NovelToon NovelToon
Menjadi Pengasuh Anakku

Menjadi Pengasuh Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Trauma masa lalu / Cerai / Penyesalan Suami / Konflik etika / Pengasuh
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desifa

Yura yang terjerat masalah terpaksa meninggalkan Hanan suaminya dan putri yang baru dilahirkannya, agar mereka tetap hidup karena kritis dirumah sakit akibat kecelakaan. Hanya keluarga suaminya yang memiliki uang yang bisa membantunya dengan satu syarat menyakitkan!

Lima tahun kemudian, Yura dipertemukan dengan anak yang dilahirkan, dibawa sebagai pengasuh oleh istri baru Hanan. Dengan kebencian dari keluarga Maheswari serta pria yang di cintai, mampukan Yura bertahan demi anaknya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Mencari Yura.

Yura pikir, selamanya dia tidak akan pernah bisa bertemu Hanan, tapi justru sekarang, pria dihadapannya itu adalah sosok pria yang dulu sangat mencintainya. "M mas Hanan..." Yura masih tidak percaya itu.

Sama halnya dengan Hanan, pria itu sungguh tidak menyangka kalau Yura yang dimaksud adalah Yura, istrinya yang kabur dengan pria lain. "Apa yang kau lakukan disini?" Hanan setengah membentak.

Seumur Yura mengenal Hanan, pria itu tidak pernah sedikitpun membentaknya, Hanan adalah sosok suami nyaris sempurna. "A aku..." Yura tegang dan setengah takut, dia belum pernah menghadapi kemarahan Hanan seperti itu.

"Mas, kamu sudah pulang?" Tiba-tiba suara Gendhis muncul. Wanita itu berjalan menuju kearah mereka, membuat Yura maupun Hanan tiba-tiba tegang, mereka terkejut melihat kedatangan Gendhis.

"Mas, ini mbak Yura yang aku bicarakan lewat telepon tadi. Dia akan menjadi pengasuhnya Aura!"

Hanan tersentak kaget, dia tidak menyangka setelah lima tahun Yura meninggalnya, sekarang wanita itu muncul kedalam keluarganya dan menjadi pengasuh anaknya.

Begitu juga Yura tak kalah syok saat sadar bahwa Hanan ternyata suaminya Gendhis, pria yang ia cintai sampai detik ini, sudah menikah lagi, bahkan bisa dibilang, statusnya masih menjadi istri sah nya Hanan karena saat ia pergi, Yura tidak pernah menggugat cerai, dan mereka belum pernah bercerai.

"Aku ingin bicara sebentar!" Hanan tiba-tiba menarik tangan Gendhis untuk pergi. Kebencian yang mendalam, membuat Hanan tidak sudi melihat wajah Yura, apalagi setiap hari berada dirumahnya.

Yura pun tau, kalau mas Hanan tidak akan mengizinkannya menjadi pengasuh anaknya. Tapi tunggu, Yura baru menyadari sesuatu. Anaknya Hanan dan Gendhis berusaha lima tahun, saat Yura meninggalkan Hanan, lima tahun yang lalu, seharusnya anaknya juga seusia Aura. 'Apa jangan-jangan, Aura anak kandungku?' Gumam Gura.

Besar kemungkinan kalau Aura anak kandungnya, pantas saja Yura merasa dekat seperti memiliki ikatan batin terhadap Aura, pantas ia merasa tidak asing dengan wajahnya, karena Aura mirip Hanan, ayahnya.

Tapi bagaimana kalau ternyata Aura bukan anak kandungnya? Sedangkan saat itu, anaknya terlahir prematur dengan detak jantung lemah, saat melihat Aura, gadis kecil itu sangat sehat dan aktif. Apalagi kalau sampai berurusan dengan ibunya Hanan, Yura tidak ingin membuat masalah.

Hanan membawa Gendhis ke ruang tengah, pria itu tidak ingin Yura mendengar apa yang ia katakan bahwa Hanan tidak setuju kalau Yura bekerja dirumahnya dan mengasuh Aura.

"Aku tidak setuju kalau gadis itu menjadi pengasuhnya Aura!"

Gendhis mengerutkan keningnya. "Memangnya kenapa, mas? Mbak Yura baik, dia yang menolong Aura tadi!" Jawab Gendhis, dia ingin alasan yang jelas dan masuk akal.

Gimana caranya Hanan menjelaskan, apa dia harus jujur kepada Gendhis bahwa Yura adalah istri pertamanya, wanita yang pernah sangat ia cintai, dan wanita yang meninggalkannya saat kritis serta anak mereka yang berjuang untuk bertahan hidup melihat indahnya dunia.

"Pokoknya aku tidak setuju, dia bukan dari yayasan kan? Bagaimana kalau sebenarnya dia komplotan penjahat yang menculik anak kecil! Gendhis, coba kamu fikir lagi, kamu baru kenal dia! Jangan mudah tertipu topeng baiknya!" Hanan berkata dengan tegas, berharap kalau Gendhis menurutinya.

Memang benar yang dikatakan suaminya, tapi Gendhis merasa Yura memiliki hati yang tulus dan baik. "Tapi aku merasa mbak Yura baik, mas. Belum ada baby sitter manapun yang bisa menaklukkan hati Aura, tapi mbak Yura bisa, mas."

'Karena memang Aura putri kandungnya, Gendhis. Makanya Aura merasa nyaman berada didekatnya!' Hanan menjawab didalam hatinya, tapi tidak bisa menjawab secara langsung.

"aku mohon, mas. Kita coba biarkan mbak Yura disini dulu, aku janji akan memantaunya!" Gendhis masih mencoba memohon, berharap Hanan memberikan izin.

Tapi pria itu tetap saja tidak bisa menerima Yura ada dirumahnya, wanita yang sangat dia benci bahkan seumur hidupnya Hanan tidak tau apakah bisa memaafkan Yura atau tidak. Perbuatan Yura sangat kejam, dia pergi dengan pria lain saat ia dan Aura kritis.

"Mama, bibi Yura dimana?..." Suara teriakan kecil Aura tiba-tiba muncul, gadis itu berlari dari arah ruang tamu.

Gendhis dan Hanan seketika menoleh, mereka berharap Aura tidak mendengar apa yang mereka debatkan.

Aura menatap Hanan dan Gendhis dengan sedih, setelah keluar dari kamar dan mencari bibi Yura ternyata tidak ada diruang tamu. Padahal Aura hanya meninggalkannya sebentar.

"Bukannya bibi Yura ada didepan?" Tanya balik Gendhis.

"Tadi ada. Tapi sekarang tidak ada. Apa Bibi Yura pergi? Aura tidak mau bibi Yura pergi..." Gadis itu tiba-tiba menangis.

Hanan dan Gendhis tentu saja terkejut melihat Aura menangis karena tidak melihat Yura. Hanan segera menggendong putrinya dan menenangkannya, sementara Gendhis mengecek ke ruang tamu, bersama dengan Hanan mengikuti dibelakang.

"Mbak, mbak Yura..." Gendhis memanggil, tiba-tiba ia melihat secarik kertas diatas meja serta tulisan diatasnya. Gendhis mengambilnya dan membaca pesan dari Yura.

'Bu Gendhis, saya minta maaf karena pergi tidak pamitan langsung. Saya tidak mau bu Gendhis dan suami ibu berdebat hanya karena saya. Saya akan mencari pekerjaan ditempat lain, terimakasih sudah baik sama saya.' Yura.

Gendhis tidak menyangka kalau Yura akan pergi, padahal Gendhis sudah yakin kalau Yura menjadi pengasuhnya Aura.

"Aura mau bibi Yura. Aura mau bibi Yura disini sama Aura..." Gadis kecil itu masih terus saja menangis.

"Nanti kita cari pengasuh lain untuk Aura. Papa akan carikan yang lebih baik dari yang tadi, oke?" Hanan mencoba merayu putrinya.

"Tidak mau!" Aura menggelengkan kepalanya dengan keras. "Aura maunya bibi baik! Aura tidak mau makan kalau bibi baik tidak disini sama Aura! Hiks hiks hiksss..."

Sekarang Hanan maupun Gendhis bingung gimana caranya menenangkan putrinya, Aura tidak pernah menangis seperti ini. Tapi bagi Hanan, nanti Aura akan terbiasa dan berhenti menangis setelah dibujuk lagi.

Meskipun Yura ibu kandungnya, tapi tidak ada yang tau. Hanan akan mencoba cara lain supaya Aura melupakan Yura.

.....

Yura pulang ke kost-an nya, sebenarnya dia enggan meninggalkan rumah Gendhis karena ingin mencari tau dimana anaknya. Tapi dia tidak ingin membuat masalah.

"Hallo bu, nanti kalau Yura gajian, akan Yura transfer uangnya untuk pengobatan ayah!" Gadis itu berbicara ditelepon.

Sekarang Yura bingung, ia terpaksa mengatakan kepada keluarganya kalau ia sudah mendapatkan pekerjaan, padahal belum. Tidak ingin membuat mereka semua khawatir dan sedih.

Sekarang Yura harus mencari pekerjaan lain untuk bertahan hidup dan menghidupi keluarganya. Apalagi ia punya adik yang harus kuliah.

'Mbak, aku mau berhenti kuliah saja ya. Aku mau bantu mbak Yura." Megan, adiknya bersuara. Yura tidak mau kalau sampai adiknya putus kuliah, apapun yang terjadi, Yura akan usahakan.

Sementara dijalan, pada malam hari Hanan mengendarai mobilnya sendirian. Gara-gara Yura pergi, Aura terus menangis hingga membuatnya demam. Sekarang Hanan terpaksa menyusuri jalanan untuk mencari wanita yang masih berstatus sebagai istrinya, yang sangat dia benci!

1
Cicih Sophiana
jgn di terima Nick biar tau rasa tuh si Hanan bodoh...
Uba Muhammad Al-varo
ayo Nicko bantu Yura, kasihan Yura karena keadaan finansial nya Yura dihina dan direndahkan oleh ibu tirinya Hanan, kalau kamu tulus mencintai Yura semoga kamu jodohnya Yura
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh...... Yura hidupnya ternyata tidak jauh dari penderitaan, setelah di usir mertua tiri, sekarang difitnah juga oleh mertua tiri dan kau Hanan kenapa kamu ogeb banget sih, katanya pintar seorang CEO juga tetapi kenapa otakmu nggak bisa berpikir dengan benar🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Neng Nosita
esmosi aku Thor😠🤭
dsifadian: sabar sabar... mari ngopi dulu kak🤭😁
total 1 replies
Reni Septianing
hanan hanan.. bodoh kok di pelihara. coba sekali2 selidiki mamak kau tuh gimana?? kebenaran 5 tahun yg lalu seperti apa?? jadi gemes deh ma hanan.. laki kok gak ada otak😤
Reni Septianing: bisa jadi 🤣🤣
total 2 replies
Cicih Sophiana
maka nya bang Hanan seliki apa yg pernah terjadi... jgn pernah percaya omong sepihak kan gak mungkin Yura meninggal kan bayi nya sedangkan dia sendiri baru habis melahirkan...
Cicih Sophiana
Hanan gak punya perasaan... coba deh mikir pake akal sehat... apa mungkin Yura dia kabur mau balik lg dan dia mau jd pengasuh anak nya
Cicih Sophiana
hadeh Yura lebih baik pergi dari rumah itu kamu itu kebanyakan di sakiti... biarkan Aura nanti jg setelah besar dia mencari ibu kandung nya...
Neng Nosita
uuuh author baik bangettt upnya 3 bab,makasih Thor🙏 sering² ya😁
dsifadian: siapppp. jangan lupa dukung teyuuuuss ya kak🤭🤭😁😁
total 1 replies
Cicih Sophiana
ya ampun bu Eva krn Yura orang miskin segitu jahat nya dia... semoga othor memberi pelajaran untuk bu Eva yg hati jahat...
dsifadian: Enaknya hukuman apa ya kak😂😂
total 1 replies
nonoyy
yasmine? 🤔
wah untung ajaa ada paman tampan 😌
Neng Nosita
kamu berhasil membuat pembaca emosi Thor😁😠
dsifadian: Yang aku harapkan memang bikin kalian esmosi kak🤭😂
total 1 replies
Cicih Sophiana
percuma kamu kaya Hanan... harta melimpah klo kamu tdk bisa menyelidiki knp Yura pergi meninggalkan kamu yg koma dan bayi nya...
Uba Muhammad Al-varo
benar Yura......si Hanan itu ogeb, nggak bisa berpikir dengan jernih, apa yang sebenarnya terjadi tidak di selidiki terlebih dahulu,haduh.......si Hanan harusnya /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/supaya sadar
Uba Muhammad Al-varo: /Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Jepiani
lnjut thor
dsifadian: Siap kak🥰
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
Yura.......buat apa menyiksa diri sendiri,hidup itu untuk di nikmati,kamu berhak bahagia,lebih baik kau pergi apalagi mantan bos mau ngasih kerjaan, sekarang buktikan ke nyonya Eva dan Hanan,kamu bisa sukses walaupun hidupmu dihina, apalagi kamu tidak bersalah,ayo go go go Yura 💪💪💪
Cicih Sophiana
udah Yura pergi aja masalah Aura nanti jg klo sdh besar dia tau sendiri... siapa yg salah siapa yg benar
nonoyy
thor buat karakter yura tegas dikit kek...
kasihan tauuu 😥😥😥
buat yura sama nicko ajaaa lebih baik dari hanan yg oon 🙄
Cicih Sophiana
nyonya Eva anda ini keterlaluan... apa Yura salah klo dia tdk sekaya anda? itu sdh takdir Yura bukan mau nya atau pilihan nya
Uba Muhammad Al-varo
ya ampun nyonya Eva kenapa kamu melihat seseorang itu dari harta dan tahta,lihat aja kalau semua kebusukan mu terhadap Yura terbongkar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!