Suamiku Ternyata Seorang Bos

" tidak bisa tuan yoga yang terhormat, surat kuasa itu tidak mungkin bisa di ganti, apalagi nona maura saat ini sudah menikah....?" kata tuan Anthony, seorang notaris yang memegang surat kuasa resmi keluarga Maureen kakak kandung dari Nyonya Sherly, ...

" Kenapa tidak bisa, tinggal kau rubah saja surat kuasa itu beres kan..., bila perlu, berapapun yang kau inginkan, aku akan memberikan kepadamu?" kata tuan yoga tersenyum Remeh... Karena menurut Tuan yoga, semuanya akan beres dengan cara menyuap.

" tetap tidak bisa tuan, surat kuasa itu resmi, dan sudah dilindungi " kata tuan Anthony dengan tegas.

" kamu pernah bilang Anthony, saya harus memperlakukan keponakan ku dengan baik, dan memberikan kemewahan kepadanya, lalu setelah usianya dua puluh dua tahun , otomatis surat kuasa itu akan berpindah tangan kepada ku, karena akulah yang merawatnya sampai besar " kata nyonya Sherly menimpali,

" maaf nyonya Sherly, itu adalah surat wasiat nyonya Maureen, sebelum beliau meninggal.memang dia menulis surat wasiat agar memperlakukan putrinya dengan baik, tapi di sana tidak tertulis kalau semua harta akan berpindah tangan kepada anda, anda hanya mendapatkan saham di perusahaannya sebesar 10% dari pendapatan bersih perusahaan...

Brakkkkk....

Karena emosi , tuan yoga menggebrak meja kerja milik tuan Anthony.

" SERAHKAN SURAT KUASA ITU PADAKU SEKARANG JUGA, AKU AKAN MENGHANCURKANNYA" kata tuan yoga dengan sorot mata penuh kemarahan dan berdiri dari duduknya.

" benar,,, sia-sia sekali selama ini saya memberikan kemewahan dan perhatian lebih kepada Maura, ... sampai mengesampingkan kebahagiaan putriku sendiri" kata Nyonya Sherly menyesal, karena selama ini memberikan kemewahan kepada keponakannya itu.

"tetapi itu memang harta miliknya ... Nyonya! , sudah sepantasnya nona Maura menikmati hasil dari perusahaan yang selama ini berdiri dan berjalan dengan baik." kata tuan Anthony tidak takut.

" surat itu tidak ada di tangan saya, melainkan kepada orang kepercayaan tuan Doni, dan akan di serahkan saat nona maura saat berulang tahun" kata tuan Anthony tegas.

" kenapa bisa berada di tangan orang lain....hah?, bukankah pada saat itu Maureen sudah menyerahkannya kepada anda, tuan Anthony?" tanya tuan yoga yang sudah duduk kembali.

Tuan Anthony menggeleng pelan, "memang pada saat itu beliau menyerahkan kepadaku, tetapi sebelum Tuan Doni pergi , dia mengambil surat kuasa itu dan menyerahkannya kepada orang kepercayaannya, Saya juga tidak tahu orang kepercayaannya itu siapa, sampai Tuan Doni meninggal, saya tidak pernah tahu siapa orang itu sebenarnya" kata Tuan Anthony menjelaskan panjang lebar.

Tuan yoga memijat pelipisnya yang terasa pusing, Dia mengira surat kuasa itu berada di tangan Anthony, sahabatnya juga notaris keluarga Maureen. selama ini dia tidak pernah menanyakannya kepada Anthony, Karena Dia mengira surat kuasa itu masih aman di tangannya.

"Bagaimana ini pa,? tinggal beberapa hari maura akan berulang tahun, pasti orang tersebut akan datang dan memberikan surat kuasa itu kepada Maura.?"tanya Nyonya Sherly merasa cemas.

" tenang ma, nanti kita cari tahu siapa orang tersebut." kata tuan yoga menenangkan sang istri.

lalu matanya beralih melihat kepada tuan Anthony yang saat ini sedang memeriksa berkas-berkas entah milik siapa" benar ...kau tidak tahu siapa orang itu? tanya Tuan yoga memastikan.

Tuan Anthony mendongakkan kepalanya dan membalas tatapan sahabat yang itu."untuk apa aku bohong, tidak ada untungnya untuk ku "jawab Tuan Anthony jujur... Tuan yoga menelisik mata Tuan Anthony mencari kebohongan di sana, tetapi yang ia lihat hanyalah kejujuran.

"huh... sudah jauh-jauh datang ke sini, tetapi tidak mendapatkan apa-apa"Nyonya Sherly mendesah pelan... karena memang rumah tuan Anthony berada di luar kota... jadi harus beberapa jam perjalanan barulah sampai di kota Tuan Anthony berada, karena tidak bisa menggunakan jalur udara.

"baiklah... kalau begitu aku permisi dulu..."kata tuan yoga sudah tidak berbicara formal lagi, Karena pada dasarnya dulu mereka adalah sahabat termasuk dengan kakak iparnya itu... Doni.

"kalian menginaplah di sini, ini sudah malam"tawar Tuan Anthony tulus.

"tidak perlu , terima kasih. aku sudah memesan hotel yang tidak jauh dari sini"Kata Tuan yoga, karena sebelum datang ke rumah Anthony, dia sudah beristirahat terlebih dahulu di hotel, mungkin karena faktor usia jadi tuan yoga merasa lelah setelah perjalanan jauh.

" baiklah, Kalau kalian tidak mau" kata tuan Anthony.

" terima kasih batas waktunya, dan selamat malam.." kata tuan yoga. lalu berjalan keluar dari ruang kerja ruang Anthony, dan tuan Anthony sendiri mengantarkan mereka sampai ke teras rumahnya...

"hati-hati di jalan..."Kata Tuan Anthony setelah Tuan yoga dan nyonya Sherly akan memasuki mobilnya yang sudah terparkir Di pelataran rumah tuan Anthony. mereka berdua duduk di kursi penumpang karena memang saat ini ada sopir pribadi mereka yang selalu setia mengantarkan mereka ke mana saja tanpa memberitahu orang-orang rumah.

"kita akan kembali malam ini atau kembali ke hotel lagi tuan..?"tanya sopir pribadi mereka...

"kita kembali ke hotel lagi saja, untuk beristirahat malam ini, besok pagi baru kita kembali ke rumah" jawab Tuan yoga yang merasa lelah,

sang sopir melajukan kendaraannya tidak terlalu cepat, karena memang jarak rumah tuan Anthony dengan hotel tidak terlalu jauh.

***

Malam kian larut, tak terasa Maura ketiduran di sofa kamarnya, setelah dia mengambil air minum di dapur kemudian bermain ponsel untuk menunggu tengah malam... tetapi dirinya malah tertidur...Dave masuk ke kamarnya kembali dan menemukan istrinya itu sedang tertidur menyenderkan tubuhnya di sofa, dengan mulut terbuka.. rambut acak-acakan, kaki sebelah lurus di atas sofa, dan kaki sebelah nya berada di bawah . lagi-lagi Dave memotret pemandangan itu. dan tersenyum setelah melihat hasil jepratannya itu, sudah dua kali Dave memotret istrinya yang tertidur dengan mulut terbuka dan bentuk tidak beraturan.

lalu membangunkan Maura dengan pelan". Maura.....hei bangun..." ucap Dave menggoyangkan lengan Maura.

Emmmm

Maura melenguh panjang.... lalu membuka matanya pelan-pelan.

"eh sudah jam berapa ini..?".tanya Maura yang langsung terduduk,

" sudah jam 12 malam" ucap Dave yang melihat penampilan istrinya itu lucu, dengan rambut yang masih berantakan.

" eh... tadi kan kita mau ke ruang kerja papa., sepertinya ini waktunya sudah sangat pas" ucap Maura, setelah melihat jam dinding yang berada di kamarnya.

Dave mengangguk " ayo..." ajaknya.

"sebentar... Aku mau ke kamar mandi dulu" ucap Maura bergegas berjalan ke kamar mandi, untuk mencuci muka... karena tidak mungkin dia berdekatan dengan suaminya dengan muka bantalnya... pasti sangat jelek.

Dave tersenyum melihat tingkah istrinya yang malu-malu itu.. dia melihat sang istri sampai tidak terlihat di balik kamar mandi.