NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saat Pulang Ke Rumah

"Apa yang akan kamu lakukan dengan uang sebanyak itu, Yok?" Pertanyaan Sansan seketika memecah keheningan, saat Sansan dan Yoko serta kedua bocah sedang dalam perjalanan pulang.

Dilihat dari keadaannya, kedua anak Sansan saat ini tengah terlelap, setelah mereka kelelahan karena tadi sempat berenang sebelum mereka pulang.

Karena Yoko belum mahir mengendarai mobil, akhirnya Yoko yang diminta menjaga anak anak agar tak terganggu dan tetap aman selama dalam perjalanan.

"Belum tahu, Non, mungkin akan aku gunakan untuk investasi," jawab Yoko.

Uang yang dimaksud dari pertanyaan Sansan adalah uang hadiah yang diterima Yoko dari pemilik toko emas.

Tadi, sebelum menemui anak-anak, Yoko dan Sansan terlebih dahulu bertemu dengan pemilik emas di suatu tempat. Dari pertemuan itu, Yoko mendapat hadiah berupa uang dalam nominal yang cukup besar, sebagai tanda terima kasih.

"Investasi?" Sansan agak terkejut mendengar jawaban yang keluar dari mulut Yoko. "Kamu suka bisnis?"

"Ya suka, tapi bukan investasi yang kaya di perusahaan-perusahaan seperti milik Nona," balas Yoko.

"Loh, terus, investasi apa itu?" Sansan pun makin penasaran.

"Investasi yang aku maksud tuh begini, uang itu akan aku gunakan untuk membeli tanah, nanti tanah itu aku gunakan, untuk mendirikan bangunan yang aku bagi menjadi beberapa petak kamar atau rumah sederhana, yang bisa aku sewakan kepada orang-orang."

"Ohh... gitu? Ya bagus dong," balas Sansan nampak antusias. Emang harga tanah di negara kamu murah-murah, Yok?"

"Ya tergantung tempat, Non. Nggak beda jauh kaya di negara ini lah. Kalau tanah di desa, biasanya masih murah, nggak kaya di kota. Juga tergantung keadaan juga."

"Benar juga," balas Sansan. "Baguslah, kamu sudah memikirkan jauh masa depan kamu. Setahu aku, orang yang merantau sampai keluar negeri, selain untuk memperbaiki keadaan ekonomi, juga untuk menutupi hutang yang cukup banyak. Apa kamu juga seperti itu?"

Yoko sontak tertegun. Matanya menatap lekat pundak wanita yang sedang memegang kendali mobil.

Karena Yoko harus menjaga si kembar yang terlelap, dengan terpaksa, Yoko harus duduk di belakang. Meskipun merasa tidak enak, Yoko tidak punya pilihan lain. Apa lagi itu perintah yang keluar dari mulut Sansan, Yoko tidak sanggup untuk menolaknya.

"Ya... seperti itu lah, Non," balas Yoko sambil membenarkan posisi tidur Noel agar lebih nyaman. "Demi menyenangkan istri, aku sampai harus terlibat banyak hutang. Bahkan, aku sampai saling tidak menyapa dengan beberapa orang terdekat karena tanpa sepengetahuanku, istriku sering minjam uang dengan menggunakan namaku."

"Astaga... kok berani banget sih istri kamu?" Sansan nampak terkejut. "Kalau udah kaya gitu, namanya lancang. Apa istrimu berasal dari keluarga kaya?"

"Nggak juga, Non," balas Yoko. "Nggak jauh beda sama aku. Cuma ya gitu, dulu, karena aku terlalu cinta jadi aku nggak memikirkan apapun, demi bisa membahagiakan dia."

Sansan langsung tersenyum masam. "Kalau kamu tidak tahu istrimu selingkuh, mungkin sampai sekarang, kamu masih memilki perasaan yang sama, iya kan?"

Yoko langsung cengengesan.

Hingga tak lama kemudian, mereka pun sampai di tempat tujuan. Yoko langsung mengangkat kedua bocah dari dalam mobil menuju kamarnya.

"Nggak berat, Yok?" tanya wanita paruh bayu yang bekerja di sana saat menyaksikan aksi Yoko.

"Apa Bibi mau aku angkat juga?" Bukanya menjawab, Yoko malah menantang Sang Bibi. Sontak sang Bibi langsung terkekeh sambil memukul lirih punggung Yoko.

Sedangkan tak jauh dari mereka, ada tiga wanita yang memandang kagum dengan keperkasaan yang Yoko tunjukan.

Otak mereka pun seketika teringat dengan kejadian dimana Yoko dengan gagah menunjukan keperkasaannya sampai membuat mereka melayang karena rasa nikmat yang telah lama mereka rindukan.

Setelah merebahkan Niel dan Noel di ranjangnya masing-masing, Yoko memutuskan segera keluar dari kamar anak anak itu.

Namun saat langkah kaki Yoko menginjak lantai bawah, rasa canggung tiba-tiba menyergap pria yang sebentar lagi akan menyandang status duda.

Rasa canggung itu mendadak muncul saat Yoko menyadari ketiga majikan cantiknya, memandang pria itu sembari tersenyum.

"Saya mau ke pos jaga dulu, Non," ucap Yoko demi mengurai rasa canggung.

"Nggak duduk di sini dulu?" ucap Meycan sambil menepuk sofa tepat di sebelahnya.

"Nggak lah, Non," tolak Yoko. "Ini kan masih jam pekerjaan saya, permisi." Yoko segera melangkah cepat tanpa mempedulikan para majikan yang tertawa menyaksikan tingkahnya.

"Sial, kenapa jadi seperti ini sih," umpat Yoko. "Bagaimana aku bisa menghadapi mereka dengan santai? Bisa-bisanya orang satu rumah aku tidurin semua, huft!"

Yoko segera mendaratkan pantatnya di kursi yang ada pada pos jaga. Pikirannya masih cukup berkecamuk, terutama mengenai ketiga majikannya. Yoko jadi dilema sendiri. Bagaimana bisa dia terjebak dalam situasi seperti ini.

"Mereka saling cerita nggak ya?" Yoko pun kembali bertanya-tanya. "Kayanya nggak mungkin deh. Masa hal kaya begitu diceritain. Itu kan sangat privasi. Tapi, kalau nanti mereka minta main lagi dalam waktu yang sama, mana yang harus aku kabulkan? Menolaknya pun nggak mungkin. Aduh, kenapa jadi membingungkan begini sih."

Yoko nampak frustasi sampai beberapa mengusap kasar kepalanya sendiri seperti orang yang sedang membasmi ketombe.

"Kamu kenapa, Yok?" Suara seseorang yang tiba-tiba muncul sontak membuat Yoko kaget sampai dia terlonjak.

"Astaga, Nona!" Seru Yoko lalu dia mengusap dadanya.

Sosok itu tersenyum. "Lagi mikirin apa sih, sampai kaget gitu?" Sosok itu pun mendekat, membuat Yoko jadi salah tingkah. "Memikirkan istri kamu?"

Yoko langsung mengangguk karena dia sadar, dia tidak mungkin mengakui kalau dia sedang memikirkan para majikannya termasuk majikan yang saat ini mendatanginya.

"Ya... banyak lah, Non," jawab Yoko asal. "Nona ada perlu sama saya?"

Majikan yang berprofesi sebagai dokter itu tersenyum, lalu dia menyerahkan sebuah godie bag yang dia tenteng. "Nih, herbal, buat kesehatan kamu."

Yoko tercenung. Dia terdiam karena terkejut.

"Kenapa? Kom malah natap aku seperti itu?"

"Eh..." Yoko langsung salah tingkah. "Maaf, Non."

Sang majikan seketika tersenyum gemas. "Nih, jangan lupa di minum," wanita itu meletakan godie bag di atas meja. "Tenang aja, herbal ini tanpa efek samping. Bagus buat kesehatan kamu, terutama benih kamu."

Deg!

Yoko kembali dibuat salah tingkah.

"Nanti malam, kamu tidur di kamar aku ya, Yok? Mau kan?"

Yoko tidak langsung menjawab. Dia bingung hendak ngomong apa. Mau mengiyakan, tapi Yoko takut, dua majikan lainnya juga menawarkan hal yang sama. Tapi kalau menolak, Yoko juga tidak enak hati.

Untungnya di saat Yoko sedang kebingungan, dia mendengar ponselnya berdering. Yoko pun meminta ijin untuk menerima telefon terlebih dahulu.

Di saat ponsel sudah menempel pada telinga Yoko beberapa menit kemudian, raut wajah pria itu seketika berubah.

1
Daniel Simamora
terimakasih author.
mudah-mudahan bisa crazy up
Hendra Yana
up lagi dong
Arafami
lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Dave Elnathan Ginting
lanjut, dan Barbar nya lbih gahar lagi Thor.
Dave Elnathan Ginting
cerita yg Bagus, update banyak ya Thor.,
sama bar barnya lebih frontal ya ☺
Hendra Yana
lanjut
Risky Doank
beruntung banget kmu yok...
Daniel Simamora
crazy up thor
Wong Ngapak: otak dan jempolnya kurang sanggup 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
Apriyanti
wah KY nya Yoko liat video yg viral tentang istri nya,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
wah keren bgt Yoko, hati² Yoko
lanjut thor 🙏
Fatkhur Kevin
crazy up dong
Wong Ngapak: otak dan jarinya yang nggak siap 🙏🙏
total 1 replies
Hendra Yana
up
Arafami
lanjut
Apriyanti
rasain kau marni gak dpt Budi gak dapet Yoko 🤣🤣🤣,, lanjut thor 🙏
Rhaka Kelana
yang namanya selingkuh sama saja dengan berkhianat.
Fatkhur Kevin
blm dg sansan
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
𝒯ℳ
akhh raja anu tapi buat anu ga seru sampe aku nganu nganu ga. karuan karena anu, bagaimana nih boss anu ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!