Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!
Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.
Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?
“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The Royals — BAB 04
KEMARAHAN YANG TIDAK TERKONTROL
“Kau sudah melakukan apa yang ku suruh?” tanya Kairo yang baru saja menghampiri Elon saat pria itu baru saja tiba di ruangan tepatnya ruang pribadi Kairo.
Sungguh! Mansion Archipelago Attar benar-benar berbeda dari rumah para konglomerat lainnya. Jika kebanyakan Mansion mewah berwarna putih, maka Archipelago Attar lebih seperti ke istana yang terlihat emas bersinar di malam hari.
Tek! Gelas kaca baru saja diletakkan di atas meja kaca usai Kairo meneguk habis beer mahalnya. “Apa yang wanita itu katakan?”
“Dia berpikir akan disanksi. Saya sudah memberikan surat nomor kepadanya berserta tulisan undangan.” Jelas Elon yang berdiri di depan Kairo.
Pria tampan berkemeja hitam itu mengangguk-anggukkan kecil kepalanya, lalu berbalik dan berjalan ke arah balkon di ruangannya, sehingga ia dapat melihat luas pemandangan kota serta halaman Archipelago Attar dari lantai 3.
“Mereka yang tidak suka dengan keputusan Sultan Wijaya akan memprovokasi. Aku harus segera mencari seseorang yang bisa menjadi pion ku.” Ujar Kairo berkata terus terang.
Sementara di ruangan lain, Caesar nampak berkerut marah saat melihat cctv yang mengarah ke arah kamar ayahnya. Cuplikan dari 4 hari sebelumnya, menunjukkan bahwa Kairo orang terakhir yang keluar dari kamar ayahnya sampai adegan dimana ayahnya dibawa keluar karena serangan jantung.
“Sial! Ternyata dia bermain di belakang rupanya.” Gumam Caesar nampak marah dan segera pergi dari sana.
Dia tidak sendirian, dua penjaga mengikutinya sebagai anak buahnya.
Caesar yang terlanjur marah, pria itu mencari keberadaan adik tirinya. “Di mana Kairo?” tanya nya kepada salah seorang pelayan di sana.
Pelayan wanita itu menggeleng tak tahu, namun Caesar malah mencengkram lehernya kuat sampai hampir membunuh pelayan tadi, namun dia melepaskannya dengan kasar.
“Apa begini pekerjaan kalian hah? Berdiam diri tanpa mengamati siapa saja yang berlalu lalang di sini.” Kesal Caesar benar-benar terlihat marah.
“Maaf Tuan, kami— ”
“Menyela ucapan dari majikan sangatlah tidak baik!” ucap ketus namun terkesan ramah dari seorang wanita cantik berambut pendek sedikit keriting, tiba dengan senyuman kecil nan ramah.
Caesar menoleh hingga memejamkan mata saat tahu bahwa wanita itu adalah istrinya yang baru saja pulang dari Sydney.
“Kau jadi pulang rupanya.” Balas Caesar dengan malas dan berjalan pergi.
Tentu, wanita bernama Yoona tadi segera berlari kecil mengikuti suaminya. “Aku tidak suka melihat ku pulang? Jahat sekali!” cerca Yoona sedikit kesal namun dia kembali tersenyum saat senang bisa melihat suami sialan nya itu.
Dan iya, mereka menikah karena terpaksa. Yoona dan Caesar melakukan hubungan terlarang di luar nikah, sehingga Kalindi dan Sultan Wijaya terpaksa harus menikahkan mereka— apalagi Yoona seorang model naik daun.
“Berhenti mengikuti ku dan pergilah ke kamar mu.” Gertak pria itu.
Yoona si gadis terus terang itu menghalangi jalan suaminya sembari merentangkan kedua tangannya. “Kamar kita kan sama. Kamarmu adalah kamarku juga! Ayo temani aku!”
“Hentikan, Yoona! Aku sedang pusing tolong pergilah dan tinggalkan aku sendiri.” Tegas Caesar menatap marah lalu melenggang pergi begitu saja. Wanita itu mencibirkan bibirnya dan menatap kepergian Caesar dengan malas.
“Dasar gila!”
.
.
.
“Jangan bodoh! Apa kau lupa siapa yang membuatnya terkena serangan jantung huh? Jangan gegabah, sebaiknya pikirkan bagaimana kau menjelaskan nya kepada Caesar.”
“Apa? Aku? Kenapa harus aku? Apa kau tidak terlibat, dasar sialan!” kesal Kalindi yang entah bicara dengan siapa, namun Lela yang tak sengaja mendengar nya, hanya mencoba diam dan menguping dari balik pintu.
Dia mendengar suara ibunya, tapi suara pria yang sedikit familiar juga di telinganya.
“Kau belum tidur?”
Dengan terkejut, Lela langsung berdiri tegak menatap ke arah kakak tirinya serta tersenyum kecil. “Ak-aku baru pulang. Kau sendiri kenapa tidak tidur?” tanya balik gadis polos itu kepada Kairo.
Ya, hubungan mereka baik seperti saudara kandung, Kairo tersenyum kecil menatap adiknya. “Kau sedang menguping hah?” godanya yang membuat Lela langsung menggeleng hingga menyibak rambut panjangnya nan lurus itu.
“Tidak... ” Balasnya ketus lalu pergi begitu saja dengan wajah lugu yang tak mau tahu.
Kairo hanya tersenyum kecil, namun senyumannya hilang ketika dia kembali menoleh ke arah pintu ruangan pribadi milik ayahnya dengan tatapan datar dan kerutan alis.
“Sialan kau!”
Brugh! Tanpa diduga, Caesar datang menarik kemeja Kairo dan langsung meninju wajah tampan adik tirinya itu.
Tentu saja Kairo tak menyangka, namun dia balik memukul wajah Caesar hingga tulang pipi pria itu terluka disaat Kairo juga terluka di bagian sudut bibirnya. Dengan tatapan tajam, Kairo mendorong Caesar hingga terpentok ke dinding bercat krem berpola geometris.
“Ada apa denganmu?” kesal Kairo yang masih menahan dada Caesar dengan lengan kirinya hingga Caesar tak bisa berkutik.
“Seharusnya aku yang bertanya. Kau membunuh ayah agar kau bisa mendapatkan warisan ini HAH!!” sentak Caesar membuat Kairo berkerut alis penuh tanya.
“Apa yang kau cari? Kekayaan?!”
Brugh! Saking geramnya dengan ucapan Caesar. Kairo kembali memukul wajah Caesar seolah dia memendam sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan saat ini.
Sampai pintu terbuka dan Kalindi langsung berlari mencoba melerai mereka, begitu juga dengan Raziq yang menarik Kairo dan berhasil memisahkan keduanya.
“Apa yang kau lakukan? Kau memukul kakakmu?” gertak Kalindi tak terima.
Kairo hanya menatap ke arah Caesar, sampai akhirnya pria itu memutuskan untuk pergi begitu saja. Tentu, keadaan hampir menjadi panas jika Kairo meladeni amarah Kalindi.
“Kendalikan dia.” Ucap Raziq menatap tajam ke Kalindi bak dilalah yang berkuasa di Archipelago Attar saat ini.
“Kairo membunuh ayah! Dia keluar dari kamar ayah sebelum insiden serangan jantung. Kenapa kau tidak menyelidikinya saja!” kesal Caesar menatap ke Raziq dan Kalindi secara bergantian hingga napasnya ngos-ngosan.
Tentu saja, Kalindi dan Raziq saling menatap sampai akhirnya wanita paruh baya itu menyentuh lengan putranya. “Tenangkan dirimu, kau tidak boleh menuduh— ”
“Aku tidak menuduh, aku tahu. Karena aku memeriksanya sendiri.” Jelas Caesar menatap lekat dan tajam ke ibunya dengan mata lebarnya.
Mereka semua sama-sama terdiam, sampai Raziq mulai menggerakkan kedua tangannya ke belakang tubuhnya dan menatap penuh wibawa ke Caesar. “Kau ingin tahu yang sebenarnya? Kairo bukanlah pembunuh nya, tapi orang lain.”
Pria bertubuh kekar dengan rambut berantakan itu menatap ke pamannya penuh tanya. Sementara Kalindi terdiam seperti menahan amarah sekaligus pasrah, namun tangannya sedikit mengepal.
Raziq berjalan menghampirinya, sehingga kini kedua pria itu saling berhadapan.
“Jika kau mau menurut, maka kau akan mendapatkan apa yang sudah menjadi hak mu. Tapi tetaplah tutup mulut dan kendalikan emosimu.” Pinta Raziq yang semakin membuat Caesar penasaran sekaligus terheran akan sikap pamannya.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan
apakah kalindi memenjarakan seseorang..
jd musuh yg sebenarnya kalindi & raziq anggota keraja,an sendirikah???
kaira mencari tahu krn merasa di sudutkan oleh kelg suaminya & bahkan suami nya jg menyuruh nya mencari dalang kematian ibu nya ..
kaira itu sebenarnya tegas & pemberani..
cuman dia kesal karena merasa kairo memanfa,atkan nya 🙂🤣😂😍🫢🤭
isi amlop nya masih teka-teki yah guys 🤣😄
apakah kairo tahu klu caesar itu anak raziq..