NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak Sama CEO Galak

Kawin Kontrak Sama CEO Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Duda / CEO
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Komang andika putra

Sinopsis:

Nayla cuma butuh uang untuk biaya pengobatan adiknya. Tapi hidup malah ngasih tawaran gila: kawin kontrak sama Rayyan, si CEO galak yang terkenal perfeksionis dan nggak punya hati.

Rayyan butuh istri pura-pura buat menyelamatkan citranya di depan keluarga dan pemegang saham. Syaratnya? Nggak boleh jatuh cinta, nggak boleh ikut campur urusan pribadinya, dan harus bercerai setelah enam bulan.

Awalnya Nayla pikir ini cuma soal tanda tangan kontrak dan pura-pura mesra di depan umum. Tapi semakin sering mereka terlibat, semakin sulit buat menahan perasaan yang mulai tumbuh diam-diam.

Masalahnya, Rayyan tetap dingin. Atau... dia cuma pura-pura?

Saat masa kontrak hampir habis, Nayla dihadapkan pilihan: pergi sesuai kesepakatan, atau tetap tinggal dan bertaruh dengan hatinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Komang andika putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Proyek Kebenaran Bikin Geger

Gue dan Rani mulai nulis bareng dari minggu itu. Kami bagi tugas: gue pegang cerita utama, Rani nulis bab spesial yang isinya semua kejadian nyata, lengkap dengan bukti.

Setiap malam, kami video call sambil share layar. Naskah itu berkembang cepat. Ada luka, ada amarah, tapi yang paling penting: ada keberanian.

Sampai akhirnya, kita kasih judul:

“Di Balik Naskah: Cerita yang Dicuri”

Tiga minggu kemudian,

Naskah udah jadi 60%. Rani ngirim pesan:

“Gue pengen kita publish ini sekaligus. Versi digital dan cetak. Tapi... lo harus tau satu hal.”

“Apa?”

“Gue dapet email. Isinya kayak yang lo pernah dapet. Ancaman.”

Dia terusin screenshot emailnya.

“Hentikan proyek lo. Atau kita akan pastikan semua orang percaya lo hanya penulis gagal yang iri sama kesuksesan orang lain.”

Gue tarik napas panjang.

Gue udah siapin diri buat ini, tapi tetep aja... ancaman tuh gak pernah enak dibaca.

Rayyan masuk ke kamar bawa dua gelas kopi.

“Muka lo panik lagi?”

“Email ancaman kedua.”

“Oke. Berarti kita makin dekat sama kebenaran.”

Gue senyum miris.

“Lo gak takut gue makin nyeret lo ke dalam masalah, Yan?”

Dia duduk di sebelah gue, ngelepas kacamatanya, dan neken bahu gue pelan.

“Justru gue takut kalo lo berhenti. Karena suara lo sekarang udah jadi suara banyak orang yang gak berani ngomong.”

Tapi masalahnya belum selesai...

Besok paginya, gue dapet paket.

Gak ada nama pengirim. Cuma kotak kecil warna hitam.

Pas gue buka, isinya cuma satu USB dan selembar kertas kecil:

“Sebelum lo publish, denger rekaman ini. Kalau masih mau terus, jangan nyesel.”

Gue colok USB itu ke laptop. Isinya rekaman suara. Suara laki-laki. Suara yang... gak asing sama sekali.

David.

Dan dia ngomong:

“Lo pikir lo pahlawan, Nayla? Gue tau banyak tentang lo. Termasuk masa lalu lo. Termasuk kesalahan yang pernah lo sembunyiin. Lo mau gue buka semuanya? Karena gue bisa.”

Suara itu berhenti. Tapi efeknya... enggak.

Gue ngelirik Rayyan, yang berdiri di belakang gue sambil ngepalin tangan.

“Lo gak harus lanjutin, Lay.”

Gue tutup laptop pelan.

“Justru karena ini... gue harus lanjutin.”

Setelah rekaman dari David itu, kepala gue gak bisa tenang. Malem itu, gue cuma bisa bengong di kasur, matiin semua lampu, dan muter lagu slow yang bahkan gak kedengeran di hati.

Gue tahu dia ngancem bukan cuma buat nakut-nakutin. David tahu sesuatu tentang masa lalu gue. Sesuatu yang selama ini gue kubur dalam-dalam dan gak pernah gue omongin ke siapa pun.

Flashback – 7 Tahun Lalu

Waktu gue masih kuliah, gue pernah nulis cerita bareng seseorang. Cowok, namanya Elang. Kita deket banget, ngerjain naskah rame-rame, mimpi bareng jadi penulis hebat.

Tapi semua hancur waktu gue gak sengaja ngirim draft versi final ke penerbit tanpa nama dia. Cuma nama gue yang masuk. Gue panik. Udah telanjur diproses, dan bukannya ngaku... gue diem.

Elang marah besar. Dia ngerasa dikhianatin. Dan sejak saat itu, gue gak pernah dengar kabarnya lagi.

Itu kesalahan gue. Satu-satunya noda yang terus gue sesali, tapi gue simpen rapat-rapat.

Dan sekarang, David... somehow... tahu soal itu.

Kembali ke masa kini,

Gue duduk di meja kerja, buka laptop, dan ngetik pesan buat Rani.

“Ran, gue harus jujur ke lo tentang masa lalu gue. Sebelum semuanya terbuka dari mulut orang lain.”

Gak butuh waktu lama, dia bales:

“Gue dengerin. Kita gak sempurna, Nay. Tapi justru itu yang bikin cerita ini punya nyawa.”

Besok paginya, gue dan Rani ketemuan lagi. Kali ini bukan buat nulis, tapi ngobrol. Serius. Di taman kecil deket rumah gue, kami duduk di bangku kayu sambil makan roti sobek isi keju.

Gue cerita semuanya. Tentang Elang. Tentang kesalahan gue. Tentang rasa bersalah yang gak pernah ilang sampe sekarang.

Rani diem, tapi matanya hangat. Dia gak ngehakimin. Gak nyalahin.

“Lo udah berani ngakuin, Nay. Itu lebih dari cukup. Lo manusia. Kita semua pernah salah.”

Gue ngelus dada gue pelan.

“Tapi David bakal pake ini buat ngerusak kita. Gue takut... semua orang bakal ninggalin gue kalo tau.”

Rani narik napas panjang, terus ngomong pelan tapi dalem:

“Justru ini yang bikin buku kita jadi lebih nyata. Gak cuma tentang korban, tapi juga tentang penyesalan. Dan kesempatan buat nebusnya.”

Malam itu, gue nulis bab tambahan.

Bab yang bukan cuma tentang David, tapi tentang diri gue sendiri. Tentang kesalahan gue. Tentang rasa bersalah yang jadi luka paling dalam.

Dan pas selesai nulisnya, gue cuma bisa nangis. Tapi kali ini... nangis karena lega.

1
Ko Mengzz
alur cerita bagus
Ko Mengzz
mantap author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!