NovelToon NovelToon
Majikanku Maduku

Majikanku Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Penyesalan Suami
Popularitas:39.4k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sungguh berat beban hidup yang di jalani Sri Qonita, karena harus membesarkan anak tanpa suami. Ia tidak menyangka, suaminya yang bernama Widodo pamit ingin mencari kerja tetapi tidak pernah pulang. Selama 5 tahun Sri jatuh bangun untuk membesarkan anaknya. Hingga suatu ketika, Sri tidak sanggup lagi hidup di desa karena kerja kerasnya semakin tidak cukup untuk biaya hidup. Sri memutuskan mengajak anaknya bekerja di Jakarta.

Namun, betapa hancur berkeping-keping hati Sri ketika bekerja di salah satu rumah seorang pengusaha. Pengusaha tersebut adalah suaminya sendiri. Widodo suami yang ia tunggu-tunggu sudah menikah lagi bahkan sudah mempunyai anak.

"Kamu tega Mas membiarkan darah dagingmu kelaparan selama 5 tahun, tapi kamu menggait wanita kaya demi kebahagiaan kamu sendiri"

"Bukan begitu Sri, maafkan aku"

Nahlo, apa alasan Widodo sampai menikah lagi? Apakah yang akan terjadi dengan rumah tangga mereka? Kita ikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Bun, kata Om Pras, beliau ingin menjadi Ayahku, menurut Bunda bagaimana?" Polos Laras sembari tiduran di pangkuan Sri.

Sri terkejut, rupanya Pras sudah bicara dengan Laras dulu sebelum dengannya. "Laras, tidak semudah itu sayang..." Sri menunduk mengusap-usap kepala putrinya.

"Memang kenapa Bunda" Laras nampak kecewa padahal berharap sang bunda mau menerima Pras.

"Kamu belum mengerti sayang, Bunda harus berpikir dulu. Sebaiknya Laras mandi gih" Sri mengalihkan.

"Iya Bun" Laras bangun dari pangkuan Sri lalu ambil handuk.

Sri menatap kegiatan putrinya hingga masuk ke kamar. "Maafkan Bunda sayang..." batin Sri, ia harus berpikir matang-matang sebelum menerima Pras. Pras memang baik, tapi jika ia menerima cintanya siap-siap dimusuhi Belinda. Padahal ia masih mengobati luka hatinya yang belum sembuh.

*************

Pagi hari di tempat yang berbeda, semenjak kepergian Widodo, Ara menjadi pemurung, sering menangis, marah-marah dan sudah tiga hari tidak mau sekolah.

"Ayo sayang... kalau tidak mau sekolah mau jadi apa kamu?" Sally kesal juga sudah membujuk setiap hari tapi sia-sia.

"Ara mau Papa, kalau Papa pulang aku baru mau sekolah" jawabnya sembari menangis dan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

"Ara, kita kan sudah mencari Papa kemana-mana, tapi kalau belum ketemu, bisa apa" Sally benar-benar setres memikirkan putrinya yang semakin menguji kesabarannya.

"Papa nggak mungkin pergi kalau tidak dimarahi Mama" protes Ara, karena sebelum papanya pergi sering mendengar Sally marah-marah.

"Sally, sebaiknya kamu cari suamimu ke Gunungkidul saja" titah mommy tidak tega melihat cucunya menangis terus.

"Ke Gunungkidul?" Sally menoleh mommy cepat, selama menikah dengan Widodo belum pernah tahu kediaman mertua.

"Iya, siapa tahu kan Widodo pulang ke sana" mommy memberi saran lebih baik mencari ke sana berharap Widodo hanya kangen kampung halaman karena selama menikah dengan Widodo ia tidak pernah pulang.

"Tapi aku takut bu Parti tidak mau menerima kehadiran aku, Mom" Sally ingat terakhir Parti datang ke sini ia cueki. Bahkan ongkos pulang pun tidak Sally beri.

"Mommy yakin tidak Sal" mommy tahu Parti sangat menyayangi Sally.

"Baik Mom" Sally tidak ada salahnya mencoba. Ia juga sangat merindukan suaminya. Tidak ada Widodo kini merasa kakinya hilang sebelah. Omset bengkel terus menurun, Ara juga lama-lama setres karena kangen papanya.

Seandainya Sally tahu bagaimana penderitaan Sri dan Laras dulu, tanpa dia sadari jika saat ini ia sudah mulai merasakan apa yang dulu Sri rasakan.

"Sekarang kita cari Papa ke rumah Mbah Uti, tapi kalau tidak ketemu, Ara tidak boleh sedih" Sally mengajak berbicara Ara, ia tidak memberi harapan dulu khawatir putrinya kecewa.

Setelah Ara mengangguk, Sally bergegas mencari dokumen milik Widodo di lemari. Setelah menemukan yang dia cari, tidak mau membuang waktu lagi menyiapkan baju beberapa potong. Miliknya dan milik Ara hanya jadi satu koper.

"Mommy, aku pamit ya, doakan bertemu Mas Widodo" kata Sally ketika sudah mau berangkat.

"Iya" Mommy berpesan jika sudah sampai Gunungkidul agar memberi kabar.

"Iya Mommy, Ara salim Oma dulu" titah Sally menoleh Ara di sebelahnya.

"Ara juga berangkat Oma, doakan aku bertemu Papa ya" Ara sekarang nampak sumringah.

"Kalian hati-hati ya" Oma mencium kedua pipi cucunya bergantian. Berjalan menggunakan tongkat mengantar mereka sampai teras.

Sally berangkat diantar supir ke bandara, sepanjang jalan ekpresi anak itu sangat bahagia karena yakin sebentar lagi akan bertemu sang papa. Namun, Sally justru khawatir jika Widodo tidak pulang ke kampung betapa kecewanya Ara.

Mobil pun tiba di bandara, tidak lama kemudian setelah check in pesawat yang akan ditumpangi Sally pun tiba. Sally berjalan tergesa-gesa menuntun Ara masuk ke dalam pesawat.

Tiga jam kemudian taksi yang mengantar Sally ke tujuan sudah tiba lalu turun. Di pinggir jalan kecil, yakni jalanan desa ia clingak clinguk berdiri. Sally menunggu orang yang lewat hendak bertanya di mana rumah mertuanya.

Hingga datang rombongan mak-mak yang pulang kondangan. "Eh, siapa tuh Mbakyu" mereka kaget karena wanita itu bukan penduduk sini bahkan pakaiannya sangat mewah.

"Sepertinya dia tamu salah satu warga, mari kita lanjut jalan" ibu paling depan melangkah diikuti yang lain. Diam berdiri menonton orang sungguh tidak pantas menurut mereka, hingga akhirnya mereka melintas di depan Sally.

"Permisi Bu" ucap Sally lembut, senyumnya semanis madu. 10 ibu-ibu itu tidak percaya jika Sally wanita pemarah.

"Ada yang bisa saya bantu Mbak?" Si ibu paling depan mendekati Sally.

"Maaf, saya mengganggu, kediaman ibu Parti di sebelah mana ya, Bu?" Tanya Sally dengan seribu kelembutan, dan keramahan. Wanita itu mungkin mempunyai dua kepribadian.

"Oh, tidak jauh kok di belakang rumah ini" si ibu memberi petunjuk jalan yang bisa dilalui menuju rumah bu Parti. Rumah Parti tidak bisa dilihat karena terhalang rumah-rumah di pinggir jalan. Salah satunya rumah Sri yang sudah beberapa bulan ia tinggalkan.

"Terima kasih, Bu" Sally pun akhirnya pergi.

"Hebat ya, Mbah Parti didatangi orang seperti model" ucap mereka masih memandangi Sally.

"Bu Parti itu sepertinya punya rahasia deh" salah satu ibu curiga. Karena Parti sering ke Jakarta, dan ketika pulang uangnya banyak. "Jangan-jangan Widodo nikah lagi" Imbuhnya.

"Hus, tidak boleh gosip. Ayo-ayo pulang"

"Astagfirullah... lupa" pungkas si ibu lalu melanjutkan perjalanan pulang.

Sementara itu Sally, terpaksa melepas sepatu High heels karena akses jalanan menuju rumah Parti sangat sempit dan sulit dilalui.

"Mama... Ara nggak bisa jalan" Ara terus merengek membuat Sally tambah pusing. Terpaksa ia menggendong Ara padahal harus menarik koper rodanya pun nyangkut nyangkut di batu-batu kecil.

Dengan perjalanan yang lumayan lama walaupun sebenarnya sangat dekat, Sally tiba di depan rumah limasan tempo dulu, tetapi tidak terawat. Dinding kiri dan kanan menggunakan bilik bambu yang sudah menghitam. Sementara bagian depan full gepyok yang terbuat dari kayu.

"Turun sayang, sepertinya ini rumahnya" Sally berjongkok menurunkan Ara, kemudian membersihkan kakinya yang putih itu dari tanah sambil meringis merasakan perih karena telapaknya menginjak batu-batu tajam. Terpaksa ia menggunakan High heels kembali daripada menginjak lantai teras yang kotor itu dan akhirnya infeksi.

"Tapi kok sepi banget Ma, mana kotor lagi rumahnya. Masa rumah Papa seperti ini" kata Ara dengan mimik wajah jijik ketika menatap lantai tegel yang seumur hidup tidak di pel.

"Namanya juga di kampung sayang" Sally menasehati putrinya. Walaupun sebenarnya dia pun tidak akan betah tinggal di tempat seperti itu walaupun hanya sehari.

"Jadi begini keadaan Mas Widodo" batin Sally geleng-geleng kepala, tidak menyangka suaminya yang tampan itu ternyata orang miskin.

"Yuk, kita masuk saja" Sally memegang pundak Ara kemudian mengetuk pintu.

Tok tok tok.

...~Bersambung~...

1
Rina
Semoga dua orang itu mama Gayatri dan Sri 🫢🫢🫢
neng ade
dasar si Sally juga udah gak waras ternyata dia yang punya ide untuk mengganggu rumah tangga Sri .. semoga keduanya itu akan menerima hukuman atas perbuatan nya
neng ade
seharusnya Pras dari awal itu tegas seperti Bu Gayatri yang langsung menyeretnya ke RS untuk tes DNA jangan malah membiarkan si ulet keket itu tinggal di tempat Sri dan malah di kontrakan segala .. udah gitu sampai detik ini hal semacam itu Pras belum bilang sama ibu nya sendiri.. dasar laki-laki pengecut km Pras !!
neng ade
itu pasti si Belinda.. dasar gak tau malu .. semoga Bu Gayatri bisa membantu membuktikan kalau anak yang dikandung Belinda bukan anak Pras ..
Rina
Semoga yang datang itu mobil Pras dan mobil bu Gayatri dan mereka mengetahui kebohongan Belinda dan Belinda tertangkap dan suruh dia mengakui kebohongannya di hadapan Sri dan semoga Saloy juga menerima balasan karena dia udah mendukung Belinda buat menghancurkan hubungan suami orang stri Pras dan Sri 😡😡😡
Dewi kunti
kejar pras
Eka ELissa
nah kan belut swh nya syok... lok emak Pras kn grcep GK mudah ktipu ma airmata buaya nya blindot itu....
Ds Phone
ibu nya lagi cepat
Ds Phone
suka hati dia aja
Rina
Semoga kebenaran cepat terungkapa dan keluarga kecil Sei dan Pras dapat hidup dengan bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Lee Mba Young
Mlh pras lbih milih kerja drpd nyelesaikan urusan nya dulu.
hrse libur kerja selesaikan dng cepat tes DNA mlh pilih kantor di utamakan.
dr sini dah klihatan pras gk nganggap penting urusan kluarga. dia gk family man.
Lee Mba Young
Sdh dr awal sbenere gk plah srek dng pras, ternyata ini. laki gk teges pdhl tinggl seret Belinda beres kan. tp nyatanya gk bisa mlh bikin berlarut masalah nya bkn sat set di selesaikan.

kasian sri dua kali nikah salah pilih suami terus.
Dwi ratna
Buna kok makin runyam ya, capek emosi Mulu dah
Rina
Kayanya yang masuk Belinda nih , semoga bu Gayatri bisa membantu permasalahan Pras dan Sri 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Lee Mba Young: mau bantu gimana, pras gk punya saksi yg bisa nyelesaikan cm tes DNA tp pras letoi gk sat set mlh bikin berlarut.
total 1 replies
Hana Roichati
yang masuk pasti pelakor bella g punya etika, bilangnya pendidikannya tinggi, dasar p e l a k o r, lanjut upnya kak
Dewi kunti
smg Bu Laras bs menyelesaikan permasalahan pras
Sulfia Nuriawati
jgn sampai kalah sm jalang itu sri, kyknya ada kerjasama jg sm sally, semoga cpt terungkap g ber tele tele jd g capek bc nya
Ds Phone
nak buat macam mana
Dwi ratna
Rezki Aditya part 2 ini ya haduh nasibmu Sri, klo bener Buna jahat ikh Sri dksh suami gk ada yg bener, apakah hrs cerai dan menikah lgi. dua novel yg aq baca bareng ceritanya lgi begini semua, cwo yg gk ngerasa nidurin cwe tp cewenya LG PD hamil,sebel bgd kn persis bgd
neng ade
ayo Pras jangan jadi laki-laki pengecut sekarang harus bisa tegas terhadap Belinda. cepat bertindak lakukan tes DNA . jangan cuma omong doang. jika kamu tak ingin kehilangan Sri .. jangan seperti kasus waktu di restoran yang berkaitan dengan insiden banyak yang sakit perut karena ada yang berulah tapi kamu gak bisa buktikan siapa orangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!