Nayara seorang gadis yatim piatu, keluarganya sudah dibasmi oleh pelakor dan juga putrinya ketika umurnya baru 13 tahun. Nayara kecil juga nyaris mati setelah didorong di jalan raya ketika ada mobil sedang lewat dengan kecepatan tinggi.
Namun Tuhan tidak mengambil nyawanya karena gadis kecil itu harus membalas ketidakadilan yang terjadi padanya.
Nayara tumbuh menjadi gadis yang memiliki sejuta pesona, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Dengan kemampuan yang dimiliki dia bisa bekerja dan diterima di perusahaan besar milik Morgan, yang tak lain adalah suami Briana(Kakak tiri)
Langkah awal Nayara dimulai dengan mendekati Morgan, lelaki yang terkenal dingin. dan berusaha keras untuk mendapatkan lelaki tampan nan gagah itu. Akankah Nayara bisa menjerat Morgan dengan pesonanya?
Seberapa kejam pembalasan yang Nayara lakukan pada Briana?
Apakah Nayara akan menikahi kakak iparnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti arisandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Morgan VS Belvan
Belvan!
"Nay apa kau baik-baik saja?" Belvan melihat penampilan Nayara, kedua tangannya diselipkan di rambut wanita yang dicintainya itu, Belvan nampak mengkhawatirkan Nayara.
"Aku baik-baik saja Bel, ayok kita pulang sekarang."
"Baiklah." Belvan mengangguk lalu menggandeng Nayara hingga tiba di mobil.
Belvan tahu direktur muda itu melihatnya dari tempat lain, tapi laki-laki itu mengacuhkan keberadaan Morgan.
"Nay, direktur kamu masih muda," ujar Belvan mengawali obrolan makam ini.
"Bukannya tadi pagi kalian sudah bertemu."
"Iya, tapi aku baru melihat wajahnya dengan jelas. Nay, dia terus melihat kita berdua."
Nayara menoleh pada Morgan, dia mengangguk samar, lalu tersenyum. Morgan membalas senyum Nayara.
"Nay, kamu suka sama dia."
"Tidak, dia sudah memiliki istri. tetapi lelaki itu bisa menjadi kunci, membuat mimpiku berjalan dengan cemerlang, atau gagal dan tidak ada hasil sana sekali. Tugasku saat ini Aku harus bisa mengambil hatinya dan membuatnya bertekuk lutut di kakiku."
"Kamu ingin membuat dia jatuh cinta padamu."
"Sepertinya iya, tapi ini hanya sebuah misi. aku tidak boleh jatuh cinta pada keluarga musuh.
"Bagaimana kalau kamu jatuh cinta beneran."
"Tidak mungkin, aku tidak mau bekas saudara tiriku yang jahat, ketika semua penderitaan mama dan papa terbalaskan maka aku akan pergi dari sini, aku akan mulai hidup baru dengan lelaki yang tulus mencintaiku."
"Apakah lelaki dalam impian kamu itu aku Nay?" kata Belvan serius.
Tapi Nayara menganggapnya sebagai lelucon saja. "Belvan, kamu sahabat terbaikku, bagaimana aku bisa menikah denganmu jika hubungan persahabatan ini lebih dekat dan lebih indah daripada pernikahan." Nayara menoleh pada Belvan hingga duduknya pun menghadap lelaki yang tengah mengemudi itu.
Belvan menarik nafas dalam
-dalam, lalu menghembuskan nafas panjsng., jawaban Nayara sekarang dan satu tahun yang lalu tetap sama.
"Nay dibelakang itu mobil direktur kamu, bukan?" tanya Belvan saat dia sesekali menatap pada kaca, BBM pandangan Blcdtidak begitu jelas.
"Iya benar, tapi harusnya dia sudah belok di lampu merah tadi, tapi kenapa dia dibelakang kita."
"Wah ada yang nggak beres nie." kata Belvan terus mengamati.
"Jangan- jangan dia benar-benar jatuh cinta padamu Nay."
"Nay, kenapa tidak pake cara lain selain membuat dia jatuh cinta padamu." Belvan mengutarakan keberatan sebagai sahabat yang diam-diam suka.
"Ada, tapi cara kedua tidak menjamin akan berhasil.
"Nay, jaga dirimu ya, andai saja kamu tidak menolak ku untuk selalu ikut campur."
"Aku tidak akan bahagia jika orang lain yang membalas perbuatan keji Briana dan ibunya, semua harus melalui tanganku sendiri," kata Nayara mengangkat tangannya dan mengepal.
Belvan kembali melihat spion, dia bisa melihat Morgan terus mengikutinya, dan Belvan sengaja menambah kecepatan mobil membuat Morgan geram
"Belvan, apartement aku sudah lewat."
"Biarlah, aku akan mengerjai dia." Belvan tersenyum smirk.
"Kamu kurang kerjaan ya. Nggak capek apa seharian belum istirahat.
"Kalau sama kamu nggak ada kata capek Nay," kata Belvan sambil tersenyum lebar.
Nayara hanya menggelengkan kepalanya pelan. Lalu dia memasang sabuk pengaman karena jujur naik mobil dengan kecepatan tinggi dia lumayan takut.
Dibelakang, Morgan sangat kesal karena Belvan menambah kecepatan mobilnya, apalagi apartemen Nayara sudah lewat membuat Morgan menilai Belvan tak ada bedanya dengan Rangga.
Namun jangan salah kalau Morgan tidak bisa menandingi kelihaian Belvan dalam mengemudi, lelaki itu pernah juara balap mobil di kota beberapa tahun lalu.
Disaat ada waktu yang tepat, Morgan segera menghadang mobil Belvan, membuat lelaki itu mengurangi kecepatan laju mobil secepatnya.
"Honey, dia rupanya lebih jago dalam mengemudi." kata Belvan lalu turun.
"Hai Tuan, ada perlu apa anda mengejar kami."
"Aku ada perlu dengan Nayara, apakah bisa aku mengajaknya bersamaku malam ini, ada yang ingin aku bicarakan, sangat penting.
"Bukankah ini malam, waktunya Anda tidur bersama istri anda Tuan, kasian sekali dia memiliki suami yang lebih mementingkan perkejaan seperti anda."kata Belvan dengan nada mengejek.
"Aku butuh Nayara sewaktu-waktu. dia juga sudah menyetujui tanda tangan kontrak kalau dia bisa datang kapanpun disaat dibutuhkan."
"Anda keterlaluan," umpat Belvan yang tak bisa menahan amarahnya.
Melihat keduanya bersitegang, Nayara segera keluar dari mobil. "Belvan, apa yang dikatakan Pak Morgan benar, aku sudah menandatangani kontrak itu, jika aku melanggar dengan sengaja, aku akan terkena denda yang tidak sedikit."
"Mana ada seperti itu, Nay? aku tidak percaya kamu diperlakukan seperti itu di perusahaan tempat kamu bekerja." Belvan mengira Morgan memperlakukan Nayara dengan tidak baik.
Tanpa menjawab kalimat dari Belvan, Nayara pindah mobil, Nayara sepertinya tidak mau ada perdebatan lebih panjang.
Ini pertama kalinya Belvan merasa kecewa dengan Nayara, Nayara lebih memilih pulang bersama Direktur Morgan yang tidak jelas keinginan dan tujuannya itu.
Namun disisi lain Belvan berusaha mengerti kalau dia tidak akan menghalangi rencana Nayara, demi sikap egoisnya atau bahkan rasa cemburunya.
Morgan yang berhasil memenangkan Nayara dia segera memutar balik mobil dan menuju apartement tempat Nayara tinggal.
"Pak, kenapa anda melakukan ini semua? katakan jika anda mulai mencintai saya?"
"Tidak akan ada cinta diantara kita Nay, yang ada hanya hubungan antara direktur dan sekretaris." kata Morgan sambil terus mengemudi.
"Tapi sikap anda menunjukan anda peduli, anda memiliki perasaan lebih dari atasan dan bawahan, kenapa anda memberikan jaket anda supaya saya tidak kedinginan, kenapa anda harus menyelimuti tubuhku dengan jas yang anda pakai, dan anda sendiri kedinginan? katakan padaku apa itu namanya masih dibilang hubungan kita hanya sebatas Sekretaris dan direktur saja?"
"Nay, kamu salah paham mengartikan semuanya, aku tidak mencintai siapapun selain istriku, maafkan aku tidak bisa mengabulkan keinginanmu."
"Aku tidak percaya, anda pasti diam diam tertarik dengan keindahan tubuh yang saya miliki, hanya saja anda tidak mengakuinya," kata Nayara dengan tidak tahu malu. Nayara mulai melepas kemeja yang dipakainya hingga semua kancingnya terlepas mempertontonkan keindahan tubuh depannya yang terlihat begitu indah dan menggoda. Melon besar dengan penyangga sedikit kekecilan membuat terlihat lebih menantang.
Morgan yang sibuk mengemudi seketika menjadi gusar, ini bukan pertama kalinya melihat tubuh wanita, tapi milik Nayara memang berbeda, Nayara masih gadis dan semua miliknya masih kencang dan padat karena belum pernah tersentuh.
"Nay, jangan gila kau akan menyesal jika aku benar-benar kehilangan kendali dan melakukannya." Morgan nampak tidak fokus dalam mengemudi. Morgan tidak mau celaka dia menepikan mobilnya.
Morgan mengancingkan kembali baju Nayara yang sudah terekpos di depannya.
"Nay, maafkan aku tidak bisa melakukan semua ini denganmu. Kamu nanti akan menyesal, aku tidak mau merusak hidupmu." Morgan membantu Nayara mengancingkan kemejanya yang sudah terlepas semuanya.
Meski Morgan berkata tidak, tapi tubuh dan miliknya rupanya berkhianat, Morgan sebisa mungkin menahan hasratnya pada Nayara.
"Nay, aku mohon jangan menggodaku." kata Morgan dengan nafas yang memburu dan jantung yang berdegup kencang.
Nayara bersandar sambil memejamkan mata merasakan jari besar Morgan menyentuh kulitnya, dalam hati dia meruntuki kebodohannya yang terlalu buru-buru melakukan semuanya.
Morgan meninggalkan kecupan di pipi Nayara sebagai permintaan maaf. "Maafkan aku mengecewakanmu."
Nayara diam membisu merasakan morgan mengecup pipinya, rasanya bibir basah Morgan mampu menggetarkan seluruh tubuhnya dari ubun-ubun hingga ujung kaki.
Morgan tahu Nayara malu hingga dia pura-pura tidur, lelaki itu kembali menyalakan mobilnya dengan kecepatan rendah, Morgan tidak mau membuat tidur Nayara kembali terganggu. Morgan suka melihat Nayara saat tidur. Tanpa sadar berlahan bibirnya melengkung membentuk huruf U.
Thor kau survei sejuta lelaki manapun pasti 100% tidak ada yang mau punya pasangan kayak bayaran
Thor kau kira wanita saja yang punya harga diri , saat ditolak dan direndahkan didepan wanita lain pasti kalian tidak akan Terima
begitu juga lelaki pasti direndahkan dan ditolak didepan pria lain, kalau kau konsisten dengan karakter Morgan, 100% lelaki kayak Morgan tidak bakalan mau punya pasangan kayak nayara
*coba sebutkan 1 hal saja yang membuat Morgan beruntung dapat nayara?
tapi kalau kesialan banyak, dipermalukan, direndahkan, dijadi budak cinta, disakiti, dibuat semaunya, jika dibutuhkan diambil tapi jika tidak butuh dibuang begitu saja
Morgan kalau lelaki punya harga diri dan akal pasti tidak akan mau punya istri kayak nayara
itu fakta