NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Sebelum keberangkatan pasukan pembasmi yang dipimpin oleh Putra Mahkota, Semua Kesatria dan pengguna kekuatan suci di berikan kebebasan untuk melakukan apa saja selama seminggu penuh. Salah satu kebebasan yang Mereka lakukan adalah meminum wine sampai ambruk. Walau di marahi dan di beri hukuman dengan cara berlari 100 putaran, Mereka tidak keberatan. Melawan monster lebih menyesakkan dari pada berlari sebanyak 100 putaran.

Selama seminggu itu, Celestia juga ikut dalam rapat yang di adakan oleh Putra Mahkota, Grand Duke Perch, Enzo, Bangsawan-bangsawan pendukung Putra Mahkota juga para Ketua kesatria dari Divisi I dan Divisi II, Ricard dan Aurora. Celestia adalah pemilik kekuatan suci yang menjadi fondasi Mereka saat ini, sehingga pendapat, pertanyaan dan kritik nya patut di dengarkan.

Hari ini adalah rapat hari ke tujuh di ruangan yang sama, dan Celestia sudah paham tentang 20 hutan yang akan Mereka masuki dan akan Dia sucikan. Laporan dari tim pengawas sangat memudahkan Pasukan Pembasmi untuk mempersiapkan hal yang di butuhkan. Hari ini hanya membahas tentang jumlah pasokan makanan juga minuman yang akan di bawa oleh para pasukan pembasmi.

“Tempat penyimpanan kemarin masih menyisakan sebagian roti karena beberapa pembasmian selesai lebih cepat dari pada perkiraan.” Lapor Ricard.

“Kalau begitu, Kita tambahkan saja makanan juga minuman. Tidak perlu khawatir, Ricard. Pasokan makanan Kalian tidak akan mempengaruhi masyarakat di wilayah Ku. Lahan yang digunakan untuk bercocok tanam tidak terkontaminasi dengan monster-monster karena pernah di sucikan oleh Paus dari Kerajaan Fern. Itu satu-satu nya hal yang sangat menguntungkan Kita saat ini.”

“Permisi, maaf menyela. Tetapi bolehkan Saya melihat lahan yang sudah di sucikan oleh Paus itu ?”

“Hm ? Tia belum melihat hal itu rupanya. Kau bebas pergi ke sana. Tetapi karena cukup jauh.. Hmmm, biar Ku pikir transportasi apa yang cocok.” Ucap Grand Duke Perch sambil melirik Charles berkali-kali.

Enzo sudah memberitahu nya tentang Charles yang menaruh hati pada Celestia, bahkan para Bangsawan yang ada di ruang rapat saat ini juga sudah tahu dan tidak ada niatan menghalangi. Bahkan hal ini di pandang bukan pilihan buruk karena Celestia merupakan pemilik kekuatan suci terbesar saat ini.

“Hmm.. Aku sangat mengizinkan Mu pergi Tia, tetapi waktu nya tidak tepat. Kalian harus berangkat besok, sedangkan kalau melewati portal sihir Kau akan sampai saat malam hari. Seandainya ada pemilik kekuatan sihir yang mau menolong Mu.”

Semua yang menghadiri rapat menahan ekspresi wajah. Grand Duke Perch terang-terangan memberi kode pada Charles yang belum juga bergeming sejak tadi.

“Tidak masalah Tuan Grand Duke. Saya bisa menunggangi kuda. Jika meragukan keamanan Saya, Aurora akan—”

“Biar Aku saja, Tia.” Potong Charles saat bibir kecil Celestia justru menyebutkan nama Aurora bukan nama nya.

“Tapi Yang Mulia Putra Mahkota harus mempersiapkan—”

“Tenang saja, kan ada Enzo.”

“Hahahahahahaha... Benar Celestia, pergi dan penuhi saja keingintahuan Mu. Tentang sisa pekerjaan, serahkan saja pada Ku.” Jawab Enzo dengan tersenyum lebar sambil menahan air mata yang ingin terjun bebas. “Aku ingin istirahat hari ini.” Teriak nya di dalam batin.

“Ayo, Kita harus bergegas pergi.” Ajak Charles yang sudah berdiri dari kursi kebesarannya.

“Eh? Sekarang ? Bagaimana dengan rapat nya ?”

“Tidak masalah. Ini tinggal pembahasan kesimpulan.”

“...” Karena tidak percaya Celestia melihat semua wajah di meja rapat, dan Mereka semua mengangguk setuju. Usai membungkukkan badan, Celestia pamit dengan sangat sopan. Berbeda dengan Charles yang tidak berbalik sedikit pun. Punggung nya serasa terbakar karena tatapan Enzo, dan Dia tidak mau membuat kontak mata dengan Sahabatnya. Itu pasti akan sangat menyeramkan.

Klek

Pintu sudah tertutup. Suasana di ruang rapat masih hening. Sampai...

“Pfffttt.. Phuahahaha...”

Tawa semuanya langsung pecah saat memastikan Putra Mahkota tidak akan mendengar suara Mereka.

“Kentara sekali Yang Mulia Putra Mahkota menyukai Tia.”

“Astaga, Aku sungguh bersyukur dengan hal ini. Setidaknya Dia memiliki seseorang untuk berbagi cinta. Tidak hanya melulu tentang urusan Kekaisaran yang ada di ujung tanduk.”

“Kau benar. Biarkan yang muda yang bercinta.”

“Semua orang tahu fakta ini, tetapi Tia tidak percaya. Dia merasa bahwa perlakuan Putra Mahkota pada dirinya sedikit spesial karena Dia merupakan pemilik kekuatan suci terkuat saat ini.” Timpal Aurora membuka sesi gosip dengan para Bangsawan. Bukannya menengahi, Grand Duke Perch juga ikut masuk dalam alur gosip.

“Ayah, Kita harus lanjut membahas—”

“Enzo, hidup Mu terlalu serius.” Potong Sang Ayah dan membuat Enzo kehilangan kata-kata.

...*** ...

Di sisi lain Celestia sudah selesai bersiap dan menuju ke tempat yang di janjikan dengan Charles.

“Kau sudah siap ?”

“Sudah Yang Mulia.”

“Karena perjalanan nya akan terasa tidak nyaman, sebaiknya—”

Srukh

Celestia sudah mendekat dan memeluk pinggang Charles. Karena saat menjelaskan tadi, dua tangan Charles memang nampak terbuka, tetapi yang ingin Dia katakan adalah ‘Pegang lengan Ku kuat-kuat’. Namun jika Celestia sudah memeluk dengan erat seperti ini, Charles juga tidak ada niatan untuk meluruskan kesalahpahaman ini.

“Umm, seperti ini lebih aman. Kita akan berangkat sekarang.” Ucap Charles yang pipi nya sudah merona. Hal yang Dia syukuri adalah, Celestia tidak akan melihat wajah merona itu.

...*** ...

Dua jam mengudara, sampailah Mereka di lahan milik Grand Duke Perch yang amat luas. Amat subur, amat hijau.

“Mungkin karena kekuatan suci, tanaman di sini bisa di panen setiap minggu. Hal yang sama juga berlaku untuk tanaman yang lain.” Jelas Charles.

Setelah mendarat, tanpa penjelasan pun Celestia dapat merasakan di mana titik Paus itu menyucikan lahan ini.

“Yang Mulia, bolehkah Saya ke sana ?” Tunjuk Celestia dengan tergesa-gesa.

“Tentu—”

Belum selesai Charles berucap, Celestia sudah berlari mendekat. Di tempat Paus menyucikan lahan, nampak sebuah gumpalan cahaya yang masih mengudara hingga saat ini.

“Boleh di pegang ?”

“Boleh. Karena sudah di pegang berkali-kali oleh para petani dan orang-orang lain, gumpalan cahaya itu tidak menghilang juga.”

Jemari Celestia menggapai cahaya itu. Kehangatan lembut perlahan-lahan mengalir ke dalam tubuh. Ada sebuah perasaan akrab yang Celestia juga tidak tahu apa ini, namun naluri nya mengatakan untuk mengalirkan kekuatan suci ke dalam cahaya itu.

Sringg...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

...•...

“Tia!”

“...Iya ? Ada apa Yang Mulia Putra Mahkota ?”

“Kau sudah memegang cahaya itu dan mengalirkan kekuatan suci selama 10 menit. Kau seperti terhipnotis. Apa Cahaya ini sudah terkontaminasi hawa monster ?”

“10 menit ? Padahal tidak selama itu...” Jawab nya dengan nada pelan. Walau tertutup topeng, pipi Celestia sangat merona saat ini.

“Yang Mulia, Coba genggam cahaya itu.”

“Tidak bisa. Hanya Kau satu-satu nya orang yang bisa menggenggam juga mengalirkan kekuatan suci ke dalam sana. Apa Kau gila ? Kau seperti terhipnotis tadi.”

“Sungguh ? Tetapi itu tidak berbahaya sama sekali. Sebaliknya, itu menghangatkan.”

“...” Charles tidak bisa memarahi Celestia lebih lanjut. Dia nampak seperti anak kecil yang bahagia karena mendapat permen untuk pertama kali dalam hidup, bagaimana mungkin Charles terus memarahinya ?

“Kehangatan nya seperti pelukan Ibu... Aku... Merasakan kehangatan pelukan Ibu barusan..” Suara Celestia mendadak parau. Charles terbelalak karena linangan air mata lolos dari topeng gadis itu. Segera Dia membawa Celestia masuk dalam pelukan dan mengelus-elus punggung nya dengan lembut, mencoba menenangkan nya. Namun tangis gadis itu tiba-tiba semakin menjadi-jadi.

Di saat Celestia tengah membuat Charles kelabakan, di sisi lain... Sisi yang sungguh jauh dari posisi Mereka saat ini... Kerajaan Fern, lebih tepatnya di bagian kuil Suci.

Sringg

“Cahaya tadi... Itu kekuatan Seraphina!” Pekik seorang Pria dengan lingkar mata yang langsung memanas. Keriput sudah menghiasi wajah Pria itu. Pakaian nya berwarna putih, menjuntai sampai ke lantai dan menutup seluruh area tubuh. Karisma nya sungguh sangat suci. Dialah Sang Paus, posisi tertinggi di Kuil kerajaan Fern ini, Alter Rexander Ruya.

Langkah kaki nya tersedot ke altar tempat cawan keluarnya berada. Dengan lembut Dia mengalirkan kekuatan suci ke cawan itu... lima menit sudah berlalu usai Dia mengalirkan kekuatan suci, namun tidak ada balasan lagi. Seolah orang yang mengirim sinyal tadi kembali di telan Bumi.

“Tidak... Kemana orang yang memberi sinyal tadi? Kenapa tidak ada jawaban lagi ? Jika Dia mengalirkan kekuatan lagi, Aku bisa menemukan Mereka di mana pun itu.” Tutur Alter yang sudah luruh ke lantai. Umurnya sudah sangat tua, Dia hanya ingin anak nya kembali sebelum Dia menghembuskan nafas terakhir dan bertemu dengan Dewi.

Namun sayangnya, sinyal yang di kirim Paus Alter tidak di terima oleh Celestia. Dia sudah mengudara bersama Charles karena terus menangis seperti bayi. Charles tidak punya pilihan lain untuk terus menetap. Mungkin saat bersama Aurora, Diana, Ricard, Enzo dan kuda nya Rara, Celestia bisa merasa lebih tenang. Alhasil, gumpalan cahaya yang kembali bersinar di atas lahan yang terbentang luas itu tidak di ketahui oleh siapa pun.

...*** ...

...Jangan lupa like dan komen Guys♥️...

...Oia, maaf karena belum bisa boom update Guys. Dua hari lalu tubuh Neo kembali drop, jadi baru sekarang bisa update Celestia ataupun Calista. Kalian bertahan dengan satu chapter ini dulu ya, besok pasti udah bisa Boom update, karena abis ini Neo bakal ngetik lanjut untuk boom update besok. Udah itu aja, see you tomorrow Guys, love you♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!