Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Hansel dan Kaila adalah sepasang kekasih. Entah bagaimana tepatnya mereka bisa berpacaran, yang jelas Kaila sendiri tidak menyangka bisa memiliki kekasih sepopuler Hansel. Banyak kaum hawa yang mengejarnya, bermimpi menjadi kekasihnya, bahkan rela menjadi simpanannya, gila memang pikir Kaila. Semua berawal pada saat mereka menghadiri acara ulang tahun dosen mereka. Disanalah Hansel menawarkan untuk mengantarkan Kaila pulang, karena saat itu sedang turun hujan deras. Kemudian dengan tiba-tiba saja, Hansel menyatakan bahwa mulai saat itu mereka adalah pasangan kekasih.
Dan sampailah pada saat ini, tepat delapan bulan sudah dia menjadi kekasih Hansel. Tapi jangan bayangkan adegan pacaran yang romantis. Dia dan Hansel sangat jarang berkencan. Paling bertemu di kampus, lalu Hansel mengantarkannya pulang dengan sebelumnya mengajak dia makan.
Kaila pun bingung hubungan macam apa sebenarnya yang dia jalani dengan Hansel ini. Hansel yang irit bicara bahkan nyaris tidak pernah tersenyum padanya. Membuat dia sedikit canggung untuk menanyakan alasan Hansel memacari dia. Bahkan Hansel tidak pernah menggandeng tangannya.
“Kay... itu pacar ganteng kamu lagi di perpustakaan sama Mika sepertinya sedang serius sekali,” kata Astrid, teman sekelas Kaila sekaligus sahabat satu-satunya.
“Mika? Anak semester akhir itu?” tanya Kaila.
Astrid menganggukan kepala tanda mengiyakan. Kaila sedikit penasaran, pikirnya tidak masalah kan kalau dia ingin tahu, toh Hansel adalah pacarnya. Kaila yang biasanya tidak suka kepo dengan kegiatan Hansel tiba-tiba ingin tahu dan melihat disana. Selama delapan bulan berpacaran, bohong jika Kaila tidak jatuh cinta, tapi dia tidak berani berharap pada Hansel. Entah kenapa, dia hanya ragu saja dengan perasaan Hansel padanya.
Dengan setengah hati Kaila pun menuju lokasi perpustakaan, perpustakaan yang lumayan luas membuat Kaila agak kesulitan mencari keberadaan Hansel. Sampai saat matanya menangkap keberadaan Hansel dibalik rak buku, sedang duduk dimeja dan Mika berdiri didepan Hansel dengan jarak yang sangat dekat, bahkan sedang mencium pipi Hansel. Kaila terkejut, mulutnya sampai terbuka.
“Hansel?” kata Kaila dengan pelan, karena dia berada di perpustakaan, Kaila tahu tidak boleh berisik.
Hansel menoleh dan menatap Kaila. Anehnya dia hanya menatap lalu diam saja. Sedangkan Mika tersenyum mengejek menatap Kaila.
“Ayo pulang,” kata Hansel pada Kaila, lalu melewati Mika begitu saja tanpa pamit. Mika sedikit kesal dengan sikap Hansel, tapi dia juga merasa senang karena Kaila melihat kegiatan mereka tadi. Entah apa maksud mereka berdua.
Kaila mengikuti Hansel dari belakang. Langkah kaki Hansel sangat cepat bila dibanding dengan kaki Kaila yang kecil. Kaila harus agak berlari kecil untuk mengimbangi.
“Aku mau ambil tas dulu dikelas,” kata Kaila. Hansel hanya diam sambil berjalan kearah kelas Kaila. Setelahnya mereka langsung ke parkiran. Saat sudah didalam mobil, Hansel langsung menginjak pedal gas dan mobil pun bergerak maju.
“Saat ini kita putus, tidak ada hubungan apa-apa lagi, maaf,” kata Hansel saat hening sesaat. Kaila tentu kaget, langsung menoleh kearah Hansel. Dia ingin berucap tapi entah kenapa mulutnya hanya terbuka saja, dan tidak bisa bicara. Kaila langsung menoleh kearah jendela dan matanya berkaca-kaca. Dia sadar bahwa Mika telah merebut kekasihnya. Hansel melirik dan melihat itu.
Jelas sudah dalam hati Kaila. Sekarang dia benar-benar yakin bahwa Hansel mungkin hanya sedang kalah taruhan sehingga tiba-tiba memacari dia. Siapalah dia hanya gadis yatim piatu dan bekerja di toko bunga untuk bertahan hidup. Bahkan untuk bertanya apa alasan Hansel mengakhiri hubungan mereka pun dia merasa tidak pantas. Delapan bulan menjadi pacara bayangan. Kaila tersenyum getir.
Setelah hari itu mereka sudah tidak pernah terlihat bersama lagi.
***
Dua bulan kemudian, tiba saatnya acara kelulusan angkatan S2 yaitu Hansel dan teman-temannya. Tepat malam ini pihak kampus mengadakan acara perpisahan bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi angkatan S2 yang telah menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik. Karena kampus mereka adalah kampus bergengsi, maka acara pun di laksanakan di aula gedung salah satu hotel ternama di Jakarta. Dan hotel itu milik keluarga Hansel. Semua angkatan tanpa terkecuali boleh menghadiri acara dan tidak terkecuali Mika, yang sangat heboh berpenampilan sangat seksi demi menarik perhatian Hansel.
“Kaila, kamu datang kan ke acara nanti malam?” tanya Astrid pada Kaila.
“Kamu gimana?” tanya Kaila kembali.
“Jawab dulu baru balik bertanya, aku sudah pasti datang dong, mana mau melewatkan pertunjukkan cowok-cowok keren, uuwwhhh…” kata Astrid gemas, sambil membayangkan wajah-wajah mahasiswa angkatan Hansel.
Kaila tertawa geli sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah centil sahabatnya itu, yang bahkan tidak punya pacar sama sekali.
“Aku tidak punya gaun, Astrid,” ujar Kaila.
“Ah itu sih gampang, aku punya banyak gaun, macam-macam model dan motif dan jarang aku pakai,” sahur Astrid bersemangat, berharap Kaila bakal ikut hadir. Karena dia tau betul sahabatnya ini sangat kurang pergaulan.
“Kamu seperti lagi nawarin produk aja, hahaha…” sahut Kaila. Astrid jadi sebal.
“Nanti pulang bareng ketempat aku ya. Kita pilih gaun, pasti cocok deh sama kamu,” lanjut Astrid, mulai semangat lagi.
“Aku belum bilang iya loh, As,” jawab Kaila agak malas.
“Sudah pokoknya pilih gaun aja dulu deh, ohya kalau mau berangkat bareng nanti aku jemput ya, kamu jangan pakai motor. Masa pakai gaun perginya naik motor,” ujar Astrid, mengajak Kaila ikut mobil dengannya. Astrid berasal dari keluarga yang lumayan berada, walaupun tidak begitu kaya. Ayahnya adalah pemilik café yang lumayan terkenal di Jakarta. Sehingga Astrid bisa memiliki mobil sendiri.
Kaila hanya mengangguk sambil tersenyum.
“Nah gitu dong… Harus move on..” sambung Astrid lagi.
Kaila pun terdiam, teringat bagaimana Hansel yang membuang dia begitu saja. Sampai saat ini mereka benar-benar seperti dua orang yang tidak saling kenal. Suatu hari, pernah berada di dalam kantin disaat yang sama pun mereka tidak berniat untuk bertegur sapa sama sekali.
Lain halnya Mika yang terlihat selalu menempel pada Hansel. Tentu saja dengan sengaja agar Kaila melihatnya.
Siang harinya, setelah dari rumah Astrid untuk mengambil gaun untuk pesta nanti malam, Kaila langsung ketempat kerjanya, di toko bunga milik tantenya yang bernama Tante Sandra. Tante Sandra adalah adik kandung dari ayahnya Kaila yang sudah meninggal. Ibu Kaila lebih dulu meninggal saat Kaila masih SD. Ayah Kaila adalah seorang pegawai biasa sehingga hanya bisa membeli perumahan kecil di pinggiran kota. Tetapi dia giat menabung untuk masa depan Kaila. Dan saat ini benar-benar berguna untuk Kaila. Walaupun tabungan itu hanya cukup untuk biaya kuliahnya saja. Untuk biaya sehari-hari Kaila bersyukur bisa bekerja di tempat Tante Sandra. Maka dari itu dia sangat berhemat dan tidak suka bergaul dengan teman-teman kampusnya yang rata-rata orang berada.
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,