Sang Penakluk

Anto menunjuk ke arah depan menggunakan jari nya yang memakai cincin. Sontak para penunggu sungai di depan Anto menyingkir. Dan terbukalah jalan yang tadi nya di tutupi oleh para penunggu sungai. Joko Bahrudin dan mbelung otomatis bisa melihat ke beradaan Anto, mas Sarmin dan mas Jono. Mereka bertiga pun sontak berlari ke arah Anto , mas Sarmin dan mas Jono.

". Mas.. Mas..tolong kami mas... Kami di kejar kejar makhluk menyeramkan mas..."

" Joko Bahrudin dan mbelung memeluk kaki mas Jono. Mereka terlihat begitu ketakutan. Sedang mas Jono dan mas Sarmin bingung melihat ke jadian yang aneh ini.

mas Jono dan mas Sarmin tahu. Bila Joko dan dua teman nya itu bisa melihat dirinya akibat Anto menunjuk ke arah Joko dan dua teman nya itu.

" wuih.. Kamu ternyata hebat tok.. Hanya dengan sekali tunjuk... Tiga orang ini langsung bisa tahu ke arah kita.. Belajar dari mana kamu tok..?

Anto menanggapi pertanyaan mas Jono hanya dengan senyuman, Anto harus serius, karena di hadapan nya banyak makhluk aneh yang tanpa tahu apa maksud dari para makhluk itu.

" Maya... Kamu kemarilah... Kamu tanya pada mereka apa mau mereka pada kita...!

Maya mendekat ke pada Anto sambil tersenyum.

" Kang mas anto, kenapa aku harus bertanya pada mahkluk rendahan seperti mereka..?

bila mas Anto menyuruhku, aku bisa membakar mereka semua hanya dengan sekali tiup..."

Anto menjadi heran dan penasaran mendengar perkataan Maya. Bagaimana bisa Maya berbuat seperti itu...?

dan siapakah Maya itu sebenar nya...? Berbagai pertanyaan muncul di benak Anto terhadap Maya.

" Maya.. Lalu apa yang harus aku lakukan pada mereka Maya..?

Maya tersenyum mendengar perkataan Anto. Lalu Maya mengangkat tangan kiri nya sampai sekarang tinggi dada. Serentak para penghuni sungai itu berlutut dan bersimpuh di depan Anto tanpa berani mengangkat wajah sedikitpun.

" lihatlah Anto.. Dengan cincin yang kamu kenakan itu, kamu adalah raja mereka. Apapun perintah mu kepada mereka, mereka akan mematuhi nya.

jadi..semua terserah padamu."

Anto melongo mendengar perkataan Maya, bagaimana semua bisa terjadi begitu saja..,? mau tidak mau, Anto harus kagum ke pada Maya... Ternyata.. Maya bukanlah sosok yang sembarangan. Sedang mas Jono dan mas Sarmin juga sama heran nya kepada Jono. Jono dari tadi berbicara sendiri menyebut nyebut kata Maya.

". Tok.. Kamu berbicara pada siapa..? Dan siapa yang kamu sebut Maya itu..?"

Anto tersenyum dan menoleh kepada mas Jono.

" mas... Kamu mau melihat..?"

Kata Anto kepada mas Jono yang penasaran dengan apa yang di lakukan Anto.

" lihat apa Anto... Kan dari tadi kamu ngomong sendirian Anto.."

Anto tersenyum dan mengusap wajah mas Jono dan mas Sarmin menggunakan tangan yang mengenakan cincin.

" astagfirullah hal adziem... Ya Alloh... Lindungi lah hambamu dari makhluk yang ada di depanku ya Alloh."

Mas Sarmin dan mas Jono sontak ketakutan dan beristighfar ketika melihat begitu banyak nya makhluk mengerikan di depan nya. tetapi mas Sarmin dan mas Jono heran, kenapa semua makhluk itu pada berlutut dan bersimpuh di hadapan Anto.

lebih terkejut lagi ketika mas Jono dan mas Sarmin melihat seorang yang sangat cantik luar biasa yang telanjang bulat di samping Anto.

" mas.. Sekarang mas Sarmin dan mas Jono tidak menganggap aku gila bukan..?

sekarang mas Sarmin dan mas Jono melihat sendiri kalau aku tidak berbicara sendirian."

Mas Jono dan mas Sarmin bingung. Mau berlindung ke arah Anto.. Mas Sarmin dan mas Jono jengah melihat Maya yang telanjang bulat. Kalau tidak berlindung.. Mas Jono dan mas Sarmin takut.. Penghuni sungai mengepung mereka, walau dalam posisi berlutut dan bersimpuh.

" iya..iya.. sekarang aku percaya kalau kamu tidak berbicara sendiri an, tetapi siapakah perempuan cantik di sampingmu itu Anto.. Mengapa pula dia tidak berbusana Antok..

bisa gila lama lama aku Anto.."

Kata mas Jono kepada Anto yang penasaran dengan Maya.

" sudah.. Cerita nya panjang.. Nanti aku ceritakan.. Sekarang mas Jono dan mas Sarmin bawalah Joko Bahrudin dan mbelung pulang terlebih dahulu.

biar aku urus makhluk makhluk di sini dulu mas.. biar tidak mengganggu warga yang lain nya nanti nya.."

Anto menyuruh mas Jono dan mas Sarmin membawa pulang joko.bahrudin dan mbelung untuk pulang terlebih dahulu,

" baik Anto... Kami pulang terlebih dahulu seperti saranmu. Hati hati lah menghadapi mereka Anto..

nanti kamu akan mengabari keluargamu dan para warga..untuk kembali kemari membawamu pulang Anto.. Hati hati lah menghadapi mereka Anto.."

mas Jono dan mas Sarmin membawa Joko Bahrudin dan mbelung kembali ke kampung.

sejak tadi Joko Bahrudin dan mbelung tidak berani bersuara sedikit pun. Anto yang hendak mereka celaka i, ternyata bukan sembarangan lagi.. Dan Anto di mata ketiga orang itu.. Anto seperti pendekar zaman dulu.

Anto sangat gagah dan berwibawa walaupun mereka bertiga tidak bisa melihat para penghuni sungai. Dengan ke pergian mereka, Anto sekarang lebih bebas dan leluasa menghadapi para penghuni sungai, walaupun para penghuni sungai itu sudah takluk sebelum bertarung. Anto menghampiri salah satu penghuni sungai yang ber energi paling besar.

" Heeei.. Kamu yang memimpin mereka bukan..?"

Anto menanyai sosok itu, tetapi sosok itu diam saja tetap menundukkan kepala. Berkali kali Anto menyaingi nya, tetapi sosok itu tetapi diam saja, membuat Anto pusing dan bertanya pada Maya.

" eh.. Maya.. Kenapa mereka diam saja waktu aku tanyain Maya.. ? Kata nya mereka akan patuh kepadaku...? Kok mereka diam saja Maya.."

Maya terkikik mendengar pertanyaan Anto. Maya menowel dagu Anto.

" kang mas Anto... Tentu mereka tidak mendengar perkataan mu, karena mereka tidak mempunyai telinga seperti layak nya manusia.."

Kata Maya menerangkan kepada Anto.

" lalu.. Kenapa aku bisa berbicara dengan mu Maya.. Dan kamu bisa mendengar perkataan ku.."

" kita beda Anto.. Kamu telah menggunakan cincin ragaku , sehingga aku bisa mendengar setiap ke inginan hatimu serta ke hendak mu , sebenarnya mulut kamu tidak usah berucap,

hanya dengan kamu berpikir saja aku sudah bisa mendengar mu. Dan kamu cukup berbicara dalam hati saja kita sudah bisa saling berbicara."

Anto menjadi jengkel mendengar penjelasan Maya, jadi selama ini dia harus tidak menjadi seperti orang gila yang berbicara sendiri.

". Wuasem kamu Maya.. kenapa tidak ngomong dari dulu..sih... Kan aku tidak harus menjadi kayak orang gila Maya. Ya sudah.. Kasih tahu caranya, supaya aku bisa bicara sama mereka...!"

Maya pun bingung dengan perkataan Anto.

" kang mas Anto... Gila itu apa sih..? Saya akan masuk ke tubuh mas Anto.. Mas Anto tinggal ikuti apa yang saya lakukan ke pada Mereka."

" habis...mboh...pusing aku mendengarkan pertanyaan mu.

ya sudah.. Cepat lakukan saja..!"

Kita lanjut di bab berikut nya. Author sudah ngantuk.