NovelToon NovelToon
KENANGAN SANG PENDAKI

KENANGAN SANG PENDAKI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23. BAHAGIAMU, BAHAGIAKU JUGA

POV GEORGE

"Kamu yakin udah bisa lupain, Dona. ..??

"Mama...? sejak kapan mama di sini?" tanyaku yang terkejut.

"Sejak awal pembicaraan kamu dengan Bayu?" jawab mama Dinda.

"Jadi, mama mendengar pembicaraanku dengan Bayu?"

"Tentu saja mama dengar, sayang! maafkan mama ya? Sebenarnya mama tadi tidak ada berniat untuk menguping pembicaraan kalian berdua. Mama ke sini karena mau menyuruhmu untuk mengakhiri berenangnya, tapi siapa sangka sampai sini mama malah mendengar perbincangan kalian berdua tentang Dona." Jelas mama.

"Apakah tadi ketika mama bicara dengan Dona, kamu mendengarnya?" tanya mama Dinda.

"Iya ma, aku mendengarnya! aku tidak menyangka kalau Dona sudah mulai mencintai Bayu, dan aku juga tidak menyangka kalau Dona lebih memilih Bayu daripada aku. Kalau seandainya tadi dia memilihku, aku pasti akan berjuang untuk mendaptkan Dona kembali." Jawabku dengan rasa kecewa.

"Maafkan mama ya sayang? karena pertanyaan mama kepada Dona, kamu jadi kecewa." Ucap mama sambil membelai rambutku.

"Tidak ma, aku tidak marah kepada mama. Aku justru berterimakasih kepada mama? Karena mendengar itulah aku jadi yakin dengan langkah yang harus aku ambil. Dan yang pastinya Dona juga kecewa denganku, karena aku sendirilah yang memilih untuk mundur dari kehidupannya, ma." Ucapku lagi.

"Tidak apa-apa sayang, kalau jodoh tidak akan kemana. Mama juga berterimakasih, karena kalian bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Mama takut kalian berkelahi hanya karena memperebutkan wanita."

"Tidak mungkinlah, ma! aku bukan pria yang seperti itu, aku selalu sportif dalam hal apapun." Jawabku sambil tersenyum.

"Ya sudah sayang, kita masuk ya, sudah malam, apalagi kamu pasti kedinginan karena berenang tadi." Ucap mama sambil menggandeng tanganku dan kami berdua pun masuk ke kamar masing-masing.

***

POV MIRANDA

Aku merasa sangat sedih dan juga khawatir, Bayu tidak membalas chat maupun teleponku. Bahkan disaat aku mau menghubunginya lagi, malah nomornya sudah tidak aktif.

Aku sudah mulai menyayangi dan mencintai Bayu, aku sudah tidak mau lagi memikirkan tentang kak George, buatku dia adalah masa lalu.

Aku pun memutuskan bersabar sampai besok dan menemui Bayu di kampus.

Baru saja aku bersiap untuk tidur, tidak lama aku mendengar bunyi handphone. Aku pun melihat siapa yang meneleponku malam-malam begini, dan ternyata itu adalah Bayu. Aku sangat senang sekali, lalu aku segera mengangkat telepon darinya.

"Bayu, kamu dari mana aja? aku khawatir banget sama kamu, Bay!" Cerocosku tanpa henti.

"Hey, calm down Dona? Aku baik-baik saja. Maafin aku ya, karena telah membuatmu khawatir?" balas Bayu di seberang sana.

"Iya, aku sangat khawatir sama kamu! kamu kok teganya pergi begitu saja tanpa berpamitan dan bahkan mematikan handphone kamu." Ucapku sambil menangis.

"Aku takut kamu marah dan meninggalkan aku ketika mendengar cerita tentang masa laluku bersama kak George." Ucapku lagi.

"Hei, siapa yang bilang aku akan ninggalin kamu? maaf tadi aku hanya butuh waktu untuk berpikir. Apakah aku boleh bertanya satu hal sama kamu?" tanya Bayu.

"Tentu saja boleh, apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Apakah kamu masih mencintai, George?"

"Tentu saja sudah tidak, Bay! Aku sudah menganggap kak George sebagai masa laluku. Aku mencintai kamu, Bayu! Bahkan aku sangat takut kalau seandainya kamu meninggalkanku."

"Aku juga mencintaimu, Dona. Terimakasih untuk kesempatan yang telah kau berikan kepadaku. Aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu sampai maut memisahkan kita berdua. Karena bahagiamu adalah bahagiaku juga." Ucapan Bayu membuatku begitu senang dan mungkin saat ini pipiku sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Ya sudah, karena sudah malam sebaiknya kita istirahat ya? Sampai ketemu besok di kampus, Dona. I love you Donaku sayang, muach...!" ucap Bayu dan aku pun membalasnya pula dengan kata cinta. Dan setelah itu kami mengakhiri sambungan telepon dan beristirahat.

***

Aku mendengarkan suara ketukan pintu kamarku, "Dona, bangun! kamu gak kuliah kah, sayang?" tanya mama dari luar kamarku.

"Kuliah, ma! Aku siap-siap dulu."

Aku pun segera bangun, membereskan tenpat tidurku, lalu mandi dan berdandan cantik. Tiga puluh menit kemudian aku sudah bergabung untuk sarapan pagi bersama kedua orangtuaku dan juga saudara kembarku.

"Selamat pagi papa dan mama," sapaku sambil mengecup pipi mereka berdua.

"Pagi juga anak mama. wahh...pagi ini wajah kamu cerah sekali?" ucap mama sambil menggodaku.

"Tadi malam pulang jam berapa kamu? Papa dan mama tadi malam tidur cepat karena papa rasa lelah sekali." Ucap papa.

"Aku pulang jam 9 lewat pa, aku diantarkan oleh Bayu hanya saja dia tidak mampir dikarenakan sudah malam." Jelasku kepada papa, dan papa pun hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum kepadaku.

Tidak lama kemudian aku melihat Noah datang bersama seorang pria menuju meja makan.

"Selamat pagi om, tante! maaf mengganggu pagi-pagi, aku ke sini mau menjemput Dona." Jelas seorang pria yang ternyata dia adalah Bayu.

"Eh, nak Bayu? Ayukk sini nak, duduk dulu. Kita sarapan sama-sama ya?" sapa mama dengan ramah kepada Bayu.

"Iya, makasih tante." Jawabnya sambil duduk di kursi sebelahku.

"Bayu, bagaimana kabar kedua orangtuamu?" tanya papa.

"Mereka sehat-sehat, om." Jawab Bayu.

"Sampaikan salam dari kami untuk mama Dinda ya?" ucap papa.

Mama sempat kaget dan menatap papa, tapi ketika melihat jawaban Bayu, mama pun akhirnya mengerti kalau Bayu sudah mengetahui tentang masa laluku itu.

"Siap om, nanti akan saya sampaikan. Kalau begitu kami berdua langsung berangkat saja ya, karena memang ini sudah jam 7 lewat." Ucap Bayu.

"Syukurlah mbak Dona sudah ada yang antar jemput, kalau gak pastinya tiap hari harus panas- panasan di motor?" Ucap Noah.

"Gak masalah kok kalau harus panas- panasan..!!" ucapku sambil menatap sinis padanya.

"Katanya gak mau hitam, katanya kalau hitam nanti mas Bayu gak mau lagi sama kakak..!!" ucap Noah membuat semua yang duduk disana tertawa.

"Kamu ya, Noah!!" teriakku sambil mau mengejarnya.

"Hei, kalian ini sudah besar malah kayak anak kecil aja! Sudah sana kalian berangkat, awas terlambat?" Ucap mama menghentikan kami berdua.

Kami pun mencium tangan mama dan papa dan segera menuju kendaraan masing-masing untuk berangkat menuju kampus.

"Kamu sama Noah akrab ya?" tanya Bayu ketika kami sudah di dalam mobil.

"Aku akrab sama kedua-duanya, Bay! Nathan dan Noah semuanya anak yang baik dan mereka begitu menyayangi dan melindungiku. Noah itu mempunyai hobi yang sama denganku, mendaki gunung. Sedangkan Nathan lebih suka berolahraga. Noah orangnya agak cerewet dan juga humoris, sedangkan Nathan dia agak cuek." Jelasku.

"Iya, tadi di depan rumah pas aku datang, aku melihat Noah sangat ramah dan humble, jadi ketika berhadapan dengannya aku gak canggung. Beda ketika dengan Nathan, aku agak sedikit canggung dengannya."

"Itu karena kamu belum kenal dekat dengan Nathan? Kalau sudah kenal dengannya, kamu pasti akan cepat akrab dan akan suka dengan sifatnya itu."

"Iya, nanti aku akan berusaha mengenal calon adik iparku dengan baik," ucap Bayu sambil tersenyum manis kepadaku.

Kami pun segera keluar dari mobil bersama-sama dan berjalan menuju ke gedung A, gedung untuk jurusan Akuntasi.

Kami memulai mata kuliah hari ini dengan baik. Sampai pada saat jam istirahat, aku memutuskan untuk ke kantin membeli minum, karena aku merasa sudah sangat haus.

Sebelum aku masuk ke kantin, aku mendengar ada suara yang memanggil namaku.

"Agnes...??"

DEGHHH....

***BERSAMBUNG***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!