Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah menjadi suami istri, dari sinilah awal penderitaan.
Dua hari kemudian, Alina sedang di rias oleh MUA, gadis itu hanya menatap nanar wajahnya sendiri dari pantulan kaca.
Sebagai seorang perempuan tentunya hari ini merupakan hari yang paling bahagia bagi dirinya, akan tetapi kebahagiaan itu hancur sirna gara-gara sang mempelai pria yang sudah hilang sebelum akad di laksanakan.
'Kau tega Kak Jason ... Tega ... Padahal sampai detik ini aku masih berharap kalau kau akan datang demi buah hati kita, akan tetapi sampai detik ini kau tidak kunjung datang," batin Alina.
Tiba-tiba saja air mata membasahi pipi bahkan sang MUA udah beberapa kali menghapus air matanya menggunakan tisu.
"Mbak, saya mohon jangan nangis terus ya, karena make over masih berada di tengah-tengah belum selesai semua, jadi akunya bingung untuk mengaplikasikan ke wajah Mbak," tegur MUA tersebut.
Segera Alina tersadar akan posisinya kalau sekarang dirinya sedang di make over, sangking tidak bisa menahan rasa sakitnya sampai-sampai dia lupa sama posisinya yang sekarang.
"Iya Mbak maafkan aku," ucap Alina.
"Iya gak apa-apa, sekarang bisa di mulai kan make up nya?" tanya MUA tersebut yang diangguki oleh Alina.
MUA kembali lagi memoles wajah cantik Alina, sebagai seorang perempuan siapa yang tidak sakit hati menghadapi semua ini, bahkan untuk sekarang Alina masih belum tahu siapa pengantin pengganti yang akan menjadi suaminya nanti.
MUA sudah selesai menghias Alina saat ini gadis itu masih di sembunyikan di tempat lain karena menunggu calon mempelai pria mengucapkan akad.
Semua keluarga dan para tamu undangan turut memenuhi ruangan terbuka depan rumah Alina yang sudah di sulap dengan tenda pernikahan yang cukup mewah layaknya acara di gedung-gedung.
Penghulu sudah datang dan mulai memastikan tentang kesiapan calon mempelai pria.
"Saudara Sagara Sanders apa anda sudah siap untuk mengucapkan ijab?" tanya penghulu tersebut.
"Saya sudah siap Pak," sahut Saga, dengan nada dan tatapan datarnya.
"Baiklah kalau begitu akan akan dimulai," ucap Penghulu tersebut.
Dengan bacaan bismillah penghulu tersebut mulai menikahkan kedua calon pengantin tersebut.
"Saudara Sagara Sanders saya nikahkan engkau dengan saudari Nada Alina Bagaskara binti Ari Bagaskara dengan mas kawin uang sebesar 1 Miliyar beserta alat shalat di bayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Nada Alina Bagaskara binti Arie Bagaskara dengan maskawin tersebut dibayar tunai," ucap Sagara dengan lugas.
"Bagaimana para saksi sah ...."
"Sah ... Sah ...." sahut semua orang yang menghadiri akad tersebut.
Penghulu langsung membacakan serangkaian doa, setelah itu barulah mempelai wanita keluar dengan di temani kedua sahabatnya yang ikut mengantarkan Alina ke kursi akad.
Perasaan Alina menjadi campur aduk ketika pertama kali melihat wajah sang suami untuk pertama kalinya, bahkan untuk sekarang Saga hanya memasang wajah kaku dihadapan Alina dan juga semua orang.
"Astaga Lin, suamimu terlihat sangar banget," bisik Metti seorang sahabatnya dulu.
"Hus, jangan bicara seperti itu," timpal Lula.
Alina sudah sampai di hadapan suaminya itu, saat ini penghulu mulai menghadapkan pasangan ini satu sama lain sehingga posisinya saling berhadapan, penghulu mulai memerintah kedua nya untuk bersalaman, lalu di susul dengan adegan mempelai pria mencium kening istrinya.
Semua tamu mulai beriringan naik keatas pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada mempelai berdua.
"Alina selamat ya Sayang, semoga bahagia dan Samawa," ucap salah satu tamu undangan.
"Terima kasih banyak," sahut Aluna.
Selama di pelaminan Alina hanya bisa terdiam tanpa berani menyapa apalagi tersenyum terhadap pria yang sudah sah menjadi suaminya itu, hatinya terlalu takut untuk memulai apalagi dari tadi Saga hanya memasang wajah datar dan kaku.
'Ya Allah apa aku bisa hidup bersama seseorang yang dingin seperti ini,' batin Alina.
Para tamu dan keluarga dekat mulai menikmati hidangan yang ada bahkan sebagian ada yang berpamitan untuk pulang pulang hingga acara berlangsung sampai selesai.
*******
Malam harinya saat ini kedua pengantin tersebut sedang berada di dalam kamar Alina yang begitu kecil tidak seperti di rumah Saga yang kamarnya tiga kali lipat dari kamar ruang tamu Alina.
"Astaga! Ini kamar apa kamar mandi sih sumpek sekali," gerutu Saga yang masih terdengar di telinga Alina.
"Om, kalau ngomong tuh jangan ngada-ngada, udah tahu ini kamar masak di bilang kamar mandi sih," ketus Alina.
Saga hanya menatap dingin Alina yang dia anggap begitu berani menyahuti ucapannya tanpa di perintah.
"Siapa yang suruh kamu bicara! siapa," desis Saga.
"Di rumah ini tiada larangan berbicara bagi siapapun, di sini setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk berbicara ataupun menjawab pertanyaan lawan bicaranya," sahut Alina.
"Ah, dasar kau wanita pembangkang, pantas saja calon suami mu kabur ternyata tabiat mu seperti ini," balas Saga.
Degh!
Ucapan Saga bagaikan belati yang menusuk dasar hati Alina, belum saja lukanya kering akibat ulah sang kekasih, akan tetapi pria dihadapannya ini malah menambahi luka tersebut dengan ucapan tajamnya.
"Aku memang bukan manusia baik-baik, Om. Akan tetapi ponakan Om lebih buruk dari aku, bahkan dia tega mempermalukan aku yang saat ini tengah mengandung janinnya," ucap Alina dengan begitu berani.
"Nah itu permasalahannya makanya jadilah perempuan baik-baik dan tentunya smart karena jika kau baik pasti pasanganmu akan baik," sindir Saga lalu mulai pergi meninggalkan Alina yang berdiri di dalam kamar sendirian.
Bersambung.
sakit yg dirasakan Alina akan km rasakan juga Alea bahkan lebih sakit dr Alina krn km dan Jason hanya menikah siri dan yg jadi istri Sah Jason secara hukum negara dan agama wanita lain.