NovelToon NovelToon
Kultivator Tanpa Bakat

Kultivator Tanpa Bakat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action / Epik Petualangan / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Xiao Chen, terlahir tanpa bakat sehingga ia sangat sulit berkembang. Dan pada akhirnya kehilangan ibunya.

Ketika ia sekarat dan akan mati. ia mendapatkan sebuah kristal aneh yang membuat dirinya kembali ke masa lalu untuk menghilangkan semua penyesalan.

Simak kisah perjuangan Xiao Chen dalam menghadapi kekejaman dunia terhadap orang tanpa bakat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Latihan dan turnamen

​Setelah menjenguk ibunya, Xiao Chen pergi ke hutan tersembunyi di dekat rumah batu, tempat Jun Fei dan Ye Han melatih anggota Divisi Tempur dan Divisi Pelindung.

​Di sana terlihat suasana yang energik. Anggota baru sedang diajari mulai dari dasar kultivasi—cara menarik dan merasakan Qi, pemahaman tentang dantian, dan merangkai Qi di sekitar tubuh. Jun Fei tampak tegas namun sabar, sementara Ye Han mengawasi dengan mata elang, jarang berbicara, tetapi setiap komentarnya tajam dan tepat sasaran.

​Ada beberapa anggota yang cepat menangkap, yang lain lambat, tetapi ini bukanlah masalah bagi Xiao Chen. Dia tahu bahwa di masa depan, bahkan mereka yang lambat dalam kultivasi akan berguna sebagai teknisi atau mata-mata.

​Xiao Chen mendekat ke arah mereka. "Bagaimana latihannya?"

​Jun Fei segera berbalik, pedangnya diletakkan di tanah. "Mereka cukup mudah untuk diajarkan, Kak. Mereka sangat termotivasi karena tahu kami punya Pil pemurnian Qi. Setidaknya, mungkin dalam tiga hari mereka sudah dapat mencapai tingkat Pengerasan Dasar Level 1."

​Ye Han juga mendekat, wajahnya datar seperti biasa, lalu melaporkan anggota Divisi Pelindungnya. "Kak Xiao, mereka cepat belajar teknik penyergapan. Tapi sepertinya untuk membangun pasukan pembunuh yang efisien, kita membutuhkan peralatan yang bagus, terutama belati dan sepatu yang ringan."

​"Kau benar," jawab Xiao Chen. "Mungkin nanti aku akan memesannya dalam jumlah besar di toko peralatan senjata di kota, dengan ukiran lambang yang tidak mencolok."

​Mereka pun duduk bersama di bawah pohon besar sambil memerhatikan pasukan yang sedang melatih fisiknya dengan sangat keras—berlari dan melakukan push-up dengan beban berat.

​"Bagaimana kalau kita mengikuti turnamen yang diadakan oleh salah satu sekte di kota?" ajak Xiao Chen, tatapannya menyiratkan rencana besar. "Kalau tidak salah, Sekte Bunga Teratai sedang mengadakan turnamen untuk merekrut murid. Kudengar hadiahnya lumayan: sumber daya tingkat menengah dan Batu Qi berkualitas tinggi."

​Jun Fei dan Ye Han tanpa banyak berpikir setuju.

​"Itu bagus, Kak! Kapan turnamennya dimulai?" tanya Jun Fei, matanya bersinar karena antusiasme bertarung.

​"Dan apakah akan banyak orang dari berbagai sekte besar datang ke sana?" tanya Ye Han, lebih fokus pada potensi informasi dan lawan yang bisa dipelajari.

​Xiao Chen merangkul dua adiknya itu. "Tentu saja banyak. Dan pastinya mereka adalah anak-anak yang berbakat. Meskipun mungkin kita kalah di babak awal, setidaknya kita akan mendapatkan pelajaran berharga tentang kekuatan sekte-sekte lain."

​Xiao Chen melanjutkan, menyeringai licik. "Dalam beberapa hari kita akan pergi ke kota. Ini bukan hanya tentang hadiah. Ini tentang Visibilitas. Mungkin akan ada banyak orang yang melirik kita untuk mengajak bergabung dengan sekte mereka, dan dari sana, kita bisa mendapatkan informasi dan koneksi yang lebih tinggi."

​Sore pun tiba. Semua anggota Divisi Tempur dan Pelindung diizinkan beristirahat dan diberikan sepuluh koin perak per orang untuk jajan dan kebutuhan pribadi—sebuah kemewahan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

​Di rumah batu, beberapa anggota perempuan dari Divisi Produksi yang tidak bertugas alkimia mengambil alih dapur. Meja makan mewah yang besar disiapkan.

​"Ibu, duduk di sini." Xiao Chen dan kedua adiknya membantu ibunya berjalan menuju kursi utama.

​Shua tersenyum lembut. "Terima kasih, Nak."

​Setelah hidangan matang, makanan mewah dan bergizi mulai disiapkan di atas meja besar itu. Ikan segar, daging panggang, dan sayuran penuh warna.

​Seluruh anggota Kultivator Tanpa Bakat duduk bersama, mengikuti tata krama sederhana yang diajarkan oleh Xiao Chen—semua makan dengan tenang dan tertib. Xiao Chen, Jun Fei, dan Ye Han duduk di sisi Ibunya.

​Melihat pemandangan ini—puluhan anak yatim piatu, bersatu di bawah satu atap, tertawa, dan makan dengan lahap, semua dilayani dan dilindungi oleh putranya—Shua tiba-tiba menangis.

​Xiao Chen dan seluruh keluarga barunya panik.

​"Ada apa, Bu? Kenapa Ibu menangis? Apa makanannya tidak enak?" tanya Xiao Chen cemas.

​Shua menggeleng, mengusap air matanya. "Tidak ada apa-apa, Nak. Ibu hanya merasa bahagia. Sangat bahagia melihat kalian semua berkumpul seperti ini. Ini benar-benar... keluarga yang besar."

​Setelah itu, mereka melanjutkan makan bersama-sama dengan suasana tenang dan beberapa kali diselingi tawa dan candaan ringan.

​Meskipun mereka bukanlah saudara kandung, dan sebagian besar berasal dari masa lalu yang kelam, perasaan kebersamaan di meja makan itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah mereka lupakan. Xiao Chen tahu, momen seperti inilah yang akan menjadi fondasi kesetiaan mutlak mereka di masa depan.

1
Eko Lana
ayo Thor semangat jangan hiatus😄
Eko Lana
8 tahun yang berat Xiao Chen
Eko Lana
hahahahaha psikopat semua😄🤣
Eko Lana
hahahaha..bocil2 cerdas
Eko Lana
mantap Thor
Eko Lana
alur ceritanya bagus
Eko Lana
alur cerita yang bagus
sitanggang
cerita yg bodoh tak bermanfaat ada kejadian sprti ini👹👺
Slow respon
Xiao Chen,Yang semangat dong yang semangat dong🔥💪🔥
Slow respon
Dukung terus guys dengan like, subcribe, kasih rating bintang 5 dan teruss baca. jangan lupa ingatkan untuk update.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!