Mafia adalah dunia nya, separuh hidupnya ia habiskan dalam kegelapan dan separuh lainnya dalam bayang-bayang kematian yang selalu mengintai nya. Hingga seorang wanita cantik yang membawa cahaya muncul dan mengubah arah hidup nya, membuatnya mempertanyakan hal-hal apa yang berharga dalam hidupnya.
Mampukah dia mengubah dirinya sendiri, ataukah bayang-bayang masa lalunya akan terus menghantuinya dan membuat wanita cantik itu memilih untuk menjauh darinya?
~ Klan Keluarga Morrigan S2~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14
Spontan saja Rakhes langsung melempar laptopnya itu disisi ranjang dan bangun dari ranjang. Rasa kaget dan terkejut membuat nya lupa jika kaki nya masih dibaliut dengan gips.
"Apa yang terjadi? cepat cari dia!" Perintah Rakhes pada Sero dengan tegas
Sero mengangguk, "Baik tuan". Setelah itu Sero bergegas berbalik badan berlari keluar dari kamar Rakhes.
Kemudian, Rakhes menoleh menatap Han yang masih berdiri disamping nya. "Han, cek cctv sekitar mansion", titahnya. "Aku yakin jika dia kabur pasti belum jauh dari sini".
Han mengangguk dan segera mengecek rekaman cctv disetiap sudut mansion. Beruntung ipad yang ia genggam itu terhubung langsung dengan semua cctv yang terpasang dimansion Rakhes. Han memainkan rekaman cctv satu persatu, mata nya dengan teliti dan jeli mencari tanda-tanda keberadaan dokter Sephira.
Tiba-tiba, Han berhenti pada salah satu rekaman. "Tuan lihat ini". Kata Han sambil menunjukkan layar ipad nya pada Rakhes.
Rakhes memandang layar ipad tersebut dengan mata yang tajam melihat dokter Sephira berjalan masuk menuju hutan buatan yang terletak dibelakang pavilium. Ia tahu meskipun itu hutan buatannya, tapi tempat itu sangat berbahaya karena dia memelihara beberapa hewan buas, yaitu singa dan macan.
Setelah itu, Rakhes memberikan lagi ipad nya pada Han. Dan segera menyambar pistol yang ia simpan diatas nakas samping tempat tidur.
"Kita kesana sekarang!". Perintah nya dengan tegas, ia bergegas berlari keluar dari kamar nya menuju tempat dokter Sephira berada. Ia sudah tak lagi memperdulikan kakinya, fokus nya sekarang hanya pada dokter Sephira.
Han menggangguk, ia segera menyimpan ipad nya dan bergegas menyusul Rakhes.
.
.
Sedangkan didalam hutan itu, dokter Sephira terus berjalan, tapi semakin lama dia semakin kebingunan. Ia tidak ingat lagi lewat jalan mana untuk keluar dari hutan itu. Semua pohon dan semak-semak tampak sama, dan Dokter Sephira merasa seperti berjalan dalam labirin.
"Astaga, aku harus lewat jalan mana? aku lupa". Dokter Sephira berbicara pada dirinya sendiri, ia merasa takut dan frustasi.
Tiba-tiba, dokter Sephira berhenti saat mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Ia merasa ragu-ragu dan takut untuk menoleh kebelakang, namun suara langkah kaki itu terdengar semakin dekat dan berat, membuat nya merasa tidak nyaman dan firasat-firasat buruk terus membayanginya.
Dokter Sephira berusaha untuk tidak bergerak, tapi rasa penasaran dan takut membuatnya perlahan-lahan menoleh ke belakang. Ia berharap itu hanya lah penjaga yang tengah berkeliling masuk kedalam hutan. Tapi, apa yang ia lihat kini membuatnya terkejut sekaligus takut.
Bola mata dokter Sephira membulat sempurna saat melihat seekor singa jantan besar berdiri tak jauh dari temaptnya, mata singa itu tajam dan mengancam. Tubuhnya memaku ditempat, tidak bisa bergerak sedikit pun ketika ia melihat singa itu. Ingin berteriak saja suara nya terasa tercekat ditenggorokan. Jantungnya berdegup kencang seolah-olah akan melompat dari dadanya dan tulang-tulang kakinya terasa lemas seperti jelly.
Singa itu menatap lapar kearah dokter Sephira, mata nya yang tajam terus menatap fokus kearah perempuan itu dengan nafsu memburu yang mengancam.
ROOAARRRR....
Singa itu menggeram keras, suara nya terdengar menakutkan bak petir yang mengelegar dilangit, membuat dokter Sephira semakin gemetar ketakutan. Ia sampai menahan nafas dan berjalan mundur perlahan saat singa itu juga melangkah kearahnya.
SRIINGG...
Mata dokter Sephira beralih menatap kuku-kuku singa itu yang tajam dan berkilau, seolah siap untuk mencabik-cabik tubuhnya tanpa sisa. Dokter Sephira langsung jatuh terduduk diatas tanah, kakinya tidak bisa lagi menopang tubuhnya ketika melihat singa itu hendak bersiap melompat kearah nya.
ROOAARRR...
Singa itu kembali menggeram, sebelum akhirnya ia melompat dengan tinggi dan cepat kearah dokter Sephira. Perempuan itu menutup mata nya dengan cepat, ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.
"Aaahhh... "
Dorr...
Hampir saja cakar singa itu mengenai wajahnya, suara tembakan pistol terdengar dan langsung membuat singa itu jatuh berguling diatas tanah.
Rakhes, pria itu yang melesatkan tembakan pada singa peliharaannya dan mengenai tepat kaki singa. Rakhes bergegas mendekati Dokter Sephira yang masih terduduk ditanah dengan wajah yang pucat pasi dan mata yang terpejam ketakutan. Rakhes menyimpan kembali pistolnya kedalam sarungnya yang terpasang dipinggangnya sambil memandang kerah dokter Sephira dengan penuh kekhawatiran.
"Jelita, kamu baik-baik saja ?". Tanya nya Rakhes dengan lembut
Dokter Sephira menatap Rakhes dengan mata yang basah. Ia masih merasa kerkejut bercampur takut. "T-tuan.. A-aku.. " Sahut dokter Sephira dengan suara yang terbata-bata dan bibir yang bergetar.
Rakhes memeluk dokter Sephira dengan erat, merasakan denyut jantung nya yang masih berdebar kencang. "Sekarang kau sudah aman. Aku tidak akan membiarkan apapun terjadi pada mu". Ucap Rakhes dengan suara lembut tapi penuh penekanan.
Dokter Sephira terdiam, ia membiarkan Rakhes memeluk dirinya. Ia masih syok dengan apa yang baru saja dialami nya. Dokter Sephira tidak tahu apa yang akan terjadi padanya jika saja Rakhes tidak datang tepat waktu. Mungkin, dia sudah habis menjadi santapan singa jantan itu.
Kemudian, Rakhes melepas pelukannya dan memandang Dokter Sephira dengan mata yang berubah teduh. "Kita harus kembali ke mansion".
Dokter Sephira menganggukkan kepalanya lemah.
"Han.. " teriak Rakhes memanggil Han yang tak berdiri tak juah dibelakang nya
Han bergegas menghampiri Rakhes, "ya tuan ?".
"Urus Leo". Perintah nya
Han mengangguk, setelah itu Rakhes membantu Dokter Sephira berdiri, tapi tiba-tiba pandangan mata dokter Sephira menggelap dan ia jatuh tak sadarkan diri. Rakhes dengan sigap langsung menahan tubuhnya.
"Jelita.. " seru Rakhes terkejut, ia memandang perempuan itu dengan penuh kekahwatiran juga kecemasan.
"Han hubungi dokter Malik, dan minta Sero urus Leo". Teriaknya memberikan perintah
"Baik tuan".
Setelah itu, Rakhes mengangkat tubuh dokter Sephira menggendong nya ala bridal style. Bergegas ia membawa perempuan itu kembali ke mansion. Ia sampai melupakan sakit dikakinya, bahkan gips yang terpasang dibetisnya itu seolah ia abaikan. Satu-satunya yang terpenting baginya saat ini adalah keselamatan dan kenyamanan dokter Sephira.
sesampainya didalam mansion, Rakhes membawa dokter Sephira menuju kamar nya. Dengan hati-hati Rakhes membaringkannya diatas ranjang king size tempat tidur nya itu.
"Jelita ku mohon sadarlah.. " lirih nya berucap seraya meraih tangan dokter Sephira dan menggenggam nya erat.
Tak berselang lama Han masuk bersama dokter Malik.
"Tuan, apa yang terjadi ?", tanya dokter Malik
"Jangan banyak bertanya, sekarang cepat periksa dia". Titah nya dengan tegas, ia lalu bergeser memberi ruang untuk dokter Malik memeriksa nya.
Dokter Malik mengangguk dan segera membuka tas medis nya mengambil stetoskop, lalu memasangkannya ditelinga kanan-kiri nya dan ia mulai memeriksa dokter Sephira, mulai dari detak jantung sampai denyut nadi.
"Tuan, dokter Sephira tidak apa-apa. Dia hanya mengalami syok. Hanya butuh istirahat sejenak". Kata dokter Mlaik
Mendengar itu, Rakhes menghembuskan nafas nya lega. "Baiklah, kau boleh keluar. Kau juga Han".
.
.
.
Haii, jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen. Jangan lupa subscribe agar gak ketinggalan update.an nya, makasih 🙏🏻🥰
ini pasti ada kaitanya dgn jerry
dobel up
bagaimana nantinya tentang Rainer semua dia tau
keluarga adalah kelemahanya
Kan harus di jadikan saksi
yg dgn sengaja membuat rem blong tersebut