NovelToon NovelToon
Mimpi Ini Terlalu Indah

Mimpi Ini Terlalu Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Romansa
Popularitas:87
Nilai: 5
Nama Author: Sabana01

Ia adalah Echo bernama Jae, idol pria berwajah mirip dengan jake Enhypen. Leni terlempar kedua itu dan mencari jalan untuk pulang. Namun jika ia pulang ia tak akan bertemu si Echo dingin yang telah berhasil membuat ia jatuh cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Negosiasi Engene dan Aturan yang Terlanggar

Hari yang ditentukan akhirnya tiba. Leni berdiri di depan cermin, mengenakan pantsuit hitam custom-made milik Kim Leni. Rambutnya ditata rapi, riasannya sempurna. Leni dari minimarket sudah tidak terlihat—yang ada hanya Kim Leni, pewaris perusahaan besar yang anggun, dingin, dan mahal.

Jae mengantar Leni sampai lobi J-Cosmetic, tempat mobil agensi dan Sekretaris Choi sudah menunggu.

“Ingat, Leni. Senyum ala Kim Leni. Dingin, sedikit superior. Jangan sampai ada senyum tulusmu bocor keluar. Dan… jangan pernah berinteraksi langsung dengannya,” bisik Jae. Ekspresinya tegang.

Leni mengangguk sambil menyentuh earpiece kecil yang Jae pasang di telinganya. “Kalau terjadi sesuatu, aku dengar suaramu.”

Ia naik ke mobil bersama Sekretaris Choi, menuju gedung agensi ENHYPEN. Sejak masuk ke lobi, ia bisa merasakan energi berbeda—ambisi, kreativitas, dan Resonansi kuat yang berdenyut di udara.

Ia harus pura-pura tidak melihat merchandise resmi ENHYPEN yang dipajang di sudut ruangan.

Pertemuan dilakukan di ruang konferensi lantai atas. Para manajer utama sudah menunggu, termasuk beberapa perwakilan pemasaran.

Dan kemudian, Leni melihatnya.

Jake Shim.

Ia duduk santai di sudut ruangan, kemeja putih sederhana, rambut sedikit berantakan. Ia tampak jauh lebih nyata daripada di layar—lebih hidup, lebih manusia, lebih berbahaya untuk jantung seorang fan.

Leni menegakkan tubuh. Ia tidak boleh goyah.

......................

Leni duduk di kursi utama, diapit Sekretaris Choi dan pengacara J-Cosmetic. Ia membuka pertemuan dengan suara tegas.

“Saya Kim Leni, perwakilan J-Cosmetic Group. Mari langsung ke inti.”

Ia memaparkan proposal sponsorship, menjelaskan konsep kampanye, demografi fandom, hingga proyeksi pendapatan. Semua data ia sajikan dengan percaya diri. Manajer agensi terpukau—tidak menyangka pewaris yang terkenal manja bisa begitu tajam dan strategis.

Skill Leni menghitung margin minuman dingin di minimarket ternyata berguna juga dalam presentasi miliaran won.

Yang ia hindari hanyalah menatap Jake.

Namun, saat manajer utama menoleh ke Jake, semuanya berubah.

“Jake-ssi, bagaimana menurutmu konsep ‘Aura Sejati’ ini?”

Jake mengangkat wajah.

Dan mata itu menatap lurus ke arah Leni.

Leni membeku. Jantungnya melonjak. Resonansi merambat seperti gelombang panas, menusuk kepala dan dadanya.

Dalam sekejap, dua memori menabrak benaknya:

Leni yang menempel sticky note di poster Jake.

Kim Leni yang menulis di buku harian bahwa ia ingin menjadi satu-satunya fan Jake.

Jake memiringkan kepalanya. Matanya tampak ragu, seolah mencoba mengingat sesuatu yang tak seharusnya ada.

“Neo… nuguya?”

Kau… siapa?

Suaranya tidak terdengar, tapi gema itu jelas di kepala Leni.

Leni tersentak. Ia menunduk cepat, pura-pura memeriksa catatan. Namun pena di tangannya terlepas dan jatuh.

Refleks membuatnya membungkuk untuk mengambil.

Refleks lain membuat Jake ikut bergerak.

Jari mereka bersentuhan.

Sekejap. Singkat. Tapi cukup untuk membuat dunia runtuh.

Energi menghantam. Resonansi tak terkendali. Kilatan memori muncul—Ibunya di Indonesia, tersenyum… tetapi di sampingnya berdiri Kim Leni yang asli, mengenakan seragam minimarket.

Leni kehilangan napas.

“Leni! Keluar dari sana! Sekarang!”

Suara Jae meledak panik melalui earpiece.

Leni dengan cepat menarik tangannya, duduk kembali, dan memaksa senyum profesional.

“Maaf, sedikit pusing,” katanya pada ruangan. “Kurang tidur.”

Manajer agensi terlihat khawatir. Jake tidak berkata apa-apa, tapi tatapannya tetap terpaku padanya, seolah ia merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.

“Saya rasa presentasi saya cukup. Tim hukum kami akan mengurus detailnya. Terima kasih.”

Leni berdiri dan pergi dengan cepat. Ia tahu ia baru saja membuat kesalahan besar.

Begitu masuk ke mobil, teleponnya langsung berdering.

“APA YANG KAU LAKUKAN?!” Jae berteriak. “KAU HAMPIR MEMBUAT RESONANSI PATAH!”

“Aku tidak sengaja! Dia—dia menatapku dan aku—”

“Kau berinteraksi dengannya! Aku sudah bilang jangan! Kau harus melihat dari jauh, bukan menyentuhnya!”

Leni mengatupkan bibir. Rasa bersalah menyesakkan dada.

“Aku minta maaf… tapi aku dapat data penting,” katanya pelan. “Resonansinya tidak stabil. Aku harus lebih jauh darinya.”

Jae terdiam beberapa detik sebelum akhirnya suaranya melunak, meski masih dibungkus kemarahan.

“Pulang ke apartemen. Mulai sekarang, semua urusan dengan agensi ENHYPEN aku yang urus.”

“Tapi—”

“Tidak ada tapi.” Suaranya rendah, hampir seperti ancaman. “Aku tidak akan membiarkanmu terseret ke dalam energi Jake. Kau milikku—dan tugasku adalah membawamu kembali.”

Leni menelan ludah. Kata-kata Jae menggema lama, dingin, ambigu, dan terlalu intens untuk diabaikan.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!