naya menbeci atasan nya yang bernama raka tapi berujung jadi jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arsifa nur zahra u, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11 * antara hati dan aturan *
Bab 11 bakal makin seru loh mulai ada tekanan dari kantor, konflik internal, dan hubungan yang makin diuji. dengan emosi yang lebih intens dan situasi yang makin rumit. Yuk!
Keesokan paginya
suasana kantor terasa beda. Entah kenapa, aku merasa setiap mata melihat ke arahku lebih lama dari biasanya. Mungkin cuma perasaan, Tapi instingku bilang ada sesuatu yang beredar.
Dan aku gak butuh waktu lama buat tahu penyebabnya.
“Lo udah liat grup kantor?” bisik Alia waktu kami duduk di pantry.
Aku menggeleng.
Dia nyodorin HP nya pelan. Grup kantor , Screenshot dari CCTV lorong kantor Aku dan Raka. Duduk di ruang rapat, Tangannya di atasku.
“Siapa yang nyebarin?” tanyaku lirih, tenggorokanku langsung kering.
“Gak tau. Tapi gosip udah jalan. Ada yang bilang kamu deketin bos buat naik jabatan,” kata Alia, nadanya kesal, bukan ke aku tapi ke dunia.
Aku mendadak pusing ,rasanya pengen keluar dari kantor itu detik itu juga.
*
Jam makan siang, aku masuk ke ruang meeting kecil , Kupencet tombol chat:
“Pak Raka, bisa ketemu sebentar?”
Beberapa menit kemudian dia datang. Wajahnya tenang, tapi aku bisa lihat dia juga mulai jengah.
“Kamu udah liat?” tanyaku, langsung ke inti.
Dia mengangguk. Duduk di depanku. “Aku juga baru tahu. Dan aku udah cari tahu siapa yang ambil dari sistem CCTV.”
“Dan?”
“Tim IT nemu. Dan sayangnya Ara yang minta footage itu dengan alasan untuk evaluasi kerja.”
Jantungku langsung jatuh ke lantai.
“Ara?” bisikku. “Kenapa dia...?”
“Dia belum selesai sama aku, Nay. Aku pikir dia cuma numpang lewat. Tapi ternyata dia balik bukan cuma buat nostalgia.” Raka menatapku dalam. “Dia pengen posisi yang aku punya. Dan dia tau cara tercepat adalah bikin aku jatuh.”
Aku mengusap wajah. “Berarti kita diincar.”
“Ya , dan yang paling disorot sekarang adalah kamu.”
Rasanya seperti ditampar. Aku gak salah apa-apa tapi justru aku yang paling diomongin. Statusku sebagai karyawan jadi senjata paling tajam buat menjatuhkan aku.
“Terus, kita gimana?” tanyaku pelan. “Kalau semua mata udah lihat, semua mulut udah ngomong?”
Dia menatapku lama. Lalu berkata dengan mantap, “Kita tetap profesional ,Tapi juga jujur.”
Aku menoleh cepat. “Jujur?”
Dia mengangguk. “Kalau mereka tanya, aku gak akan pura-pura gak peduli sama kamu. Aku gak akan sembunyi.”
Hatiku bergetar. Tapi bersamaan dengan itu, rasa takut muncul.
“Dan kalau mereka paksa milih antara jabatan dan aku?” tanyaku dengan suara nyaris pecah.
Raka tersenyum kecil , tapi bukan senyum manis. Itu senyum lelah.
“Mungkin... jabatan bisa dicari lagi. Tapi perasaan yang tulus? Gak bisa selalu datang dua kali.”
Aku menunduk. Air mata mulai menggenang.
*
Sore harinya, HRD manggilku. Katanya sih pembicaraan biasa soal etika kerja , tapi aku tahu ini buntut dari gosip.
Mereka gak langsung tuduh, tapi bahasa tubuhnya cukup jelas. Seolah aku udah bikin kesalahan besar hanya karena jatuh cinta.
Dan malam itu, aku pulang dengan kepala penuh kekacauan.
Di rumah, Alia udah nunggu , dia peluk aku erat.
“Kita bisa laporin balik, Nay. Ini gak adil.”
Aku menggeleng. “Aku gak mau kelihatan playing victim, Aku cuma pengen semua ini selesai tanpa drama.”
Tapi hidup gak pernah sesimpel itu.
*
Besok paginya, sebuah email masuk. Dari manajemen pusat.
Subject-nya: Rotasi Internal Tim Senior Project.
Isinya: Raka akan dipindahkan sementara ke cabang luar kota selama tiga bulan untuk “pemerataan kepemimpinan.”
Dan aku?
Akan dipindahkan ke tim lain. Jauh dari tim kreatif, jauh dari dia.
Aku membaca email itu sambil menahan napas. Dunia rasanya berhenti sejenak.
Gak ada kata-kata, tapi isinya jelas Pisahkan mereka sebelum nama baik perusahaan ikut hancur.
Dan saat aku menatap layar monitor, satu hal jadi jelas
Cinta kami mungkin tulus.
Tapi dunia gak selalu berpihak pada hati yang jujur.
g bertele-tele 👍👍👍👍👍
😘😘😘😘😘😘
gmn klo a ny jdi e😩😩😩😩