Anindya yang merasa hidupnya benar-benar bahagia menjadi seorang istri, nyatanya kebahagiaan itu tak bertahan lama ketika Anindya mengetahui suaminya berselingkuh selama ini belakangnya, dan kebenaran yang terungkap selama ini jika Arya hanya menikahinya karena Anindya anak orang kaya.
Anindya marah dan membalaskan rasa sakit hatinya, berselingkuh dengan sahabat karib suaminya sendiri.
Lantas bagaimanakah nasib rumah tangga Arya dan Anindya selanjutnya ? simak ceritanya di judul novel "MAAF, JIKA AKU SELINGKUH".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
“Sudah tidur ?”
Leon mengirimkan pesan pada Anin, namun Anin tidak membalas pesannya. Sudah dua hari ini Leon tidak berkomunikasi dengan Anin. Leon pikir Anin perlu waktu untuk sendiri setelah sidang perceraiannya dengan Arya.
Anin hanya cemberut saja melihat Leon hanya mengirimkannya pesan seperti itu. Padahal dalam hatinya ia ingin Leon ada berada disisinya. Namun ternyata Leon sudah dua hari hilang kabar, dan Anin tentu saja merasa malu jika ingin menghubungi Leon terlebih dahulu.
Anin jadi bingung sendiri dengan dirinya, kenapa sekarang Anin seakan tidak bisa lepas dari bayang Leon. Tak dapat Anin pungkiri jika Anin tidak menyukai Leon, siapa yang tidak jatuh dalam pesona pria tampan itu, Anin saja yang awalnya terus menerus menolak Leon, kini malah seperti terpikat padanya.
“Ada apa dengan ku ?” lirih Anin,
ia mengusap rambutnya ke belakang, dan tak lama Cindy masuk ke dalam kamar Anin, dimana Anin kini masih menginap di rumah kedua orang tuanya.
“Kau belum tidur ?”
“Kakak..”
“Ayo keluar !” ajak Cindy
Anin mengerutkan keningnya dimana Kakaknya itu mengajaknya keluar malam-malam begini.
“Kemana ?” tanya Anin bingung
“Hepi-hepi !” Cindy tersenyum pada Anin.
Anin tampak memikirkannya,
“Anak-anak Kak Cindy bagaimana ? Nanti mereka mencari Kakak ?” tanya Anin
“Sudah tidur ! Lagi pula suami Ku pulangnya besok !” kata Cindy dengan entengnya
Anin kembali memikirkan ajakan Kakaknya itu.
“Ayo ! Jangan kebanyakan berpikir !”
Cindy membuka lemari pakaian Anin dan melemparkan mantel pada adiknya itu.
Anin kemudian menurut pada Cindy, keduanya kemudian pergi ke sebuah club yang selalu di kunjungi oleh orang-orang berduit.
“Kak…kita serius kesini !” cicit Anin
“Jangan terlalu kaku Anin ! Berapa usia mu sekarang ? Kita kesini bukan mencari pria hidung belang apalagi mabuk-mabukan ! Kita hanya perlu menghibur diri !” kata Cindy
Cindy kemudian menarik adiknya untuk ke tengah dan mengajaknya berjoget disana.
“Astaga…ternyata kelakuan Kakak tidak pernah berubah !”
Anin menepuk jidadnya, Cindy memang berbanding terbalik dengan Anin. Sudah hal biasa bagi Cindy mengenal yang namanya hiburan malam, dari ia masih gadis sampai sudah beranak dua pun ia masih suka ke club malam tanpa sepengatahuan suaminya jika suaminya tengah bekerja ke luar negeri.
Cindy melakukan itu hanya karena ia merasa bosan saja melakukan aktivitasnya sebagai seorang Ibu dan wanita karir, ia juga menginginkan yang namanya hiburan.
“Ayo Anin ! Ini menyenangkan bukan ?” pekik Cindy ditengah dentuman suara music yang begitu kencang.
“Jangan terus memikirkan mantan suami mu yang tidak tahu diri itu !” pekik Cindy lagi sembari menggoyangkan tubuhnya.
Anin yang tidak pernah datang ke club jadi bingung sendiri dan malu kalau ia harus jumpalitan berjoget seperti Kakaknya itu.
“Kakak…Aku duduk disana saja ya !” pekik Anin
“Ya…ya…terserah Kau saja !” pekik Cindy
Anin kemudian meninggalkan Cindy yang berjoget sendirian. Anin mendudukkan diri di salah satu kursi di barista dan memesan minuman disana.
“Jus ada ?” tanya Anin
Pegawai barista tersebut hanya menggelengkan kepalanya.
“Ini saja Nona ! Tanpa alkohol !”
pegawai barista itu menyodorkan satu botol air minuman yang merupakan sari buah apel pada Anin.
Namun Anin yang tidak pernah melihat minuman tersebut dan menganggap minuman itu pasti ada alkoholnya, ia pun menolaknya.
“Ini pasti ada alkoholnya !” tolak Anin
“No alkohol, Nona !” jawab pegawai tersebut menunjukkan label non alkohol di minuman itu pada Anin.
Anin pun percaya, ia kemudian meminumanya, dan menyukai rasanya. Saat Anin tengah asik minum, tiba-tiba Anin melihat Leon duduk sendirian di salah satu kursi yang ada di club tersebut dan beberapa wanita berpakaian seksi mulai menghampiri Leon.
Mata Anin seketika menjadi cemburu dan marah ketika Leon dikerubungi banyak wanita yang mungkin adalah pekerja seks komersial atau LC yang bekerja di club tersebut.
“Dasar cewek-cewek gatel, kenapa mesti mendekati Leon !”
Anin menghentakkan kakinya, dan berjalan mendekati Leon.
“LEON !!”
...****************...
Akhirnya kanaya beri restu juga..
Arya dan Nopi