"Ketimbang jadi sadboy, mending ajarin aku caranya bercinta."
Guyonan Alessa yang tak seharusnya terucap itu membawa petaka.
Wanita sebatang kara yang nekat ke Berlin itu berteman dengan Gerry, seorang pria sadboy yang melarikan diri ke Berlin karena patah hati.
Awalnya, pertemanan mereka biasa-biasa saja. Tapi, semua berubah saat keduanya memutuskan untuk menjadi partner bercinta tanpa perasaan.
Akankah Alessa dapat mengobati kepedihan hati Gerry dan mengubah status mereka menjadi kekasih sungguhan?
Lanjutan novel Ayah Darurat Untuk Janinku 🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Semua Khawatir
...“Syukurlah, selama ini lo baik-baik aja. Semua khawatir karena lo menghilang.” — Luca Harrison ...
“Ger!”
Suara bariton pria yang tak asing, membuat Gerry langsung menoleh ke arah suara. Belum sempat ia menatap tubuh sosok yang memanggilnya, pria itu sudah lebih dulu memeluk tubuhnya.
“Tega lo ya!” seru Luca sambil memeluk Gerry dengan perasaan sebak di dada. Ada perasaan rindu yang sudah sekian lama mengusik dirinya. Hampir dua tahun ia kehilangan sahabatnya itu dan tak menemukan jejak pria itu sejak ia bangkit dari koma. “Kemana aja lo selama ini, Ger?!”
“Pergi nggak bilang-bilang. Ganti nomor ga ngabarin, sosmed non aktif dan lo sengaja ‘kan menghilang?!”
Alessa yang sebelumnya berdiri sambil memegang tangan Gerry, ia langsung melepaskan tangan suaminya untuk memberikan ruang pada dua orang itu. Mungkin, itu adalah Luca, sahabat yang sering kali suaminya ceritakan padanya.
“Apaan sih! Tiba-tiba meluk. Kayak perempuan aja lo!” sentil Gerry sambil terkekeh. Namun, ia tetap balik memeluk tubuh Luca dan menepuk pelan punggung lebar sahabatnya itu.
Dua orang itu melepaskan pelukannya. Senyum tak pernah lepas dari wajah Gerry dan Luca saat itu.
“Syukurlah, selama ini lo baik-baik aja. Semua khawatir karena lo menghilang,” imbuh Luca lagi.
“Ini …,” Luca menatap ke arah Alessa sambil memiringkan kepalanya. Ia menatap Alessa dan Gerry silih berganti. “S—siapa?”
“Istri,” jawab Gerry bangga. Ia merangkul tubuh Alessa dan memamerkan istrinya pada Luca. “Dia istri gue.”
Luca tak mampu menahan rasa terkejutnya mendengarkan ucapan Gerry. Bisa-bisanya pria itu, setelah menghilang tak ada kabar, kemudian sahabatnya itu tak mengundangnya ke pernikahan? Benar-benar menyebalkan!
Luca mendekatkan tubuhnya ke arah Gerry dan berbisik, “sejak kapan lo tobat?”
“Sejak mendekati istri lo,” batin Gerry terkekeh. Namun kini, mengingat nama dan wajah istri sahabatnya itu, hatinya tak lagi terluka. Wanita itu hanya sekedar masa lalu yang pernah singgah dan memberikan cerita tersendiri di hidupnya. Kini, hanya ada Alessa yang selalu membuat harinya penuh dengan warna.
“Jadi, sesuai permintaan gue dua hari yang lalu, tolong anterin gue ke—”
“Nginep di rumah gue!” Luca mendorong troli yang penuh dengan koper Alessa dan Gerry. “Gue udah ngabarin keluarga Papa sama Mama, bahkan Kak Noah.”
“Semuanya kaget dan sekarang mereka lagi nungguin lo di rumah.”
Mendengarkan ucapan Luca, Gerry tak bisa menolak. Akhirnya, dua orang yang baru datang dari Jerman itu pun mengikuti Luca kembali ke rumah orangtua pria itu.
Tak membutuhkan waktu yang lama, keduanya tiba di rumah. Gerry turun dari mobil dan langsung menyambar tangan istrinya. Digenggamnya tangan istrinya saat itu, kemudian ia tersenyum dengan sangat hangat. “Kalau kamu nggak nyaman, kita bisa kembali ke rumahku.”
Alessa mengangguk dan tersenyum. “Baiklah.”
Luca membuka pintu rumahnya dengan sangat antusias. Namun, siapa sangka, saat pintu rumah itu di buka, ada ramai sekali orang yang berkerumunan berdiri di depan pintu. Jelas sekali mereka sedang menunggu kehadiran Gerry.
Alex, pria tua yang merupakan ayah Luca langsung maju lebih dulu dan memeluk tubuh Gerry. “Kemana saja, Nak? Kami semua merindukanmu.”
Kemudian Johan yang merupakan ayah mertua Luca, pria paruh baya itu pun maju dan mendekat ke arah Gerry. Kini ia yang memeluk tubuh Gerry. “Syukurlah kamu baik-baik saja. Kami khawatir, seperti apa hidupmu sekarang.”
Sedangkan Katty yang merupakan istri Alex dan Renata istri Johan, dua wanita paruh baya itu menatap Gerry dan Alessa dengan mata berkaca-kaca. Tatapan lega seperti melihat anak yang akhirnya pulang setelah sekian lama menghilang.
Begitupun Tari yang merupakan keponakan Luca dan Noah yang merupakan kakak kandung Luca. Ayah dan anak itu menatap lega ke arah Gerry. Sosok penyelamat itu kini kembali.
Alessa dan Gerry terperangah. Sementara Gerry, tak hanya terperangah, hatinya terasa hangat dan ada perasaan bahagia yang sulit ia jelaskan dengan kata-kata. Ternyata, kepergiannya selama ini membuat satu keluarga besar itu merasa kehilangan. Padahal, mereka itu bukanlah keluarga, tapi … entah kenapa kehangatan kekeluargaan itu dapat ia rasakan.
...🌸 ...
Epilog!
“Bro! Ini gue Gerry. Tolong jemput gue di bandara ya!”
Gerry mengirimkan pesan singkat beserta foto tiket penerbangannya dari Berlin ke Jakarta.
Sementara itu di Jakarta, Luca sedang sibuk menggendong Hugo, anak laki-lakinya yang sudah berusia setahun lebih. Awalnya, ia tak berniat meraih ponsel yang ada di atas meja rias di kamarnya. Tapi, karena sebuah notifikasi singkat ‘Bro! Ini gue Gerry……..’ Luca langsung menyambar ponsel itu.
Hot daddy yang semula mengantuk karena pagi-pagi sudah harus menggendong anaknya yang terjaga, seketika matanya langsung membulat dengan sempurna.
“Sayang!” tanpa sadar Luca memanggil Lea yang baru saja keluar dari kamar mandi. “Gerry!”
“Kenapa, Sayang?” tanya Lea dengan mata yang masih mengantuk. Kemudian ia mendekat ke arah Luca untuk mengambil Hugo ke pelukannya.
“Gerry pulang ke Jakarta!”
“Hah?!” Lea terbelalak kaget. Matanya sempurna membulat. Tentu saja ia terkejut bukan kepalang. Sosok yang sangat berjasa padanya itu telah menghilang tanpa kabar, lalu kini sosok itu kembali ke Indonesia. Ada rasa lega yang sulit di ungkapkan. Perasaan lega karena akhirnya ia tahu, bahwa selama ini Gerry baik-baik saja.
...🌸...
...🌸...
...🌸...
...Bersambung …....
eh tapi udah punya suami Deng🤣🤣🤣
Thor lanjut ceritanya bagus banget 👏🏻👏🏻
masih banyak jaln menuju Roma..
😀😀😀😀❤❤❤❤❤
Alessa kan kak??
❤❤❤❤❤
ampuuunnn..
manis sekali lhoooo..
jadi teehura..
berkaca2..
❤❤❤❤❤❤
akhirnya mumer sendiri..
😀😀😀😀😀❤❤❤❤