kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Seperti hari Minggu biasanya, 5 keluarga konglomerat sudah berkumpul di depan rumah mereka untuk berolah raga, tak hanya anak anak mudanya, tapi sampe opa Oma pun ikut berolah raga.
dari joging, main raket, main basket, senam untuk para ibu ibu, yang penting semua harus bergerak dan itu sudah menjadi aktifitas wajib setiap hari Minggu.
Setelahnya mereka akan sarapan bersama di rumah yang sudah mendapat giliran menjadi tuan rumah untuk sarapan pagi, karena Memang setiap Minggu mereka akan sarapan dirumah keluarga yang mendapat bagian menjamu 4 keluarga lainnya.
ibu Shofia yang biasanya ikut membantu memasak dirumah tuan rumah yang mempersiapkan sarapan, kali ini mommy wilona mengajaknya ikut berolah raga.
setelah beberapa hari tidak enak badan karena terlalu memikirkan anaknya, akhirnya pagi ini ibu Shofia sehat kembali, dan mommy Wilona, mami zea, Mimi citra, mama kemala dan moma Bella sebisa mungkin menghibur ibu Shofia agar kembali ceria.
Ke 5 ibu ibu itu tengah heboh dengan gerakan senam yang mereka lakukan dengan melihat tutorial di you tub, ibu shofia hanya tertawa melihat tingkah ibu ibu lupa umur itu.
Para bapak bapak sedang main tenis, hanya pipi Soni yang ikut joging bersama Oma serta Oma, sedangkan anak anak muda berminat basket dilapangan yang berada di tengah tengah perumahan elit itu.
Semua sibuk dengan kegiatan masing masing, sedangkan para asisten rumah tangga 5 keluarga itu sibuk menyiapkan sarapan di rumah Mimi citra.
Ibu Shofia berdiri paling belakang, tepatnya dekat pintu masuk perumahan elit itu karena para ibu ibu Memang sedang senam disana, tepatnya di depan rumah Virzha.
Bruk...
"ii....buuuu... Hiks",
tubuh ibu Shofia seketika menegang saat tiba tiba saja ada yang memeluknya dari belakang dan menangis, dan yang membuat tubuhnya bergetar, orang itu memanggilnya ibu,
"ara kangen Bu, kenapa ini gak pernah jenguk dan cari Ara Bu, ini Ara Bu, anak ibu",
suara itu, nafas ibu Shofia rasanya tercekat di tenggorokan, dia segara membalikkan badan, dan mendapati seorang gadis berwajah persis dengannya berdiri di depannya.
"ara... A...Aurora, kamu aurora anak ibu nak?", ibu Shofia memegang kedua pipi Aurora, yang terdapat lebam, Aurora mengangguk Dengan air mata mengalir deras,
"iya Bu, ini Ara Bu, ini Aurora anak ibu, hiks,,, ibu Ara kangen Bu", tangis Aurora terdengar semakin keras dan kembali memeluk erat ibunya sang ibu yang tingginya sebatas bahunya itu,
"araaaaaa", tangis ibu Shofia juga pecah,
pemandangan itu, tentu saja membuat semua orang yang disana kaget, bahkan membeku di tempatnya, semua yang semula asyik dengan kesibukan masing masing langsung berhenti dan mematung,
"kenapa ibu gak pernah cari Ara Bu, kenapa ibu gak jemput Ara Bu, mereka semua jahat Bu, Ara hanya mau sama ibu", ucap Aurora lagi, pelukan Aurora semakin erat,
perlahan mereka semua melangkah mendekati ibu dan anak itu, tidak ada yang berbicara, Bahkan Elio, matanya tidak berkedip sama sekali, dia takut ini hanya mimpinya saja, hingga kalau dia berkedip maka gadis yang mengatakan dirinya aurora itu akan menghilang kembali.
"jangan tinggalkan Ara lagi Bu", ucap Aurora semakin melemah,
semuanya masih kaget, tapi penampilan Aurora yang acak acakan dan kotor ditambah di wajahnya terdapat banyak lebam semakin membuat mereka bertanya tanya, apa yang sudah terjadi pada Aurora sebelumnya,
"iya nak, iya, kita akan terus bersama", ucap ini Shofia, hatinya sungguh bahagia akhirnya anaknya kembali padanya, hingga...
"nak, kenapa badan kamu basah, dan, kamu, pucat?", tanya ibu Shofia menangkup wajah sang anak,
"nak, badan kamu panas sekali, kamu kenapa nak?", panik ibu Shofia,
"Ara... Ara...",
Bruk...
Tubuh ringkih itu pingsan dalam pelukan sang ibu, Elio dan yang lain sigap membantu ibu Shofia,
"ara... Ara... Kamu kenapa nak hiks", panik ibu Shofia,
"kita kerumah sakit Bu", ucap Elio seraya menggendong tubuh Aurora,
Azka segera mengambil mobil, ibu Shofia segera masuk dan Elio membawa tubuh Aurora masuk dan menidurkannya di pangkuan ibu Shofia sementara dia duduk di depan samping Azka, ekspresinya jangan ditanya, panik, cemas dan juga bahagia karena ara nya telah kembali.
"ara, kamu kenapa nak, apa yang terjadi padamu, kenapa banyak luka di wajah dan tangan kami nak?", ucap ibu Shofia, hatinya benar benar hancur melihat keadaan sang putri yang sangat dia rindukan itu.
"tenang Bu, ara pasti tidak apa apa", ucap Elio, menoleh ke belakang,
Hingga akhirnya mereka sampai di rumah sakit, Elio kembali menggendong tubuh Aurora, sementara Azka langsung memanggil para perawat,
tubuh Aurora di dorong dengan brankar menuju UGD, wajah cemas terpancar jelas di wajah ketiga orang tersebut, hingga yang lain datang menyusul.
"Shofia...", panggil mommy Wilona seraya memeluk ibu Shofia,
"nyonya, Ara kembali nyonya,anak saya kembali", ucap ibu Shofia,
"iya, Shofia Iya, Ara kita semua telah kembali", ucap mommy Wilona.
cukup lama dokter melakukan pemeriksaan terhadap Aurora, orang orang diluar dibuat semakin cemas,
hingga seorang dokter perempuan seusia mommy Wilona keluar,
"gimana keadaan anak saya dok?", tanya ibu Shofia,
"pasien mengalami hipotermia berat, kemungkinan semalam pasien kehujanan, ditambah terkena angin malam, tubuh pasien jug sangat lemah, oh ya apa sebelumnya pasien mengalami tindak kekerasan?", tanya sang dokter,
"apa... kekerasan dok?", tanya ibu Shofia shock,
"maksudnya gimana dok?", kali ini Elio yang bertanya,
"di beberapa bagian tubuh pasien terdapat luka pukul, ada lebam di pipi dan punggung dan ada luka pukul di kaki juga, sepertinya ini luka baru", penjelasan sang dokter tentu saja membuat semua orang disana tercengang,
"ya tuhan Ara, apa ya g sudah terjadi pada kamu nak, hiks...",
"Shofia, tenang Shofia, Ara pasti akan segera membaik", mommy Wilona menenangkan,
"siapa yang tega melakukan kejahatan itu pada Ara nyonya, kenapa Ara di perlakukan seperti itu?", sungguh hancur hati ibu shofia, 10 tahun tidak bertemu, kenapa saat bertemu keadaan anaknya malah seperti ini, siapa yang tega melakukan hal kejam itu,
"pasien masih kritis, kami akan terus memantau keadaannya, kalau keadaanya sudah membaik akan kami pindahkan keruang rawat", kata sang dokter,
"terima kasih dok".
Tangan Elio terkepal erat, dia bersumpah akan mencari siapa pun yang sudah membuat aurora seperti ini, tak peduli siapapun, Elio pasti akan memberikan balasan yang jauh lebih kejam dari apa yang sudah di lakukan pada Aurora.
"kalian pulang saja tuan, nyonya, kalian belum sarapan pagi ini", ucap ibu Shofia,
"tidak Shofia ,kami akan menemani kamu disini menunggu kabar Aurora", ucap mommy Wilona,
"tidak apa apa nyonya kalian pulang saja dulu, kalian ganti baju, nanti kalau ada kabar baik saya akan menghubungi kalian", kata ibu Shofia lagi,
"baiklah kalau begitu, kami pulang dulu, nanti kami akan kembali kesini", ucap tuan Rajendra,
"kamu juga harus sarapan Shofia, tubuh kamu baru saja pulih", kata mommy Wilona,
"iya nyonya pasti".
semua pamit karena mereka juga masih menggunakan pakaian joging, kecuali Elio dan Azka mereka masih stay disana.
"tuan muda El, tuan muda Azka, kalian tidak pulang dulu?",
"Bu, jangan panggil kami tuan muda, panggil nama kami saja", sergah Elio,
"iya Bu, kami juga sama sama anak ibu kan seperti Ara?", tanya Azka, air mata ibu Shofia kembali menetes,
"iya nak iya, kalian sama seperti Ara, kalian juga anak ibu, terima kasih karena sudah mau menerima ibu dan Ara",
"Bu, jangan bicara seperti itu, ibu dan Ara juga bagian dari keluarga kami", ucap Elio seraya memegang tangan ibu Shofia,
"iya nak iya",
Elio Memang sudah tahu detail cerita yang terjadi dimasa lalu, baginya Shofia adalah orang yang sangat berjasa untuk hidupnya, kalua saja Tidak ditolong Shofia entah Elio bisa ada atau tidak di dunia ini.
"Bu, kira kira selama ini ada tinggal sama siapa, kenapa tiba tiba dia datang dengan keadaan seperti ini?", tanya Azka,
"ibu juga tidak tahu nak, sejak ibu berusaha menemuinya dan diancam oleh istri dari papanya, ibu Tidak tahu apapun lagi tentang ara, bahkan selama ini ibu juga mencari tahu ara tinggal dimana tapi tidak berhasil, nama Aurora Livia seolah tidak pernah ada", jelas ibu Shofia,
"apa mungkin selama ini ada di perlakukan Tidak baik oleh mereka Bu?", tanya Azka,
"entahlah nak ibu juga tidak tahu, tapi kalau sampai itu benar, ibu tidak akan pernah bisa memaafkan mereka nak", ucap ibu Shofia,
Elio dan Azka, pasti akan mencari Di mana keberadaan keluarga papa nya Aurora, kalau Aurora bisa Sampai di sini berarti dia juga tinggal tak jauh dari sana.