3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
"Sayang, Kamu gak sarapan dulu?" Teriak Anneliese saat melihat putrinya menuruni tangga dengan tergesa, namun melewatinya begitu saja.
Shafura yang sudah mencapai pintu, terpaksa harus kembali berbalik menghampiri Anneliese, sebelum mommynya itu memberikan materi ceramah pagi untuknya.
"Aku sarapan di kantor aja, Mom." Shafura mencomot sosis goreng buatan sang mommy, lalu memasukkan nya ke dalam mulutnya. Sambil terus mengunyah wanita cantik itu kembali bersuara.
"Anak-anak masih tidur, Mommy tolong bilangin ke mereka ya, aku pulang telat hari ini," ucap Shafura. Wanita cantik itu terlihat menghembuskan napasnya sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Jadi, kayanya aku gak bisa nganter mereka ke acara ulang tahun temannya, Mom."
Wajah Shafura terlihat penuh sesal. Shafura merasa sangat bersalah, karena lagi-lagi tidak bisa menepati janjinya.
Rakha dan Khara kelelahan setelah seharian kemarin bermain di villa Garin. Bagaimana tidak lelah, setelah pulang dari villa mereka tidak langsung pulang ke rumah, tapi mereka justru melanjutkan perjalanan ke sebuah taman bermain anak terbesar di kota Paris.
Harusnya sore nanti Shafura menemani kedua anaknya pergi ke acara ulang tahun temannya, namun sepertinya Shafura tidak bisa mengantar mereka, karena jadwal hari ini sangat padat. Terlebih lagi akan ada pengauditan langsung dari klien barunya.
"Gak apa-apa, nanti biar mommy yang anter mereka," ucap Anneliese sambil mengusap surai putrinya. "Anak-anak Kamu itu sangat pintar, mereka pasti bisa mengerti."
Walaupun Shafura sudah dewasa bahkan sudah memiliki dua anak, tapi di mata Anneliese, Shafura tetaplah gadis kecil kesayangannya.
Cup
"Thanks, Mom. You're the best." Shafura merasa sedikit lega setelah mendengar ucapan mommynya.
Shafura mengecup pipi Anneliese, lalu kembali melanjutkan langkahnya keluar dari rumah sambil melambaikan tangan pada mommy nya.
Anneliese hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang putri. Putrinya itu tidak pernah berubah. Bahkan setelah melahirkan pun Shafura tidak terlihat seperti wanita dengan dua anak, Shafura lebih terlihat seperti kakak untuk Rakha dan Khara.
"Sha mana, Mom?"
Vernon baru saja turun dengan pakaian kantor seperti biasanya. Vernon masih terlihat gagah walaupun usianya sudah tak lagi muda. Dia mencari keberadaan Shafura yang tidak terlihat di mana pun.
"Baru saja berangkat, Dad."
Anneliese lebih dulu menyiapkan sarapan untuk suaminya, barulah setelah itu Anneliese pun ikut sarapan di samping suaminya. Mereka hanya sarapan berdua saja, karena kedua cucunya masih tidur, sepertinya kedua bocah itu benar-benar kelelahan.
"Semoga dia suka dengan kejutannya," gumam Vernon di sela-sela kunyahan nya.
Vernon terlihat menghembuskan napasnya berat. Sebenarnya hatinya masih belum rela mempertemukan Shafura dengan pria itu. Namun demi cucu kesayangannya, Vernon akan mengalah. Dia akan berusaha menekan egonya, demi kebahagiaan Rakha dan Khara.
"Kejutan apa, Dad?" Tanya Anneliese.
Pendengarannya sangat tajam membuat Vernon berdecak. Padahal Vernon bergumam sangat lirih, namun tetap saja Anneliese bisa mendengarnya. Istrinya itu memang sangat peka.
"Kamu akan mengetahuinya nanti."
...----------------...
Keygan dan Edgar baru saja sampai di perusahaan RK Vogue Line. Keduanya langsung disambut ramah oleh petugas resepsionis, bahkan sebelum Keygan memperkenalkan dirinya sebagai klien penting di perusahaan itu.
Keygan sangat takjub dengan para karyawan kantor yang menurutnya cukup ramah dan tidak ada satu karyawan pun yang bersantai di sana, semuanya terlihat sibuk dengan job desc nya masing-masing.
Tidak seperti di kantornya yang kadang masih saja ada beberapa karyawan yang mengobrol dan bercanda di saat jam kerja.
"Mari Tuan, Nona sudah menunggu Anda di ruang meeting," ucap sekertaris Shafura.
Keduanya langsung diarahkan untuk masuk ke ruang meeting.
"𝘕𝘰𝘯𝘢? 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢?" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯.
Ada rasa kagum yang tiba-tiba menyeruak di hati Keygan. Untuk perusahaan yang terbilang baru, menurutnya sudah sangat baik, pantas saja dalam kurun waktu 4 tahun perusahaan ini sudah mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Keygan semakin penasaran dengan pemilik perusahaan ini, sudah pasti sangat berbakat karena mampu memimpin dan menjalankan perusahaan ini dengan sangat terstruktur dan terorganisir dengan baik.
"Selamat datang Tuan, silahkan duduk."
"𝘖𝘩... 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘯𝘪," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯.
Keygan mengangguk lalu menjabat tangan wanita di depannya, setelah itu ia duduk di kursi yang telah disediakan.
Keygan terlihat biasa saja, dia hanya menatap sekilas wanita di hadapannya. Berbeda dengan Edgar yang menatap wanita itu tanpa berkedip.
"𝘊𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘊𝘌𝘖. 𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘢𝘬𝘶...."
Asisten Keygan itu menghembuskan napasnya perlahan, namun tidak mengalihkan sedikitpun tatapannya dari wanita itu.
"Jadi, Anda---"
"Saya Jasmine, Tuan." Ucap wanita itu saat melihat kebingungan di raut Keygan.
"Nama yang cantik, seperti orangnya."
Pujian itu lolos begitu saja dari mulut Edgar, membuat Keygan langsung menatap tajam asistennya itu.
Edgar hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia tidak berniat sedikitpun untuk mempermalukan Keygan, namun entah mengapa kalimat itu keluar dengan sendirinya.
Sementara itu Jasmine diam-diam tersenyum saat matanya tak sengaja bersitatap dengan pria yang baru saja memujinya itu.
"Saya sangat terkesan dengan perusahaan Anda, Nona Jasmine," ucap Keygan. Dia jujur mengatakan kekagumannya tanpa ada niatan lain di balik ucapannya.
"Maaf, Tuan. Sepertinya Anda salah paham. Saya hanya asisten di perusahaan ini," ucap Jasmine. "Pemilik perusahaan ini---"
Ceklek
"Maaf membuat kalian menunggu."
Ucapan Jasmine harus terpotong karena seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan meeting.
"𝘚𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶?"
Keygan belum melihat orang yang baru saja masuk, karena posisinya yang memunggungi pintu. Namun Keygan merasa suara itu tidak asing di telinganya.
Keygan merasa jantungnya berdebar sangat kencang, mungkin saat ini Edgar pun bisa mendengar suara detak jantungnya.
Apalagi saat seseorang itu berjalan semakin mendekat, bahkan suara nyaring high heels nya terdengar semakin mengalun memenuhi isi ruangan, membuat Jantung Keygan semakin menggila.
"Ini Nona Lengkara Shafura Vernon, CEO RK Vogue Line," ucap Jasmine. Wanita itu dengan bangga memperkenalkan Shafura yang sudah berdiri di sampingnya sebagai pemilik perusahaan RK Vogue Line.
Deg
Deg
Dua pasang mata itu saling beradu, menciptakan keheningan yang membuat suasana terasa mencekam.
Untuk sesaat waktu seperti berhenti berputar, hanya suara detak jantung yang terdengar bak genderang perang.
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
mntan'nya shafura kah????
helloowww.....tu ank orng woy,bkn ank kucing....enk aja maen hbisi sgla,ga tau apa pwangnya mkin bnyak skrng....
Deg
"Tut....lho malah kentut🤔😃
slmt brjuang smp ttik drah pnghbisan y key,bjuk ank2mu smp mreka mau mnerima.....
Btw,gnti bpknya brsa gnti bju y???
atw bs bli d psar.....🤣🤣🤣