NovelToon NovelToon
REINKARNASI: Di Jodohkan Dengan Anak Kepala Desa Yang Cacat

REINKARNASI: Di Jodohkan Dengan Anak Kepala Desa Yang Cacat

Status: tamat
Genre:Transmigrasi / Ruang Ajaib / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:273.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Jasmine Oke

Aurel Apriliani seorang adalah seorang guru olahraga yang disegani, karena ia tegas dan baik hati ia sudah banyak mengikuti lomba olahraga seperti taekwondo dan karate.

Tetapi ia malah meninggal hanya terpeleset karena meninjak kulit pisang dan kepalanya terbentur di beton.

Bukannya ke surga atau ke neraka setelah meninggal tapi malah masuk kedalam tubuh gadis lemah yang di tindas oleh keluarganya sendiri. Tahun 90an yang kekurangan makanan dan didesa terpencil pula

Gadis itu akan di nikahkan dengan anak kepala desa yang cacat, untuk menggantikan sepupunya karena tidak mau menikah dengan pria cacat tersebut.

Tanpa sengaja Aurel mendapatkan keberuntungan yaitu ruang angkasa dari gelang yang di pakai gadis itu juga gelangnya yang ada di dunianya dulu.

Bagaimana aurel menghadapi kehidupan nya ditahun 90an yang kurang makanan dan hidup didesa terpencil

***
Kisah ini hanya fiktif belaka, tidak sesuai dengan sejarah, kehidupan dalam cerita ini hanya berlatar belakang didalam didesa..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Hari pertama di rumah mertua

Karena kata bibi lia mereka belum makan, hati Aurel menghangat beginilah rasanya bila dihargai dan disayang oleh keluarga, dia tersenyum hangat di bibirnya.

Aurel mengambilkan makanan untuk william dan juga untuk dirinya, setelah itu mereka makan bersama dengan khidmat, tidak terasa mereka selesai makan, william membawa Aurel ke kamarnya.

"bang apa kamu ingin beristirahat, aku akan membantumu untuk naik keranjang" ucap Aurel karena ia berpikir william ingin istirahat kalau tidak mengapa william ke kamarnya pikir Aurel.

"Tidak, aku hanya membawamu ke kamar kita, mulai sekarang ini juga kamarmu" ucap William kepada Aurel lalu ia menyuruh Aurel duduk.

"Ki..ta sekamar aku ingin tidur bersama Bram saja" kata Aurel gugup dia kira mereka tidak tidur sekamar, william mendengar ucapan Aurel mengernyitkan dahi dia tidak suka berkata seperti itu.

"Kamu ingin kita pisah kamar kita suami istri apakah kamu tidak menyukaiku lalu mengapa kamu mau menikah denganku yang cacat ini" ucap William agak sedih ia kembali murung ternyata Aurel tidak menyukainya baru dia sadar bahwa dia cacat, sejak Aurel datang yang dia rasakan hanya kebahagiaan melupakan selama ini bahwa dirinya cacat mana ada wanita menyukai nya.

"Baiklah kalau kamu ingin kita pisah kamar, tidak usah tidur di kamar Bram rumah ini banyak kamar, ruangan di samping kamarku kosong kamu bisa tidur disana mulai sekarang, nanti aku yang bicara kepada ibu soal masalah ini" ucap William datar ia tidak berharap lagi ia sadar bahwa diri tidak sempurna.

Aurel yang melihat william murung dan bersikap dingin padanya tidak seperti menyambutnya tadi yang tersenyum dengan lembut, hatinya sakit matanya memerah.

"Bang maafkan aku bukan itu maksudku, aku hanya mengira karena kita kita menikah dadakan kamu juga terpaksa menikah denganku untuk memenuhi kontrak itu, kita tidur terpisah" ucap Aurel dia berdiri di depan William sambil membungkuk karena william duduk di kursi roda ia memegang tangan william untuk menghentikan agar tidak pergi.

"Apa yang kamu pikirkan aku menikahimu dengan suka rela tidak terpaksa sama sekali" ucap william sambil mencubit hidung Aurel dengan jarinya, dia kembali tersenyum.

"Apa kamu tidak lagi marah padaku" kata Aurel kepada william sambil memperhatikan william dia masih di depan William dengan membungkuk.

"Tolong bantu aku duduk diatas ranjang" ucap william kepada Aurel, lalu Aurel membantunya duduk diatas ranjang dan masih berdiri di depannya.

"Duduklah, apa kamu tidak lelah berdiri terus dari tadi" ucap william sambil menepuk disampingnya menandakan menyuruh Aurel duduk disampingnya, lalu Aurel duduk disana, sedikit jauh dari William, lalu William menariknya

Ah hampir saja Aurel terjatuh dan bibirnya menyentuh pipi william kalau dia tidak menahannya didada bidang William secara refleks, jantung William berdetak kencang begitu pula dengan Aurel, dia sekarang berada dalam pelukannya william.

Aurel dengan cepat keluar dari pelukannya william lalu duduk disampingnya.

"Mengapa kamu menarikku hampir saja aku terjatuh" ucap Aurel pipinya memerah dia mengalih wajahnya kesamping.

"Kamu duduknya jauh sekali, seperti aku musuhmu saja" ucap William sambil tersenyum

"Ku pikir kamu masih marah padaku" alasan Aurel sambil menundukkan kepalanya, william segera menangkup kedua pipinya Aurel dengan menempelkan kedua telapak tangannya di kedua pipi Aurel, ia mengangkat wajah Aurel menghadap padanya.

Ia mengusap-usap pipi lembut Aurel dengan ibunya jari, pipi Aurel tambah memerah.

"Aurel aku tidak marah sama sekali aku tidak berani marah padamu" ucap William kepada Aurel dengan lembut, ia memperhatikan lekuk wajah Aurel, mulai dari jidat alis, mata hidung yang terakhir bibir merahnya.

Gluk...!!!

William menelan salivanya melihat pemandangan itu tenggorokan naik turun.

"Aurel mulai sekarang kalau ada masalah harus kita komunikasi bersama dan satu lagi jangan pernah katakan pisah kamar karena aku tidak pernah setuju" ucap william kepala nya makin lama makin dekat kepada Aurel.

"Iya" ucap Aurel pelan, William yang melihat bibir itu bergerak ingin sekali mencicipi, ia mengusap bibir Aurel dengan ibu carinya, karena tangannya masih berada di pipi Aurel, pipi Aurel tambah memerah.

Makin lama makin dekat sehingga hidung mereka bersentuhan, hampir sedikit lagi ia bisa merasakannya.

"Bang, aku menaruh bajuku dalam lemari dulu" ucap Aurel langsung berdiri sehingga pegangan William terlepas, William kecewa karena kehendaknya belum tercapai.

Lalu ia tersenyum lagi sambil menstabilkan emosinya, dia tidak perlu terburu-buru karena Aurel sekarang sudah menjadi istri nya ia bekerja secara pelan-pelan saja dia tidak mau Aurel takut padanya jika ia terburu-buru.

"Taruh dalam lemaribitu karena itu lemari kita, dalam lemari itu pakaian mu sudah disiapkan oleh ibu, jadi sebenarnya kamu tidak perlu lagi bawa pakaian lamamu, karena ibu kemarin membelikan mu baju baru" kata William sambil menunjuk lemari kepada Aurel.

"Bajuku tidak banyak kok, nanti aku berterimakasih pada ibu" sambil mengeluarkan bajunya hanya tiga stel saja lalu menaruhnya dalam lemari.

Saat dia membuka lemari matanya terbelalak karena baju didalamnya sangatlah banyak, semuanya bahan-bahannya bagus, ia tidak menyangka ternyata ibu mertuanya semurah ini.

"Bang, saat melihat baju ini semua baju yang aku bawa terlihat lusuh" canda Aurel sedangkan William hanya terkekeh melihat ekspresi istri juga mendengar candaan istrinya, lalu Aurel meletakkan baju lusuhnya paling bawah.

Setelah itu ia menghampiri william, ia ingin bertanya pada william.

"Bang, apakah boleh aku menanam bunga halaman depan, juga menaruh pot bunga di teras" ucap Aurel saat ia sampai dihadapan William.

"Lakukan saja apa yang kamu suka, karena kamu juga nyonya dirumah ini" ucap william kepada Aurel sambil memegang tangan Aurel dia sudah terbiasa saat berbicara dengan Aurel suka sekali pegang tangannya.

"Apa ibu tidak marah nanti" kata Aurel pelan kalau dia menanam bunga bagaimana dengan ibu mertuanya.

"Dia tidak akan marah justru ia senang, kamu ajak saja ibu menanam nya karena ibu juga suka menanam bunga, tapi dia tidak suka merawatnya hanya kamu yang merawatnya nanti" ucap William lagi sambil tersenyum pada istrinya itu ia mengelus kepala Aurel.

"Kalau merawat bunga tidak masalah aku suka, besok aku naik gunung untuk mengambil bunga soalnya aku melihat banyak yang indah saat aku naik gunung sebelumnya " ucap Aurel kepada William.

"Naik gunung itu berbahaya kamu beli saja bibit bunga di kota bersama" ucap William tidak mengizinkan Aurel naik gunung.

"Tidak apa-apa aku sudah terbiasa tidak ada bahaya disana, karena tidak terlalu dalam masih bagian luarnya dan warga lain sering kesana" kata Aurel lagi sambil menenangkan william.

1
Memyr 67
𝗁𝖺𝗌𝗂𝗅 𝗆𝖾𝗇𝗃𝗎𝖺𝗅 𝖻𝖾𝗋𝖺𝗌, 𝖺𝗎𝗋𝖾𝗅 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 24 𝗃𝗎𝗍𝖺. 𝗉𝖺𝖽𝖺𝗁𝖺𝗅 𝗈𝗇𝗀𝗄𝗈𝗌 𝖻𝖾𝖼𝖺𝗄 𝗌𝖺𝗉𝗂 50 𝗋𝗎𝗉𝗂𝖺𝗁. 𝖺𝗎𝗍𝗈 𝗌𝗎𝗅𝗍𝖺𝗇 𝖺𝗎𝗋𝖾𝗅
Memyr 67
𝖺𝗎𝗋𝖾𝗅 𝗒𝗀 𝖽𝗂 𝖽𝖾𝗌𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝗌𝖽, 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗍𝗂. 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖺𝗎𝗋𝖾𝗅 𝗉𝖾𝗇𝗀𝗀𝖺𝗇𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺, 𝗌𝖺𝗋𝗃𝖺𝗇𝖺 𝗉𝖾𝗇𝖽𝗂𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇 𝗈𝗅𝖺𝗁𝗋𝖺𝗀𝖺. 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗃𝖺𝗋𝖺𝗇 𝗌𝗆𝗉 𝗒𝖺 𝗀𝖺𝗆𝗉𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗃𝖺.
Memyr 67
𝗌𝖺𝗉𝗂 𝗉𝖾𝗋𝖺𝗁 𝖽𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗉𝗂 𝗉𝗈𝗍𝗈𝗇𝗀 𝗂𝗍𝗎 𝖻𝖾𝖽𝖺 𝗍𝗁𝗈𝗋. 𝗌𝖺𝗉𝗂 𝗉𝖾𝗋𝖺𝗁, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖽𝗂𝗉𝗈𝗍𝗇𝗀, 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝗂𝖺𝗆𝖻𝗂𝗅 𝖽𝖺𝗀𝗂𝗇𝗀𝗇𝗒𝖺 ,𝗄𝗎𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗀𝗎𝗌.
Memyr 67
𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗉𝖺𝗋𝖺𝗀𝗋𝖺𝖿 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗂𝗇𝗀𝗎𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇
Memyr 67
𝗅𝖺 𝗂𝗇𝗂? 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗅𝗂𝗁𝖺𝗍 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝗄𝖾𝗏𝗂𝗇, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝖺𝗎 𝗅𝖺𝗉𝗈𝗋 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗏𝗂𝗇 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖾 𝖽𝖾𝗌𝖺
Memyr 67
𝗉𝖺𝗋𝖺𝗀𝗋𝖺𝖿 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗂𝗇𝗀𝗎𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇
Memyr 67
𝗁𝖺𝗁𝖺𝗁𝖺 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗋𝖺𝗁. 𝖻𝖺𝗁𝖺𝗌𝖺 𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗌𝖾𝗍𝖾𝗋𝖺𝗁
Memyr 67
𝗈𝗐 𝗌𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗇𝖺 𝗇𝗀𝖺𝗍𝖺𝗂𝗇 𝖺𝗎𝗋𝖾𝗅 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗌𝗂𝖺𝗅𝖺𝗇. 𝖽𝗂𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗂𝖻𝗎 𝗂𝖻𝗎 𝗌𝗂𝖺𝗅𝖺𝗇
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗄𝗎𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗋𝖾𝖿𝖾𝗋𝖾𝗇𝗌𝗂 𝗄𝖾 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 90-𝖺𝗇. 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 90-𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗌𝗍𝗎𝖽𝗂𝗈 𝖿𝗈𝗍𝗈 𝖻𝖾𝗋𝗐𝖺𝗋𝗇𝖺. 𝖿𝗈𝗍𝗈 𝖻𝖾𝗋𝗐𝖺𝗋𝗇𝖺 𝗂𝗍𝗎, 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝗂𝗇𝖿𝗈𝗇𝖾𝗌𝗂𝖺 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 1975. 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗉𝖺𝖽𝖺 𝗐𝖺𝗄𝗍𝗎 𝗂𝗍𝗎 𝗌𝖺𝗒𝖺 𝗄𝖾𝗋𝗃𝖺 𝖽𝗂 𝗍𝗈𝗄𝗈 𝖿𝗈𝗍𝗈. 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 80-𝖺𝗇 𝗉𝖺𝗌 𝗄𝖾 𝖺𝗅𝗎𝗇 𝖺𝗅𝗎𝗇, 𝗍𝗎𝗄𝖺𝗇𝗀 𝖿𝗈𝗍𝗈 𝗄𝖾𝗅𝗂𝗅𝗂𝗇𝗀 𝖽𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗐𝖺𝗋𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖿𝗈𝗍𝗈 𝖻𝖾𝗋𝗐𝖺𝗋𝗇𝖺. 𝗅𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 90-𝖺𝗇 𝖿𝗈𝗍𝗈 𝖻𝖾𝗋𝗐𝖺𝗋𝗇𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗌𝗎𝗄 𝗄𝖾 𝖽𝖾𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗌𝖺. 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗅𝗎𝗅𝗎𝗌𝖺𝗇 𝗌𝖽 𝗂𝗇𝗉𝗋𝖾𝗌 𝖺𝗃𝖺 𝖽𝖺𝗁 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 90-𝖺𝗇 𝗌𝗂𝗁. 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗆𝖺𝗎 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗄𝖾 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗅𝖺𝗅𝗎, 𝖼𝖺𝗋𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗋𝖾𝖿𝖾𝗋𝖾𝗇𝗌𝗂 𝗅𝗂𝗍𝖾𝗋𝖺𝗌𝗂 𝗒𝗀 𝗅𝖾𝗇𝗀𝗄𝖺𝗉, 𝗌𝖾𝗅𝖾𝗇𝗀𝗄𝖺𝗉 𝗅𝖾𝗇𝗀𝗄𝖺𝗉𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗅𝖺𝗀𝗂, 𝖾𝗆𝗂𝗅𝗒? 𝗇𝗀𝖺𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗍𝗁𝗈𝗋?
Memyr 67
𝖺𝗍𝗅𝖾𝗍 𝖻𝖾𝗅𝖺 𝖽𝗂𝗋𝗂, 𝗆𝖺𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗐𝖺𝗌, 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗉𝗎
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗂𝗇𝗂? 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗒𝖺𝗆 𝗁𝗎𝗍𝖺𝗇? 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀 𝖺𝗒𝖺𝗆 𝗍𝗎 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀?
Memyr 67
𝗐𝗎𝗂𝗂 𝖾𝗇𝖺𝗄 𝗒𝖺? 𝗆𝖾𝗍𝗂𝗄 𝗆𝖾𝗍𝗂𝗄 𝖻𝗎𝖺𝗁, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝖽𝗂𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇.
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗇𝗀𝖺𝗇𝗍𝗎𝗄 𝗇𝗂. 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝖺𝖽𝖺 𝖾𝗆𝗂𝗅𝗒
Memyr 67
𝖺𝗐𝖺𝗅 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖾𝗇𝖺𝗋𝗂𝗄
ozi fauziah
👍👍👍👍
💥🐾✨fatim✨🐾💥
sertifikatx udah di ambil pa belum thooor,, greget aq sama keluarga yang ada di ono no...... 💪💪
ozi fauziah
👍👍👍👍
Mulyati Wahyuni
banyak typo tetap semangat author 👍
alexsander
typo banyak salah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!