NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Clarissa19

Javier dan Jihan, 2 pasangan yang sudah menjalin hubungan sejak duduk di bangku sekolah menengah atas itu terpaksa harus kandas karena tidak mendapatkan restu dari orang tua Javier.
" jika mereka tidak menerima mu, maka aku akan pergi. kita akan pergi bersama jauh dari mereka"
" tidak Javier, kita tidak akan melakukan itu"
" kita akan melakukannya"
" kamu harus menikah dengan wanita pilihan keluarga mu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ep 27

" mommy...." panggil Naira sambil menangis.

Jihan memeluk Naira untuk menenangkan gadis itu. Naira baru saja mengobati lukanya, dia hanya terluka di kakinya karena pecahan kaca mobil. sedangkan anggota tubuhnya yang lain aman, Irfan berhasil menyelamatkan Naira.

" Naira mau lihat Daddy, mom" pintar Naira.

Jihan sendiri belum melihat keadaan Irfan bagaimana. Dia sudah menemui dokternya tadi dan dokter berkata keadaan Irfan sangat parah. Irfan mengalami benturan keras di bagian belakang kepalanya. tulang punggungnya juga retak karena mengalami benturan yang hebat. Serta luka luka yang ada di beberapa bagian tubuh Irfan.

Dan sekarang Irfan sedang koma, kemungkinan untuk Irfan sadar sangat Kecil.

" ayo, mommy juga mau lihat Daddy" ujar jihan laku mengendong Naira membawa Naira ke ruangan tempat Irfan di rawat.

Sampai di sana mereka dapat melihat Irfan terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan kedua mata tertutup, mulut dan hidung tertutup dengan ventilator.

Di bagian dada Irfan juga terpaksa beberapa alat rumah sakit yang tidak di mengerti oleh Jihan. air mata jihan menetes keluar begitu melihat keadaan Irfan. Apa lagi kepala Irfan yang di perban.

Irfan rela mengorbankan dirinya demi Naira, jika Irfan bangun nanti. Jihan berjanji, dia akan melakukan apapun untuk Irfan. dia tidak akan membuat Irfan kecewa lagi.

" Daddy, bangun dad, Naira Disini" ujar Naira.

Naira berfikir jika Irfan sedang tertidur. Jadi dia berusaha membangunkan Irfan agar Irfan bangun.

" Daddy sedang kelelahan, jadi buruh istirahat" ujar Jihan.

" kenapa hidung dan mulut Daddy di tutup? Nanti Daddy nggak bisa nafas, mom" ujar Naira.

Dia berfikir ventilator yang di pakai oleh Irfan akan membuat Irfan sulit bernapas. Padahal dengan itu Irfan jadi lebih mudah bernafas.

" alat itu membantu Daddy bernafas" ujar Jihan.

Naira meminta turun dari gendongan Jihan. Dia duduk di atas ranjang tersebut di samping Irfan. tangan Mungilnya menyentuh lembut wajah Irfan.

begitu tangan Mungil Naira bersentuhan dengan kulit wajah Irfan. mata Irfan langsung bergerak Bergetar lalu perlahan terbuka.

" Daddy" panggil Naira tersenyum senang. dia segera memeluk Irfan.

Jihan terkejut sekaligus senang saat melihat mata Irfan terbuka. Naira menekan tombol yang ada di bagian samping kepala ranjang. Tidak lama dokter berdatangan.

Jihan membawa Naira keluar. Naira langsung menangis saat di bawa keluar oleh Jihan, padahal dia ingin bersama Irfan.

Jihan dan Naira menunggu di luar. Jihan berusaha membuat Naira berhenti menangis. Padahal mata Naira sudah bengkak karena hari ini dia kebanyakan menangis.

" jangan nangis, sayang. Daddy sedang di periksa oleh dokter, nanti kalo dokter sudah keluar kita bisa masuk" ujar Jihan.

" Naira mau sama Daddy, mom"

" tunggu dokternya keluar dulu ya" ujar jihan.

Akhirnya Naira berhenti menangis. beberapa menit kemudian dokter keluar.

" bagaimana dok?" tanya Jihan cemas.

" ini sungguh keajaiban, pasien bisa tersadar dari komanya dengan cepat, dan keadaannya juga sudah membaik" jelas dokter " tapi punggung dan kepalanya masih sama, kita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut "

" terimakasih dok" ujar Jihan senang. Setidaknya Irfan sudah sadar dari komanya.

Setelah dokter itu pergi mereka segera masuk. Naira Lansung meminta untuk di turunkan, dia segera berbaring di samping Irfan memeluk Irfan " maafin Naira ya dad, Naira nggak bisa bantuin Daddy tadi"

Naira merasa bersalah karena saat kecelakaan tadi dia tidak bisa membantu Irfan. Padahal tidak seharusnya Naira minta maaf karena itu bukan salah Naira.

Irfan tersenyum lalu mengusap lembut rambut Naira. Tapi Irfan tidak mengeluarkan sepatah katapun.

" apa yang kamu rasakan? " tanya Jihan. Jihan takut jika Irfan merasa sakit karena Naira memeluknya. Kan punggung Irfan retak.

" aku baik baik saja" jawab Irfan pelan " aku lapar " lanjutnya lagi.

" mau makan apa? Biar aku belikan"

" satu ayam bakar pakek nasi sama sate Padang dan juga jus jeruk"

kening Jihan berkerut dalam. tumben sekali Irfan meminta membelikan lebih dari satu. Irfan bukan tipe pria yang makan banyak, jika makan ayam bakar bentar dia cukup dengan ayam bakar saja, tidak perlu sate atau nasi. Meskipun pakek nasi juga paling sedikit.

" tunggu sebentar, aku beli dulu" ujar Jihan dan Irfan hanya mengangguk saja.

Jihan segera keluar dari ruangan itu. Jihan merasa ada yang aneh sama Irfan. Selain memesan banyak makanan dia juga terlihat lebih pendiam.

" mungkin efek kecelakaan, nanti juga normal lagi" gumam Jihan

∆∆∆∆∆

Jihan membawakan satu ekor ayam bakar plus nasi serta beberapa tusuk sate Padang. Jihan meletakkan makanan tersebut di meja khusus untuk pasien makan. lalu dia membantu Irfan untuk duduk dengan bersandar pada ranjang yang di tinggikan bagian kepalanya.

" ini" ujar Jihan.

" Naira mau satenya" ujar Naira.

Jihan mengambil satu tusuk sate lalu memberikan untuk Naira. Tadi dia membeli 10 tusuk sate.

" Naira mau ayam bakar?" tawar Irfan.

Naira mengeleng " nggak mau, dad"

" kamu?" tanya Irfan pada jihan.

Jihan juga mengeleng. Lalu Irfan segera memakan makanannya dengan lahap. sangat lahap sampai membuat Jihan tercengang.

mungkin Irfan kelaparan karena belum makan sedari tadi siang dan sekarang sudah malam. Mungkin karena itu Irfan kelaparan hingga menghabiskan semuanya sendirian.

Benar benar habis, nasi dan dari ekor ayam ludes semua, di tambah dengan 9 tusuk sate dan 1 cup jus jeruk semuanya habis Irfan makan sendirian.

" kamu lapar banget ya?" tanya Jihan.

Irfan hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Jihan jadi berfikir apa Irfan marah padanya? tapi perasaan dia tidak berbuat salah.

Jihan memberikan semua bekas makan Irfan lalu membuang ke tong sampah. Setelah itu dia kembali masuk ke dalam . " sini" panggil Irfan.

Jihan berjalan mendekat, dia berfikir mungkin ada hal yang ingin Irfan katakan. namun ternyata Irfan ingin menyapa anaknya.

" hallo, anak Daddy. Baik baik di sana ya, tumbuh jadi anak yang sehat, baik dan pintar. Yang nurut sama mommy dan akur sama kakak Naira "

Jihan menatap Irfan dengan tatapan binggung. Kenapa Irfan berbicara seperti itu? Irfan membuat Jihan takut saja.

Irfan mencium perut buncit Jihan lalu menatap wajah Jihan dan tersenyum tipis " aku minta satu hal sama kamu, tolong jaga anak kita dengan baik. Jangan bedakan dia dan Naira" ujar Irfan tersenyum.

" dia anak aku juga, Irfan. Nggak mungkin aku bersikap buruk pada anak ku" ujar jihan.

Irfan mengangguk pelan lalu dia menatap Naira yang Sedari tadi hanya diam saja. "putri cantik Daddy, ayo tidur " ajar Irfan memeluk Naira.

Jihan menurunkan tempat tidur Irfan seperti semula. Irfan dan Naira segera tidur, sedang Jihan memilih untuk duduk di sofa.

1
new user
Anak aneh
RicoFA: mampir juga yuk di karyaku

Nada: Salahkah Memilih Pergi?

bisa cek di profil aku ya🙏
total 1 replies
Erchapram
Luar biasa
new user
D tunggu next up
Sun Flower
bagus alur ceritanya ternyata yg jahat ibunya
Sun Flower
lanjut semangat author ceritanya bagus
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Adinda
jangan sampai irfan meninggal kasihan anak istrinya
Desmeri epy Epy
lanjut
Desmeri epy Epy
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!