Tiga tahun lalu, seluruh keluarga Lingga Maheswara dibantai, hanya dia yang beruntung bisa selamat. Dia melarikan diri ke mana-mana, dan akhirnya berlindung di kuburan dewa dan setan. Di sini, terkubur dewa-dewa dan setan-setan terkuat dari berbagai era. Di sini, dia belajar berbagai jenis ilmu bela diri dari setiap dewa dan setan. Tiga tahun kemudian, Lingga Maheswara mendapatkan harta tak terhingga dari dewa iblis, dia kembali lagi, dia tidak hanya ingin membalas dendam tetapi juga ingin menguasai seluruh dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RivaniRian21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Grandmaster?"
"Apakah ini bantuan dari luar yang dibawa oleh Raja? Bisa membuat Raja begitu percaya diri dan bahkan mengumumkan perang lebih awal dengan Vino, apakah dia seorang yang hebat?" Mendengar ini, semua orang yang hadir terkejut sejenak, lalu mata mereka berbinar-binar. Tidak heran Raja tiba-tiba memerintahkan perang, ternyata ada bantuan dari luar yang kuat!
Pada saat berikutnya, di bawah tatapan semua orang, Lingga keluar dari kapal awan dengan santai. Dan ini langsung membuat keributan di tempat!
"Ini adalah Grandmaster? Apa-apaan ini!"
"Ini hanya anak kecil, bahkan belum tumbuh dewasa, kenapa bisa menjadi Grandmaster dari Wilayah Kingfold? Aku tidak terima!" Wajah semua orang tampak sangat tidak senang. Mereka berani datang ke sini, jadi mereka tidak takut perang dengan Vino, tapi ini apa? Seorang anak muda yang terlihat terlalu muda tiba-tiba menjadi Grandmaster dari Wilayah Kingfold, dan Raja bahkan memerintahkan semua orang untuk mematuhi perintahnya? Ini benar-benar terlalu konyol!
"Raja, apakah hal ini perlu dipertimbangkan lagi?" Pria tua berambut perak mengerutkan kening dan tidak bisa menahan diri untuk berkata pelan, "Membiarkan orang ini memegang kendali, aku khawatir akan menyebabkan ketidakpuasan, tolong Raja pikirkan lagi!"
"Raja, saya datang kesini untuk memberi muka kepada Guru Langit Sakti, tetapi kamu meminta aku mendengarkan perintah anak kecil, itu tidak mungkin!"
Seorang pria kekar melangkah maju, memberi hormat kepada Raja, dan berkata dengan suara berat, "Jika Raja bersikeras demikian, aku hanya bisa mengundurkan diri!"
"Maka kamu bisa pergi sekarang!" Kata-kata itu belum selesai, Guru Langit Sakti dengan dingin berkata, "Kamu meragukan Guru Lingga? Meragukan Guru Lingga berarti meragukan aku. Mulai sekarang, kamu dan aku tidak ada hubungannya, jika kamu ingin pergi, sekarang kamu bisa pergi!"
"Guru Langit Sakti, aku ..." Wajah pria kekar itu berubah, dia tidak menyangka bahwa Guru Langit Sakti akan bereaksi seperti ini! Jika berhadapan dengan orang lain, dia mungkin akan langsung pergi, tetapi Guru Langit Sakti adalah penyelamatnya dan lebih dari sekali, dan dia harus balas budinya.
"Dan kalian semua..." Guru Langit Sakti memandang yang lain dengan dingin, "Aku tidak peduli apakah kalian menghargai rasa terima kasihku atau menganggapku masih berguna, jika kalian sudah datang, jangan membuat keributan!. Jika aku mendengar satu kata lagi meragukan Guru Lingga, jangan salahkan aku langsung berbalik dengan kalian!"
"Ini..." Kata-katanya membuat semua orang yang hadir saling memandang, lalu tersenyum pahit.
Untuk melindungi Lingga, sikap Guru Langit Sakti begitu keras!
"Aku juga memiliki sikap yang sama!" Kemudian, Alven juga berkata dengan tegas, "Seperti yang aku katakan sebelumnya, mulai dari aku ke bawah, semua orang harus mendengarkan perintah Grandmaster dan Siapapun yang tidak mematuhi perintah akan dianggap sebagai pengkhianat!"
"Baik!"
"Kami mengerti!"
Setelah Guru Langit Sakti dan Alven menyatakan sikap tegas mereka, meskipun mereka masih merasa terpaksa di hati, mereka hanya bisa menekan ketidakpuasan mereka dan menjawab dengan suara berat.
"Sebenarnya, kalian tidak perlu begitu." Lingga menggelengkan kepalanya, menatap Alven dan berkata, "Aku sudah bilang, menghadapi Vino, tidak perlu repot-repot!"
Namun, Lingga masih cukup puas dengan tindakan mereka. Mampu mengumpulkan pasukan seperti itu sebelum kedatangan kapal awannya menunjukkan bahwa Alven dan yang lainnya benar-benar berusaha!
"Buzz!" Kemudian alisnya tiba-tiba mengkerut, muncul mata vertikal seperti kompas, melihat ke dalam kota kerajaan.
"Apa ini?"
"Hmph, pura-pura misterius! Aku ingin melihat, apa yang dia punya yang bisa membuat Raja dan Guru Langit Sakti begitu mengaguminya!" Melihat ini, orang-orang di belakangnya semua menunjukkan ekspresi mengejek, meskipun mereka tidak lagi berkata apa-apa, tetapi benar-benar membuat mereka tunduk, tidak semudah itu!
"Hampir selesai!" Di bawah tatapan mengejek semua orang, Lingga menatap ke dalam kota kerajaan Vino sejenak, lalu mengangguk dan langsung berjalan menuju gerbang kota.
Pemandangan ini juga membuat semua orang tertegun, tunggu, apa yang dia coba lakukan? Apakah dia benar-benar akan masuk ke kota kerajaan sendirian? Apakah dia benar-benar sudah gila!
"Setiap rumput dan pohon, semuanya bisa menjadi pedang!"
Kemudian Lingga berbisik, setelah mencapai tingkat pedang besar, pemahamannya tentang jalan pedang juga meningkat ke tingkat yang lebih tinggi.
"Pedang datang!" Dia tiba-tiba berteriak dan hanya melihat pedang machetenya, melukis busur yang menakjubkan, langsung menembus awan.
Pada saat yang sama, pohon-pohon di sekitarnya bergoyang, daun-daun tak terhitung jumlahnya melayang ke atas, berkumpul dengan kecepatan menakjubkan di sekitar pedang, menempel di permukaannya, membuat bilah pedang seolah-olah diperluas hampir seribu kali!
"Potong!" Kemudian, pedang raksasa hijau itu memotong gerbang kota Vino dan hanya terdengar suara petir yang menggelegar kemudian seluruh gerbang kota terbelah menjadi dua!
"Boom!" Gerbang besar itu hancur, berubah menjadi puing-puing yang beterbangan ke mana-mana, asap menyebar, batu-batu berserakan dan adegan ini sangat mengejutkan!
"Apa?"
"Astaga!"
Pemandangan ini membuat semua orang yang hadir terkejut, hanya merasa seluruh tubuh mereka merinding, wajah penuh kejutan dan ketidakpercayaan. Harus diketahui, ini adalah gerbang kota Vino, mewakili wajah Vino dan kekuatannya bisa dibayangkan. Namun, Lingga hanya dengan satu tebasan sudah dapat sepenuhnya menghancurkan gerbang ini!
Di bawah tatapan tak percaya dari sekelompok orang orang ini, Lingga tetap tenang dan memanggil kembali pedangnya, lalu terus berjalan dengan tenang menuju gerbang kota yang hancur. Dia tampak tenang, seolah-olah yang baru saja dia hancurkan hanyalah sebuah gerbang kecil biasa!
"Boom! Boom! Boom!" Pada saat itu, tanah tiba-tiba bergetar hebat, seolah-olah terjadi gempa bumi, kemudian, dari dalam gerbang kota yang hancur, pasukan besar bayangan seperti gelombang pasang meluap keluar!
"Bunuh!"
"Bunuh!"
"Bunuh!"
Suara teriakan yang menggelegar terdengar, bahkan awan-awan di atas terangkat, lima puluh ribu pasukan berjalan keluar dari dalam kota Vino, langkah kaki mereka seragam, setiap langkah membuat tanah bergetar!
Pasukan Vino! Ini adalah pasukan elit yang menjaga kota Vino, baik dalam jumlah maupun kekuatan tempur, mereka benar-benar menghancurkan pasukan Oxford hari itu! Tekanan kuat ini membuat wajah orang-orang di belakang Lingga berubah menjadi sangat serius.
Satu pasukan, seribu dan lebih atau kurang dan ini adalah dua konsep yang sama sekali berbeda, apalagi ini adalah lima puluh ribu pasukan elit!. Tidak berlebihan untuk mengatakan, bahkan jika sepuluh ahli tingkat Inforthel bersatu, memasuki pasukan ini, mereka pasti tidak akan kembali, dan akan ditelan oleh arus baja ini!
"Uh?"
"Orang itu, dia masih maju!"
"Dia benar-benar gila! Apakah dia benar-benar tidak peduli dengan nyawanya?"
Tiba-tiba, suara teriakan terdengar, di bawah tatapan tak percaya dari semua orang, Lingga tetap tenang, berjalan menuju lima puluh ribu pasukan di depannya.
Dia menunjukkan sikap seperti "walaupun jutaan orang, saya akan maju!"
