NovelToon NovelToon
Kuntilanak Merah

Kuntilanak Merah

Status: tamat
Genre:Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Horor / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Iblis / Tamat
Popularitas:759.2k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Rel kereta api di bagian Utara kampung pandan Arum menjadi hangat di perbincangkan belakangan ini, sebab beberapa orang pernah melihat akan keberadaan seorang wanita memakai gaun berwarna merah.

Bila sudah ada yang mengatakan melihat wanita itu maka dapat dipastikan esoknya akan ada yang meninggal dunia, menurut kabar yang beredar wanita itu adalah korban pembunuhan dari suami sendiri dan wanita itu dalam keadaan hamil.

Siapa kah wanita bergaun merah itu?
Lalu siapakah suaminya?

ikuti terus kisah ini bersama dengan Novita Jungkook, kisah ini tidak ada menjiplak karya mana pun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Suketi tertampar

"Jadi Suketi itu masih belum mau mengakui kalau dia kenal dengan kuntilanak merah?" Xavier bertanya pada Bagas.

"Sudah kalau mengakui, dia cuma tidak mau bercerita tentang bagaimana kisah kematian kuntilanak merah itu." jawab Bagaskara.

"Apa perlu dibuatkan kopi dan gorengan biar dia mau bercerita tentang kuntilanak merah?" Xavier agak geram juga karena sudah lama namun Suketi tidak kunjung bercerita.

"Kau pikir dia itu manusia yang masih mau makan gorengan dan juga kopi!" Bagas melirik pada Dewa iblis.

"Lagian cuma disuruh cerita begitu saja sulit sekali." Xavier sangat kesal karena terlalu lama menunggu.

"Kau urus saja Rekso itu dulu karena dia yang sudah mencelakai Yasmin." Bagas menyuruh Dewa iblis.

"Rekso kan katanya salah satu orang yang ikut memperkosa Suketi." gumam Xavier.

"Apa iya?!" Bagaskara malah yang tidak tahu bahwa Rekso adalah salah satu orang yang menjadi pelaku.

"Maka nya kau jangan hanya bersama diri dalam istana saja, tidak tahu kabar di sini." Xavier berkata kesal.

Bagaskara hanya merengut sesaat karena memang benar dia hanya terus berada di dalam istana ular, bila terus berada di dunia manusia maka yang ada istana ular akan terbengkalai akibat tidak ada yang mengurus di istana itu lagi, jadi memang harus membagi waktu antara istana dan juga dunia manusia.

Arsana sudah tidak ada lagi di dalam istana itu sehingga murni sekarang Bagaskara yang mengurus semua keperluan istana ular, lagi pula dunia manusia di agensi sudah banyak member yang bertebaran sehingga tidak terlalu berbahaya bila Bagaskara jarang berada di sana dan dia memang fokus pada istananya saja.

Dari ada nanti justru istana itu terbengkalai dan tidak ada lagi yang merawat maka jelas akan lebih berbahaya, tidak kekurangan para member juga di agensi manusia karena mereka semua bisa mengerjakan dengan baik dan teratasi. ada pangeran dan Ratu yang memimpin dengan benar di agensi tersebut, kalau istana ular memang tidak ada yang memimpin sehingga kadang menjadi sedikit masalah.

Maka nya Bagas memilih untuk diam saja di sana mengurus segala kepentingan dan tidak ikut campur dulu dengan urusan agensi, Xiela saja sampai merana karena jarang mendapat kasih sayang setelah Bagas sibuk di istana ular, untung dia adalah tipe gadis yang setia sehingga tidak mudah berpaling begitu saja.

Bila rindu tinggal datang dan akan mendapatkan banyak limpahan kasih sayang dari Bagas yang hanya dari luar saja terlihat dingin, tapi sebenarnya Bagas penuh perhatian dan juga begitu mencintai pasangan, jadi sama sekali tidak ada niat di dalam hati Xiela untuk mencari pengganti walau yang sekarang jarang bertemu.

"Yang ini arwah nya?" Bagas menunjuk Suketi yang duduk santai.

"Iya, tidak kau lihat itu gayanya yang sangat angkuh karena dia dulu adalah kembang desa." Xavier berkata sinis.

Plaaaaak.

"Aduh, bangsat kau!" Suketi berteriak marah karena dia jatuh terjengkang setelah di tampar oleh Bagas.

"Eh gila, kenapa kau main langsung tampar begitu saja?!" Xavier saja sampai heran karena Bagas langsung main tampar.

"Di mana sopan santun mu terhadap orang tua? tunggu saja kau bila lengah nanti maka akan ku balas!" Suketi sangat marah pada Bagas.

"Jangan berbicara tentang umur pada diriku, kau hanya puluhan tahun saja sedangkan aku berusia ratusan tahun!" Bagas balik menantang membuat Suketi langsung kicep.

Xavier bertepuk tangan melihat Suketi yang awalnya begitu angkuh tapi sekarang setelah bertemu dengan Bagas dia menjadi sedikit kalem dan tertunduk, entah karena dia kalau umur atau karena faktor lain kadang kala ada juga rasa cemas di hati Dewa iblis ini karena takut Bagas nanti malah di taksir oleh Suketi.

"Kalau kau masih saja tidak mau cerita maka jangan salahkan aku bila kau akan aku masukkan ke dalam sungai kematian!" Bagas mengancam Suketi langsung.

"Eh jangan galak begitu dong, kan kita bisa bicara baik-baik." Suketi tersenyum dengan laga sopan.

"Dari kemarin kami sudah mengajak kau bicara baik-baik, tapi terus aja kau tolak dan berkata dengan gaya yang sangat angkuh!" Xavier juga ikut emosi.

"Kau!"

"Apa? aku ini Dewa iblis dan jelas kekuasaan ku di atas dirimu!" Xavier membentak marah pada Suketi yang masih mau marah lagi.

Suketi seketika terdiam dan tidak bisa mau melawan dua pria tampan ini, dia jelas kalah pamor karena memang usia Suketi baru puluhan tahun sedangkan Bagas sudah ratusan tahun hidup menjadi siluman ular dan dia tidak pernah banyak tingkah atau pamer pada siapa saja bahwa usianya sudah sangat tua di alam gaib ini.

Plaaaaak.

"Nah kena kau, dari kemarin kau terus saja bertingkah dan kau juga melempar Otong ku!" Jalak.

"Sialan!" Suketi masih tidak terima ketika di tampar oleh siluman ular ungu.

"Bang, dia itu sangat kurang ajar dan terus melempar aku bersama dengan Xavier kemarin!" Jalak mengadu pada Bagaskara.

"Sudah, sekarang jangan ada yang emosi dan segera duduk di situ!" Bagas berkata dengan suara tegas.

Suketi tidak bisa membantah karena dia memang berada di kekuasaan Bagas sehingga mau tidak mau memilih untuk diam dan bungkam, menerima saja apa yang akan Bagas katakan pada dia dan bercerita apa yang sudah terjadi pada kuntilanak merah itu sehingga dia sangat pendendam pada semua orang.

"Tapi kalau aku sudah bercerita apa boleh ada permintaan yang harus kalian turuti?" Suketi menatap Bagas.

"Cerita saja belum tapi sudah ada saja permintaan mu!" Xavier kesal juga pada Suketi.

"Aku ingin sekali bertemu dengan kekasihku yang saat ini entah ada di mana, dia menghilang dan aku tidak bisa menemukan arwah Mas Untung." Suketi ingat dengan sang kekasih.

"Ah namanya saja dia yang Untung tapi nasibnya tidak beruntung!" celetuk Jalak kesal.

"Ya kau benar, Dia sangat tidak beruntung karena malah mati sia-sia seperti itu." Suketi jadi menangis pilu karena ingat sang kekasih.

"Aku meminta mu bercerita tentang kuntilanak merah bukan tentang kekasih mu itu!" Bagas membentak marah.

"Ah iya, aku terbawa perasaan jadi ingat dengan Mas Untung." Suketi membayangkan wajah sang kekasih yang telah tiada.

"Ih udah tua masih saja suka soal cinta." Xavier bergumam pelan melihat Suketi.

Yang namanya cinta jelas tidak akan memandang usia ataupun keadaan, kalau Suketi sudah lama meninggal dan dia sudah lama juga menjadi arwah namun tetap saja cintanya pada Untung tetap tidak hilang. andai saja bisa maka Suketi ingin bersama lagi dengan Untung, tapi itu bila bisa dan bila tidak maka Suketi rela melepaskan sang kekasih damai di surga.

jangan lupa like dan komen nya ya, sayaaaaang.

1
FiaNasa
nah bener tuh,,ntar lagi kau bisa ketemu Rudy DLAM perut ketua kaki enam ini
Dewi
Dah lawan kembng desa sm kembng desa ini mah sm2 smbong nya
Dewi
Sma" kembng desa ini crta nya nana sm suketi hihi
Gaib Widi Asmoro
selamat ulang tahun ya makk semoga panjang umur sehat selalu bahagia sll sukses dalam segala hal amin Gbu Mak
FiaNasa
o.gitu kisahnya Kunti merah ini ya
Kardi Kardi
BECAREFULLL TEAMSSS💪
Kardi Kardi: yup. WATCH OUTTT💪
total 1 replies
Dewi
Oh suketi di jaman nya bu laras ya
FiaNasa
katemi bikin naik tensi orang lain aja kau
FiaNasa
aq slalu iri dg persaudaraan Arya & purnama,,andai AQ punya saudara kandung kek mereka,betapa bahagia rasanya
FiaNasa
ayo Arya bawa pulang langsung ke lembah kematian,,nanti aq siapkan kembang tujuh rupa untuk kau mandi😅😅😅
FiaNasa
Kiara bau Pesing dong 😅😅
FiaNasa
ya ampun...berarti kita Dimata Ibis adalah makanan lezat ya😭😭
Andriani
keren😎
FiaNasa
hiii...ngeri
FiaNasa
wah babang tamvan Arya seneng telur rupanya😅😅sini kerumahku tak rebusin telur puyuh banyak²😅
FiaNasa
untung yg sangat tidak beruntung
FiaNasa
makanya latihan lah arka walaupun kau vacum dlm dunia persetanan setidaknya kau masih peka & waspada juga bisa melindungi klaurgamu
Shidqia Rahma
tenang nyaaa,, ada penjaga nya trnyata, uda was was aja td takut seruni kalah secara dy lg hamil 😅
FiaNasa
naik kereta apinya dr stasiun mana nih,,,aq mau dong ikut juga 😅
Fransiska Indriani
ahhh Bagus bgt dikisah ini Akhirnya keluarga purnama utuh kembali ❤️❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!