Pertemuan pertama antara mereka terjadi saat Erick Meijer membeli jasa Clara Anderson untuk melayani nya diatas ranjang.
Sebagai pelanggan aneh dan misterius Clara
Lalu setelah itu mereka bertemu lagi saat Clara yang sedang berlibur tanpa diduga mendapatkan masalah dengan seorang pria dan Erick yang menyelamatkannya.
Bermula dari situ keduanya menjadi dekat,
Dari sekedar simpati, lalu berubah menjadi saling menginginkan.
Hingga timbullah perasaan berbeda diantara keduanya,terutama Clara.Perasaannya pada Erick bukan lagi sebatas hubungan fisik semata, melainkan dia juga menginginkan hati pria itu.Meski Clara tau kalau hati Erick sudah dimiliki oleh perempuan lain. Tapi...dia tidak perduli dan berniat merebut pria itu dari perempuan yang menjadi tunangannya.
Apakah Clara bisa? Penasaran cusbaca reader.
Happy reading reader 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15.Mabuk.
Clara terkejut mendengar pertanyaan pria itu, Sebab dia sedang terburu buru supaya bisa pergi dari diskotik itu guna menyelamatkan diri tiri dari pria aneh yang tadi ingin melakukan hal buruk padanya.
Jadi dia mengabaikan perasaan terkejut barusan.
" Ah, maaf saya ini salah tempat, saya pikir ini tadi..."
" Kau mau kemana?! Apa punya janji bertemu..."
" Hey perempuan brengsek!!! Sembunyi dimana kau sekarang?!! Cepat keluar!!! Urusan kita belum selesai!!! Berani beraninya kau mengigit lenganku seperti tadi!!!Kalau sampai tertangkap aku akan!!!"
Tubuh Clara langsung kembali gemetar ketakutan seperti tadi, saat mendengar pria yang tadi ingin menyakitinya. Sekarang berteriak keras diluar ruangan itu, mencari keberadaannya.
Dua pria yang ada disana bersamanya juga terlihat terkejut, terutama pria barusan yang menegur dia.Pria itu langsung menatap penuh tanda tanya, kearah dirinya.
" Itu.....apa dirimu yang dimaksud?" pria itu bertanya penuh selidik sementara pria yang satunya lagi terlihat melongokkan kepalanya keluar pintu, mungkin karena penasaran.
" I...iya tuan. Itu saya." Jawab Clara semakin merasa ketakutan, khawatir dua pria tersebut akan membiarkan nya ditangkap oleh pria aneh diluar tersebut.
" Kau? Apa masalahmu sampai orang itu sangat marah begitu?"
" Itu...." Clara belum sempat menjawab pertanyaan yang diajukan padanya,tapi sudah terpotong oleh pria satunya yang mengajak pria yang bertanya padanya bicara.
" Tuan Erick, sebaiknya saya pergi untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi diluar ."
" Ya,baiklah Edward.Periksa dan cari tau apa yang sudah terjadi pada pria berisik barusan, dengan perempuan ini."
" Baik tuan,akan saya lakukan.Nanti saya hubungi anda kalau sudah bisa tau kejadiannya."
Pria yang dipanggil tuan Erick, oleh pria bernama Edward itu menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.Lalu si Edward berjalan keluar dari ruangan itu meninggalkan pria bernama tuan Erick berdua saja dengan Clara.
" Duduklah di sofa,sambil menunggu Edward memberi khabar apa yang sudah terjadi diluar. Sebelum kau jatuh pingsan, karena ketakutan begitu."
Tanpa menunggu disuruh dua kali, Clara langsung berjalan cepat menuju sofa yang dimaksud pria itu dan menjatuhkan tubuhnya disana.
" Hah....!!!" Clara mendesah keras, merasa lega akhirnya lepas dari pria yang tadi ingin menyakitinya.
"Mau minum sesuatu?"
Clara langsung mendongak, mendengar tawaran yang diberikan pria itu kemudian mengangguk, mengiyakan tawaran tersebut.
" Apa? Air putih, wine atau..." Pria itu memberi tawaran.
" Beer. Beri aku sekaleng beer, aku ingin minum itu sekarang!" Pria itu mengangguk, kemudian menghubungi bartender melalui telpon yang tersedia diruangan itu.
" Tolong bawakan sepuluh kaleng beer, serta sebotol Whisky keruangan ini." Perintah pria itu.
Clara tidak perduli berapa banyak beer yang dipesan pria tersebut saat itu ke pada bartender untuknya,.
Karena setelah mengalami kejadian cukup mengerikan barusan, dengan pria aneh yang tidak dia kenal. Clara merasa ingin minum beer sebanyak mungkin, agar perasan cemas juga takutnya bisa hilang.
Untung saja tak berselang lama, hanya sekitar sekitar 5 menit setelah pria itu memesan, Bartender sudah mengantarkan beer yang dia inginkan.
"Permisi tuan, saya membawakan pesanan anda."
" Masuklah!" Pria itu memberi perintah, saat Bartender itu mengetuk pintu.untuk mengantarkan minuman.
" Pergilah!" Pria itu langsung mengusir bartender untuk keluar, dengan menyelipkan beberapa lembar uang sebagai tips.
" Baik tuan silahkan menikmati."
Pria itu tidak membalas hanya melirik sekilas saat si bartender menutup lagi pintu ruangan itu yang tadi dia buka ketika masuk.
Semua itu tidak lepas dari tatapan Clara yang duduk di sofa bersama pria itu, tapi dia tidak memberikan reaksi apapun akibat masih syok dengan apa yang baru saja terjadi padanya
" Ini."Pria itu mengulurkan kaleng beer kearah Clara.
" Thanks."
Clara langsung menyambut beer yang disodorkan pria itu padanya, lalu meneguknya dalam tegukan panjang sedikit tidak sabar.
Karena Clara merasa, dengan melakukan hal itu, akan membuat perasaannya yang cemas dan ketakutan tadi hilang. Jadi, begitu habis satu kaleng pertama, dia langsung membuka kaleng berikutnya,terus begitu.Sampai tidak terasa dia sudah meminum lebih dari separo dari sepuluh kaleng beer yang ada diatas meja.Hingga saat dia akan membuka kaleng selanjutnya, tangannya langsung ditahan oleh pria itu, karena melihat wajah Clara yang sudah merah padam seperti kepiting direbus akibat efek beer yang diminumnya.
" Stop! Hentikan! Kau sudah cukup mabuk! Kalau kau minum lagi,itu tidak baik untuk kesehatan mu!"
Dilarang begitu, Clara lalu menatap marah kearah Erick, sambil mulai rnengoceh tidak karuan akibat mabuk.
" Why?! Kenapa tidak boleh?! Cuma malam ini aku ingin bersenang-senang. Tapi kau malah melarang ku! Apa kau tidak tau kalau setelah sekian lama, ini pertama kalinya aku merasa jadi diriku. Tapi kau! Berani beraninya menyuruh aku berhenti. Mirip seperti pria brengsek tadi yang tiba tiba menarik aku pergi untuk menyakiti aku! Apa kalian pikir mentang mentang, aku begini aku tidak boleh menikmati hidup ku sendiri. Iya begitu?! Kau dan mereka sama sama jahat!!"
Erick tau semua yang dikatakan Clara hanya ungkapan kekesalan perempuan itu, tapi dia tidak bisa tidak menelisik seluruh tubuh Clara untuk memastikan kalau perempuan itu tidak terluka akibat pria yang tadi ingin menjahatinya.Tapi hal itu malah disalah artikan Clara yang berpikir kalau tatapan Erick punya tujuan sebaliknya.
" Kenapa kau terus menatap ku begitu? Apa karena aku cantik juga punya tubuh yang bagus? Iya begitu?! Dasar laki laki, otak kalian saat melihat perempuan sepertiku pasti langsung menuju kearah disela paha! iyakan?! Ngaku saja, kau menyodori aku tadi banyak beer karena punya tujuan lain. Bukan tulus untuk menolongku dari kejaran pria brengsek tadi. Tapi...."
" Rupanya sekarang kau sudah sangat mabuk sekali, sampai ngoceh tidak karuan begini.Katakan dimana kau menginap,biar aku suruh Edward untuk...."
" Tidak mau!! Aku tidak mau pergi!! Aku takut,mungkin saja dia sama seperti pria yang tadi di diskotik."Clara langsung menolak niat Erick yang ingin menyuruh Edward, sekretaris nya mengantarkan dia pergi.
Bahkan saking tidak maunya,Clara yang semula duduk cukup jauh dari Erick sekarang mendekat kearah pria itu, kemudian mencekal kuat lengannya
Sontak saja Erick terkejut,sebab tidak menyangka kalau Clara akan melakukan hal itu padanya.Padahal sejak tau kalau perempuan yang sudah masuk keruangan bar pesanan nya adalah perempuan yang sudah tidur bersamanya beberapa hari lalu sebelum ke Santa Monica,Erick ingin langsung mengusirnya. Tapi tidak tega, saat tau kalau ada yang ingin melakukan hal jahat pada perempuan itu.
Meski begitu, sejak tadi dia sudah sengaja memberikan jarak pada mereka agar tidak sampai terjadi kontak fisik.Tapi sekarang Clara yang mabuk malah sengaja menempel padanya, membuat Erick sontak langsung jadi sakit kepala.
biasa main ma orang berduit...