Seorang gadis yang berusia 18 tahun harus menjalani betapa pahit nya kehidupan yang harus ia jalani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Club
Saat Jerry dan Reza keluar dari ruangan kerja bos mereka terdengar lah suara wanita yang berteriak hingga terdengar ke seluruh mansion.
"Baby.......aku datang kamu dimana" Ucap seorang wanita yang berpakaian terbuka.
"Shitttt calon bos loe datang noh" Kata Jerry kepada reza...
"Buset kenapa dia bisa masuk, bisa kena amuk nih kita" Jawab Reza.
Para pengawal yang berjaga di depan mansion menghampiri Jerry dan Reza.
"Tuan maaf kami tidak bisa menahan nya agar tidak masuk" Ucap salah satu pengawal.
Huhhhh.....
"Jerry, Reza dimana Steven kenapa aku tidak melihat nya" Kata sang wanita itu kepada mereka.
"Ada apa ini? mengapa berisik sekali" Ucap pria yang tak lain itu adalah Steven.
"Baby kamu dari mana saja" Wanita yang berpakaian terbuka itu menghampiri Steven dan ingin memeluk nya dengan cepat Steven menepis tangan wanita itu.
Dan seketika wanita itu cemberut dan merasa kesal, selama bertahun-tahun lama nya ia tidak pernah bisa menyetuh pria yang sedang berhadapan dengan nya karena Steven selalu menolak.
"Ada apa baby? kenapa kamu tidak pernah mau aku sentuh?" Kata sang wanita yang bernama Sindi.
Sindi adalah tunangan dari Steven tiga tahun yang lalu, tetapi Steven tidak pernah mengingkan pertunangan itu. Pertunangan itu terjadi di sebab kan oleh kedua orang tua Steven, karena mereka mendesak ingin sekali mendapatkan cucu.
Sudah berbagai cara kedua orang tua Steven melakukan pertunangan itu tapi Steven selalu menolak nya, tapi tiga tahun lalu Steven tidak punya pilihan selain rencana mengikuti kedua orang tua nya yang terus memaksa.
Terpaksa Steven menyetujui nya, maka dari itu Steven tidak punya pilihan lain lagi.
"Aku tidak pernah sudi di sentuh oleh wanita yang menjijikan seperti mu" Kata Steven dan langsung pergi meninggalkan Sindi.
Sindi hanya menatap sedih kepergian Steven seberapa keras pun ia berusaha dan mencoba semua segala cara
Sindi hanya menatap sedih kepergian Steven seberapa keras pun ia berusaha dan mencoba semua segala cara tapi Steven tak pernah melihat nya.
Tidak jarang sindi semakin terlihat kesal sebab perlakuan Steven dingin terhadap nya maka dia selalu melampiaskan kekesalan nya dengan berminum-minum di club bersama teman nya.
Saat ini Sindi melajukan mobil nya ke sebuah club terbesar di kota Prancis, tentu nya Sindi akan bersenang-senang disana setelah ia tidak bisa mendapatkan kesenangan bersama Steven.
Sementara di tempat lain tepat nya di mini market tempat Nadine bekerja, satu orang datang menghampiri Nandine yaitu sahabat Nadine Mikala mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku SD hingga sekarang.
Sahabat Nadine orang yang cukup berada, sehingga ia tidak perlu repot-repot untuk bekerja sama seperti Nadine. Tapi meskipun begitu mikala sangat tulus bersahabat dengan Nadine, Mikala tidak pernah sekalipun memandang rendah terhadap Nadine karena latar belakang keluarga Nadine.
Mikala bahkan sering berkunjung dan menginap di rumah Nadine.
"Oooo jadi ini toh alasan kamu bertanya ama aku tadi di kantin sekolah?" Tanya Nadine hendak duduk di hadapan Mikala.
"Tentu saja cintaku. Aku ingin mengunjungi Sahabat ku yang paling cantik ini" Jawab Mikala membuat Nadine tersipu malu dan langsung menjitak dahi Mikala
Bukan karena alasan Nadine selalu melakukan hal itu. Mikala selalu memuji nya cantik meskipun di hadapan orang banyak dan hal itu membuat Nadine malu.
"Jadi bestie ku yang paling cantik apa rencana mu hari ini?" Tanya Mikala pada Nadine.
"Tidak ada, aku hanya ingin pulang dan beristirahat" Jawab Nadine yang merasa lelah.
"Eum tidak boleh, dan tidak bisa" Mikala menolak keinginan Nadine sahabatnya itu.
"Kamu seperti nya melupakan sesuatu bestie" Kata Mikala membuat Nadine menatap bingung.
"Melupakan apa?" Spontan Nadine langsung menutup mulutnya ketika iya sudah mengingat nya"
"Sekarang kamu sudah mengingat nya bukan?" Kata Mikala dengan raut wajah yang cemberut Nadine langsung saja memeluk sahabat nya itu.
"Tapi tunggu dulu, emang kita mau kemana sih sampai harus selarut itu?" Tanya Nadine.
"Nanti kamu bakal tahu bestie" Jawab Mikala tersenyum.
Nadine menatap lekat Mikala merasa curiga dengan sahabatnya itu, sepertinya sahabat nya itu menyimpan sebuah rahasia kepadanya.
Pukul 20:00 di kota Prancis....
Nadine keluar dari mini market tempat ia bekerja, Karena jam kerja nya sudah selesai pada saat ini ia keluar. Begitu keluar dari mini market Nadine melihat Mikala sudah menunggu nya di luar dan Mikala langsung melambaikan tangan nya.
"Apakah kamu sudah selesai Bestie?" Tanya Mikala kepada sahabatnya itu.
"Wait...wait...wait ada apa dengan pakaian kamu?" Ucap Nadine semakin curiga melihat yang di kenakan Mikala.
"Pakaian ini sedang trend bestie makanya aku beli, aku juga membeli satu untuk kamu. Apa kamu mau langsung mencoba nya?" Ucap mikala merangkul Nadine.
Mikala semaksimal mungkin berusaha membujuk Nadine agar mencoba pakaian yang di bawanya, tapi tetap saja Nadine tetap kekeh tidak mau mencoba pakaian yang di bawa oleh sahabat nya itu.
Mereka berdua masuk kedalam mobil yang dikemudikan oleh Mikala, Mikala melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang menuju ke sesuatu tempat. Nadine terus menatap Mikala curiga.
"Wahai bestie ku berhentilah menatap ku seperti itu, aku tidak akan membawa mu gantung diri bestie ku tersayang" Ucap Mikala agar Nadine berhenti menatap nya.
Mendengar hal itu Nadine tertawa, bisa-bisa nya sahabat nya itu mengatakan hal seperti itu kepada nya.
Setiba nya di sebuah tempat yang dimana banyak gadis-gadis yang berpakaian terbuka.
"Aku tidak mau masuk mika, pantas saja kamu berpakaian seperti itu dan juga membawa nya untuk ku ternyata kamu membawa ku ke tempat ini" Ucap Nadine.
"Ayo dong bestie, kan kita sudah berada disini dan juga kita sudah berusia 18 tahun dan juga sebentar lagi kita akan lulus sekolah. Maka tidak apa-apa kita sekali-sekali ke tempat ini" Mikala mencoba membujuk Nadine.
Nadine tetap berada di dalam mobil dan tidak mau turun untuk mengingkuti sahabatnya itu.
"Ayo dong Nadine sekali ini aja mau iya, kamu tenang aja aku bakal jagain kamu kok" Bujuk Mikala lagi.
"Tidak ah, nanti ada pria belang yang mengganggu kita berdua bagaimana atau ada pemeriksaan nanti bagaimana kita kan masih di bawah umur" Kata Nadine membuat Mikala ingin sekali tertawa.
Mikala sangat tahu bahwa sahabatnya itu sangat polos sekali dengan dunia luar berbeda dengan Mikala yang sudah beberapa kali masuk ke tempat itu seperti saat ini di kota Prancis.
"Kamu tenang aja Nadine, tidak akan terjadi apa-apa aku janji tidak akan bertemu dengan orang seperti itu" Ucap Mikala.
"Huh baiklah tetapi aku tidak ingin kita berlama-lama di tempat seperti ini" Kata Nadine.
"Tidak masalah Nad asal kita tetap masuk" Ucap Mikala merangkul Nadine.
Mereka berdua masuk kedalam salah satu club terbesar di kota Prancis dengan mudah nya, tentu saja karena ini bukan pertama kali nya bagi Mikala. Hanya Nadine saja lah yang baru pertama kali masuk ke tempat seperti itu.
.
