Masuk Ke Raga Ibu Tiri Kejam

 Fili berjalan menuju ke tempat montir yang bertugas membuat beberapa barang menggunakan kayu. Rencana nya dia akan membuat semacam gerobak dorong untuk di bawa nanti ke kota. ruangan penyimpanan Fili, masih level 1 sehingga belum dapat mengakses berbagai jenis bibit yang dapat di tanam nanti nya.

 Fili juga menanam bibit pohon buah apel di ruangan penyimpanan nya. Dia tak ingin terlalu mencolok, takut mereka tau bahwa dia memiliki Akses tempat yang dapat merubah hidup seseorang.

 Fili berjalan menelusuri desa Hawai, kata nenek re, tempat montir itu tak jauh di tepi sungai merah. Hanya sekitar 1 km saat berjalan. berhubung tempat nya dekat, jadinya dia tak menggunakan gerobak sapi.

Transportasi di zaman ini, masih menggunakan gerobak sapi dan juga kereta kuda. Untuk rakyat jelata, biasanya menggunakan gerobak sapi. dan untuk rakyat bangsawan, Mereka memiliki kereta kuda. Sangat kesenjangan sosial.

Saat berjalan, menuju ke sungai merah, tiba tiba dia mendengar beberapa preman desa sedang mengganggu seorang gadis kecil dan wanita paru baya yang Fili tebak bahwa itu adalah ibu dari anak gadis kecil itu. Meraka menatap kedua nya dengan tatapan cabul nya.

 Gadis itu ketakutan, dan tak ada yang berani menolong nya, sebab preman itu sangat kuat. Orang tua anak itu juga menangis meminta ampun, dan memohon agar anak nya tak dilecehkan. tapi ketua preman itu mendorong tubuh wanita paru baya itu dengan sangat kasar.

"Minggir!" pekik Ketua preman yang mendorong ibu anak itu, dengan sangat kasar nya.

"Hiks...jangan sentuh putri ku, tolong tolong!"

 "Hei! dasar keparat, berani nya dengan seorang wanita!' teriak Fili yang tak tega melihat orang itu bertindak semena-mena.

"Cih, bos, dia sangat jelek!" ucap anak buah nya yang melihat wajah Fili yang kusam dan sangat kering itu.

 "Serahkan barang barang mu, segera!" ucap ketua preman itu yang juga melihat mangsa lainnya. Tadinya dia ingin. merampok dengan cara kasar, dan menyakiti gadis itu. Tapi tiba tiba wanita jelek itu ikut campur dalam urusan nya.

 Karena sulit nya ekonomi warga desa Hawai, beberapa masyarakat bergabung menjadi seorang pencuri, ataupun preman yang Suka mengambil hak orang lain.

"Sangat miris sekali." gumam Fili dengan tatapan malas nya.

 "lepaskan dia!" ucap nya dengan tatapan tajam seolah menusuk tulang Mereka.

 Bahkan ketua preman itu menelan Saliva nya, melihat tatapan tajam dari wanita itu.

 "Ckck, serahkan barang barang mu, atau kau akan dipukuli sampai mati! Jangan pernah ikut campur dengan urusan ku!' teriak ketua preman itu dengan wajah datar nya.

 "Hama seperti kalian, memang tak layak diberikan panggung. kalau mau uang, ya berusaha jangan meminta atau pun mengemis dengan cara mengambil hak orang lain. Dan tindakan kalian ini sangat memalukan, menghadang serang gadis berserta ibunya, dengan niat yang sangat buruk." ucap Fili dengan santai nya.

 Beberapa warga yang mendengar merasa kagum dengan menantu keluarga coksu, tak ada yang berani melawan mereka. Tapi wanita itu, dengan sangat berani melawan dengan terang-terangan.

 "Hei wanita jelek, jangan mencoba menjadi pahlawan disini, atau kau akan bernasib buruk!"

 "Ayo sini, lawan aku. Kalau kalian menang, kau bisa bertindak sesuka mu. Tapi kalau kau kalah. Maka jangan pernah menginjakkan kaki mu di desa ini lagi!"

"Ckckck, aku setuju, kau hanya seorang wanita lemah. berani berani nya kau ikut campur, ayo kita bersenang senang wanita jelek."

"Bos, bagaimana kalau kita kalah?" ucap anak buah nya yang merasa ragu. Apalagi tatapan Fili sangat mengintimidasi.

"Dasar bodoh, apa yang kau takutkan. Wanita itu hanya gadis yang lemah, cepat singkirkan dia!" perintah ketua preman dengan tatapan murka nya.

"Serang!"

Fili langsung mengambil ancang ancang, bahkan dia siap untuk memberikan pelajaran dengan para preman ini. dengan gerakan gesit nya, preman itu kewalahan menghadapi nya.

 "Bugh....bugh...krek....krek..bunyi patahan tulang menggema di telinga ketua preman itu, anak anak buah nya saja tak becus mengahadapi satu wanita saja. Sungguh memalukan.

"Kurang ajar kau jalang!" teriak nya yang sigap menyerang tapi kalah cepat dengan tindakan Fili yang langsung sigap menarik tangan ketua preman itu dengan gesit nya.

 "Brak...krek...."Argh........

 Beberapa yang menonton merasa ngilu dengan menantu Keluarga coksu. Tak menyangka wanita itu berhasil mengalahkan preman desa yang bertindak semena-mena itu.

 "Argh....kau iblis!" teriak ketua preman dengan tatapan ketakutan.

 Gadis kecil, dan juga wanita paru baya itu, merasa lega, sekaligus berhutang Budi dengan wanita itu, kalau tak ada wanita itu, mungkin anaknya menjadi korban preman itu.

semua yang menonton pertunjukan itu, menahan nafas masing masing, tak menyangka Fili yang dikenal kejam kepada anak dan juga ibu mertua nya sangat kuat.saat Fili berjalan santai menuju ke tempat wanita paru baya dan gadis kecil itu, para warga yang menonton, seketika menyingkirkan jalan mereka. Keganasan Fili membuat mereka merasa merinding.

"Bibi, apa kau tak apa apa?" tanya Fili dengan wajah datar nya.

 "Terimakasih nona, kalau tak ada kau. Mungkin aku sudah kehilangan putri ku ini, Terima kasih, aku sangat berhutang Budi dengan mu." ucap nya membungkuk sambil meneteskan air mata nya.

"Jangan bertindak berlebihan bibi, aku hanya lewat, dan kebetulan mendengar suara Kalian, lain kali hati hati, jangan pergi berdua seperti ini. mereka masih berkeliaran di desa Hawai." peringatan Fili kepada wanita itu.

"Ini ambil lah, nona. Aku hanya memiliki 10 perak, ini sebagai tanda terimakasih ku kepada mu."

Fili yang melihat wanita itu, memberikan nya uang, langsung kaget. Dan tentu saja menolak, dia tau warga di desa ini ekonomi nya sangat rendah, jadinya tak ingin memanfaatkan situasi dengan mengambil hak orang lain. dia akan bekerja keras nantinya.

"Jangan bibi, aku membantu mu sangat ikhlas, jadi jangan merasa sungkan seperti ini. Oh ya bibi apakah kamu mengenal montir yang bisa membuat barang dari sebuah kayu?" tanya Fili yang tak tau dimana tempat nya.

"Kalau boleh tau untuk apa nona mencari montir?" tanya bibi an yang merasa penasaran.

"Untuk membuat sesuatu yang diperlukan bibi." ucap nya dengan tersenyum singkat.

 "Kebetulan sekali nona, aku adalah istri dari seorang montir, nama suami ku adalah Wu. Suamiku yang bisa membuat nya, ayo ikut lah dengan ku, akan ku kenali dengan suami ku itu." ucap bibi an yang merasa senang. Jarang sekali ada orang sebaik wanita itu.

"Oh ya, nona dari keluarga mana?" tanya bibi an yang merasa penasaran.

"Aku dari keluarga coksu bibi."

 "Bukan kah kau yang sering dirumorkan menjadi ibu tiri yang kejam itu?" ucap bibi an yang kaget.

 "Eh, rumor?" ucap Fili dengan tatapan canggung nya.

 Bibi an yang mengingat ucapan nya, langsung meminta maaf. Seharusnya dia tak mengatakan hal yang buruk tentang penolong nya itu kan.

 "Eh, maafkan bibi nona, maafkan mulut bibi yang asal berbicara ini. nona sudah menyelamatkan nyawa ku, dan juga anak ku. Aku yakin nona tak seperti yang dirumorkan." ucap bibi an sambil tersenyum lembut.

"Oh, soal itu, aku kehilangan ingatan ku bibi, jadinya tak tau seperti apa rumor buruk tentang diri ku ini." ucap Fili yang tersenyum canggung.

"Oh astaga, apa kau baik baik saja nona?" ucap bibi an yang merasa cemas.

"Sekarang sudah lebih baik bi."

"Bagus sekali nona, aku tau kau orang baik." ucap bibi an yang merasa wanita itu sangat baik, tak seperti yang dirumorkan oleh orang orang desa.

setelah itu, Fili mengikuti bibi an dan juga putri nya, kebetulan sekali kan, dia tak perlu repot-repot mencari montir.