Wajib membaca novel sebelumnya "Suami pengganti (menikah dengan calon kakak ipar).
Karena Kejadian yang tak terduga membuat Rahma harus menerima kenyataan pahit di benci oleh calon suaminya sendiri.
Demi kesehatan sang ayah pria bernama Riko harus tetap menikahi seorang gadis yang di jodohkan oleh ayahnya, meski kenyataannya sehari sebelum pernikahan dirinya memergoki gadis itu di sebuah hotel bersama seorang pria yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.
Akankah Rahma mampu membuktikan kepada Riko jika dirinya tak seburuk pemikiran Riko?? akankah Rahma bisa membuktikan jika dirinya hanyalah korban fitnah keji seseorang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membawanya kembali.
"Sebenarnya apa yang akan di lakukan Tuan Riko di tempat ini??." dalam hati salah seorang pegawainya yang malam ini di ajak serta Riko bersamanya.
Sudah hampir tiga jam pria itu menemani Riko di mobil.
Tak lama kemudian Riko membuka pintu mobil.
"Anda mau kemana tuan??." tanya pria bernama Santo tersebut saat melihat Riko turun dari mobil.
"Tetap di sini sampai aku kembali." kata Riko sebelum kemudian menutup kembali pintu mobil.
Pandangan Santo tak lepas dari Riko, sampai pria itu di buat terkejut ketika tuannya itu mengeluarkan sebuah kunci dari saku celananya sebagai akses untuk masuk.
"Oh astaga....apa yang di lakukan tuan Riko, apa saat ini perusahaan sedang bangkrut sampai membuat tuan Riko sampai mencuri, tapi jika benar kenapa bulan kemarin gajih pegawai justru di naikkan 20 persen." gumam pria itu tidak habis pikir.
Dengan hati hati Riko melangkah masuk agar tidak menimbulkan pergerakan yang menimbulkan suara, yang akan memancing pemilik rumah sampai terbangun dan menyadari keberadaannya.
Dari lantai bawah Riko memandang ke lantai atas, pandangannya tertuju pada sebuah pintu kamar yang di duga sebagai kamar yang di tempati sang istri.
Benar saja, setelah membuka pintu kamar pelan bahkan Riko melakukan semua itu nyaris tak menimbulkan suara, ia melihat seseorang tengah terlelap di atas ranjang.
Kini tatapan Riko tertuju pada seorang wanita yang kini terlelap di atas ranjang dengan di tutupi selimut hingga sebatas perut. wajah teduh yang begitu ia rindukan kini tampak nyata di hadapan Riko saat ini.
Riko melangkah mendekati Ranjang dengan posisi sedikit merunduk Riko mengusap lembut wajah istrinya.
"Mas sangat merindukanmu sayang. apa saat ini kamu justru benci padaku Ra, sampai kamu pergi meninggalkanku sejauh ini???." dalam hati Riko ketika mengelus lembut pipi Rahma yang terlihat lebih cabi dari sebelumnya, mungkin karena tengah berbadan dua sehingga membuat tubuh Rahma terlihat lebih berisi dari sebelumnya.
Cukup lama Riko menatap wajah Rahma dengan intens hingga kini pandangan Riko turun ke perut Rahma yang belum terlalu besar.
"Sayang, maafkan Daddy karena tidak menyadari kehadiranmu sejak awal. Tapi Daddy janji akan segera membawa pulang mommy kamu ke rumah kita dan akan hidup bahagia selamanya." gumam Riko lirih ketika ia mengelus perut Rahma.
Riko di buat panik saat Rahma melakukan pergerakan, untungnya wanita itu tidak sampai terbangun dari tidurnya akibat pergerakan tangan Riko di perutnya.
Namun beberapa saat kemudian kecupan di keningnya membuat Rahma kembali melakukan pergerakan dan kali ini wanita itu sampai membuka matanya. Untung saja dengan gerakan kilat Riko bisa bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Riko memegangi dadanya dengan perasaan cemas, cemas jika sampai Rahma mengetahui keberadaannya di bawah tempat tidur.
"Ya tuhan... malam ini aku kembali memimpikan mas Riko mencium keningku, tetapi mengapa kali ini rasanya begitu nyata seperti bukan mimpi." Gumaman Rahma masih terdengar jelas oleh Riko.
"Itu artinya kamu juga merindukanku, sayang." jawab Riko, tentunya itu hanya di dalam hati.
Cukup lama Riko berjuang di tempat persembunyiannya melawan pengapnya kolong tempat tidur, Sampai dengan ia bergegas keluar dan meninggalkan rumah tersebut saat mendengar hembusan napas Rahma kembali beraturan pertanda wanita itu telah kembali ke alam bawah sadarnya.
Di mobil Riko menghela napas dalam untuk menormalkan kembali napasnya yang sempat tak beraturan saat bergegas keluar tadi.
"Istriku tinggal di rumah ini." ucap Riko seolah menjawab raut wajah Santo.
"Oooohhhhh." jawaban Oh dari Santo yang nadanya terdengar cukup panjang membuktikan jika dugaan Riko tidak salah, Sejak tadi pegawainya itu pasti merasa penasaran namun tidak berani bertanya.
Tanpa banyak tanya lagi Santo pun mulai menghidupkan mobilnya dan meninggalkan tempat itu.
*
Sejak kepergian Riko entah kemana, Cristi terlihat cemas. Wanita satu anak tersebut terlihat mondar-mandir di ruang tengah menunggu kedatangan Riko.
Hingga pukul setengah dua dini hari yang di nanti pun akhirnya tiba.
Cristi keluar saat mendengar suara deru mesin mobil yang bisa ia pastikan adalah milik Riko.
Riko yang masih berada di mobil terlihat memijat pangkal hidungnya sebelum beberapa saat kemudian turun dari mobil. bisa di pastikan ia akan mendapat ceramah rohani dari sang kakak sepupu.
"Kakak tidak perlu cemas, aku tidak sampai melakukan hal gila yang seperti kakak pikirkan."
Cristi menghela napas lega mendengarnya.
"Syukurlah kalau begitu, tapi sekarang kembalikan kuncinya pada kakak!!." ucap Cristi seraya mengulurkan tangannya.
"Thank you kak." Riko pun terpaksa mengembalikan kunci cadangan tersebut pada Cristi, setelah sebelumnya ia telah meminta Santo untuk membuatkan duplikat tentunya.
Dengan mengembangkan senyum di wajah tampannya Riko masuk ke dalam dengan di ikuti Cristi di belakangnya.
Bukannya Cristi tidak senang Riko menemui Rahma, namun yang membuat Cristi cemas yaitu ketika Riko membawa kunci cadangan rumahnya yang saat ini di tempati Rahma. Cristi tidak ingin di katakan tidak profesional dengan memberikan kunci cadangan tersebut kepada Riko, biar bagaimanapun sebagai pemilik Rumah tentunya Cristi merasa tidak enak pada Rahma nantinya.
*
"Aku tidak sabar menunggu hari esok, aku juga tidak sabar ingin menemui mu sayang. Sabarlah sebentar lagi anak Daddy, Daddy akan berjuang sekuat tenaga Daddy untuk membuat mommy kamu kembali pada Daddy dan kita akan hidup bahagia bersama." Riko yang kini merebahkan tubuhnya terlentang dengan kedua tangannya di buat sebagai alas terlihat bergumam.
Kicauan merdu burung menandakan malam telah berganti pagi, Riko yang telah bangun sejak setengah jam yang lalu, baru saja selesai mandi.
Berbeda dengan beberapa hari sebelumnya, pagi ini Riko terlihat begitu bersemangat bahkan senyum seakan tak ingin luntur dari bibirnya.
Tentunya Sikap Riko tersebut tidak luput dari perhatian Cristi dan juga Tian. Berbeda dengan suaminya yang ikut tersenyum melihat adik iparnya itu terlihat bahagia, Cristi justru menatap Riko curiga.
Sebagai seseorang yang sangat mengenal Riko tentu saja Cristi bisa menebak jika saat ini Riko pasti merencanakan sesuatu, entah apa itu Cristi sendiri tidak tahu pasti.
"Ko, bukannya kemarin kamu bilang hari ini kamu tidak berangkat kerja??." tanya Cristi teringat akan ucapan Riko kemarin sore saat tiba di rumah. karena penasaran, Cristi pun melanggar kebiasaan dalam keluarga yang tidak boleh bicara ketika sedang makan.
"Sepertinya tidak kak, karena hari ini ada urusan penting yang ingin Riko selesaikan." jawab Riko sebelum kembali melanjutkan sarapan.
"Ko, Kakak tunggu di ruang kerja mas Tian.". Ujar Cristi sebelum berdiri dari duduknya meski Sarapannya belum selesai.
"Baik kak."
Cristi sengaja mengajak Riko mengobrol di ruang kerja suaminya mengingat saat ini di meja makan ada Boy di antara mereka.
Sepuluh menit kemudian usai menyelesaikan sarapannya Riko menyusul Cristi di ruang kerja Tian. Dari raut wajah Cristi, Riko bisa menebak jika saat ini kakak sepupunya itu ingin bicara serius dengannya. Apalagi tadi Riko melihat Cristi meninggalkan meja makan sebelum menghabiskan sarapannya.
Jangan lupa dukungannya ya sayang sayangku 😘😘😘😘😘😘🥰🙏😊