Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Namanya Yoko

"Hoamm.."

Seorang pria, terlihat sedang meregangkan kedua tangannya kala mulut pria itu menguap, begitu dia keluar dari sebuah pos jaga, tempat pria itu berjaga.

Senyum pria itu terkembang dengan mata terpejam dan tangan yang membentang, seakan sedang menyambut cahaya matahari yang bersinar terang di pagi ini.

"Tidak terasa, ternyata sudah satu tahun aku berada di negara ini," ungkapnya, setelah sejenak pria itu menghela nafas panjang.

Di saat bersamaan datanglah sebuah mobil dari arah jalan raya. Pria itu segera menepi dan langsung memberi salam hangat seperti yang biasa dia lakukan."

"Selamat pagi, Tuan Yang," sapa pria itu ramah.

"Selamat pagi juga, Yoko," pria yang sedang mengemudikan mobil kembali menyapa balik lalu berlalu.

Pria bernama Yoko melempar senyum termanisnya. Bukan hanya kepada satu orang, Yoko juga memberi salam dan senyum hangat pada setiap orang yang lewat di depannya.

Di tempat itu, banyak orang yang sudah mengenal Yoko karena sikap ramahnya, hingga mereka tak segan menyapa petugas keamanan tersebut. Yoko pun sama, dia sudah mengenal beberapa orang yang menghuni di sebuah gedung mewah, tempat dia bertugas.

"Yoko!" tiba-tiba sebuah suara, memanggil pria itu dari arah belakang.

Yoko menoleh, dan dia segera menghampiri orang yang memanggilnya.

"Selamat Pagi, Tuan Chen," sapa Yoko.

"Pagi juga, Yoko. Bagaimana? Apa hari ini kamu sudah siap, untuk bekerja di tempat baru?" tanya Tuan Chen, atasan tempat Yoko bekerja.

"Tentu saya sangat siap, Tuan. Tidak ada salahnya saya mencoba tempat baru kan?" jawab Yoko, sangat optimis.

"Baguslah," Tuan Chen merasa senang. "Ya sudah, nanti malam, kamu berangkat bersama Tong."

"Baik, Tuan Chen, terima kasih."

Obrolan singkat pun berakhir. Setelah Tuan Chen pergi, Yoko kembali masuk ke dalam pos jaga. Tangannya meraih ponsel yang masih terhubung dengan kabel pengisi daya.

"Uang lagi?" Yoko nampak kaget saat membaca pesan dari wanita yang sangat dicintainya. "Baru minggu kemarin aku kirim 5 juta, masa sudah habis?" Yoko merasa heran.

Ada apa, Yok?" tanya rekan kerjanya yang kebetulan ada di sana.

"Ini, istriku. Dia minta aku kirim uang lagi. Padahal minggu kemarin udah aku kirimi uang, eh, sekarang malah minta lebih banyak," keluh Yoko sembari duduk di bangku plastik yang ada di sana.

"Emang alasannya buat apa?" tanya rekannya lagi.

"Istriku lagi merintis usaha sembako di kampung."

"Ya kirim aja. Merintis usaha kan memang butuh modal yang cukup banyak."

"Iya sih, dia juga seperti itu. Apa lagi dia selalu ngirim foto nota belanjanya. Padahal aku nggak minta."

"Nah, berarti istrimu jujur itu. Harusnya kamu senang dong."

Yoko menghela nafasnya dalam-dalam. Dia pun bersiap melakukan transaksi melalui ponselnya.

Yoko Arianto, pria berusia 28 tahun itu terpaksa meninggalkan istrinya, untuk merantau ke negeri orang.

Karena sulitnya mencari rejeki di negeri sendiri, mau tidak mau, Yoko pun mengambil keputusan yang cukup berat.

Tanpa terasa satu tahun sudah Yoko bekerja di negeri orang sebagai penjaga apartemen karena postur tubuh dan keahliannya dibidang bela diri.

Yoko bersyukur, selama satu tahun ini, dia bisa melunasi hampir semua hutang yang menjerat keluarga kecilnya. Pernikahannya baru berusia tiga tahun dan Yoko juga belum dianugerahi keturunan.

Sekarang istri yang sangat Yoko cintai, sedang membangun tempat usaha. Sejak dua bulan yang lalu, Yoko hampir tiap minggu mengirim sejumlah uang yang dibutuhkan sang istri sebagai modal.

Yoko percaya, karena istrinya juga mengirimkan beberapa bukti melalui foto dan video kepadanya. Yoko berharap, setelah masa kontraknya habis, Yoko akan fokus menjalankan usaha yang dirintis istrinya hingga fokus menghadirkan buah hati di dalam pernikahannya.

Tanpa terasa kini hari sudah berganti malam, dan sekarang sudah memasuki pukul 10 malam. Yoko telah siap pergi ke tempat kerja barunya. Meskipun agak berat, Yoko tidak punya pilihan lain karena itu ketentuan yang harus dia jalankan.

"Apa tempat kerja baruku sangat jauh?" tanya Yoko pada Tong, supir yang mengantarnya. Semua barang sudah masuk ke dalam mobil.

"Tidak terlalu jauh. Paling sekitar satu jam dari sini," jawab sang supir. "Cuma di sana, mungkin kamu harua beradaptasi lagi, karena kerja di lingkungan baru."

"Ada berapa pegawai di sana?"

"Empat, sama, seperti tempat kerja yang lama."

Yoko mengangguk paham.

Tak butuh waktu lama, mobil pun melaju dengan kecepatan sedang. Yoko benar-benar menikmati perjalanannya. Apa lagi pemandangan malam kota yang dilewati Yoko terlihat sangat menawan, membuat Yoko semakin terpesona dengan negara ini.

Di saat melintasi jalan yang cukup sepi, tiba-tiba sang supir melambatkan laju mobilnya sembari menepi.

"Kenapa? Kok berhenti?" tanya Yoko.

"Kebelet, hehehe..." ucap Tong cengengesan, lalu dia segera turun, begitu mobil benar-benar berhenti.

Yoko hanya menggeleng, lalu matanya mengedar ke sekitar tempat dia berada.

"Ini kebun apa hutan? Kok nggak ada seram-seramnya?" tanya Yoko.

Saat ini, dia memang berada di antara area yang cukup gelap dengan berbagai jenis tumbuhan.

Yoko heran karena selama satu tahuan di negeri orang, baru kali ini dia menyaksikan area sepi seperti tempat dia berada sekarang.

Di saat matanya tak sengaja memperhatikan ke arah supir berada, sang supir justru memberi kode dengan tangan agar Yoko mendekat.

Kening Yoko berkerut, sikap Tong terlihat sangat serius. Yoko pun segera keluar dari mobil dan menghampiri Tong karena penasaran.

"Ada apa?" tanya Yoko sembari terus melangkah mendekat.

"Sini, sini, sini, cepetan," titah Tong. Begitu Yoko mendekat, dia segera menunjuk ke satu arah. "Lihat, tuh, ada mobil bagus di sana."

Yoko melihatnya, sebuah mobil berwarna hitam, terparkir di tempat yang sangat sepi. "Mobil siapa itu?"

"Nggak tahu, kita lihat yuk," ajak Tong. "Mobil bagus tuh, lumayan."

"Cih. Emang mau kamu ambil?" ucap Yoko sembari melangkah menuju mobil, yang letaknya cukup menjorok ke dalam hutan.

"Kalau nggak ada pemiliknya, ya nggak apa-apa. Lumayan, bisa kita jual," ujar Tong, mengikuti langkah Yoko sambil cengengesan.

Yoko pun ikut tersenyum. Begitu langkah kakinya semakin dekat, keduanya berpencar. Yoko meneliti mobil bagian belakang, sedangkan sang supir meneliti bagian depan.

"Kok, kaya ada suara," ujar Yoko.

"Suara apa?" sahut sant supir.

"Nggak tahu." Langkah Yoko semakin mendekati mobil dan suara yang dia dengar semakin jelas.

Yoko berusaha mengintip ke dalam. Karena terlalu gelap, Yoko pun menyinarinya menggunakan lampu ponsel.

"Astaga! Ada anak kecil, Tong!" seru Yoko. Wajahnya jelas sangat terkejut.

Tanpa pikir panjang, Tong langsung mendekat. "Astaga! Ada dua, Yok!" Tong pun tak kalah terkejut. "Mereka disekap."

"Iya. kita tolong, Tong, ayok! ajak Yoko. Tong langsung mengiyakan. Keduanya, segera, berusaha membuka pintu mobil itu.

Di saat bersamaan, tiba-tiba.

"Yoko! Awas! Dibelakangmu!

Yoko pun langsung berbalik badan dan mata seketika melebar.

Srak!

"Aaaaaa..."

#####

Mencoba lagi dan berusaha lagi. Kalau cerita ini kembali menuai kegagalan dalam mencapai retensi, mungkin sudah saatnya tutup lapak dulu seperti sebelumnya. Mohon kerja sama dan dukungannya ya teman teman, jangan skip ataupun lompat bab dalam mengikuti kisah ini. Karena bagi kami penulis yang tidak memiliki banyak pembaca setia, hanya mengandalkan bonus agar tetap semangat melanjutkan jalan ceritanya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

Aamiin,mudah²an naik retensi nya ya Thor biar gak putus di tengah jln trus,,semangat dlm berkarya Thor 🙏💪😘

2025-07-05

3

Yoona

Yoona

Maaf izin ya kak promosi novelku🙏
yuk semuanya, mampir di novel ku judulnya " REAL WORLD FILTER " ditunggu kehadiran semuanya.

Buat kak author semoga novel nya makin sukses terus..

Aamiin Ya ALLAH

2025-08-08

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

mampir Kak kaya nya seru suami setia kerja banting tulang buat istri dan bayar hutang malah sang istri selingkuh dan eh suami di sayang Janda.

2025-07-19

1

lihat semua
Episodes
1 Namanya Yoko
2 Menjadi Pahlawan
3 Tempat Yang Asing
4 Kebaikan Yang Terbalas
5 Mereka Janda
6 Perlakuan Para Janda
7 Rasa Canggung
8 Penemuan Tak Terduga
9 Mulai Beradaptasi
10 Rasa Curiga
11 Obrolan Perempuan
12 Kebohongan Marni
13 Penuh Godaan
14 Terpojok
15 Beraksi Lagi
16 Pesona Para Majikan
17 Melakukan Kesalahan
18 Rasa Bersalah
19 Melepas Dahaga
20 Keceplosan
21 Bersama Meycan
22 Nasib Berbeda
23 Terlibat Bahaya
24 Setelah Kejadian
25 Semakin Sakit Hati
26 Melupakan Rasa Sakit
27 Menemui Orang Tua Sansan
28 Dilema Marni
29 Obrolan Dua Pria
30 Saat Pulang Ke Rumah
31 Kabar Terbaru
32 Ancaman Dan Kemarahan
33 Tawaran Tak Terduga
34 Potensi Yoko
35 Terbangun Di Tengah Malam
36 Pesan Menjengkelkan
37 Pulang
38 Di Dalam Kamar Yoko
39 Kata Bibi
40 Keributan
41 Rasa Yang Berbeda
42 Obrolan Tak Penting
43 Melampiaskan Beban
44 Saling Curiga
45 Kecemburuan
46 Pemikiran Yoko
47 Mengarah Ke Hati
48 Dipojokan
49 Salah Paham
50 Yoko Dilema
51 Tamu Tak Diundang
52 Menghadapi Sendirian
53 Mengejutkan
54 Sebuah Fakta
55 Sebuah Saran
56 Kedatangan Teman
57 Dua Teman Yoko
58 Kesal
59 Kesepakatan
60 Jebakan
61 Di Malam Itu
62 Menerima Job
63 Pekerjaan Baru
64 Di Taman Belakang
65 Kejujuran Hati
66 Cukup Sulit
67 Mendapat Pencerahan
68 Trauma Si Kembar
69 Permintaan Si Kembar
70 Perpisahan
71 Kumpul Keluarga
72 Rasa Panik
73 Saling Mengaku
74 Terbuka
75 Kebimbangan
76 Kabar Baru
77 Sampai Di Kampung
78 Menggalau
79 Semua Jadi Tahu
80 Keputusan Keluarga
81 Kejutan
82 Kejutan Lagi
83 Kejutan Bertambah
84 Keputusan Akhir
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Namanya Yoko
2
Menjadi Pahlawan
3
Tempat Yang Asing
4
Kebaikan Yang Terbalas
5
Mereka Janda
6
Perlakuan Para Janda
7
Rasa Canggung
8
Penemuan Tak Terduga
9
Mulai Beradaptasi
10
Rasa Curiga
11
Obrolan Perempuan
12
Kebohongan Marni
13
Penuh Godaan
14
Terpojok
15
Beraksi Lagi
16
Pesona Para Majikan
17
Melakukan Kesalahan
18
Rasa Bersalah
19
Melepas Dahaga
20
Keceplosan
21
Bersama Meycan
22
Nasib Berbeda
23
Terlibat Bahaya
24
Setelah Kejadian
25
Semakin Sakit Hati
26
Melupakan Rasa Sakit
27
Menemui Orang Tua Sansan
28
Dilema Marni
29
Obrolan Dua Pria
30
Saat Pulang Ke Rumah
31
Kabar Terbaru
32
Ancaman Dan Kemarahan
33
Tawaran Tak Terduga
34
Potensi Yoko
35
Terbangun Di Tengah Malam
36
Pesan Menjengkelkan
37
Pulang
38
Di Dalam Kamar Yoko
39
Kata Bibi
40
Keributan
41
Rasa Yang Berbeda
42
Obrolan Tak Penting
43
Melampiaskan Beban
44
Saling Curiga
45
Kecemburuan
46
Pemikiran Yoko
47
Mengarah Ke Hati
48
Dipojokan
49
Salah Paham
50
Yoko Dilema
51
Tamu Tak Diundang
52
Menghadapi Sendirian
53
Mengejutkan
54
Sebuah Fakta
55
Sebuah Saran
56
Kedatangan Teman
57
Dua Teman Yoko
58
Kesal
59
Kesepakatan
60
Jebakan
61
Di Malam Itu
62
Menerima Job
63
Pekerjaan Baru
64
Di Taman Belakang
65
Kejujuran Hati
66
Cukup Sulit
67
Mendapat Pencerahan
68
Trauma Si Kembar
69
Permintaan Si Kembar
70
Perpisahan
71
Kumpul Keluarga
72
Rasa Panik
73
Saling Mengaku
74
Terbuka
75
Kebimbangan
76
Kabar Baru
77
Sampai Di Kampung
78
Menggalau
79
Semua Jadi Tahu
80
Keputusan Keluarga
81
Kejutan
82
Kejutan Lagi
83
Kejutan Bertambah
84
Keputusan Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!