Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Setelah Julian mengetahui bahwa ternyata calon suaminya Celine adalah Richard, perasaan Julian menjadi tidak tenang. Karena dia tahu saat ini Liora dan Richard sedang mengincar hartanya.
Jika seandainya Julian ditakdirkan untuk tetap harus pergi meninggalkan dunia ini, sampai kapanpun dia tidak akan pernah rela jika seluruh harta kekayaannya dikuasai oleh Liora dan Richard. Dia ingin Celine yang mendapatkan itu semua, bukan hanya karena Celine adalah istrinya, tapi juga karena dia sangat mempercayai Celine.
Karena itulah malam ini dia diam-diam mengikuti Celine yang sedang makan malam bersama dengan Richard. Sehingga dia tahu apa yang telah Richard lakukan terhadap Celine.
Malam ini Julian terpaksa harus menyamar sebagai seorang pelayan hotel, dia berhasil mendapatkan seragam waiter di gudang, sampai dia mengendap-endap masuk ke dalam gudang lewat jendela belakang.
Sehingga kini dia sedang mendorong troli makanan menuju kamar hotel nomor 32. Dia sengaja menutup wajahnya dengan masker, agar tidak ada yang mengenalinya.
"Siapa kamu? Apakah kamu pelayan baru disini?"
Julian dikejutkan oleh pegawai hotel laki-laki yang tiba-tiba bertanya kepadanya. Mungkin karena dia merasa asing dengan kehadiran Julian.
Julian pun segera menghentikan langkahnya, lalu dia menjawab pertanyaan dengan tenang, "Iya, saya karyawan baru disini. Saya sengaja memakai masker karena sedang sakit flu batuk."
Kemudian Julian pura-pura sedang terbatuk-batuk, "Uhukkk... uhukkk..."
Pria itu pun percaya, dan mempersilahkan Julian untuk pergi. "Hm, ya sudah kamu boleh pergi."
Julian hanya menganggukkan pelan, dia bergegas mendorong troli kembali. Dia harus segera sampai di kamar hotel nomor 32. Jangan sampai terlambat. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah rela jika Richard berani menyentuh tubuh istrinya.
Setelah sampai di depan pintu kamar hotel nomor 32, Julian segera mengetuk pintu.
Tok...
Tok...
Tok...
Richard yang hampir saja akan membuka pakaian Celine, pria itu mendengus kesal, dia sangat merasa terganggu dengan ketukan pintu tersebut.
"Shittt! Siapa yang mengetuk pintu malam-malam begini?" gerutunya.
Richard segera meraih piyama untuk menutupi tubuhnya. Kemudian dia bergegas membuka pintu.
Ceklek!
Richard menatap dingin kepada seorang pelayan hotel yang sedang berdiri di depan pintu.
"Permisi! Ini menu makan malam anda, Tuan." ucap Julian dengan sopan. Tanpa menunggu persetujuan dari Richard, dia segera masuk ke dalam kamar untuk memindahkan semua makanan yang ada di troli ke atas meja.
Sedangkan matanya diam-diam melirik ke arah Celine yang sedang tidak sadarkan diri. Pria itu sangat bernafas lega saat melihat Celine yang masih berpakaian lengkap. Dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri, jika dia gagal melindungi Celine.
"Cepetan Mas! Lambat amat!" bentak Richard. Dia ingin pelayan hotel tersebut segera keluar dari kamarnya. Mungkin karena dia sudah tidak tahan ingin segera mengeksekusi Celine.
Julian hanya menganggukkan kepalanya. Setelah selesai memindahkan semua makanan ke atas meja, Julian pun segera mendorong troli kembali menuju ke arah pintu.
Namun, bukannya pergi. Julian malah menutup pintu kamar.
Richard terbelalak, dia tidak mengerti dengan ulah pelayan hotel tersebut. Sehingga dia segera memaki-makinya, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kamu malah menutup pintu? Cepat keluar sana!"
Itulah alasan mengapa Julian memilih menyamar sebagai seorang pelayan restoran, agar dia bisa bebas masuk ke dalam kamar hotel. Dia sengaja menutup pintu, agar dia bebas menghajar Richard, karena dia tahu kamar tersebut kedap suara.
Tanpa basa basi, Julian segera menyerang Richard.
Begitu pula dengan Richard, dia segera melakukan perlawanan, sehingga terjadi perkelahian sengit diantara keduanya.
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Mereka saling melayangkan pukulan demi pukulan, pertarungan sengit tak bisa mereka hindari.
Julian menahan tangan Richard yang hampir saja mendarat pada wajahnya, kemudian dia memelintirkan tangan Richard ke belakang, membuat Richard mengaduh kesakitan.
Julian membiarkan tubuh Richard terjatuh ke lantai, sementara dirinya sedang menduduki punggung Richard sambil menahan kedua lengannya.
Kemudian Julian segera mengikat tangan dan kaki Richard dengan selimut yang sudah dia robek dengan gunting, termasuk membekap mulutnya dengan kain apapun yang ada disana.
"Mmhhh...."
"Mmhhh..."
Richard tidak bisa berbuat apa-apa. Rencananya untuk bersenang-senang bersama dengan Celine pupus sudah. Dia memandangi Julian dengan tatapan kesal saat Julian yang sedang membuka seragamnya, sehingga kini Julian sudah berganti pakaian dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Masih memakai masker.
Setelah itu, Julian segera membopong tubuh Celine yang masih belum sadarkan diri. Membawanya keluar dari kamar.
Setelah berada di luar kamar, barulah Julian membuka maskernya. Agar semua pegawai hotel mengira bahwa dia adalah tamu hotel yang sedang menggendong kekasihnya yang sedang mabuk. Bahkan dia berjalan dengan santai, agar tidak ada satu orang pun yang mencurigainya.
Apapun akan dia lakukan untuk melindungi Celine, seorang istri yang dulu pernah dia sia-siakan.
si jul pasti akan berdiri ditempat sambil melongo dn air liurnya menetes
secara dia blm pernah melihat pemandangan yg menakjubkan tsb
setelah itu dia akan datang perlahan lahan sambil memandang pemandangan yg indah itu
tapi belum sampai dia mendekat, si joni sdh kena tendangan si madun lagi 😆🤣
semoga saja celine tidak menendang perkutut nya julian untuk yang ketiga kalinya bisa bisa julian gagal malam pertama 🤣🤣
biasanya adegan handuk melorot tuh yg cowok ya, ini mlh Celine karna kepleset jadi handuknya lepas deh 😁
biar gpp celine jatuh cinta sama rayyan karena celine me ngira rayyan dan julian berbeda 180 derajat walaupn sedikit mirip, tp bisa menambah kemesraan mereka
tapi kalaupn mau buat celine cepat2 sadar siapa rayyan sebenarnya juga gpp, biar tau kesungguhan julian dan bisa menebus kekurangan dan kesalahan yang sebelumnya
aku kan ga sabaran🤣