NovelToon NovelToon
Kultivasi Terlalu Sulit, Jadi Aku Memutuskan Mereformasi Dunia Saja

Kultivasi Terlalu Sulit, Jadi Aku Memutuskan Mereformasi Dunia Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Action / Sistem / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zruk

Setelah mati tertabrak truk, Li Fan bereinkarnasi menjadi seorang kultivator... yang paling tak berbakat. Tapi, ternyata ada sesuatu, sebuah System yang aneh.

"Ingin naik level? Jangan cuma duduk bersila! Pengaruhilah dunia!"
Dari menyebarkan resep tahu gejrot yang viral,menciptakan jasa kurir spiritual, hingga memulai perang informasi melawan sekte-sete tua, Li Fan melakukannya semua. Li Fan bukan pahlawan, dia hanya seorang survivor yang menggunakan pengetahuannya dari dunia modern untuk "menipu" System ini agar memberinya kekuatan.

Sementara para kultivator jagoan sibuk berebut pusaka warisan, Li Fan sibuk memonopoli pasar pil energi dan mendirikan sekte bawah tanah beranggotakan para "sampah" sepertinya. Mereka pikir kultivasi adalah tentang bakat dan warisan? Baginya, ini hanyalah masalah skala pengaruh dan manipulasi pasar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zruk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3: Ekonomi Sebutir Pil Spirit

Dua puluh lima poin.

Angka itu terpampang di benak Li Fan, sebuah pencapaian sekaligus pengingat yang kejam tentang betapa lambannya perjalanannya. 145/1000. Dengan kecepatan ini, butuh puluhan konflik seperti itu hanya untuk meningkatkan akarnya satu tingkat. Itu tidak berkelanjutan; dia akan menarik terlalu banyak perhatian.

Dia butuh sesuatu yang lebih sistematis, sesuatu yang skalanya lebih besar tetapi jejaknya lebih samar. Dia butuh sistem dalam Sistem.

Perhatiannya beralih ke mata uang sejati di dunia kultivasi: Pil Spirit. Murid-murid seperti Wang bergulat untuk beberapa pil kualitas rendah. Para murid berbakat mendapat jatah lebih banyak. Para Elder, tentu saja, memiliki pasokan yang tampaknya tak ada habisnya. Pil-pil ini adalah bahan bakar bagi kemajuan, simbol status, dan sumber dari semua kecemburuan.

Tapi bagaimana seorang Kayu Rendah tanpa koneksi, kekuatan, atau sumber daya bisa memanipulasi pasar Pil Spirit?

Jawabannya datang dari pengamatannya yang paling membosankan: distribusi.

Setiap bulan, seorang pelayan Elder akan datang ke plaza pusat dengan gerobak penuh kantong kain kecil. Dia akan membacakan nama-nama dari sebuah gulungan, dan para murid akan maju untuk mengambil jatah mereka. Sistemnya kuno, rentan terhadap favoritisme, dan—yang paling penting—sangat tidak efisien.

Suatu sore, Li Fan "kebetulan" duduk di dekat seorang murid yang bertugas mencatat, seorang pemuda kurus bernama Xiao Chen yang selalu terlihat kewalahan dengan tumpukan gulungannya.

"Kelihatannya melelahkan," ujar Li Fan santai, seolah-olah berbicara pada dirinya sendiri.

Xiao Chen mendengus, tanpa melihat ke atas. "Kau tidak tahu setengahnya. Nama-nama ini tidak berurutan, gulungannya berantakan... Aku menghabiskan tiga hari hanya untuk menyusunnya sebelum setiap distribusi."

"Di kampung halamanku," ucap Li Fan dengan nada datar, "kami menggunakan sistem berdasarkan marga dan kelas. Semua 'Chen' bersama-sama, semua 'Wang' bersama-sama. Dan untuk kelas, kami memberi kode warna. Merah untuk Api, Hijau untuk Kayu... jauh lebih cepat."

Xiao Chen berhenti menulis. "Kode... warna?"

"Ya. Sebuah titik di samping nama. Tidak perlu mengingat semuanya. Cukup lihat warnanya dan kelompokkan."

Dia tidak menawarkan solusi teknologi yang mustahil. Hanya sebuah penyempurnaan administratif sederhana, sesuatu yang bisa dengan mudah diambil oleh seorang birokrat yang frustrasi.

Xiao Chen mengerutkan kening, lalu kembali bekerja, tetapi kerutnya lebih dalam, kali ini karena berpikir.

Keesokan harinya, Li Fan melihat Xiao Chen sedang mengotak-atik gulungannya dengan sepotong arang dan abu, membuat coretan-coretan kecil di samping nama-nama.

Itu adalah langkah pertama.

Langkah kedua lebih berisiko. Dia mendekati Wang, si pengawas gudang yang sekarang memiliki sedikit keberanian lebih setelah insiden konfrontasinya.

"Senior Wang," bisik Li Fan saat mereka berpapasan di lorong. "Aku mendengar... bahwa distribusi bulan ini mungkin tertunda. Konflik dengan Sekte Gunung Berdengung. Pasokan Pil Spirit dari ibu kota terlambat."

Ini adalah kebohongan. Sebuah tebakan yang berani. Tapi ekspresi Wang yang langsung berubah membuktikan bahwa hal itu masuk akal. Gosip semacam itu mudah dipercaya dalam lingkungan yang penuh ketegangan.

"Benarkah?" desis Wang, matanya bersinar.

"Tidak tahu pasti," kata Li Fan dengan pura-pura tidak tahu. "Tapi... jika benar, dan para senior tahu lebih awal... mungkin mereka bisa... merencanakan." Dia tidak menyelesaikan kalimatnya. "Merencanakan" bisa berarti banyak hal: menimbun, menukar dengan barang lain, atau bahkan menaikkan harga di pasar gelap yang kecil.

Dia menciptakan ketidakpastian. Di pasar mana pun, ketidakpastian adalah peluang.

Dia menyaksikan efek riaknya. Wang segera berbisik kepada beberapa sekutunya. Dalam beberapa jam, desas-desus itu menyebar seperti wabah. Beberapa murid, yang panik akan kehilangan jatah bulanan mereka, mulai menawarkan untuk menukar Pil Spirit masa depan mereka dengan barang-barang duniawi—selimut yang lebih baik, makanan enak, bahkan jasa.

Li Fan tidak berpartisipasi. Dia hanya mengamati. Dia adalah spekulator yang tidak terlihat, menyaksikan pasar reaksioner yang dia ciptakan.

Hari distribusi tiba. Kereta barang Elder tidak terlambat. Tapi sesuatu yang lain yang terjadi.

Ketika pelayan Elder mulai memanggil nama, Xiao Chen, si pencatat, dengan gugup mengintervensi. "Elder," katanya sambil membungkuk dalam-dalam, "dengan segala hormat... gulungannya telah disusun berdasarkan marga dan elemen. Mungkin... bisa mempercepat proses?"

Sang Elder, yang terlihat bosan, hanya melambaikan tangannya. "Lakukan."

Dan itu berhasil. Proses yang biasanya memakan waktu setengah hari selesai dalam waktu kurang dari dua jam. Para murid yang namanya dipanggil belakangan, yang telah dicekam kecemasan karena desas-desus kelangkaan, menerima pil mereka dengan lega yang terlihat. Beberapa dari mereka, yang telah menukar jatah mereka dengan harga murah dalam kepanikan, sekarang menatap dengan penuh penyesalan kepada para spekulan yang telah mengambil keuntungan dari mereka.

Pasar gelap mini, yang digerakkan oleh desas-desus Li Fan, telah mentransfer sejumlah kecil kekayaan—dan ketidakpuasan—dari yang ceroboh kepada yang berani.

Malam itu, berbaring di balai jeraminya, Li Fan menunggu. Apakah ini cukup? Dia telah menyempurnakan sistem, menciptakan kepanikan, dan secara tidak langsung memicu redistribusi sumber daya kecil. Tapi apakah sistem akan menganggapnya sebagai "pengaruh"?

Layarnya berkedip.

[Perubahan Sistemik Terdeteksi.]

[Pengguna telah mengoptimalkan proses administratif sekte (Efisiensi +15%).]

[Pengguna telah memanipulasi aliran informasi, menciptakan fluktuasi pasar mikro yang tidak stabil.]

[Dinilai: Dampak Kecil pada Ekonomi Lokal dan Psikologi Kolektif.]

[Poin Pengaruh: +40]

[Total Poin Pengaruh: 185]

Empat puluh poin. Lebih banyak dari konfliknya. Sistem ini jelas lebih menghargai manipulasi sistemik daripada konfrontasi langsung.

Tapi yang lebih penting, dia sekarang memahami skalanya. "Dampak Kecil pada Ekonomi Lokal." Dia telah mempengaruhi ekonomi sekte yang sangat kecil ini, dan mendapat imbalan yang sesuai.

Bayangkan jika dia bisa melakukan ini pada tingkat kota? Kerajaan? Benua?

Gairah yang dingin dan terukur membara di dalam dirinya. Ini bukan lagi sekadar bertahan hidup atau menjadi kuat. Ini adalah eksperimen besar. Sebuah pembuktian konsep.

Keesokan harinya, dia melihat Xiao Chen, yang sekarang sedikit berdiri lebih tegak, dipuji oleh atasannya. Dia melihat Wang dan kawan-kawannya, yang sekarang memiliki beberapa pil ekstra yang mereka peroleh dengan murah, memandang sekeliling dengan kepercayaan diri baru. Dan dia melihat murid-murid lain yang telah dirugikan, sekarang memandang sekeliling dengan kecurigaan, mempertanyakan sistem untuk pertama kalinya.

Mereka tidak tahu bahwa dalangnya adalah orang yang sama yang mereka anggap sampah—pria yang sedang duduk sendirian di bawah pohon, seolah-olah tidak melakukan apa-apa selain menikmati sinar matahari.

Di balik kelopak matanya yang tertutup, Li Fan tidak sedang bermeditasi tentang energi spiritual. Dia sedang bermeditasi tentang rantai pasokan, teori permainan, dan psikologi massa.

Dia telah belajar bermain game. Sekarang, saatnya untuk meningkatkan taruhannya. Pintu gerbang sekte ini akan seaja terbuka, dan dunia di luar pasti memiliki ekonomi yang jauh lebih besar—dan jauh lebih rapuh—untuk diguncang.

1
Jji Lju
kentang mana yang bisa kultivasi wak
Pecinta Gratisan
sampai tamat thor updatenya💞
Aryanti endah
Luar biasa
Zruk
Halo ini Author, untuk saat ini (beberapa arc kedepan) Tingkat Kultivasi di novel ini ada beberapa :

Kayu (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
‎Silver (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
‎Emas (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
‎Berlian (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)

setelah itu ada..

Estability (1,2,3,4,5)

untuk saat ini hanya ini saja yang kira kira penting, dimasa depan akan ku tambahkan lagi seiring berjalannya cerita. terimakasih.
Zruk: untuk mencapai Estability, setiap kultivator harus menaikkan akar spritual mereka ke Berlian Puncak dulu, tapi akar spritual setiap orang berbeda beda dari lahir, karena itu, akar spritual juga sama seperti tingkatan kultivasi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!