gimana Kelanjutannya? Ikuti Terus Novel Ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontrak dengan harimau

Di perjalanan menuju sekte Seribu Pedang, Fang Lin tidak menemukan masalah selama perjalanannya dan membuat dirinya sampai lebih cepat. Saat ini dirinya berada di depan gerbang yang cukup besar dan gerbang tersebut terdapat gambar 3 pedang yang saling menyentuh, "Akhirnya sampai juga" Gumam Fang Lin sambil tersenyum tipis.

Tak mau berlama-lama disini Fang Lin langsung membuka gerbang sekte Seribu Pedang, Namun saat hendak membuka gerbang tersebut, Tiba-tiba muncul 2 orang berjubah hijau di depannya.

"Anak muda apa yang ingin kau lakukan" Tanya pria paruh baya berkulit putih namun memiliki banyak keriput diwajahnya.

"Kau tidak bisa memasuki sekte ini tanpa seizin para tetua kami, Katakan apa maumu?" Timpal kakek tua yang memiliki jenggot putih panjang tetapi tidak mempunyai kumis.

Dua pria berjubah hijau itu bertanya dengan nada serius dan menatap Fang Lin dengan sorot mata yang tajam.

"Salam senior" Ucap Fang Lin sambil membungkukkan badan lalu mengucapkan salam kepada dua pria berjubah hijau didepannya.

"Sebenarnya saya ingin memasuki sekte seribu pedang kalian, Apakah bisa?" Tanya Fang Lin tanpa basa-basi, Dia tau kalau dua orang berjubah hijau didepannya adalah tetua sekte.

Dua pria paruh baya itu menatap satu sama lain kemudian mengangguk secara bersamaan.

Pria paruh baya tersebut lalu menatap Fang Lin kembali dan menatapnya dari atas hingga bawah, "Pendaftaran ujian sekte akan dimulai 2 bulan dari sekarang, Kau bisa kembali lagi kesini dalam 2 bulan untuk mengikuti ujian sekte seribu pedang" Ucap pria paruh baya tersebut lalu melunakkan tatapannya.

Fang Lin yang mendengar ucapan dari pria paruh baya tersebut langsung terdiam dan beberapa saat kemudian dia menganggukkan kepalanya, "Baiklah senior, Terima kasih atas informasinya,

Saya akan kembali lagi dalam 2 bulan, Saya izin pamit senior" Ucap Fang Lin sambil menangkupkan tangannya lalu meninggalkan dua pria berjubah hijau tersebut.

Kedua pria berjubah hijau itu hanya menganggukkan kepalanya pelan dan menatap punggung Fang Lin dari kejauhan.

Saat Fang Lin sudah tidak ada dalam pandang dua pria berjubah itu, Kakek tua berjubah hijau itu membuka suara.

"Dia sangat jenius, Umurnya mungkin tidak sampai 13 tahun tapi sudah mencapai Pendekar Elite Tahap Puncak" Ucap kakek tua itu sambil mengeluskan dagunya.

"Hahaha... Kau benar mungkin sekte kita akan kedatangan satu monster kecil" Ucap pria paruh baya tersebut sambil tertawa kecil.

Setelah percakapan mereka selesai, Dalam sekejap mereka menghilang dari depan gerbang sekte Seribu Pedang.

***

Fang Lin yang tidak tahu harus kemana memutuskan untuk berburu hewan buas di hutan, Akhirnya dia melesat ke barat sambil mencari sebuah hutan yang bagus untuk berburu.

Tak butuh waktu lama, Fang Lin sudah sampai disebuah hutan yang cukup lebat, Tanpa basa-basi dia berjalan memasuki hutan.

Saat sedang berjalan disekitar hutan Fang Lin dihadang oleh kawanan serigala merah, Serigala merah itu berada ditahap tranformasi menengah dan cukup sulit untuk dibunuh, "Ini akan menyusahkan" Ucap Fang Lin pelan sambil berdecak pelan.

Fang Lin langsung mengarahkan tangan kanannya ke arah kawanan serigala tersebut, "10 Sword Spirit!" Ucap Fang Lin pelan dan tak lama kemudian muncul 10 pedang roh dibelakang Fang Lin.

10 pedang roh segera melesat kearah kawanan serigala merah tersebut, Di sisi lain kawanan serigala itu langsung bubar untuk menghindar pedang roh Fang Lin.

Setelah menghindar dari roh pedang kawanan serigala tersebut langsung menyerang Fang Lin secara bersamaan, Namun Fang Lin tidak membiarkan dirinya diserang begitu saja, Dia dengan cepat mengeluarkan 50 Sword Spiritnya dan melesatkan ke arah kawanan serigala tersebut, Para kawanan serigala itu tidak bisa menghindar karena Fang Lin menyerang secara mendadak dan beberapa saat kemudian mereka langsung mati karena tidak bisa menghindari pedang roh Fang Lin.

[Ding! Membunuh 10 Serigala Merah tingkat Tranformasi, Mendapatkan Poin 420.000 Poin System]

Fang Lin hanya tersenyum tipis melihat serigala merah yang berada di tingkat tranformasi mari ditangannya dengan mudah, Fang Lin langsung mengambil inti monster serigala merah tersebut dan langsung membakar mayat kawanan serigala merah itu, Setelah selesai membakar dia lalu melanjutkan perjalanannya dan masuk lebih kedalam area hutan tersebut.

Saat Fang Lin berjalan lebih jauh kedalam hutan, Terdengar suara mengaum yang keras dari kejauhan, Itu terdengar seperti auman harimau yang sangat besar.

Fang Lin sendiri sedikit merinding ketika mendengar auman tersebut, Karena penasaran Fang Lin mencoba mendekati suara auman tersebut.

Semakin dekat dirinya dengan suara auman tersebut semakin tertekan tubuh Fang Lin. Saat melihat asal dari auman yang dia dengar, Ternyata auman tersebut berasal dari dalam gua, Saat dirinya berada di depan gua tersebut, Ia mendengar suara berat yang berasal dari gua tersebut.

"Hoo... Kau anak kecil, Apa yang kau lakukan disini?" Tanya suara berat yang berada dalam gua.

"Apa kau hewan buas yang mengeluarkan auman tadi?" Tanya Fang Lin dengan suara yang sedikit bergetar.

Sebenarnya hewan buas ada yang bisa berbicara layaknya seperti seorang manusia. Tapi tingkatan hewan yang bisa berbicara hanyalah hewan buas yang telah mencapai tingkat raja atau diatasnya.

"Hahaha... Hewan buas? Mungkin ratusan ribu tahun yang lalu aku masih merupakan bagian dari mereka" Tawa suara berat yang berada di dalam gua.

"Ratusan ribu tahun yang lalu?" Gumam Fang Lin lalu menelan ludahnya dengan kasar.

"Lupakan itu, Aku ingin tau siapa kau? Dan kenapa kau datang ke tempatku?" Tanya harimau tersebut sambil melangkah keluar gua.

"Uhh... Aku hanya penasaran saja" Ucap Fang Lin sambil menggarukkan kepalanya yang tidak gatal.

"Sekarang aku yang bertanya, Kenapa harimau yang cukup kuat sepertimu berada di alam kecil seperti ini?" Tanya Fang Lin dengan nada heran.

"Aku disini sedang mencari tuan baru yang pantas untukku" Ucap harimau putih yang sudah berhadap-hadapan dengan Fang Lin.

"Dan sudah sejak lama aku mengawasi mu berburu di hutan ini" Lanjut harimau putih tersebut.

"Ayo kita taruhan, Kita bertarung dan jika kau berhasil melukai ku, Aku akan menjadikanmu sebagai tuanku, Jika kau kalah, Aku akan memakanmu" Ucap harimau putih itu santai.

"Taruhan mu sungguh tidak masuk akal, Aku yakin saat ini kau berada di tingkat kaisar atau diatasnya, Jika benar... Menyentuhmu saja sudah tidak mungkin apalagi melukaimu" Ucap Fang Lin sambil mendengus kesal.

"Hahaha... Penglihatan mu cukup bagus, Baiklah... Aku akan menurunkan 80% kekuatanku, Itu adil bukan" Ucap harimau putih tersebut santai sambil mengeluarkan cakarnya seperti sudah siap bertarung.

"Ck, Adil apanya sialan!" Batin Fang Lin sambil berdecak kesal.

Fang Lin hanya menghela nafas panjang, "Baiklah aku akan menerima tantanganmu" Ucap Fang Lin sambil mengeluarkan pedang Naga Hitamnya dari inventory.

Tanpa basa-basi Fang Lin langsung melesat ke arah harimau tersebut sambil mengayunkan pedangnya, Ia segara melesatkan pedangnya kearah harimau putih tersebut namun serangannya dapat ditangkis dengan mudah oleh cakarnya.

"Huh? Bukankah itu pedang naga hitam?" Batin Harimau putih menyipitkan matanya.

"Bocah yang menarik" Lanjut harimau putih tersebut membatin.

Fang Lin langsung melanjutkan serangannya, Serangan demi serangan yang Fang Lin lesatkan dengan sekuat tenaga dapat dihindari harimau putih itu dengan mudah.

Walaupun harimau putih tersebut sudah mengurangi 80% kekuatannya tapi dimata Fang Lin kecepatan dan kekuatan harimau tersebut seperti berada di tingkat Jendral Elite tahap puncak.

Karena tidak ada celah, Akhirnya Fang Lin langsung mengeluarkan 1000 Sword Spirit, Jika dia langsung mengeluarkan 1000 pedang roh, Maka Qi yang dimilikinya akan terkuras habis, Bisa dibilang ini serangan terakhir dan menjadi taruhan hidupnya.

1000 pedang roh langsung Fang Lin lesatkan ke harimau itu, Namun dia dapat menghindari serangannya dengan baik, Tapi harimau putih itu tidak menyadari jika badannya berhasil tergores kecil karena pedang Roh Fang Lin.

Fang Lin langsung berlutut karena hampir semua Qinya habis setelah melakukan serangan itu.

"Sepertinya kau gagal hahaha" Ucap harimau putih tersebut sambil tertawa kecil.

"Gagal? Lihatlah ada satu goresan di badanmu" Ucap Fang Lin sambil tersenyum tipis.

"Huh?" Heran Harimau putih, Saat memeriksa tubuhnya dia terkejut ketika melihat ada satu goresan kecil ditubuhnya.

"Menarik! kau bisa menggores badanku, Baiklah aku akan kontrak dengan mu" Ucap harimau putih tersebut dengan nada senang.

"Sepertinya kau memang pantas menjadi tuanku" Gumam pelan harimau putih.

Bersambung...

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

1
🗝️~>{β¤¢iW@}💨
🙏
🔱⚜㊗️Raden J. Budi. H㊗️⚜🔱
mana koq g da tak cari tidak nemu, apa lg pake nama authornya "dolwest"
strivee
sampah
Eva
kebanyakan tingkat kultivasi...seharusnya satu ranah cukup dengan tingkat rendah menengah akhir sempurna...nggak perlu sampe sebanyak dan sebelibet itu...
Eva
eh...elu berdua masih bocah...
Eva
ada hubungan apakah Qiao Yu dengan Qiao Jun dan Qiao Wei...secara memiliki marga yang sama...atau cuma kebetulan saja mereka mempunyai marga yang sama...
Eva
kan udah dikasih tau sistem oon...
Eva
setahu saya selama ini letak inti monster terletak di bagian kepala atau dibagian dada dan baru kali ini nemu inti monster terletak dibagian perut...
Eva
biasanya kalo punya sistem peningkatan kultivasi melalui exp dengan cara farming bunuh monster atau membunuh musuh...sedangkan disini tetap memakai teknik kultivasi atau manual kultivasi...
Ari Ari
buat apa punya bwahan cok...klau mc trus trun tangan
Sarnawi
suda kuat napa cari bawahan terus ? gak seru mc nya cemen
Sarnawi
terlalu berlebihan bawahanya
Anonymous
novel tersampah
Anonymous
novel sampah author yatim
Anonymous
author yatim gak bisa buat novel
Anonymous
padahal idah hidup dijama dulu masih aja tolol
Su Kardi
kapan ranah kultivasi milik pang lin naik ke ranah absolut multiverse atau lebih tinggi lagi thor
Agen One: mampir kak, judulnya Iblis penyerap darah, kali aja suka🙏
total 1 replies
Aura Ayu
ibunya kok gk dijelasin di mana ibunya, udah ninggal kah, jelasin wayahe, kurang lengkap dan salah tutur bahasa doang ini novelnya
Anonymous: ibunya ada di dunia atas
total 1 replies
Ama Radja
Kalau menurut alur cerita pass bab ini udah author buatin kek ginian, hmm berarti adegan dramatis saat membalas dendam kira kira seru gak ya?, atau malah lebih tolol lagi?

sunggu, dari awal bab menurut pendapat gua, itu sudah baguss, cuman sampai bab ini saja yang entah bagimana pemikiran author, jadi berantakan semua

jadi gak ada kesan apa apa lagi ke mc nya sekarng, jadi gua rasain itu kayak percuman impian mc untuk jadi terkuat sedangkan hal hal sepelah ginian malah berantakan

meskipun dari awal hadiah hadiah sistemnya udah berlebihan untuk sebuah cerita yang banyak babnya, cuman mungkin hal wajar, karna tergantung sistemnya mau di buatin seperti apa

cuman ini sistem loh, jadi gua rasain itu sistem sama mc betul betul sampah beneran
Ama Radja
Setelah saya dengan sabar membacanya sampai di bab ini, sungguh, saya merasa sangat luar biasa novelnya

tapi lama.lama sampai di bab ini sungguh, saya sangat kecewa berat, bagaimana tidak? kekasihnya dibantai, orang tuanya dibantai pula, tapi dari ekspresi yang di tunjukan MC, sunggu sangat mengecewakan, MC seolah olah tidak peduli akan hal hal yang berkaitan dengan dia, bahkan tidak ada adegan mc marah besar, setelah diablo menceritakan apa yang terjadi, sunggu tidak ada rasa yang terkadung sedikitpun, saya jadi kecewa setelah membacanya

percuma ada sistem, tapi disaat saat seperti pembantai keluarga MC, bahkan sekelas sistem saja tidak bisa memberitahu atau tidak tahu?

sunggu sesuatu yang mencengangkan, seharussnya dengan mc dampungi oleh sistem, maka hal hal seperti itu adalah masalah sepeleh,

tapi apa?, adegan yang menurut ssaya haruss ada tapi tidak ada, ini memberi kesan bahwa, novel ini tidak layak untuk dibacakan, coba dipikirkan lagi, bahkan keluarga mc dibantai tapi mc hanya menarik napas saja? tidak ada adegan dramatis atau hal lainnya? sunggu sebuah secita yang mecengangkan, nyesel banget baca sampai sini

lebih baik gua laporin ajh kali ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!