NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:405
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-

Tok... Tok...

Pintu kamar jihan diketuk, dia segera bergerak membukakan pintu. Namun tidak ada siapa-siapa disana, tapi sebuah paper bag sudah diletakkan di depan pintu. Jihan mengambil nya dan membawanya masuk. Dia memeriksa isi nya yang ternyata adalah pakaian.

...Aku tunggu di depan tempat karaoke...

...Cakra....

Begitu isi tulisan disebuah kertas kecil yang terselip didalam paper bag nya. Jihan senyam senyum membaca nya. Tanpa membuang waktu dia segera membersihkan diri di dalam kamar mandi. Berdandan sederhana sebab memang hanya membawa beberapa di tas nya. dan segera turun menemui Cakra.

"maaf menunggu lama ?" ucap jihan dari arah belakang cakra. Yang di tanya pun berbalik badan, nampak nya dia lumayan terpesona dengan penampilan wanita itu.

"waaaah,, cantik."

"terimakasih" jawab jihan tersenyum malu-malu. Sangat berbeda dengan sikap nya di awal tadi.

Sebab cakra terlihat masih terus menilisik nya, jihan merasa tidak nyaman.

",gak cocok yah?" tanya nya.

"gak kok, cantik banget. Aku sampai gak tau mau bilang apa."

Baru saja mereka akan pergi, dan masuk ke dalam gedung karaoke. Tapi sesuatu yang bercahaya di kejauhan sana sedikit membangkitkan rasa penasaran jihan.

"cahaya di sana ada apa ?"

"itu villa keluarga kaya. Belum lama di bangun. "

"villa ?" tanya jihan lagi. Jika di fikir-fikir lagi. itu seperti tempat Gladys tadi.

"ada yang tinggal disana ?"

"kayaknya sih ada yah, beberapa waktu terakhir ini mobil nya sering keluar masuk kesana."

"yang tinggal disana cewek atau cowok?"

"sepertinya sih pasangan baru. Suami istri."

"suami istri?" jihan sedikit terkejut dengan itu.

Cakra mengangguk.

"ada apa memang nya ,?"

"kamu kenal sama mereka ?"

Cakra menggeleng.

"tapi mak e mungkin tahu sesuatu, mau ku temani untuk bertanya ?"

Jihan menggeleng pelan, raut wajah nya yang saat awal datang tadi terlihat ceria dan bahagia. Kini berubah menjadi sangat penasaran akan pasangan suami istri yang di maksud cakra. Jika tebakan nya benar, itu adalah tempat Gladys tadi. Berarti lelaki bertopi itu, suami nya. Bukan supir nya .

"jadi masuk gak ?" tanya cakra. Namun jihan hanya diam saja. Dia berfikir keras berusaha menerka-nerka, sebenarnya apa yang terjadi dengan Gladys . Siapa dia sebenarnya? Dan bagaimana bisa tiba-tiba dia menjadi nyonya di sebuah villa keluarga kaya ? Gak mungkin dia di sana sebagai asisten rumah tangga kan ? Mana tadi perlakupan si laki-laki manis sekali.

'hey, kamu gak apa-apa? " tanya cakra berusaha menyadarkan jihan dengan sedikit mengguncang bahu nya.

"haah, iyah. apa ?" tanya nya kemudian.

"kenapa ? yakin gak mau cerita sama aku ? Mungkin aku bisa bantu. Aku sangat yakin kamu bukan orang sini, dan tiba-tiba berada disini pasti bukan karena kebetulan kan ? " tanya cakra penasaran.

Keduanya pun memilih duduk di sebuah kursi taman di depan gedung karaoke itu. Cakra mengeluarkan sebungkus rokok, dan mengambil sebatang untuk dirinya.

"aku mau juga, boleh gak ?" tanya jihan pelan. Dan cakra juga menyodorkan nya. Tak lupa menyalakan korek untuk nya.

Jihan menghisap dalam ujung filternya, dan menyemburkan asap tipis dan panjang dari ujung bibirnya. Dia pun menceritakan soal Gladys dengan gamblang, tentang awal pertemuan mereka, hingga alasannya sangat membenci wanita itu. Lalu dia melihat wanita yang sama tadi masuk kedalam villa itu.

"Gladys yah ?" tanya cakra sambil mengangguk-angguk.

"pernah denger nama itu?"

"seperti tidak asing."

"dulu katanya dia pernah sekolah didaerah yang tak jauh dari sini, tapi hanya SD......"

",di sini SD jaman dulu cuma ada satu. Akupun sekolah di sana dulu. Jarak nya memang agak jauh. Di daerah L........"

"nah itu, bener. aku tinggal disana sekarang. Tapi muak banget mau balik lagi kesana. Jadi ingat terus dengan wanita gatal itu."

Cakra sedikit tergelak mendengar nya,

"jadi laki-laki yang kamu cari itu sudah ketemu ?"

Jihan menggeleng. Ekspresi wajah nya berubah sendu. Tapi tatapan mata nya aneh.

"ada foto nya gak? Siapa tau aku kenal? " ucap Cakra. Walau jihan tak menyebutkan nama bima tanpa ragu dia memperlihatkan gambar di layar handphonenya.

"bimasakti ?" ucap Cakra pelan dengan nada bertanya.

"kamu kenal sama dia ?"

Cakra memiringkan kepalanya sedikit berusaha berfikir keras. Jadi wanita yang selama ini dicari bima itu adalah Gladys .

"kenal begitu saja. Hubungan kita tidak begitu baik, sejak waktu SD dulu. Namun sepertinya, luka hati memang tidak mudah sembuh, bahkan sampai detik ini perasaan untuk ingin membalas perbuatan nya itu masih saja sama besarnya." ucap Cakra sambil menatap lurus kearah cahaya di ujung sana..

Ada perasaan yang bergejolak sejak lama di hati

nya, namun semakin di perparah dengan perlakukan bima beberapa bulan lalu pada nya.

"hemmmmh..... Jangan sakiti dia. kalau wanitanya terserah saja. Lakukan apapun semau mu." jawab jihan yang seperti merasa bersemangat. Kini dia punya partner baru untuk menebus sakit hati nya.

"seandainya saja semudah itu." ucap cakra pelan

"maksudnya...."

", yah begitulah. Bagaimana kalau kita minum sedikit lalu mulai memikirkan cara untuk mengobati luka hati kita." ajak cakra. jihan tentu saja tidak menolak

Keduanya masuk ke dalam gedung. Yang ternyata di dalam sana bukan hanya ada bilik-bilik karaoke. Tapi juga ada ruangan khusus untuk berpesta seperti diskotik. Cakra dan jihan masuk keruangan itu. Keduanya terlihat sangat akrab dan intim. jihan mengalungkan lengannya di leher Cakra dan mulai menikmati ritme musik. Setelah sebelumnya di cekoki beberapa sloki minuman oleh cakra.

Rupanya jihan bukan lah tipe orang yang kuat mengonsumsi alkohol. Pantas saja di saat bekerja di club malam itu dia hanya lebih banyak menuangkan minuman untuk client nya dari pada untuk diri nya.

Setelah pemanasan dengan sedikit menari, cakra kembali memegangi jihan agar kembali duduk. Disana seorang bartender segera membuatkan pesanan cakra dan jihan.

" kamu sudah mabuk?" bisik cakra.

" gak kok. Aku masih sangat sadar." ucap jihan yang sepertinya memang benar sudah mabuk. Nada suaranya mulai tidak stabil.

Cakra kembali menyodorkan gelas yang berisi minuman. Jihan menatap nya dalam, Cakra menanggak minumannya lebih dahulu. Jihan juga tak mau kalah. Namun tepat saat setelah menenggak minuman itu, tubuhnya jatuh terkulai. Dengan posisi setengah badan nya bertumpu pada meja.

cakra mengguncang pelan bahu jihan, namun tidak ada respon sama sekali. Cakra di buat tersenyum melihat lemah nya wanita ini. lemah dalam menoleransi kadar alkohol dalam tubuh nya, tapi berani di bawa minum dengan pria yang baru dikenal.

"bang, buat saya aja ini. Boleh gak ?" ucap seseorang yang entah dari mana .

"kamu suka ?" tanya cakra

"iyah bang, tipe saya nih cewe "

"usaha. Enak aja kamu. " jawab cakra ketus sambil menyalakan rokok nya

"pelit kau bang."

"kau yang gak tahu malu. Bisa nya ngemmis aja." ujar cakra.

Melihat si lelaki asing tadi mulai sedikit rusuh, keamanan disana sigap datang dan membawa orang asing itu keluar.

"maaf atas ketidak nyamanan nya pak ?" ucap seseorang yang berbadan tegap berisi, dan tinggi.

"blacklist orang tadi. Sudah lah pendatang, buat kacau lagi."

"baik pak. Kalau begitu saya permisi dulu." ucap si orang kekar itu sedikit menunduk lalu pergi.

cakra kembali menenggak minuman yang di sodorkan lagi.

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!