NovelToon NovelToon
Anak Yang Terabaikan

Anak Yang Terabaikan

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Wanita Karir / Mengubah sejarah / Kontras Takdir / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Anak Yang Berpenyakit / Tamat
Popularitas:757.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Muliana95

Bagaimana rasanya, jika kalian sebagai seorang anak yang di abaikan oleh orangtuamu sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Se-benci Itukan?

Adira masih pada pendiriannya, dia tetap tidak mau pulang. Bahkan berencana akan pindah dari sekolahnya. Namun, Afandi tetap melarang, dia sungguh-sungguh minta maaf dan berkata menyesal, namun Adira tetap juga gak mau kembali.

Besoknya, Afandi memutuskan untuk kembali ke tempat tinggalnya, karena dia juga harus bekerja. Karena sudah beberapa hari semenjak Adira kabur, Afandi sama sekali tidak kerja.

"Ayah akan kembali, dan Ayah harap, kamu juga akan ikut Ayah nanti. Maafkan kesalahan Ayah." ucap Afandi memeluk Adira. Dia juga menyerahkan uang untuk Adira pada Shanum.

Setelah taksi online yang dinaiki oleh Afandi menghilang. Adira langsung masuk kamar. Sebenarnya dia rindu kamarnya. Namun, ego dan gengsinya masih tinggi.

Melihat, Adira yang melamun di hadapan jendela. Shanum langsung masuk, walau tanpa izin dari Adira.

"Adira ..." panggil Shanum. Dia langsung mengambil posisi dekat dengan Adira.

"Tante tahu, kalo kamu kecewa. Tapi, bukankah mereka sudah minta maaf dan menyesal? Baiknya kamu pulang, hargailah usaha mereka." jelas Shanum. "Dan orang tuamu, tahu jika kamu disini dari detektif yang mereka sewa. Bukan dari Satria yang kamu tuduhkan." lanjut Shanum.

Adira langsung melebarkan mata tak percaya. "Jadi? Aku udah salah karena menuduh Satria, Tante?" tanya Adira. "Aku malu Tante." lirihnya kemudian.

"Tak apa, semalam Tante bertanya pada mereka, dan mereka menjelaskan semuanya." kata Shanum.

"Pulang lah, biar Tante yang antarkan." perintah Shanum.

"Tapi aku senang disini Tante. Tante berbeda sama mereka." rengek Adira.

"Tapi, apakah kamu tidak rindu mereka? Teman-temanmu, dan bukannya kalian punya ART yang sangat menyayangimu?" berondong Shanum.

"Kita pulang besok ya Tante."

Vania tetap ke sekolah, walaupun tangannya masih di perban. Dan itu digunakan untuk menarik perhatian Satria. Apalagi, Vania memang menceritakan pada Ibunya, jika Satria merupakan teman sekelasnya. Alhasil, Ella meminta Satria untuk menjaga Vania disekolah.

Satria yang tidak tahu cara menolak pun, mengiyakan perintah dari Ella.

"Aku bawa helm, jadi nanti kita pulang bareng ya. Lagian, Ibuku juga sangat sibuk. Karena akhir-akhir ini dia sering gak ke butik." ujar Vania saat sedang jam istirahat. Kebetulan hanya ada Satria, Zaskia dan Vania di kelas. Karena Satria baru saja membeli beberapa makanan untuk Vania dan titipan Zaskia.

"Emang boleh? Bukannya kamu tidak pernah naik motor sebelumnya?" bisik Zaskia, dan langsung mendapatkan cubitan dari Vania.

"Boleh. Tapi, aku gak langsung pulang, mau ke ke pasar." seru Satria.

"What ... Ke pasar?" tanya Zaskia melirik Vania yang menelan ludah kasar.

"Iya? Kamu keberatan?"

"G-gak kok, Zaskia aja yang lebay." ujar Vania menatap Zaskia yang menahan tawa.

Saat pulang sekolah, Satria bersama Vania mampir ke pasar. Padahal Satria berucap begitu agar Vania membatalkan niatnya untuk ikut pulang bersamanya. Namun, siapa sangka, rencananya gagal total.

Satria sengaja pergi ke tempat jualan ikan dan ayam, agar bisa membuat Vania jera. Entah kenapa, saat mendengar cerita dari Ifana, bahwa Adira kabur gara-gara Vania. Hatinya sedikit kurang respek terhadap Vania.

Untungnya Ifana hanya menceritakan garis besarnya saja. Tidak semuanya. Itupun, atas paksaan Satria, yang memang sangat ingin tahu kenapa gadisnya menangis saat bercerita dengan Ifana.

Setelah berputar-putar dan membeli ikan juga ayam. Satria langsung pulang. Apalagi dia melihat Vania seperti orang yang menahan mual.

"Kamu gak apa-apakan?" tanya Satria saat menunggu Vania memasangkan helm.

"Gak." ketus Vania karena jengkel sama Satria. Pasalnya, Satria seperti mengerjainya, terbukti, karena Satria berputar-putar di tempat yang sama hingga beberapa kali. Padahal dia hanya membeli ikan dan ayam saja.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

Adira sampai bertepatan dangan Satria dan Vania.

Satria yang melihat Adira turun dari mobil, jantungnya langsung memompa lebih cepat. Apalagi, saat tatapan mata mereka bertemu. Walaupun beberapa detik, tetapi bisa membuat Satria hampir pingsan.

Afandi dan Ella yang sebelumnya dihubungi oleh Shanum, langsung pulang untuk menunggu kedatangan Adira. Bu Mar dan Bu Siti juga berada di depan untuk menyambut kesayangannya.

Adira langsung berlari pada Bu Mar dan Bu Siti, yang terlihat menahan tangis semenjak Adira turun mobil.

Mereka saling berpelukan cukup lama, dan sama-sama menangis karena rasa rindu yang telah disalurkan.

Vania, melihat Ibu dan Ayahnya ada di rumah, amarahnya langsung naik ke ubun-ubun. Pasalnya, baik Ayah dan Ibunya sama-sama menolak menjemputnya. Karena sama-sama beralasan sibuk. Mereka memang menyuruh Vania pulang dengan taksi online. Namun, Vania sendiri yang mengatakan akan pulang bersama Satria, dan dia juga sudah membeli helm. Karena untuk berjaga-jaga, bila suatu saat bisa boncengan dengan Satria.

Melihat Satria yang melewatinya jalan. Vania langsung penasaran, apa yang Satria lakukan. Sebab tak biasanya dia melihat Satria tersenyum semanis sekarang.

"Tante ..." sapa Satria menyalami Shanum yang memang melihat ke arahnya sejak tadi. "Mampir ke rumah yuk ..." ajak Satria.

"Kamu kenal Tante Shanum?" tanya Vania heran.

"Kenal, kami pernah menjadi tetangga." sahut Shanum.

Satria langsung pamit setelah basa-basi bersama Shanum. Dan Shanum juga meminta agar Satria jangan memberitahu Amalia tentang kedatangannya. Karena dia ingin memberi kejutan untuk sahabatnya itu.

Setelah memastikan Satria pergi. Vania langsung mencerca orang tuanya dengan sebutan pilih kasih. Pasalnya mereka menolak menjemputnya, tetapi bisa menunggu Adira.

Tetapi, baik Afandi dan Ella, sama-sama tidak memperdulikan ucapan-ucapan dari Vania. Karena fokus mereka adalah Adira yang lebih memeluk pembantu mereka dari pada orang tuanya sendiri.

"Sebegitu benci kah, kamu pada kami?" batin Ella.

Johan juga sudah sampai di rumah Afandi dengan di antar oleh sopirnya, dia langsung berjalan dengan di bantu oleh Shanum, yang memang menunggu Om-nya itu.

"Adira, cucuku, kesayanganku." panggil Johan setengah berteriak dan membuat Vania memutar mata malas.

"Kenapa harus heboh gini sih? Lagian ngapain juga kabur, kalau akhirnya juga kembali." batin Vania menatap benci ke arah Vania yang dipeluk oleh Kakeknya.

Lagi, Adira melewati orang tuanya, dan memilih memeluk Kakeknya.

"Sepertinya, Adira masih marah Yah." adu Ella ada suaminya yang berada disampingnya.

"Bersabar lah, karena memang kesalahan kita begitu banyak."

"Masihkah, kamu marah dengan kami? Sampai kamu terus-terusan melewati kami." batin Afandi.

1
Trias Danu
keren
Muliana: Makasih banyak /Heart/
total 1 replies
Helen Nirawan
pergi yg jauuuuhhhhhhh , ke.ujung dunia sono
Muliana: Kejauhan
total 1 replies
Helen Nirawan
ibu kandung ato ibu tiri seh,situ waras? boleh gk ini emak ny gw jadi in sate ? emosi 😈😈
Muliana: Boleh-boleh, tapi bagi dua ya!
total 1 replies
Helen Nirawan
lu klo gk sayang anak , gk usah bikin anak , buang aj , heran , drpd lu piara ujung2 ny di cuekin gk di anggap ,buat apa , lu ny gk seneng , yg jd anak jg gk tersiksa tau 😓😓😈
Helen Nirawan
amit2 py sodara sinting , ampun d , adira ny msh sd lg msh kecil , coba klo dah sma ato dah kuliah bs angkat kki dr rmh
Helen Nirawan
dah sakit gk tau diri , seneng dia sakit , jd sakit ny itu dimanfaatin buat nyakitin adira , najis , sodara apaan , prettt
Muliana: Makanya, dia penyakitan. Orang hatinya aja kagak bersih
total 1 replies
Ngatiyem Atiek
jahatnya vaniaaaa,kapan sich Thor karma datang buat mereka,sebel dech cuma baca aja
Nancy Kindingan
teruskan thor
Muliana: hihi, makasih ya, udah mampir
total 1 replies
Yuningsih Nining
silahkan nikmati ela
Yuningsih Nining
Ela mungkin itu efek laku mu dulu saat berada , km Sombong nya ampun juga kamu sampe Los klo tetangga jg sodara lah orang yng pertama di samperin saat² seperti skarNg
Yuningsih Nining
ibu sm bapak nya adira ini kepala nya harus di keplak kayk nya
Yuningsih Nining
adira itu kecewa berat sm kalian, kayk Sulit buat agak wlu pun agak baik bkn marah kelewat
Yuningsih Nining
aku turut dukung mu adira buat pergi dari yng kt nya rmh orangtua sperti neraka
vania kamu puas ya... week ngira kakek mo berpihak sm kamu?!
Yuningsih Nining
wadooh ini alamat kedepan bakal perang ni vania sm adira, si satria udah mrsa dag dig dug duluan liat adira joget²/ nari² pdhal blom jelas benr liat wajah adira, blom kenaln uga
Yuningsih Nining
jempol👍👍buatmu adira
si vania emang harus di begituin
Yuningsih Nining
adiraaa udah kamu tinggal sm kakek ku sana, drpd dirmh mu sendiri bnyk makan hati bin banyk sakit hati
Yuningsih Nining
ibu pilih kasih ini.... nyebelin amat pengen timpuk atau gmn gitu biar otak nya dikit waras gitu sbg ortu
mirris
Sri Wahyuni
lumayan
SATURNUS MV
gimana? gimana? hah??
SATURNUS MV
malah nyalahin orang tua ampun ampun~ 🤦🏻‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!