NovelToon NovelToon
AKU SEHARUSNYA MATI DI BAB INI

AKU SEHARUSNYA MATI DI BAB INI

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Isekai / Menjadi NPC / Masuk ke dalam novel / Kaya Raya
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: frj_nyt

ongoing

Tian Wei Li mahasiswi miskin yang terobsesi pada satu hal sederhana: uang dan kebebasan. Hidupnya di dunia nyata cukup keras, penuh kerja paruh waktu dan malam tanpa tidur hingga sebuah kecelakaan membangunkannya di tempat yang mustahil. Ia terbangun sebagai wanita jahat dalam sebuah novel.

Seorang tokoh yang ditakdirkan mati mengenaskan di tangan Kun A Tai, CEO dingin yang menguasai dunia gelap dan dikenal sebagai tiran kejam yang jatuh cinta pada pemeran utama wanita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon frj_nyt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#28

Wei Li pertama kali tahu serangan itu dimulai bukan dari ancaman, melainkan dari notifikasi. Ponselnya bergetar bertubi-tubi saat ia baru saja selesai sarapan. Ia duduk di meja makan, satu kaki disilangkan, sendok masih di tangan. Getaran itu tidak berhenti—pesan, panggilan, grup internal.

“Apaan sih…” gumamnya. Jae Hyun berdiri di dekat jendela, menoleh cepat. “Berita?” Wei Li membuka salah satu notifikasi. Judul artikel muncul di layar.

SOSIALITA MUDA TIAN WEI LI — KEKAYAAN TANPA ASAL, HUBUNGAN GELAP DENGAN DUNIA BISNIS HITAM?

Sendok di tangan Wei Li berhenti di udara. “Oh,” katanya pelan. “Mulai.” Ia membuka artikel itu. Kalimat-kalimatnya rapi, tidak berisik, ditulis dengan gaya seolah-olah objektif. Tidak ada tuduhan langsung hanya pertanyaan. Pertanyaan yang diarahkan dengan sangat hati-hati.

Asal-usul tidak jelas. Lonjakan kekayaan mendadak. Kedekatan dengan CEO tertutup. Wei Li tertawa kecil. “Licik.” Jae Hyun mendekat, membaca cepat. Rahangnya mengeras. “Ini framing.”

“Iya,” jawab Wei Li. “Dan bagus.” Jae Hyun menoleh tajam. “Bagus?”

“Kalau dia asal nuduh, kita bisa bantah,” kata Wei Li sambil meletakkan ponsel. “Tapi ini… dia nyuruh publik mikir sendiri.” Ponselnya bergetar lagi. Kali ini nama Kun A Tai. Wei Li mengangkat panggilan. “aku sedang membaca.”

“Aku tahu,” jawab Kun A Tai. Suaranya tenang, terlalu tenang. “Kau di mana?”

“Rumah.”

“Jangan keluar hari ini.”

Wei Li menyandarkan punggung ke kursi. “Udah telat.”

“Apa maksudmu?” Wei Li tersenyum tipis. “Nama ku sudah keluar. Ini sudah publik.” Keheningan di seberang. Lalu, “Aku akan menurunkannya.” Wei Li menggeleng, meski Kun A Tai tidak bisa melihat. “Jangan.”

“Kau mau ini menyebar?”

“Gue mau kelihatan nggak terganggu,” jawab Wei Li. “Kalau kau tekan media sekarang, kesannya kita panik.” Kun A Tai menghela napas pelan. “Kau menempatkan dirimu di depan.”

“Iya,” jawab Wei Li. “Karena sasaran dia itu aku, bukan kamu.” Kun A Tai terdiam lebih lama kali ini. “Aku tidak suka.” Wei Li tersenyum kecil. “ya aku tau.”

Setelah telepon ditutup, Wei Li berdiri. Ia berjalan ke jendela, menatap taman kecil di bawah. Tangannya terlipat di dada, jari-jarinya menekan lengan sendiri bukan gugup, tapi menahan dorongan lama untuk kabur. “anda mau ngapain?” tanya Jae Hyun. Wei Li menoleh. “Keluar.” Jae Hyun langsung berdiri tegak. “Nyonya—”

“Tenang,” potong Wei Li. “Bukan buat bikin pernyataan. Gue cuma mau kelihatan.”

“Media—”

“Justru itu,” jawab Wei Li. “Kalau gue ngilang, cerita makin liar.”

Satu jam kemudian, Wei Li melangkah keluar gedung apartemen dengan pakaian sederhana. Tidak berlebihan. Tidak sembunyi. Kamera sudah menunggu.

“Miss Tian!”

“Wei Li! Benarkah—”

Pertanyaan datang bersamaan. Wei Li berhenti, menoleh, lalu tersenyum kecil. Tidak lebar. Tidak dingin. “Saya mau ngopi,” katanya singkat. “Ada yang mau ikut?”

Beberapa wartawan terdiam. Beberapa tertawa kecil, bingung. Wei Li melangkah pergi. Berita sore itu berubah arah. Bukan pembelaan. Bukan klarifikasi.

Hanya foto Wei Li duduk di kafe kecil, membaca buku, wajahnya tenang. Judul baru muncul:

TENANG DI TENGAH RUMOR — TIAN WEI LI MEMILIH DIAM

Di kantor Kun A Tai, layar besar menampilkan grafik persebaran berita. “Respons publik terbelah,” lapor salah satu staf. “Sebagian curiga, sebagian justru simpati.” Kun A Tai menatap layar tanpa ekspresi. “Dan Shen Yu An?”

“Belum bergerak.”

Kun A Tai menyipitkan mata. “Dia menunggu.” Malamnya, Wei Li duduk di kamar, membuka buku catatannya. Tangannya bergerak lambat. 'Gue tau ini bakal kejadian. Tinggal soal waktu'. Ia berhenti menulis saat ponselnya bergetar.

Pesan masuk. Nomor tidak dikenal. Kau bermain cantik. Tapi publik tidak mencintai misteri selamanya. Wei Li mengetik balasan tanpa berpikir lama.

'Gue nggak minta dicintai' Beberapa detik kemudian:

Kau lupa satu hal. Dunia ini suka menjatuhkan wanita. Wei Li tersenyum miring. 'Gue tau. Makanya gue berdiri' Pesan itu tidak dibalas. Wei Li menutup ponsel, lalu berbaring. Langit-langit terasa lebih dekat malam ini. Pintu diketuk.

Kun A Tai masuk tanpa banyak bicara. Ia berdiri di dekat ranjang, menatap Wei Li. “Kau membuatnya sulit,” katanya. Wei Li menoleh. “Buat siapa?”

“Untukku,” jawab Kun A Tai jujur. Wei Li duduk. “kau kan bisa hentikan ini kapan aja.” Kun A Tai menggeleng. “Sekarang tidak.”

Wei Li tersenyum kecil. “Berarti aku bener.” Kun A Tai duduk di kursi dekat ranjang. “Kau sadar risikonya?” Wei Li mengangguk. “aku nggak bodoh.”

“Dan kau tetap maju.”

“Iya,” jawab Wei Li. “Karena kalau aku mundur sekarang, aku bakal terus mundur.” Kun A Tai menatapnya lama. “Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu.”

Wei Li menghela napas. “aku nggak minta dilindungi. aku minta dipercaya.” Keheningan jatuh. Kun A Tai akhirnya berkata, “Baik.” Wei Li tersenyum tipis. “Nah, itu.”

Di luar, berita terus bergulir. Spekulasi berkembang. Nama Tian Wei Li semakin sering disebut. Dan di suatu tempat, Shen Yu An membaca semuanya dengan senyum tipis. “Menarik,” gumamnya. “Dia tidak pecah.” Babak baru sudah dimulai. Dan kali ini, Wei Li berdiri tepat di tengah panggung.

1
Queen AL
nama sudah ke china-chinaan, eh malah keluar bahasa gue. tiba down baca novelnya
@fjr_nfs
/Determined/
@fjr_nfs
/Kiss/
X_AiQ_Softmilky
uhuyy Mangat slalu🤓💪
@fjr_nfs: /Determined/
total 1 replies
Jhulie
semangat kak
@fjr_nfs
jangan lupa tinggalkan like dan komennya yaa ☺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!