NovelToon NovelToon
Unforgotten Memories

Unforgotten Memories

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Setelah pernikahan yang penuh kekerasan, Violet meninggalkan segala yang lama dan memulai hidup baru sebagai Irish, seorang desainer berbakat yang membesarkan putrinya, Lumi Seraphina, sendirian. Namun, ketika Ethan, mantan suaminya, kembali mengancam hidup mereka, Irish terpaksa menyembunyikan Lumi darinya. Ia takut jika Ethan mengetahui keberadaan Lumi, pria itu akan merebut anaknya dan menghancurkan hidup mereka yang telah ia bangun. Dalam ketakutan akan kehilangan putrinya, Irish harus menghadapi kenyataan pahit dari masa lalunya yang kembali menghantui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 11

“Irish, apa kau sengaja mencari masalah?!” Ethan mencengkeram dagu kecil Irish dengan kasar.

“Karena Presiden Ethan tidak mau menuruti ajakan minum dengan baik, tentu aku harus pakai cara lain.” Meskipun rahangnya terasa nyeri, Irish tetap memasang wajah menantang, seolah rasa sakit itu tak berarti apa-apa.

“Kau…” Ethan terdiam, lidahnya kelu. Wanita di hadapannya ini… apakah dia yang telah menghancurkan wanita yang dulu polos dan lugu?

Irish tersenyum puas melihat ekspresi kebingungan Ethan.

Namun genggaman Ethan makin erat, hingga Irish mulai kesakitan. Tapi Irish tak mengemis belas kasihan. Ia justru mengangkat jarinya, menggambar lingkaran di dada Ethan dengan santai. “Presiden Ethan, kalau kamu terus memegangi daguku seperti ini… apa itu artinya kau ingin aku menuangkan segelas lagi?”

Ethan buru-buru melepaskannya. Wanita ini... terlalu berani!

“Wine ku sudah habis, presiden Ethan aku permisi.” Irish berkata penuh kemenangan. Ia berdiri sambil membawa gelas kosong dan berjalan kembali ke arah Direktur Anton.

Dari tempat duduknya, Direktur Anton mengamati semuanya dengan saksama. Meskipun tak mendengar percakapan mereka, dari gerak tubuh saja sudah jelas, Presiden Ethan menyukai wanita itu. Kalau tidak, mana mungkin Irish bisa menyentuh dan bahkan mencium pria dingin itu?!

Keputusannya mengundang Irish malam ini sungguh tepat, pikirnya puas.

Begitu duduk kembali di sampingnya, Irish mengayunkan gelas kosongnya di hadapan Direktur Anton.

“Direktur Anton, aku sudah melakukan tugas yang Anda minta. Sekarang… janji Anda?”

“Nona Irish sangat memukau malam ini,” puji Direktur Anton, sambil tersenyum seperti rubah tua yang licik. Tapi, mana mungkin ia langsung menyerahkan proyek besar begitu saja?

Namun dalam hati, Direktur Anton tak bisa menampik rasa kagumnya. Irish berhasil melakukan apa yang tak bisa dilakukan banyak wanita, menembus dinding dingin Ethan. Semua orang tahu pria itu hanya mencintai istrinya. Lalu mengapa dia membiarkan Irish berlaku begitu intim?

Ethan bahkan tidak tampak marah. Dia hanya terdiam dengan wajah kaku.

“Nona Irish, kamu benar-benar luar biasa. Bahkan pria seperti Ethan bisa kamu kendalikan.”

“Aku harus berterima kasih karena Direktur Anton telah memberiku kesempatan untuk bertemu orang-orang besar seperti beliau.” Irish menuangkan anggur ke gelas dan mengangkatnya.

“Mari bersulang.”

Setelah minum, Irish tersenyum menggoda.

Direktur Anton pun mengangkat gelasnya dan kembali ke topik, “Kau mengobrol cukup lama dengan Presiden Ethan tadi. Apa yang kalian bicarakan?”

Irish pura-pura bingung, tampak sedikit mabuk.

“Direktur Anton ingin tahu?”

“Tentu saja,” sahutnya cepat, penuh rasa ingin tahu. Tak ada wanita yang bisa sedekat itu dengan Ethan, kecuali Irish.

“Kalau begitu… bagaimana dengan proyek kerja sama Perusahaan yang tadi kita bicarakan?” Irish menatapnya tajam, tapi tak mengatakan lebih jauh.

Direktur Anton menaikkan alisnya. Wanita ini mencoba menukar informasi dengan proyek itu? Licik… tapi terlalu mudah dibaca.

Ia tersenyum lebar, tak menunjukkan reaksi berarti.

“Kalau Nona Irish tak ingin membocorkannya, aku tak akan memaksa.” Ia menuang anggur ke gelasnya, bersandar santai.

Kata-katanya membuat Irish sedikit cemberut. Rubah tua ini tidak semudah itu digoda. Tapi dia tetap tersenyum.

“Haha… baiklah,” katanya sambil tertawa, lalu mendekat ke telinga Direktur Anton. “Sebenarnya, aku hanya berkata satu hal pada Presiden…”

“Apa itu? Cepat katakan!”

Irish tersenyum nakal. Bibir merahnya berhenti di dekat telinga Direktur Anton, lalu berbisik pelan.

“Rahasia.”

Direktur Anton tertawa. Wanita ini benar-benar tahu caranya menyenangkan pria.

“Nona Irish benar-benar menarik.” Pandangannya berubah. Tak hanya cantik, wanita ini juga cerdas dan tahu bermain peran.

“Aku hanya berusaha keras demi Direktur Anton,” ucap Irish, memujinya.

Obrolan mereka terus mengalir, bercampur tawa dan anggur. Semua itu dilihat oleh Ethan dari kejauhan.

Tinjunya mengepal. Sejak kapan wanita itu bisa bertingkah seperti itu?

“Ayo, minum lagi,” ucap Direktur Anton sambil menyerahkan gelas pada Irish, dan wanita itu menerimanya dengan senyum manis.

Ethan memperhatikan tiap gerakan Irish… wanita yang dulu tak bisa menelan seteguk anggur pun, kini jadi maniak anggur.

Saat mereka masih bersama, Irish selalu menyiapkan semangkuk sup hangat untuk Ethan setiap kali dia pulang mabuk. Bahkan pernah, Irish mencoba ikut minum, dan itu membuatnya tersedak .

Ethan sempat bertanya mengapa.

Irish, polos dan manis saat itu, memeluknya dan berkata, “Aku ingin tahu apa enaknya anggur itu. Kenapa semua pria menyukainya?”

Saat itu, Ethan mendorongnya menjauh. Dia menganggap Irish bodoh dan menyebalkan.

Kini kenangan itu datang begitu jelas. Wanita yang dulu hanya mencintainya kini telah lenyap, tergantikan oleh Irish yang bisa menggoda pria lain… dan minum anggur tanpa ragu.

Selama beberapa menit Ethan terdiam, pikirannya hanyut dalam bayangan masa lalu, sementara Irish menenggak beberapa gelas anggur lagi.

Meski selama empat tahun terakhir ia sudah terbiasa minum, daya tahan tubuh Irish tak sekuat Direktur Anton. Kini kepalanya berat, dan tubuhnya tak lagi sanggup duduk tegak.

"Ayo, satu gelas lagi. Semakin banyak kamu minum, peluangmu kerja sama dengan Perusahaan Besar akan makin besar," kata Direktur Anton, menatap mata Irish yang mulai sayu. Ia langsung menuangkan anggur lagi untuknya.

"Itu...Direktur Anton ingin... bicara apa...?" gumam Irish dengan suara tak jelas. Meskipun mabuk, ia masih bisa menangkap maksud dari ucapannya.

Ia mengedipkan mata, melihat ada tiga Direktur Anton dan tiga gelas anggur di depannya. Setelah dua kali meraih gelas yang salah, akhirnya tangannya menyentuh gelas yang benar.

Irish tersenyum samar, mengangguk pada Direktur Anton, lalu meneguk isinya.

"Cukup!" Suara keras menggema, mengejutkan semua orang.

Ethan melangkah maju dengan wajah gelap, lalu meraih pergelangan tangan Irish.

Ia mengambil gelas dari tangan Irish dan meletakkannya di meja dengan kasar. Gelas itu pecah, anggur tumpah ke mana-mana.

Semua mata tertuju padanya. Sangat jarang melihat seorang Ethan semarah ini, apalagi karena seorang wanita.

"Presiden Ethab!" Direktur Anton terkejut melihat sikap Ethan. Tatapannya berpindah dari Irish ke Ethan. Apakah... Ethan jatuh cinta pada Irish?

Padahal mereka baru saja bertemu malam ini!

Namun, respons Irish membuat semua orang terdiam. Ia menatap Ethan dengan galak, lalu tersenyum manis pada Direktur Anton, "Direktur Anton, abaikan dia. Jangan lupa janjimu padaku! Ayo bersulang!"

Ia meraih gelas di meja dan meneguknya dengan mudah.

Ethan hanya menatapnya dengan dingin, tak menghentikan lagi. Ini pertama kalinya dia merasa dipermalukan oleh Irish di depan umum.

Kini semua orang tahu, Ethan benar-benar marah.

Direktur Anton berdiri kikuk, berusaha tersenyum.

"Presiden Ethan, saya tidak memaksa Nona Irish. Dia sendiri yang mengambilnya."

Ia mulai panik. Ia hanya ingin membuat suasana menyenangkan dan menarik perhatian Ethan lewat Irish. Tapi ternyata... wanita itu malah menentang Ethan secara terang-terangan!

Ethan menatapnya tajam, hingga Direktur Anton basah oleh keringat. Tatapan itu mengandung peringatan. Jika bukan karena reputasinya, mungkin kerja sama mereka sudah dibatalkan detik itu juga.

Setelah menatapnya tajam selama beberapa detik, Ethan mengalihkan pandangannya ke Irish yang kini terbaring di sofa, setengah sadar.

Dia menahan amarah. Bagaimana mungkin Irish sampai mabuk begini karena pria tua seperti Direktur Anton?

Ethan tahu seharusnya ia tak ikut campur. Tapi kenapa ia tak bisa menahan diri?

"Irish, di mana rumahmu? Aku antar pulang," suaranya rendah dan tegas.

"Aku belum selesai! Aku tidak mau pulang!" Irish menolak dan mencoba menyingkirkan tangan Ethan dari bahunya.

Ethan mengerutkan kening. Ia memandang ke arah Direktur Anton yang tampak gelagapan, "Kau tahu di mana rumahnya?"

"Ini... ini baru kedua kali saya bertemu dengannya, Presiden. Saya tak tahu..."

Kedua kali, dan sudah dibuat mabuk begini?

Tatapan Ethan kembali tajam. Pria seperti ini yang ingin kerja sama dengannya? Dalam hati, Ethan mulai mempertimbangkan membatalkan kontrak.

Ia menatap Direktur Anton tanpa ekspresi selama lebih dari sepuluh detik, lalu mengalihkan pandangan dan menggandeng Irish keluar dari ruangan.

"Presiden... itu..."

Direktur Anton mengejarnya.

"Apa? Katakan!" bentak Ethan tanpa menoleh.

"Terakhir kali saya dengar... Nona Irish sepertinya sudah menikah..."

Langkah Ethan terhenti.

"Irish... sudah menikah?" Matanya tajam menatap Direktur Anton.

"Iya. Waktu pesta ulang tahun Direktur Dion, dia bilang begitu."

Ethan terdiam sejenak. Mereka sudah bercerai empat tahun. Tak aneh jika Irish menikah lagi.

Namun...

Ia menatap Irish yang berantakan dan mabuk. Pakaiannya kusut, aroma alkohol menyengat.

Ethan mencibir dalam hati. Suami macam apa yang membiarkan istrinya keluar malam-malam seperti ini? Menemani pria tua minum anggur?

"Dan... dia bilang dia sudah punya anak," tambah Direktur Anton.

1
Ddek Aish
Ethan bodoh kamu akan buat Irish dalam masalah. dan bodohnya lagi yang disamping kamu adalah ular yang berwujud jalang
Ddek Aish
jangan sampai Irish pingsan pas peragaan busana karna liat Ethan
Ddek Aish
Irish kebanyakan ngelamun. tunjukkan kalau kamu serba bisa
Nurul Boed
masa kejayaan Irish alan Dimulai 🥰😍
Yunita aristya
jeng jeng jeng ....Ethan pasti ikut acara itu 🤭gimana ya reaksi nya
Maple latte
Typo tayhank, maksudnya Dion, tapi malah tulisnya Zayn 🤭
WOelan WoeLin
apakah tokoh Zayn disini ada 2🤔🤔🤔
Nurul Boed
Ethan pulang ayo pulangg...
Ddek Aish
elah Zayn Zayn di buta mata dan hati karena cinta tak terbalas
Nurul Boed
sedih banget sich kak
Ddek Aish
sadarlah Zayn dia hanya memanfaatkan kamu
Ddek Aish
jangan sampai hamil lagi Irish
Ddek Aish
jangan sampai jatuh cinta lagi sama Ethan
Ddek Aish
apa Zan berhasil menyabotase pekerjaan Irish
Ddek Aish
dasar nenek2 kepo
Ddek Aish
Zayn kau bodoh sekali di manfaatkan oleh Carisa bukalah matamu Zayn
Ddek Aish
mampus kau Ethan membuang berlian demi batu kali. diselingkuhi nggak sadar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!